BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini berada pada empat lokasi di kota Makassar, yaitu geraigerai Circle-K pada Jalan Pengayoman, Jalan Penghibur No.60, Jalan Sultan Hasanuddin, dan Jalan A. Mappanyukki. Objek penelitian ialah para konsumen Circle-K. Waktu penelitian dari tanggal 25 April – 22 Maret 2013.
3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:115). Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan yang berkunjung pada gerai-gerai Circle-K yang berada pada kota Makassar (Jalan Pengayoman, Jalan Penghibur No.60, Jalan Sultan Hasanuddin, dan Jalan A. Mappanyukki). 3.2.2
Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2010:116). Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat
menggunakan
sampel
yang
diambil
dari
populasi
itu.Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik non probability sampling,
36
37 yaituteknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2010:120-121). Kemudian menggunakan metode pendekatan purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010:122). Pemilihan sampel seperti ini dilakukan karena mungkin saja peneliti telah memahami bahwa informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dari satu kelompok sasaran tertentu yang mampu memberikan
informasi
yang
dikehendaki
karena
mereka
memang
memiliki informasi seperti itu dan mereka memenuhi kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Menurut Frendy (2011:53) (dalam Mustain, 2012:31), bila dalam penelitian yang populasinya tidak diketahui secara pasti, digunakan teknik sampling kemudahan. Berdasarkan sampling kemudahan ini, peneliti menyeleksi dengan menyaring kuesioner yang ada. Misalnya digunakan ukuran sampel untuk estimasi nilai rerata, maka penghitungan jumlah sampel berdasarkan rumus sebagai berikut:
𝑛=
𝑍2 4𝜇 2
.......................................................................
(1)
1,962 = 4(0,1)2 = 96, 04 ≈ 100 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 Dimana : n
= ukuran sampel
Z
= Tingkat keyakinan sampel yang dibutuhkan dalam penelitian, pada α = 5 % (derajat keyakinan ditentukan 95 %) maka Z = 1,96
38 µ
= margin of error, tingkat kesalahan yang dapat ditolerir (ditentukan 10%) Dari hasil perhitungan tersebut maka diketahui besar sampel yang
diperlukan adalah 100 responden. Kriteria konsumen yang akan dijadikan responden adalah : 1. Konsumen yang berdomisili di Makassar 2. Konsumen sudah pernah melakukan pembelian di Circle-K Makassar 3. Dalam satu rombongan keluarga hanya diambil satu orang yang menjadiresponden 4. Dalam satu rombongan teman/kenalan, mengisi masing-masing satu kuesioner
3.3 Jenis dan Sumber Data Data yang dikumpulkan harus dapat dibuktikan kebenarannya, tepat waktu, sesuai dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Data yang akan dikumpulkan penulis dalam penelitian ini dibedakan atas 2 jenis yaitu : 1. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka yang dapat dihitung, yang berkaitan dengan masalah yang diteliti 2. Data kualitatif, yaitu data yang bukan dalam bentuk angka-angka atau tidak dapat dihitung, dan diperoleh dari hasil wawancara dengan pimpinan Circle-K di Makassar, karyawan dalam Circle-K di Makassar, dan konsumen Circle-K di Makassar serta informasi-informasi yang diperoleh dari pihak lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
39 Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer. 3.3.1 Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh melalui observasi atau pengamatan langsung yang berupa data opini dan kuesioner yang disebarkan ke konsumen Circle-K di Makassar yang berada pada wilayah Jalan Pengayoman, Jalan Penghibur No.60, Jalan Sultan Hasanuddin, dan Jalan A. Mappanyukki. Kuesioner berisi daftar pertanyaan yang terstruktur dan materinya berhubungan dengan
pengaruh
keluarga,gaya
karakteristik
hidup,
dan
individu motivasi)
(faktor
kelas
terhadap
sosial,
keputusan
pembelianpada konsumen Circle-K di Makassar. Data yang terkumpul berupa skala ordinal, skala yang berfungsi untuk mengurutkan obyek menurut karakteristik tertentu atau menunjukkan bahwa sesuatu mempunyai sifat lebih dari pada lainnya.
