41
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Metode Penelitian yang Digunakan
3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam skripsi ini adalah mengenai prevention cost, appraisal cost, internal failure cost, external failure cost, dan mengenai harga pokok produksi pada PT. Herlinah Cipta Pratama yang berlokasi di Jl. Pasundan No. 102 Garut. Aktivitas pencegahan dan aktivitas penilaian dilakukan untuk menjaga agar kualitas produk yang dihasilkan dan pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar. Biaya pencegahan (prevention cost) muncul untuk mencegah terjadinya kualitas buruk dalam produk atau jasa yang dihasilkan. Ketika biaya pencegahan meningkat, kita akan berharap biaya kegagalan akan menurun. Biaya penilaian (appraisal cost) muncul untuk menentukan apakah produk atau jasa telah sesuai dengan kebutuhan pelanggan atau spesifikasi mereka. Tujuan utama dari fungsi penilaian adalah untuk menghindari dikirimnya barang yang tidak sesuai dengan standar kualitas kepada para pelanggan. Biaya kegagalan internal (internal failure cost) yaitu biaya yang timbul karena produk barang dan jasa tidak sesuai dengan spesifikasinya atau kebutuhan pelanggan. Ketidak sesuaian ini dideteksi sebelum produk dan jasa dikirim kepada
42
pihak luar. Ini adalah kegagalan yang dideteksi oleh aktivitas penilaian. Biayabiaya ini tidak ada jika barang cacat tidak ada. Biaya kegagan eksternal (external failure cost) yaitu biaya yang timbul karena produk dan jasa gagal memenuhi persyaratan atau memenuhi kebutuhan pelanggan setelah dikirim ke pelanggan. Dari semua biaya, kategori ini adalah yang paling menghancurkan perusahaan. biaya penarikan kembali barang-barang misalnya dapat mencapai jutaan dolar. Sedangkan harga pokok produksi yaitu adalah jumlah dari seluruh biaya yang dikorbankan atau dikeluarkan untuk menghasilkan suatu barang atau jasa yang siap digunakan atau dijual.
3.1.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi empiris dengan pendekatan penelitian deskriptif asosiatif. Metode studi empiris merupakan metode penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan observasi atau pengalaman, objek yang diteliti lebih ditekankan pada kejadian sebenarnya daripada persepsi orang mengenai kejadian. Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan penuli adalah deskriptif asosiatif. Di mana pengertian penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2008:5) adalah sebagai berikut: “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.”
43
Jadi, penelitian dengan metode deskriptif merupakan penelitian yang akan mendeskripsikan atau menguraikan permasalahan yang berkaitan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri. Sedangkan penelitian asosiatif menurut Sugiyono (2008:5) adalah sebagai berikut: “Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.” Penelitian asosiatif merupakan penelitian untuk mengetahui hubungan antara dua variabel (atau lebih) tersebut. Di mana hubungan antara variabel dalam penelitian akan dianalisis dengan menggunakan ukuran-ukuran statistika yang relevan atas data tersebut untuk menguji hipotesis. Dalam metode ini akan diamati secara seksama aspek-aspek tertentu yang berkaitan erat dengan masalah yang diteliti, sehingga diperoleh data primer yang menunjang penyusunan laporan penelitian ini. Data-data yang diperoleh selama penelitian ini akan diolah, dianalisis dan diproses dengan teori-teori yang telah dipelajari, sehingga dapat memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti, dan dari gambaran objek tersebut dapat ditarik kesimpulan mengenai masalah yang diteliti. Sedangkan untuk menganalisis data dan pengujian hipotesis, penulis menggunakan teknik statistik inferensial, yaitu statistik parametris karena data yang akan dianalisis berbentuk data kuantitatif dalam bentuk rasio. Statistik parametris adalah statistik yang digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel.
44
3.2
Definisi Variabel dan Operasional Variabel
3.2.1 Definisi Variabel dan Pengukurannya Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen dan variabel dependen. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
Variabel Independen (X) Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (independent variable) adalah prevention cost (X1), appraisal cost (X2), internal failure cost (X3) dan external failure cost (X4).
