28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus fenomenologi. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Dalam metode kualitatif metode yang biasa digunakan adalah wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen (Denzin dan Lincoln 1987,dalam Moleong, 2007). Penelitiaan kualitatif adalah penelitian yang dilakukan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll secara holistic. Dengan cara mendiskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
suatu
konteks
khusus
dengan
memanfaatkan
metode
alamiahfenomenologi merupakan pandangan berfikir yang berfokus kepada pengalaman-pengalaman
subyektif
manusia
dan
interpresasinya
( Moleong,2007).
B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi merupakan seluruh subjek atau objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiono, 2002). Secara keseluruhan populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang tinggal ditempat kost di Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang, sedangkan populasi targetnya adalah mahasiswa yang dalam kostnya tidak ada induk semang yang secara langsung mengawasi yakni sebanyak 4152 Mahasiswa.
28
29
2. Sampel Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono,2002). Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive sampling yaitu pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Sebutan purposive menunjukan bahwa teknik ini digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu (Hamidi, 2008). Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 6 responden atau bisa jadi lebih tergantung saturasi data yang di dapat. Adapun beberapa kriteria sample yang ditentukan oleh peneliti antara lain adalah: a. Perempuan atau laki-laki yang mempunyai teman dekat baik yang heteroseksual maupun homoseksual dengan usia 18 sampai 22 tahun b. Berstatus mahasiswa disalah satu Perguruan Tinggi Negeri di kota Semarang c. Mahasiswa yang bertempat tinggal di kost. d. Mahasiswa yang bersedia menjadi subyek penelitian.
C. Tempat Penelitian Disalah satu kawasan tempat kost di Perguruan Tinggi Negeri di Kelurahan Sekaran Gunung Pati Kota Semarang.
D. Definisi istilah 1. Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik dengan lawan jenis (heteroseksual) maupun dengan sesama jenis (homoseksual) dimana objek seksualnya bisa berupa orang lain, orang dalam khayalan atau diri sendiri 2. Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui penginderaan yang dimilikinya. 3. Dampak pada perilaku seksual pranikah pada mahasiswa adalah akibat buruk yang timbul pada perilaku seksual.
30
4. Kost adalah rumah atau kontrakan yang dijadikan tempat mahasiswa untuk tinggal sementara selama menempuh studinya. 5. Alasan adalah suatu hal yang mengungkapkan tentang terjadinya sesuatu.
E. Alat Penelitian dan Metode Pengumpulan Data Dalam pengambilan data, peneliti menggunakan metode observasi dan wawancara mendalam (in-depth interview), untuk mengali data secara lengkap dan detail mengenai topik yang dibicarakan (Sugiono, 2008). Dalam penelitian fenomenologi, peneliti ingin menggali informasi dari informan sehingga peneliti dapat memahami dan mengetahui perilaku informan tersebut. Peneliti melakukan wawancara yang mendalam dengan informan untuk memperoleh data tentang alasan mahasiswa dan dampak dari perilaku seksual. Menurut Moleong (2007) alat yang digunakan dalam melakukan pengumpulan data untuk penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri dan instrumen penelitian, yaitu pedoman wawancara dan peneliti dibantu dengan menggunakan panduan wawancara dan menggunakan alat bantu seperti tape recorder, buku tulis, dan alat tulis, catatan lapangan serta mengacu pada pokok pertanyaan yang akan menjadi tujuan dalam penelitian. Menurut Lofland dan Lofland (1984:47) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah katakata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lainlain. Berkaitan dengan hal ini jenis datanya dibagi kedalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto, dan statistik (Moleong, 2007). Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti mengajukan surat permohonan ijin penelitian kepada pihak kelurahan. Setelah disetujui , peneliti mengajukan lembar persetujuan menjadi responden kepada mahasiswa dan mahasiswi yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan yaitu sebanyak 3 pasang mahasiswa dan mahasiswi atau 6 informan.