3.4 Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh karakteristik individu terhadap pengambilan keputusanpada konsumen CircleK di Makassar. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah: a. Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah karakteristik individu sebagai variabel (X). Adapun dimensi dari
40 variabel bebas adalah kelas sosial (X1), keluarga (X2), gaya hidup (X3), dan motivasi (X4). b. Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian konsumen pada Circle-K di Makassar (Y). 3.5 Definisi Operasional Penelitian Untuk memperjelas variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka dikemukakan batasan-batasan definisi operasional yang akan digunakan sebagai acuan, yaitu: Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian VARIABEL
KONSEP
INDIKATOR
(1)
(2)
(3)
Kelas social didefinisikan sebagai 1. Pekerjaan sebuah stratifikasi sosial ataudivisi 2. Pendidikan yang relatif homogen dan bertahan 3. Pendapatan X1
lama
dalam
tersusun mempunyai
sebuah
secara anggota
masyarakat,
hirearki yang
dan berbagi
nilai, minat, dan perilaku yang sama (Kotler dan Keller, 2009:168) Keluarga adalah organisasi pembelian 1. Referensi konsumen yang paling penting dalam 2. Keluarga
X2
masyarakat, dan anggota keluarga
prokreasi (istri,
merepresentasikan kelompok referensi
anak)
utama yang paling berpengaruh (Kotler 3. Keluarga dan Keller, 2009:171)
orientasi (orang tua, saudara kandung)
41
X3
Gaya
hidup(lifestyle)
adalah
pola 1. Minat
hidup
seseorang
dunia
yang 2. Opini
di
tercermin dalam kegiatan, minat, dan 3. Aktifitas pendapat(Kotler dan Keller, 2009:175). Motivasi
menurut
teori
Maslow 1. Kebutuhan
berusaha menjelaskan mengapa orang
fisiologis
didorong oleh kebutuhan tertentu pada 2. Kebutuhan waktu X4
tertentudimana
kebutuhan
keamanan
manusia diatur dalam hierarki dari 3. Kebutuhan sosial yang paling menekan sampai yang 4. Kebutuhan paling tidak menekan (Kotler dan Keller, 2009:179).
penghargaan 5. Kebutuhan aktualisas idiri
Keputusan
pembelian
sebagai 1. Pencarian
seleksi terhadap dua pilihan alternatif
informasi
atau lebih. Dengan perkataan lain, 2. Evaluasi Y
pilihan alternatif harus tersedia bagi seseorang
ketika
mengambil 3. Keputusan
keputusan (Schiffman dan Kanuk, 2008:485).
alternatif
konsumen 4. Perilaku pembelian
3.6 Teknik Pengumpulan Data Proses pengumpulan data yang diperlukan dalam pembahasan ini melalui dua tahap penelitian, yaitu: 1. Studi Kepustakaan (Library Research) Studi kepustakaan digunakan untuk mengumpulkan data sekunder dari perusahaan, landasan teori dan informasi yang berkaitan dengan penelitian ini dengan cara dokumentasi. Studi dilakukan antara lain dengan mengumpulkan data yang bersumber dari literatur–literatur, bahan kuliah, dan hasil penelitian lainnya yang ada hubungannya dengan
42 objek penelitian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan tambahan pengetahuan mengenai masalah yang sedang dibahas. 2. Studi Lapangan (Field Research) Penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara langsung ke perusahaan untuk mendapatkan data primer baik melaui observasi, penyebaran kuesioner kepada konsumen, dan wawancara. Penelitian lapangan dilakukan dengan cara: a. Wawancara adalah metode untuk mendapatkan data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan guna mendapatkan data dan keterangan yang menunjang analisis dalam penelitian. Wawancara dilakukan kepada pimpinan Circle-K di Makassar dan karyawan Circle-K di Makassar serta konsumen Circle-K di Makassar yang berada pada wilayah Jalan Pengayoman, Jalan Penghibur No.60, Jalan Sultan Hasanuddin, dan Jalan A. Mappanyukki. b. Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung pada obyek yang diteliti sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai rumusan masalah yang disusun. c.
