BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang kualitatif.
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
Bogdan dan Taylor sebagaimana dikutip Lexy J.Moloeng,
medefinisikan metodologi kualitatif sebagai “prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lesan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati ”.40 Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif karena, dalam penelitian ini berusaha mengungkapkan beberapa bentuk upaya guru dalam membentuk moral siswa di MTs Aswaja Tunggangri secara menyeluruh dan apa adanya melalui latar alami yaitu tempat dimana pembentukan moral tersebut diterapkan dan peneliti bertindak sebagai instrument kunci. Instrument kunci, peneliti bisa melihat secara langsung peristiwa atau kejadian secara langsung tentang subyek yang di teliti. Hal ini di lakukan oleh peneliti untuk mengetahui sejauh mana upaya guru akidah ahlak dalam membentuk moral siswa sehingga penelitian ini menghasilkan data deskriptif yang meliputi perilaku, adab , tata karma, etika dan lisan, baik antar siswa dengan siswa ( teman sebaya maupun kakak atau adik kelas) dan juga siswa dengan guru. Oleh karena itu penelitian ini digunakan untuk mengetahui 40
Lexy J Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hal 4
46
47
secara terperinci tentang upaya guru akidah ahlak dalam membentuk moral siswa di MTs Aswaja Tunggangri, Tahun Ajaran 2012-2013.
B. Kehadiran Peneliti Dalam penelitian kualitatif, peneliti bertindak sebagai instrmen sekaligus pengumpul data.
Instrumen yang digunakan adalah pedoman
wawancara, pedoman observasi, kamera digital, tetapi hal tersebut fungsinya sebatas sebagai pendukung tugas peneliti sebagai instrument. Peneliti berperan sebagai pengamat partisipatif penuh atau pengamat penuh. Peneliti berperan serta gara dapat mengamati subyek dalam upaya guru membentuk moral siswa secara langsung sehingga data yang dikumpulkan benar-benar lengkap, relevan dan di jamin keabsahanya karena di peroleh dari interaksi sosial dan benar mengunakan subyek penelitian. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah guru aqidah akhak sehingga untuk menyimpulkan data secara komprehensif dan utuh, maka kehadiran peneliti di lapangan sangat penting, diutamakan dan memang benar-benar diperlukan. Peneliti juga menemui langsung guru akidah ahlak dan beberapa siswa MTs, dimana mereka adalah pelaku dari proses tersebut, sehingga peneliti mampu mendapatkan data yang berkaitan dengan fokus penelitian.
C. Lokasi Penelitian Lokasi dari penelitian ini adalah MTs Aswaja Tunggangri yang berada di Desa Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung. Alasan
48
peneliti memilih lokasi ini karena menarik ketika saat peneliti PPL atau praktek perkuliahan langsung, di MTs ini peneliti menemukan dan benar melihat gejala yang kurang baik pada pendidikan moral siswa di MTs tersebut, dimana peneliti di MTs Aswaja Tunggangri mengajar mata pelajaran aqidah akhlak tepatnya kelas 2 pada saat itu. Sehingga gejala ini bagi peneliti sangat menarik untuk di teliti lebih jauh lagi.
D. Data dan Sumber Data 1. Data Penelitian merupakan aktivitas ilmiah yang sistematis, terarah dan bertujuan jelas, sehingga data atau informasi harus relevan dengan masalah. Adapun data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada 2 yaitu: a. Data primer adalah suatu data dimana data ini dikumpulkan langsung oleh peneliti pada sumber pertama. Data ini meliputi data hasil dari angket, observasi dan wawancara peneliti dengan subyek penelitian. b. Data sekunder adalah
suatu data dimana data tersebut berasal dari
kepustakaan. Data tersebut berasal dari: 1) Struktur organisasi sekolah. 2) Data siswa dan guru. 3) Sarana dan prasarana data-data yang relevan. 2. Sumber Data Sumber data disini adalah subyek darimana data ini di dapatkan atau di peroleh. Apabila peneliti mengunakan kuesioner atau wawancara dalam
49
pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orangorang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.