31
Tahap – tahap dalam wawancara: 1) Tahap Persiapan Dalam penlitian kualitatif proses wawancara memerlukan interaksi akrab antar peneliti dengan responden yang diteliti, peneliti berbaur dengan partisipan untuk waktu yang relatif lama dan melakukan pengumpulan data sampai memenuhi unsur jenuh dan tidak mengambil kesimpulan terlebih dahulu pada hari pertama maupun kedua namun setelah beberapa interaksi sehingga data yang sebenarnya akan nampak. Pada penelitian ini, sebelum melakukan proses wawancara peneliti melakukan interaksi untuk beberapa waktu terlebih dahulu dengan mahasiswi sampai terjalin rasa saling percaya sehingga peneliti lebih mudah dalam melakukan wawancara,dimana wawancara dilakukan lebih dari satu kali yang berlangsung sekitar dua puluh menit bisa kurang atau lebih disesuaikan ketersediaan responden dalam wawancara. Sebelum melakukan wawancara peneliti sudah menentukan siapa orang yang akan diwawancarai karena telah mengadakan kontrak waktu dan tempat dengan responden yang telah menandatangani informconsent. Menentukan alat perekam yang akan digunakan dan menyiapkan pokok – pokok pertanyaan (Moleong, 2007). 2) Tahap Wawancara Pada saat wawancara hendaknya peneliti berpakaian sepantasnya dan menepati janji terutama datang tepat waktu sesuai dengan waktu kontrak yang telah dilakukan. Setelah itu menjalaskan maksud dan tujuan penelitian, penjelasan sesingkat mungkin dan beritahukan kembali kerahasiaan responden, berikan jaminan bahwa hal itu tidak akan mungkin terbongkar dan dipegang secara teguh. Dalam proses wawancara peneliti bertindak sebagai orang yang netral artinya tidak memihak pada suatu konflik pendapat, peristiwa, dan semacam itu (Moleong, 2007). Pertanyaan yang diajukan perlu
32
dikembangkan untuk mendapatkan data yang mendalam. Pertanyaan yang diajukan harus menggunakan kata – kata yang mudah dan jelas dimengerti oleh responden, tape recorder dipasang setelah memperoleh persetujuan dari responden dan juga perlu membuat catatan lapangan. Setelah mendapatkan data dari informan peneliti melakukan evaluasi kembali hasil wawancara dengan informan. 3) Tahap Penutup Setelah melakukan wawancara, peneliti mengecek keabsahan data dan kualitas data, kemudian mengakhiri wawancara dengan mengucapkan terima kasih. Hal ini untuk memastikan sekiranya pada saat wawancara tape recorder
yang dipakai rusak, maka peneliti dapat langsung
melakukan wawancara ulang atau melakukan pencatatan ulang catatan yang telah dicatat. Data yang akan didapatkan kemudian diorganisasikan dan disistematiskan agar siap dianalisis (Moleong, 2007).
F. Analisa Data Pada prinsipnya penelitian kualitatif adalah untuk menemukan teori dari data yang ditemukan. Analisa data adalah proses mengurutkan data dan mengorganisasikan ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis kerja itu. Pekerjaan dalam analisis data dalam hal ini adalah mengatur, mengurutkan, mengelompokan, memberikan kode, dan mengkategorisasikannya, Dalam menganalisa data peneliti menggunakan analisa induktif, karena lebih mudah menemukan kenyataan – kenyataan jamak yang terdapat dalam data, dapat membuat hubungan antara penelitiresponden menjadi lebih eksplisit dan dapat dikenal, dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan – hubungan, serta dapat menguraikan latar belakang secara penuh dan dapat membuat keputusan –
33
keputusan tentang dapat-tidaknya pengalihan kepada suatu latar lainnya (Moleong, 2007). Langkah – langkah analisis pada data peneliti ini adalah sebagai berikut 1) Proses analisis data dimulai dengan membaca, mempelajari, dan menelaah seluruh data yang tersedia dari sumber, yaitu wawancara mendalam (indepth interview). 2) Setelah dibaca, dipelajari, dan ditelaah, langkah berikutnya ialah mereduksi data yang dilakukan dengan jalan melakukan abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses, dan pernyataan – pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalmnya. 3) Langkah selanjutnya adalah menyusun dalam satuan – satuan atau mancari kata kunci dari data tarsebut. Satuan merupakan informasi terkecil yang dapat berdiri sendiri, artinya satuan itu harus dapat ditafsirkan tanpa informasi tambahan selain pengertian umum dalam konteks latar penelitian. Pada langkah ini hendaknya peneliti membaca dan mempelajari dari seluruh danta yang telah terkumpul. 4) Menemukan kategori – kategori, kategorisasi adalah penyusunan ktegori, kategori di sini adalah satu tumpukan yang disusun atas dasar pikiran, intuisi, pendapat, atau kriteria tertentu. 5) Menemukan hubungan diantara kategori – kategori yang ada, peneliti mencoba mengemukakan penjelasan – penjalasan mengenai hubungan diantara kategori – kategori tesebut, yaitu dengan cara mengembangkan pemikiran yang bersifat hipotesis berupa proposisi – proposisi yang berisi keterkaitan antara kategori. 6) Menemukan tema atau memberi makna atau mengkonseptualisasikan hubungan diantara kategori – kategori tesebut (Moleong, 2007).
34
G. Validasi data atau Keabsahan Data Dalam penelitian ini pembuktian data dapat dilakukan dengan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut (Moleong,2007). Triangulasi dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat mengabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi , maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data (Sugiono,2007). Teknik triangulasi yang dipakai peneliti adalah triangulasi sumber, yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda, dengan membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan membandingkan apa yang dikatakan orang – orang saat penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu (Moleong, 2007). Peneliti menggunakan triangulasi sumber untuk validitas data yang diperoleh yaitu dengan membandingakan data hasil wawancara dengan data hasil observasi dan dengan teori dalam beberapa literatur yang peneliti pakai.
H. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian peneliti tidak melupakan etika penelitian yang antara lain : 1. Informed Consent yaitu memberikan penjelasan kepada responden mengenai maksud dan tujuan penelitian serta memberikan lembar persetujuan menjadi responden dengan tujuan agar responden mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya.
35
2. Anomity (Tanpa Nama) yaitu peneliti tidak mencantumkan nama responden utuk menjaga kerahasiaan, peneliti hanya mencantumkan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. 3. Confidentiality (Kerahasiaan) yaitu menjamin kerahasiaan responden yang telh dikumpulkan oleh peneliti dengan menyimpan baik – baik hasil rekaman maupun catatan hasil observasi, dan hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.