BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan penarikan kesimpulan melalui analisis statistik. Penelitian korelasi digunakan untuk mengetahui sejauh mana variasi-variasi pada variabel bebas mempunyai hubungan dengan variabel terikat. Penelitian ini dirancang untuk mengetahui hubungan variabel bebas yaitu lingkungan keluarga dan sekolah dengan variabel terikat yaitu prestasi belajar matematika siswa. B. Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini untuk korelasi antara variabel bebas yaitu lingkungan keluarga (X1) dan lingkungan sekolah (X2), dan variabel terikat yaitu prestasi belajar matematika siswa (Y) disajikan seperti gambar di bawah ini:
X1 Y X2
Gambar 3.1 Hubungan Variabel Bebas (X) dengan Variabel Terikat (Y)
C. Variabel Penelitian Variabel penelitian dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dimana variabel-variabel tersebut adalah: X1 : Lingkungan Keluarga X2 : Lingkungan Sekolah Y : Prestasi Belajar Matematika Siswa Berdasarkan keterangan di atas yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah lingkungan keluarga (X1) dan lingkungan sekolah (X2), sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar matematika siswa (Y).
29
30 D. Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Lingkungan Keluarga Lingkungan keluarga adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada di dalam kelompok sosial kecil tersebut, yang terdiri atas ayah, ibu dan anak yang mempunyai hubungan sosial karena adanya ikatan darah, perkawinan dan atau adopsi. Skala lingkungan keluarga berdasarkan aspek lingkungan keluarga adalah (1) cara orangtua mendidik; (2) relasi antar anggota keluarga; (3) suasana rumah; (4) keadaan ekonomi; dan (5) fasilitas belajar. Kategori untuk lingkungan keluarga dibagi menjadi empat yaitu sangat baik, baik, kurang, dan sangat kurang. 2. Lingkungan Sekolah Lingkungan sekolah adalah tempat seorang siswa dalam menjalankan kegiatan-kegiatan pendidikan untuk memperoleh ilmu pengetahuan, perubahan sikap, dan keterampilan hidup baik di dalam kelas maupun diluar kelas dengan mengikuti dan menaati peraturan dalam sistematika pendidikan yang telah ditetapkan. Skala lingkungan sekolah berdasarkan aspek lingkungan sekolah adalah (1) metode pembelajaran; (2) kurikulum; (3) relasi guru dengan siswa; (4) relasi siswa dengan siswa; (5) disiplin sekolah; (6) fasilitas sekolah. Kategori untuk lingkungan sekolah dibagi menjadi empat yaitu sangat baik, baik, kurang , dan sangat kurang. 3. Prestasi Belajar Matematika Prestasi belajar matematika adalah hasil belajar maksimal yang dicapai oleh seseorang melalui proses aktif dalam memahami dan menguasai matematika serta aplikasinya dalam penyelesaian masalah dan untuk mengetahui besarnya penguasaannya diperlukan suatu tes. Prestasi belajar matematika diambil dari nilai ulangan tengah semester II kelas VIII A, VIII B, dan VIII C. Prestasi belajar matematika ditentukan berdasarkan skor kasar yang diperoleh siswa dari hasil ulangan tengah semester II dengan rentang 0 sampai dengan 100. Semakin tinggi skor yang diperoleh seseorang siswa berarti semakin baik prestasinya. E. Lokasi dan Agenda Penelitian Penelitian yang berjudul Hubungan Lingkungan Keluarga dan Sekolah dengan Prestasi Belajar Matematika ini bertempat di SMP Kristen Satya Wacana Salatiga tepatnya di Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga. Pelaksanaan penelitian dilakukan di lokasi ini karena berkaitan dengan letak sekolah yang cukup jauh dari keramaian. Letak sekolah yang seperti ini merupakan tempat yang ideal bagi proses belajar mengajar yang secara
31
teori dapat mendukung proses belajar mengajar dan bagi pencapaian prestasi belajar yang baik bagi siswa. Selain itu lingkungan dan kondisi keluarga dari para siswa yang sebagaian termasuk dalam kelas ekonomi ke atas yang sangat menarik untuk diteliti terkait dengan prestasi belajar siswa. Adapun agenda penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 dibawah ini. Tabel 3.1 Agenda Penelitian Hari/Tanggal Penelitian Rabu, 13 Maret 2013 Selasa, 26 Maret 2013 Rabu, 27 Maret 2013 Rabu, 8 Mei 2013 Kamis, 9 Mei 2013
Kegiatan Ijin Penelitian ke SMP Kristen Satya Wacana Salatiga Observasi Konsultasi angket yang pertama dengan guru pamong Konsultasi angket yang kedua dengan guru pamong Menyebar instrumen angket
F. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Kristen Satya Wacana Salatiga Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 75 siswa. 2. Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling yang berarti semua anggota populasi menjadi sampel penelitian. Arikunto (2010) mengemukakan bahwa apabila subyek penelitian kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua. Sehingga sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Kristen Satya Wacana yang berjumlah 75siswa. G. Teknik Pengumpulan Data Kegiatan pengumpulan data merupakan pekerjaan yang penting dalam penelitian. Kegiatan mengumpulkan data merupakan kegiatan mengamati variabel yang akan diteliti. Adapun langkah-langkah dan teknik yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Teknik Angket Angket dalam penelitian ini dilakukan untuk mencari data primer penelitian, yaitu untuk mengetahui lingkungan keluarga dan sekolah siswa kelas VIII SMP Kristen Satya Wacana. Angket disebarkan kepada para siswa sebagai responden penelitian. 2. Teknik Dokumentasi Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber. Data sekunder dalam penelitian ini diambil dari nilai ujian tengah semester II siswa kelas VIII SMP Kristen Satya Wacana.