Apabila peneliti mengunakan teknik
observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda, gerak atau proses sesuatu.41 Dalam penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan berhubungan dengan fokus penelitian. Data-data yang diperoleh adalah terdiri dari dua jenis yaitu: data yang bersumber dari manusia dan data yang bersumber dari non manusia. Data dari manusia didapatkan dari orang yang menjadi informan, dalam hal ini orang yang secara langsung menjadi subyek penelitian. Data berasal dari non manusia adalah berasal dari dokumendokumen berupa catatan, rekaman, gambar atau foto, dan hasil observasi yang berhubungan langsung dengan fokus penelitian ini. Yang menjadi sumber data utama dalam penelitian ini adalah guru akidah ahlak di MTs Aswaja Tunggangri. Sedangkan sumber data yang lain adalah beberapa siswa MTs Aswaja Tunggangri serta kepala sekolah yang bertugas memantau upaya guru dalam membentuk moral siswa di MTs Aswaja Tunggangri. Selain itu sumber lainnya adalah dari tempat pelaksanaan pembentukan moral. Dengan kata lain sumber data dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu: Sumber data berupa orang (person), sumber data berupa tempat (place) atau benda, dan sumber data
41
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:Rineka Cipta, 2010), hal.172
50
berupa simbol (paper) yang cocok untuk untuk penggunaan metode dokumentasi. 42
E. Teknik Pengumpulan Data Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kualitatif, sehingga pengumpulan data dilakukan dengan cara mengunakan tiga pendekatan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. 1. Observasi (Pengamatan) Teknik observasi yaitu “ pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian”.43 Untuk memaksimalkan hasil observasi, biasanya peneliti akan mengunakan alat bantu yang sesuai dengan kondisi lapangan. Diantara alat bantu observasi tersebut misalnya termasuk: “buku catatan dan check list yang berisi obyek yang perlu mendapat perhatian lebih dalam pengamatan”.44 Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana upaya guru akidah ahlak dalam membentuk moral siswanya. Dengan demikian metode observasi ini dilakukan untuk mengetahui lebih dekat dengan obyek yang diteliti yaitu upaya guru akidah akhlak dalam membentuk moral siswa, serta hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini. Adapun instrumentnya mengunakan pedoman observasi.
42
Ibid, hal. 58-59 Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode…, hal. 58 44 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Angkasa, 2003), hal. 79 43
51
2. Wawancara (Interview) Dalam penelitian ini, wawancara ini digunakan untuk mendapatan data yang di butuhkan oleh peneliti dan wawancara ini di lakukan secara sistematis dalam bentuk ringkasan data untuk keperluan analisis data. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semiterstruktur karena tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara terbuka di MTs Aswaja Tunggangri, sehingga memudahkan peneliti dalam penggalian data. 3. Dokumentasi Menurut Nana Syaodih Sukmadinata, teknik dokumentasi yaitu: “teknik yang di gunakan untuk memperoleh informasi yang bersifat dokumen, dari dokumen-documen yang ada”.45 Pada teknik ini, “peneliti dimungkinkan mendapatkan informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat, dimana responden bertempat tinggal atau melaksanaka kegiatan sehari-harinya”. Metode ini di gunakan untuk mengumpulkan data-data dengan jalan menyelidiki dokumen-dokumen yang sudah ada dan merupakan tempat untuk menyiapkan sejumlah data agar peneliti mendapatkan informasi secara maksimal yang dapat mengambarkan kondisi obyek yang diteliti dengan benar. Metode ini digunakan peneliti untuk memperoleh data tentang jumlah siswa, jumlah guru, struktur oganisasi, denah lokasi, dan
45
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikology Proses Pendidikan, ( Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2003), hal. 223
52
lain-lain di MTs Aswaja Tunggangri. Adapun instrumennya adalah pedoman interview.