Variabel Dependen (Y) Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini adalah Harga Pokok Produksi.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis dan indikator serta skala pengukuran dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini, sehingga pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan benar. Secara lengkap operasionalisasi variabel dijelaskan dalam tabel 3.1 dan tabel 3.2 sebagai berikut:
45
Variabel Biaya Pencegahan (X1)
Biaya Penilaian (X2)
Biaya Kegagalan Internal (X3)
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel X (Biaya Kualitas) Indikator Biaya pelatihan kualitas. Biaya riset dan pengembangan. Biaya pemeliharaan persediaan pabrik. Biaya pemeliharaan dan perbaikan mesin produksi. Biaya suku cadang untuk mesin produksi. Biaya inspeksi dan bahan baku Biaya inspeksi dan produk Biaya inspeksi dan peralatan Biaya audit kualitas
pengujian
Skala Rasio
Rasio
pengujian pengujian
Biaya sisa bahan baku Biaya barang cacat Biaya pengerjaan kembali Kerugian akibat terhentinya produksi karena kerusakan mesin atau kehabisan bahaan baku
Rasio
Biaya untuk memperbaiki dan mengganti produk rusak selama masa garansi Biaya untuk menangani keluhan pelanggan Biaya hilangnya penjualan akibat ketidakpuasan pelanggan Sumber : Hansen dan Mowen (2009 : 272)
Rasio
Biaya Kegagalan Eksternal (X4)
46
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Y Harga Pokok Produksi Variabel Harga Pokok Poduksi (Y)
Sub Variabel Indikator 1. Biaya Bahan Harga bahan Baku (Direct baku Material) Kuantitas bahan baku 2. Biaya Tenaga Tarif upah Kerja (Direct Jam kerja Labour) langsung 3. Biaya Overhead Tingkat Pabrik (Factory kapasitas Overhead) produksi Tarif biaya overhead pabrik
Skala Rasio
Rasio
Rasio
Sumber : Mulyadi (2005 : 14) 3.3
Populasi dan Sampel
3.3.1
Kerangka Sampling dan Unit Sampel Menurut Sugiyono (2008:115) pengertian populasi adalah sebagai berikut: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Populasi sasaran adalah populasi yang akan digunakan untuk menjadi
sasaran penelitian. Populasi merupakan sekumpulan objek yang mempunyai kuantitas.dan karakteristik tertentu yang ditentukan peneliti melalui kriteria tertentu untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi terdiri dari manusia atau orang, file-file atau dokumen-dokumen yang dapat dipandang sebagai objek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian
47
adalah semua data laporan biaya kualitas dan laporan harga pokok produksi yang muncul sejak perusahaan berdiri hingga sekarang. Kerangka Sampling (sampling frame) adalah daftar yang berisi satuansatuan sampling yang ada dalam sebuah populasi yang berfungsi sebagai dasar untuk penarikan sampel (Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin , 2006:65). Maka kerangka sampling pada penelitian ini adalah laporan biaya kualitas, laporan harga pokok produksi. Unit Sampel adalah segala sesuatu yang dijadikan satuan (unit) yang nantinya akan menjadi objek penelitian (Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006:65). Oleh karena itu unit sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah laporan biaya kualitas dan laporan harga pokok produksi 2003-2009.
3.3.2 Teknik Sampling Yang dimaksud dengan teknik sampling menurut Sugiyono (2008 : 81) adalah sebagai berikut : “Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.” Dalam penentuan jumlah sampel digunakan metode penetapan sampel Nonprobability
Sampling.
Pengertian
Nonprobability
Sampling
menurut
Sugiyono (2008:84)adalah sebagai berikut: “Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi: sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, snowball”
48
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sampling Purposive. Sugiyono (2008:85) menyatakan bahwa: “Sampling
purvosive
adalah
teknik
penentuan
sampel
dengan
pertimbangan tertentu.” Sampling Purposive digunakan dengan pertimbangan tujuan atau masalah penelitian yaitu dengan teknik tersebut peneliti dapat menganalisis pangaruh biaya kualitas terhadap harga pokok produksi pada PT. Herlinah Cipta Pratama melalui data hasil laporan manajemen yang berhubungan dengan biaya kualitas dan harga pokok produksi pada periode 2006 sampai dengan 2009.