Kuesioner, adalah pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden yang dijadikan sebagai sampel penelitian. Kuesioner dibagikan kepada konsumen Circle-K di Makassar pada wilayah Jalan Pengayoman, Jalan Penghibur No.60, Jalan Sultan Hasanuddin,
dan
Jalan
A.
Mappanyukki
tentang
pengaruh
karakteristik individu (faktor kelas sosial, keluarga, gaya hidup, dan
43 motivasi) terhadap keputusan pembelian pada konsumen Circle-K di Makassar.
3.7 Instrumen Penelitian Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2010:146). Menurut Sugiyono (2010:132) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial.
Sehingga
untuk
mengetahui
pengukuran
jawaban
responden pada penelitian ini yang mana menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner, penulis menggunakan metode skala Likert (Likert’s Summated Ratings). Dalam pengukuran pengaruh karakteristik individu (faktor kelas sosial, keluarga,gaya hidup, dan motivasi) terhadap keputusan pembelian pada konsumen Circle-K di Makassar, digunakan 5 skala tingkat (Likert), yang terdiri dari 5 tingkatan sebagai berikut : 1. Jawaban sangat setuju
diberi bobot 5
2. Jawaban setuju
diberi bobot 4
3. Jawaban ragu-ragu
diberi bobot 3
4. Jawaban tidak setuju
diberi bobot 2
5. Jawaban sangat tidak setuju
diberi bobot 1
44 Instrumen penelitian (kuesioner) yang baik harus valid dan reliabel. Untuk mengetahui validitas reliabilitas kuesioner perlu dilakukan pengujian atas kuesioner dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Karena validitas dan reliabilitas ini bertujuan untuk menguji apakah kuesioner yang disebarkan untuk mendapatkan data penelitian adalah valid dan reliabel, maka untuk itu, penulis juga akan melakukan kedua uji ini terhadap instrumen penelitian (kuesioner). 3.7.1 Uji Validitas Uji validitas adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010:172). Jadi, suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akandiukur oleh kuesioner tersebut.Pengujian validitas dilakukan dengan cara validitas internal yang menggunakan teknik analisis butir akan menguji validitas setiap butir dengan cara skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Skor butir (pertanyaan) dipandang sebagai nilai X dan skor total dipandang sebagai nilai Y, sehingga diperoleh indeks validitas setiap butir. Setelah diketahui dari hasil perhitungan besarnya korelasi, kemudian dibandingkan dengan tabel r Product Moment dengan = 0,05 dengan kriteria sebagai berikut : a.
Jika rxy hitung ≥ r tabel, maka valid
b.
Jika rxy hitung ≤ r tabel, maka tidak valid
45 3.7.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas (reliability) adalah tingkat seberapa besar suatu alatukur mengukur dengan stabil dan konsisten. Besarnya tingkat reliabilitas ditunjukkan oleh koefisiennya, yaitu koefisien reliabilitas. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan cronbach alpha.
Koefisien
cronbach
alpha>0,60 menunjukkan keandalan
(reliabilitas) instrumen. Selain itu, cronbach alpha yang semakin mendekati
1
menunjukkan
semakin
tinggi
konsistensi
internal
reliabilitasnya. Pada penelitian ini, uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program pengolahan data SPSS.