F. Teknik Analisis Data Analisis
data
adalah
proses
mengatur
urutan
data,
mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen,
sebagaimana yang
dikutip Lexy J.Moloeng adalah : Upaya yang dilakukan dengan cara bekerja dengan data, memilahmilahnya menjadi satuan yang bisa di kelola, mensisntesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang di pelajari, dan memutuskan apa yang dapat di ceritakan kepada oranglain.46
Analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan, yang telah di tulis pada catatan lapangan, dokumen, dokumen pribadi, dokcumen resmi, gambar atau foto, dan sebagainya.47 Dalam teknik ini peneliti akan mendeskripsikan data
yaitu:
mengambarkan
data
dengan
cara
menyusun
atau
mengelompokkan data yang ada, sehingga memberikan gambaran nyata terhadap responden . Serta mengunakan analisis induktif yakni analisi yang dilakukan sejak awal pengumpulan data sampai akhir untuk memecahkan masalah yang dihadapi.48 Analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah
46
Lexy J.Moloeng, Metodologi penelitian…,hal.48 Ibid,hal. 247 48 Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode…,hal.107 47
53
secara induktif, dimana data yang digunakan dari fakta-fakta yang bersifat khusus kemudian ditarik generalisasi yang bersifat umum. Sesuai dengan pendapat tersebut maka proses analisis data penelitian ini di lakukan dengan mengadakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. 1. Data Reduction ( reduksi data ) Dilakukan dengan pemilihan, memfokuskan dan menyederhanakan data yang di peroleh mulai awal sampai penyusunan laporan penelitian karena data yang di peroleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data artinya sebagai proses merangkum, memilih hal-hal yang pokok, dicari tema dan polanya serta membuang hal-hal yang tidak penting. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang jelas datanya, sehingga peneliti mampu membuat kesimpulan yang bisa dipertanggung jawabkan. Dengan demikian data yang direduksikan akan memberikan gambaran yang
lebih
jelas
dan
mempermudah
peneliti
untuk
melakukan
pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila perlu. 2. Data Display ( penyajian data) Dilakukan dalam rangka mengorganisasikan hasil reduksi dengan cara menyusun secara narasi sekumpulan informasi yang telah diperoleh dari hasil reduksi, sehingga di peroleh sebuah kesimpulan. Data yang telah terorganisir ini dideskripsikan sehingga bermakna,
baik dalam
54
bentuk narasi, uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. 3. Conclusion Drawing or verification ( Penarikan kesimpulan ) Verification adalah menguji kebenaran, kekokohan, kecocokan makna-makna yang muncul dari data. Pada tahap ini penarikan kesimpulan ini kegiatan dilakukan adalah memberikan kesimpulan terhadap hasil penafsiran dan evaluasi. Kegiatan ini mencakup pencarian makna data serta penjelasannya. Selanjutnya apabila penarikan kesimpulan dan dirasakan sangat kuat maka perlu adanya verification dan peneliti kembali mengumpulkan data di lapangan. Tetapi jika kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid maka kesimpulan yang di kemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
G. Pengecekan Keabsahan Data Keabsahan data merupakan teknik yang digunakan dalam penelitian kualitatif sebagai
upaya
bahwa
hasil
penelitian kualitatiif bisa
di
pertanggungjawabkan secara ilmiah. Dengan demikian untuk pengecekan keabsahan data pada penelitian kualitatif meliputi empat hal yaitu: “derajad keterpercayaan, keteralihan, ketergantungan, kepastian.49 1. Standar keterpercayaan Pada dasarnya mengantikan konsep validitas internal dari penelitin non kualitatif,
49
agar hasil penelitian memiliki credibilitas yang sesuai
Sugiyono, Metode Penelitian…, hal. 338-345