3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam penelitian. Data yang dibutuhkan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah data primer. Data primer yaitu data yang diperoleh dari penelitian dengan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti, serta dari individu seperti hasil wawancara. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Lapangan (field research). Penelitian lapangan merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung pada objek yang diteliti untuk memperoleh data primer. Penelitian ini dilakukan terhadap sebagian populasi yang dianggap penting dan relevan dengan topik yang diambil.
49
Pengambilan sampel yang dilakukan diharapkan memberikan gambaran secara umum. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Observasi Observasi/pengamatan langsung terhadap kegiatan perusahaan sebagai subjek penelitian, yang diteliti dengan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menunjang pengumpulan data serta mempelajari berbagai berkas yang ada serta peraturan, prosedur, dan kebijakan yang ditetapkan perusahaan sebagai objek penelitian. b. Wawancara Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak perusahaan yang berhubungan dengan objek yang diteliti guna memperoleh informasi yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti. c. Dokumentasi Pengumpulan data dilakukan dengan cara mempelajari sekumpulan data yang berupa catatan-catatan atau dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pembahasan dalam penelitian. d. Studi Kepustakaan Metode pengumpulan data dengan mengadakan tinjauan terhadap beberapa literature yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Maksud dari studi kepustakaan ini adalah agar penulis mempunyai konsep yang jelas sebagai pegangan teori dalam pemecahan masalah, menunjang pengolahan data dan
50
mendukung data-data primer dengan cara mencari dan menghimpun serta mempelajari bukubuku yang berkaitan dengan lingkup permasalahan yang diteliti. 3.5 Model Penelitian Model penelitian merupakan abstraksi dari fenomena-fenomena yang sedang diteliti. Dalam hal ini model penelitian mengenai “Pengaruh Tunjangan Pajak Penghasilan dengan Menggunakan Metode Gross Up Terhadap Efisiensi Pajak Penghasilan Badan” dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini:
Prevention Cost (X1) Appraisal Cost (X2) Internal Failure Cost (X3)
Harga Pokok Produksi (Y)
External Failure Cost (X4)
Gambar 3.1 Model Penelitian Bila dijabarkan secara matematis, maka hubungan dari variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut: Y = f (X1,X2,X3,X4 ) Di mana: Y
=
Harga Pokok Produksi
X1
=
Prevention Cost
51
X2
=
Appraisal Cost
X3
=
Internal Failure Cost
X4
=
External Failure Cost
f
=
Fungsi Maksud dari model di atas adalah bahwa harga pokok produksi (Y)
dipengaruhi oleh prevention cost (X1), appraisal cost (X2), internal failure cost (X3), external failure cost (X4).
3.6
Metode Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis
3.6.1 Metode Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan setelah seluruh data dari responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Tahap-tahap yang dilakukan untuk menganalisis data dalam penelitian ini, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Memperoleh data biaya kualitas dan data harga pokok produksi untuk periode 2003 sampai dengan 2009. 2. Membuat daftar perhitungan biaya kualitas dan harga pokok produksi untuk periode 2003 sampai dengan 2009. 3. Melakukan perhitungan biaya kualitas dan harga pokok produksi untuk periode 2003 sampai dengan 2009.
52
4. Melakukan pengujian statistik dan pengujian hipotesis untuk menguji data yang siap diolah untuk mendapat kesimpulan. 5. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil penghitungan yang diperoleh.