3.8 Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Analisis yang digunakan sebagai berikut: 3.8.1 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif kuantitatif, yaitu metode yang bertujuan mengubahkumpulan data mentah menjadi bentuk yang mudah dipahami, dalambentuk informasi yang ringkas, dimana hasil penelitian besertaanalisanya diuraikan dalam suatu tulisan ilmiah yang mana darianalisis tersebut akan dibentuk suatu kesimpulan. 3.8.2 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi berganda dilakukan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel
46 dependen, bila dua atau lebih variabel independen dengan faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya) (Sugiyono, 2010:277). Analisis regresi berganda dipakai untuk menghitung besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian (variabel X) terhadap kejadian lainnya (variabel Y). Dalam penelitian ini analisis regresi berganda berperan sebagai teknik statistik yang digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh karakteristik individu (faktor kelas sosial, keluarga,gaya hidup, dan motivasi) terhadap keputusan pembelian pada konsumen Circle-K di Makassar. Analisis regresi menggunakan rumus persamaan regresi berganda seperti yang dikutip dalam Sugiyono (2010:277), yaitu: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+ b4X4 + e.................................... (2) Dimana: Y = Keputusan pembelian pada konsumen Circle-K di Makassar a = Konstanta Intersepsi b = Koefisien regresi X1 = Kelas Sosial X2 = Keluarga X3 = Gaya Hidup X4= Motivasi e = standar error Teknik analisis yang digunakan sesuai dengan model diatas adalah regresi berganda dimana nilai dari variabel independen dandependen dapat diperoleh dari hasil survei yang perhitungannya akan menggunakan skala Likert. Cara perhitungannya adalah dengan menghadapkan seorang responden dengan beberapa pertanyaan dan
47 kemudian diminta untuk memberikan jawaban. Dalam menganalisis data penelitian ini digunakan metodedeskriptif kualitatif-kuantitatif. 3.8.3 Analisis Koefisien Korelasi (R) Pada model linear berganda ini, akan dilihat besarnya kontribusi untuk variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel antara dan kemudian kontribusi variabel antara terhadap variabel terikatnya dengan melihat besarnya koefisien korelasi totalnya (R). Jika (R) yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan hubungan variabel bebas terhadap variabel antara dan hubungan variabel antara terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika (R) makin mendekati 0 (nol) maka semakin lemah hubungan variabel-variabel bebas terhadap variabel antara dan hubungan variabel antara terhadap variabel terikat. Tabel 3.2 Kriteria Koefisien Korelasi Koefisien korelasi
Tingkat keeratan
0,80-1,00
Sangat kuat
0,60-0,79
kuat
0,40-0,59
Sedang
0,20-0,39
rendah
0,00-0,19
sangat rendah
Sumber : Sugiyono (2008 : 184)
3.8.4 Analisis Koefisien Determinasi (R2) Nilai koefisien determinasi menunjukan prosentase pengaruh semua variabel independen terhadap variabel antara dan variabel antara terhadap variabel dependen. Nilai koefisien determinasi berbeda antara 0 sampai dengan 1. Semakin mendekati 1 maka variabel bebas hampir memberikan semua informasi untuk memprediksi variabel
48 antara dan terikat atau merupakan indikator yang menunjukan semakin kuatnya kemampuan menjelaskan dari perubahan variabel bebas terhadap variabel terikat.Sebaliknya, jika (R2) makin mendekati 0 (nol) maka semakin lemah pengaruh variabel bebas terhadap vaiabel terikat. Nilai R2 diperoleh dari rumus korelasi ganda (dalam penelitian ini 4 prediktor / 4 variabel independen) dikutip dari Sugiyono, 2010:286 : b1∑X1Y + b2∑X2Y + b3∑X3Y + b4∑X4Y Ry(1,2,3,4) =
…………… (3)
∑Y2 3.8.5 Pengujian Hipotesis 3.8.5.1 Uji F (Uji Serempak) Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh bersamasama variabel bebas terhadap variabel antaranya. Dimana Fhitung> Ftabel, maka H1 diterima atau secara bersama-sama variabel bebas dapat menerangkan variabel antaranya secara serentak. Sebaliknya apabila Fhitung< Ftabel, maka H0 diterima atau secara bersama-sama variabel bebas tidak memiliki pengaruh terhadap variabel antaranya. Untuk mengetahui signifikan atau tidak pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel antaranya maka digunakan probability sebesar 5% (α= 0,05). Jika sig > ά (0,05), maka H0 diterima H1 ditolak. Jika sig < ά (0,05), maka H0 ditolak H1 diterima. 3.8.5.2 Uji t (Uji Parsial) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masingmasing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri berpengaruh
49 secara signifikan terhadap variabel antaranya dan variabel antara terhadap variabel terikanya. Dimana Ttabel> Thitung, H0 diterima. Dan jika Ttabel < Thitung, maka H1 diterima, begitupun jika sig > ά (0,05), maka H0 diterima H1 ditolak dan jika sig < ά (0,05), maka H0 ditolak H1 diterima.