55
dengan fakta lapangan, yakni memperpanjang keterlibatan peneliti di lapangan, melakukan observasi terus menerus sehingga dapat memahami fenomena yang ada, melakukan trianggulasi, diskusi dengan teman sejawat, melakukan kajian, melacak kelengkapan dan kesesuaian hasil analisis. Kriteria ini berfungsi untuk melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tigkat keterpercayaan penemuannya dapat dicapai dan mempertunjukkan derajat keterpercayaan hasil-hasil temuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan anda yang sedang diteliti. 2. Standart keteralihan Keteralihan sebagai persoalan empiris bergantung pada kesamaan antara konteks pengiriman dan penerima. Suatu hasil penelitian dianggap memiliki transferbilitas tinggi apabial pembaca laporan memiliki pemahaman yang jelas tentang fokus dan isi penelitian. 3. Standar ketergantungan Merupakan
sunstansi
istilah
reliabilitas
dalam
penelitian
nonkualitatif, jika suatu kondisi dilakukan pengujian denga beberapa kali pengulangan dan hasilnya secara esensial sama,
maka dikatakan
reliabilitasnya tercapai. 4. Standart kepastian Kriteria
ini
berasal
dari
konsep “
Obyektivitas”
menurut
nonkualitatif yang menekankan pada orang yakni jika suatu itu obyektifitas, berarti dapat di percaya, faktual dan dapat dipastikan.50
50
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian.., hal 168-169
56
Untuk mengecek keabsahan data tentang upaya guru akidah ahlak dalam membentuk moral siswa,
peneliti bisa melakukan penelitian mengunakan
triangulasi, perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan teknik diskusi. Triangulasi adalah teknik yang lazim di pakai untuk menguji validitas dalam penelitian kualitatif. Dimana Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.51 Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Triagulasi sumber yaitu: membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, data wawancara dengan hasil documentasi, dan data hasi pengamatan dengan dokumentasi.
Triagulasi sumber digunakan untuk
membandingkan dan mengecek tingkat derajat keterpercayaan suatu informasi yang di peroleh melalui alat yang berbeda. 2. Triangulasi metode yaitu: mencari data tentang fenomena yang teklah di peroleh dengan teknik wawwancara, observasi, dokumentasi dari berbagai sumber. Hasil yang diperoleh mengunakan teknik yang berbeda itu kemudian dibandingkan dan disimpulkan sehingga memperoleh data yang di percaya. 3. Triangulasi data yaitu : digunakan untuk mencari data sehingga dapat dibuktikan bahwa data itu dipercaya. Informasi yang sama bisa diterima dari sumber yang berbeda.
51
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian…, hal.7
57
H. Tahap-Tahap Penelitian Tahap-Tahap dalam penelitian ini berpedoman pada pendapat Moleong yakni terdiri atas: “tahap pra-lapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisa data dan tahap peaporan hasil penelitian”.52 Adapun beberapa tahapan yang di lalui peneliti adalah: 1. Tahap pra lapangan, meliputi kegiatan: a. Menentukan fokus penelitian. b. Memilh lapangan penelitian. c. Mengurus ijin. d. Menjajaki dan menilai keadaan lingkungan. e. Menyiapkan perlengkapan penelitian. f. Persoalan etika penelitian. 2. Tahap kegiatan lapangan adalah: a.
Memahami latar belakang penelitian dan persiapan diri.
b.
Memasuki lokasi penelitian.
c.
Mengumpulkan data terkait dengan fokus penelitian.
3. Tahap analisa data adalah: a.
Membuat ringkasan atau rangkuman serta mengedit setiap hasil wawancara.
b.
pengkategorian data.
c.
Pengecekan keabsahan data.
52
Ibid, hal 127-148
58
4. Tahap penulisan dan pelaporan hasil penelitian adalah: a.
Penyusunan hasil penelitian.
b.
Konsultasi hasil penelitian kepada pembimbing.
c.
Perbaikan hasil konsultasi.