Adapun analisis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dalam analisis ini dilakukan pembahasan mengenai bagaimana pengaruh biaya kualitas terhadap harha pokok produksi, dengan rumusan sebagai berikut: 1) Analisis besarnya prevention cost, appraisal cost, internal failure cost, dan external failure cost pada PT. Herlinah Cipta Pratama periode pengamatan yaitu tahun 2003 sampai dengan tahun 2009, melalui kriteria. Kriteria menurut Moh. Nazir (2003:379-380) dapat dicari dengan rumus sebagai berikut: R = Nilai Maksimum – Nilai Minimum k = 3,3 + log n i=
53
Keterangan: R = Range k = Banyaknya kelas interval n = Jumlah Sampel i = besar kelas interval 2) Analisis besarnya harga pokok produksi pada PT. Herlinah Cipta Pratama periode pengamatan yaitu tahun 2003 sampai dengan tahun 2009, dengan kriteria harga pokok produksi. Kriteria menurut Moh. Nazir (2003:379380) dapat dicari dengan rumus sebagai berikut: R = Nilai Maksimum – Nilai Minimum k = 3,3 + log n i= Keterangan: R = Range k = Banyaknya kelas interval n = Jumlah Sampel i = besar kelas interval
2. Analisis Statistik (Analisis Asosiatif) Analisis statistik yaitu analisis yang digunakan untuk membahas data kuantitatif. Dengan asumsi bahwa data berdistribusi normal dan pengaruh kedua variabel linier, maka pengujian dengan hipotesis dilakukan dengan menggunakan statistik parametrik, karena teknik ini sesuai dengan data
54
kuantitatif, yaitu data berbentuk angka. Analisi tersebut terdiri dari analisi regresi sederhana dan analisis korelasi.
3.6.2
Rancangan Pengujian Hipotesis Rancangan pengujian hipotesis dimulai dengan penetapan hipotesis nol
(Ho) dan hipotesis alternatif (Ha), Penetapan tes statistik, pengujian hipotesis penetapan tingkat signifikansi, dan penarikan kesimpulan. Rancangan pengujian hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya hubungan antara variabel independent (X) dengan variabel dependent (Y). Rancangan pengujian hipotesis dimulai dengan penetapan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha), Penetapan tes statistik, pengujian hipotesis, penetapan tingkat signifikansi, dan penarikan kesimpulan.
3.6.2.1 Penetapan Hipotesis Nol (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha) Hipotesis nol (Ho) merupakan hipotesis yang menyatakan bahwa variabelvariabel independen tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel dependen. Sedangkan Hipotesis alternatif (Ha) merupakan hipotesis yang menyatakan bahwa variabel-variabel independen mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel dependen Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan adanya hubungan yang signifikan atau tidaknya variabel-variabel independen yaitu prevention cost, appraisal cost, internal failure cost, dan external failure cost dengan variabel
55
dependen yaitu harga pokok produksi baik secara parsial maupun simultan (bersama-sama). Hipotesis yang dibentuk dari variabel-variabel tersebut adalah:
Secara parsial 1 : ( 1
= 0)
Prevention cost tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan harga pokok produksi.
1 : ( 1
≠ 0)
Prevention
cost
mempunyai
hubungan
yang
signifikan dengan harga pokok produksi. 2 : ( 2
= 0)
Appraisal cost tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan harga pokok produksi.
2 : ( 2
≠ 0)
Appraisal cost
mempunyai hubungan yang
signifikan dengan harga pokok produksi. 3 : ( 3
= 0)
Internal failure cost tidak mempunyai hubungan
yang signifikan dengan harga pokok produksi. 3 : ( 3
≠ 0)
Internal failure cost mempunyai hubungan yang signifikan dengan harga pokok produksi.
4 : ( 4
= 0)
External failure cost tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan harga pokok produksi.
4 : ( 4
≠ 0)
External failure cost mempunyai hubungan yang signifikan dengan harga pokok produksi.
56
Secara Simultan 5 : ( 5
= 0)
prevention cost, appraisal cost, internal failure cost, dan
external
failure
cost
tidak
mempunyai
hubungan yang signifikan dengan harga pokok produksi. 5 : ( 5
≠ 0)
prevention cost, appraisal cost, internal failure cost, dan external failure cost mempunyai hubungan yang signifikan dengan harga pokok produksi.
3.6.2.2 Penetapan Tes Statistik Berdasarkan ukuran variabel yang semuanya berupa data kuantitatif, maka langkah-langkah dalam penetapan tes statistik adalah sebagai berikut: a)
Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi ini digunakan untuk
mengetahui bagaimana hubungan
antara variabel independent (X) dan variabel dependent (Y), dari persamaan tersebut dapat diketahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y yang ditunjukkan oleh hubungan yang dinyatakan dalam bentuk persamaan matematika yang mempunyai hubungan fungsional antara kedua variabel tersebut. Menurut Sugiyono (2008 : 270), persamaan umum regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:
Sedangkan untuk nilai konstanta a dan b menurut Sugiyono (2008 : 272) ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
57
Keterangan: X = Variabel Independen (prevention cost, appraisal cost, internal failure cost, external failure cost) Y = Variabel Dependen (Harga Pokok Produksi) a = Konstanta/nilai Y jika X = 0 b = Keofisien arah/ nilai pertambahan/pengurangan variabel Y n = banyaknya sampel.
b)
Analisis Regresi Linier Berganda Untuk mengetahui hubungan keempat variabel Independen (X) secara simultan dengan variabel Dependen (Y), maka analisis regresi linier berganda. Menurut Sugoiono (2008 : 277), persamaan analisis regresi linier berganda dapat dirumuskan sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b 4X4 Keterangan: Y
= Variabel Dependen (Harga Pokok Produksi)
a
= Konstanta/nilai Y jika X = 0
b1,b 2,b 3,b4
= Keofisien arah regresi yaitu yang menyatakan perubahan nilai Y apabila terjadi perubahan nilai X.
58
c)
X1
= Variabel Independen 1, yaitu Prevention Cost
X2
= Variabel Independen 2, yaitu Appraisal Cost
X3
= Variabel Independen 3, yaitu Intrenal Failure Cost
X4
= Variabel Independen 4, yaitu External Failure Cost
Uji Asumsi Klasik Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis regresi dan statistik parametric karena data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dengan skala rasio. Analisis regresi dan statistik parametrik memerlukan beberapa pengujian pendahuluan sebagai persyaratan analisis yaitu pengujian asumsi klasik. Beberapa asumsi yang penting dipenuhi dalam analisis statistik parametric adalah sebagai berikut : 1. Outlier dan Data Outlier Digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan telah benar atau tidak. Melalui uji tersebut dapat diketahui apakah bentuk model linier atau non linier, dan melalui uji tersebut dapat diketahui apakah pengolahan data melalui garis regresi atau tidak. Hasil dari uji tersebut bisa dilihat dari nilai cook’s distance pada tabel output residual statistik (output pengolahan data dengan SPSS). Apakah hasil analisis menunjukan nilai cook’s distance dibawah nilai 1 maka tidak ada data outlier dan jika hasil analisis di atas 1 maka data outlier.
59
2. Uji Normalitas Digunakan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik atau layak adalah data yang memiliki distribusi normal. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan test Kolmogorov Smirnov, dasar pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significanted), yaitu : H0 : sampel diambil dari distribusi normal H1 : sampel diambil bukan dari distribusi normal : 0,05 Kriteria Uji : jika nilai probabilitas (sig) > , maka H0 diterima jika nilai probabilitas (sig) , maka H0 ditolak
3. Autokorelasi Autokorelasi menunjukan adanya kondisi yang berurutan antara gangguan atau distribusi yang masuk ke dalam fungsi regresi. Autokorelasi dapat diartikan sebagai korelasi yang terjadi antara anggota observasi yang terletak berderetan secara serial dalam bentuk waktu atau korelasi antara tempat yang berdekatan bila datanya cross series. Uji ini merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana variabel independen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri, baik nilai periode sebelumnya atau nilai periode sesudahnya.
60
Cara pengujiannya adalah dengan melihat nilai Durbin-Watson. Menurut Agus Widarjono (2005 ; 181), rumus untuk mencari Durbin Watson adalah sebagai berikut : (
d=
∑
)
( )
Dimana: i
= waktu
t = residual periode t t-1 = residual pada periode t-1 Cara untuk mendeteksi adanya autokorelasi dalam menganalisis regresi dengan menggunakan Durbin Watson adalah dengan melihat tabel 3.3 di bawah ini : Tabel 3.3 Uji Statistik Durbin-Watson (d) Nilai Statistik d
Keputusan
0 < d < dL
Ada autokorelasi positif
dL < d < dU
Ragu-ragu
d U d 4-d U
Tidak ada autokorelasi positif/negatif
4-dU d 4-dL
Ragu-ragu
4-dL d 4
Ada autokorelasi negatif
Sumber : Agus Widarjono (2005 : 182)
61
Autokorelasi
Ragu-ragu Tidak
positif
0
ada Ragu-ragu Autokorelasi
autokorelasi
dL
dU
negative
4-d U
4-d L
4
Gambar 3.2 Statistik Durbin-Watson (d)
4. Uji Multikolinearitas Pengujian ini berguna untuk mengetahui apakah pada model regresi berganda ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Multikolinearitas dapat diketahui dari nilai tolerance value dan variance inflation factor (VIF). Batas tolerance value 0.10 dab batas VIF adalah 10. Apabila hasil analisis menunjukan nilai VIF dibawah nilai 10 dan tolerance value
di atas 0.10, maka terjadi
multikolinearitas sehingga model reliable sebagai dasar analisis.
5. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas adalah asumsi dalam regresi damana varians dari residual tidak sama untuk satu pengamatan yang lain. Dalam regresi, salah satu asumsi yang harus dipenuhi adalah bahwa varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tidak memiliki pola tertentu. Gejala varians yang tidak sama ini disebut gejala heteroskedastisitas, sedangkan adanya gejala varians residual
62
yang sama dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain disebut dengan
homoskedastisitas.
Salah
satu
uji
untuk
menguji
heteroskedastisitas adalah dengan melihat penyebaran dari varians pada grafik scatterplot. Dasar pengambilan keputusan : 1. Jika pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu
yang
teratur
(bergelombang,
melebar,
kemudian
menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
d)
Analisis Korelasi 1. Analisis korelasi Product Moment (r) Dalam analisis korelasi product moment ini yang dicari adalah koefisien korelasi yaitu angka yang menyatakan derajat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen atau untuk mengetahui kuat atau lemahnya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Hubungan yang dimaksud bukanlah hubungan sebab akibat yang berlaku pada metode regresi. Metode korelasi hanya bisa digunakan pada hubungan variabel garis lurus (linier). Adapun rumus untuk koefisien korelasi Product Moment (r) menurut Sugiyono (2008 :248) adalah sebagai berikut:
63
∑
− (∑
2 − (∑
)2
= ∑
Di mana :
) ∑ ∑
2
− ∑
2
r = Jumlah Koefisien korelasi n = Banyaknya observasi X = Variabel Independen (prevention cost, appraisal cost, internal failure cost,dan external failure cost) Y = Variabel Dependen (Harga Pokok Produksi)
Dari hasil analisis korelasi dapat dilihat tiga alternatif yaitu apabila nilai r = +1 atau mendekati positif (+) satu berarti variabel X mempunyai pengaruh yang kuat dan positif terhadap variabel Y. Sedangkan apabila nilai r = -1 atau mendekati negatif (-) satu berarti variabel X mempunyai pengaruh yang kuat dan negatif terhadap perkembangan variabel Y. Dan apabila r = 0 atau medekati nol (0) maka variabel X kurang berpengaruh terhadap perkembangan variabel Y, hal ini berarti bahwa bertambahnya atau berkurangnya variabel Y tidak dipengaruhi variabel X.
2. Analisis Korelasi Berganda Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel independen secara simultan (bersama-sama) dengan variabel dependen, maka dalam penelitian ini penulis akan menggunakan amalisis korelasi berganda. Menurut Sigiyono (2008 ; 256), analisis korelasi berganda dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: R(1,2,3,4) =
∑
∑
∑
∑
∑
64
Dimana: R(1,2,3,4) = korelasi antara vaariabel X1, X2, X3, X4 secara bersama-sama sama dengan variabel Y X1
= variabel independen 1 (prevention cost)
X2
= variabel independen 2 (appraisal cost)
X3
= variabel independen 3 (internal failure cost)
X4
= variabel independen 4 (external failure cost)
b1
= koefisien arah regresi yaitu yang menyatakan perubahan nilai Y apabila terjadi perubahan nilai X1
b2
= koefisien arah regresi yaitu yang menyatakan perubahan nilai Y apabila terjadi perubahan nilai X2
b3
= koefisien arah regresi yaitu yang menyatakan perubahan nilai Y apabila terjadi perubahan nilai X3
b4
= koefisien arah regresi yaitu yang menyatakan perubahan nilai Y apabila terjadi perubahan nilai X4
Y
= variabel dependen (harga pokok produksi)
Untuk dapat memberikan interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu dan untuk memberikan penafsiran besar kecilnya koefisien korelasi, dapat berpedoman pada ketentuan tabel berikut ini:
65
Tabel 3.4 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat (Sumber: Sugiyono, 2008:183)
e)
Koefisien Determinasi Analisis
korelasi
dapat
dilanjutkan
dengan
menghitung
koefisien
determinasi. Koefisien determinasi ini berfungsi untuk mengetahui persentase besarnya pengaruh variabel independen dan variabel dependen. Dalam penggunaanya, koefisien determinasi ini dinyatakan dalam persentase (%) dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: Kd = Koefisien Determinasi r
= Koefisien Korelasi yang Dikuadratkan
(Sumber: Sugiyono, 2005:250)
3.6.2.3 Penetapan Tingkat Signifikansi dan Pengujian Statistik Tingkat signifikan yang dipilih dalam penelitian ini adalah 0,05 (5%) karena dinilai cukup mewakili pengaruh antara kedua variabel dan merupakan tingkat signifikan yang umum digunakan dalam penelitian ilmu-ilmu sosial. Tingkat signifikansi 0,05 (5%) artinya kemungkinan besar dari hasil penarikan
66
kesimpulan mempunyai probabilitas 95% atau toleransi kesalahan 5%. Sedangkan untuk menguji diterima atau ditolaknya suatu hipotesis, maka dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Uji t Hubungan variabel independen secara parsial dengan variabel dependen, akan diuji dengan uji t (menguji signifikansi korelasi product moment) dengan membandingkan ttabel dengan thitung. Adapun rumus yang digunakan menurut Sugiyono (2008 : 250) dalam menguji hipotesis (Uji t) penelitian ini adalah:
Di mana : t
= nilai uji t
r
= koefisien korelasi
r2 = Koefisien Determinasi n
= Banyak Sampel yang Diobservasi Setelah dilakukan uji hipotesis (uji t) maka kriteria yang ditetapkan, yaitu
dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel yang diperoleh berdasarkan tingkat signifikansi () tertentu dan derajat kebebasan (df) = n-k Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut : Ho diterima jika thitung ttabel Ho ditolak jika thitung > ttabel Apabila Ho diterima, maka hal ini menunjukkan bahwa variabel independen tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel dependen dan
67
sebaliknya Apabila Ho ditolak, maka hal ini menunjukkan bahwa variabel independen mempunyai hubunhan yang signifikan dengan variabel dependen. Dalam memudahkan dan mempercepat proses pengolahan data, penulis mengunakan komputerisasi dengan menggunakan program software Statistikal Product & Service Solutions (SPSS) for Windows Release 18.00 dan Excel.
2. Uji F Untuk menguji signifikansi hubungan variabel independen dengan variabel dependen secara simultan, maka digunakan uji F. Menurut Suugiyono (2008 : 257), rumus yang dapat digunakan untuk dapat melakukan pengujian ini adalah:
2
Fh =
1−
2
/
/ ( − −1)
Dimana: R2
= koefisien korelasi berganda
k
= jumlah variabel independen
n
= jumlah anggota sampel
Fh
= Fhitung yang selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel
Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut : Ho diterima jika Fhitung Ftabel Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel = 0.05
68
F didasarkan pada derajat kebebasan sebagai berikut: Derajat pembilang (df1) = k Derajat penyebut (df2) = n-k-1 Apabila Ho diterima, maka hal ini menunjukkan bahwa variabel independen tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel dependen dan sebaliknya Apabila Ho ditolak, maka hal ini menunjukkan bahwa variabel independen mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel dependen. Dalam memudahkan dan mempercepat proses pengolahan data, penulis mengunakan komputerisasi dengan menggunakan program software Statistikal Product & Service Solutions (SPSS) for Windows Release 18.00 dan Excel.
3.6.2.4 Penarikan Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan maka hasil analisis dan pengujian hipotesis itu akan dijadikan dasar untuk menarik kesimpulan tersebut, penulis selanjutnya akan memberikan pandangan dan saransaran yang diharapkan bermanfaat bagi perusahaan atau pihak-pihak lain.