32 Teknik ini digunakan untuk mendukung penelitian dalam pengumpulan data yang lebih akurat. H. Instrumen Penelitian 1. Angket (kuesioner) Instrumen berupa angket digunakan untuk mengetahui tentang lingkungan keluarga dan sekolah. Jenis angket yang digunakan adalah jenis angket tertutup sehingga responden tinggal memilih jawaban yang disediakan. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Adapun pemberian skor terhadap jawaban dari beberapa pernyataan adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Alternatif Jawaban Menurut Skala Likert Skor untuk pernyataan Positif Negatif 4 1 3 2 2 3 1 4
Alternatif Jawaban Selalu (SL) Sering (SR) Kadang-kadang (KD) Tidak Pernah (TP)
Berikut ini akan dijabarkan aspek, butir soal, dan jumlah soal pernyataan sebagai berikut: Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Lingkungan Keluarga Aspek Cara orangtua mendidik Relasi antar anggota keluarga Suasana rumah Keadaan ekonomi Fasilitas belajar
Butir Soal
Jumlah Item
Nomor Item
4 6 3 2 5
1, 2, 3, 4
Favorab el 2, 3
Unfavorab el 1, 4
5, 6, 7, 8, 9, 10 11, 12, 13 14, 15 16, 17, 18, 19, 20
5, 6, 7, 9, 10 11, 12 14 17, 18, 19, 20
8 13 15 16
33 Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Lingkungan Sekolah Butir Soal
Jumlah Item
Nomor Item
Metode pembelajaran Kurikulum
4
1, 2, 3, 4 5, 6
1, 2, 3
Unfavorab el 4
6
5
Relasi guru dengan siswa Relasi siswa dengan siswa Disiplin sekolah
5
7, 8, 9, 11
10
12
13, 14
15, 17, 18
16
Fasilitas sekolah
2
7, 8, 9, 10, 11 12, 13, 14 15, 16, 17, 18 19, 20
19, 20
-
Aspek
2
3 4
Favorabel
Tabel 3.5 Instrumen Lingkungan Keluarga Variabel
Indikator
Indikator Empiris
Lingkungan keluarga adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada di dalam kelompok sosial kecil tersebut yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang mempunyai hubungan sosial karena adanya ikatan darah, perkawinan dan atau adopsi.
Cara orangtua mendidik
Orangtua melarang saya dalam mengembangkan potensi pada pelajaran matematika Orangtua mewajibkan saya untuk belajar dirumah minimal 2 jam per hari Orangtua menegur jika saya tidak belajar Orangtua melarang saya jika berteman dengan anak yang tidak pandai matematika Ketika saya mengalami kesulitan dalam pelajaran orangtua mau membantu Jika saya sedang belajar matematika, orangtua tidak mengganggu Ketika saya sedang belajar , semua anggota keluarga tidak menyalakan TV
Relasi antar anggota keluarga
Favor able
Unfavo rable 1
Jumlah 4
2
3 4
5
6
7
6
34
Suasana rumah
Keadaan ekonomi
Fasilitas belajar
Ketika hasil nilai matematika saya jelek, saya tidak pernah memberitahu orangtua Orangtua mendampingi saya ketika belajar Setiap pulang sekolah , orangtua menanyakan kesulitan yang saya hadapi Rumahyang bersih dan sehat dapat mendukung keberhasilan dalam belajarku Tempat belajarku rapi sehingga aku bersemangat untuk belajar Kondisi rumahku tidak nyaman sehingga saya malas belajar Kebutuhan pangan keluarga saya tercukupi sehingga membantu saya dalam meraih prestasi belajar matematika Untuk membeli LKS, saya harus membayar dengan uang saku sendiri Orangtua saya tidak pernah membelikan buku reverensi pelajaran sekolah Orangtua saya menyediakan fasilitas penunjang pelajaran matematika (penggaris, jangka, busur, kalkulator,dll) Lampu belajar saya sangat terang sehingga jelas dalam membaca buku-buku pelajaran Ruang belajarku luas sehingga bisa digunakan untuk belajar kelompok
8
9 10
11
3
12
13
14
2
15
16
17
18
19
5
35 dengan teman sekolah Orangtua saya menyediakan akses internet yang siap digunakan setiap saat jika saya mendapat tugas matematika dari guru
20
Tabel 3.6 Instrumen Lingkungan Sekolah Konsep
Lingkungan sekolah merupakan tempat seorang siswa dalam menjalankan kegiatankegiatan pendidikan untuk memperoleh ilmu pengetahuan, perubahan sikap, dan keterampilan hidup baik di dalam kelas maupun diluar kelas dengan mengikuti dan menaati peraturan dalam sistematika pendidikan yang telah ditetapkan.
Indikator
Indikator Empiris
Metode l pembelaj aran
Cara guru menerangkan materi pembelajaran matematika mudah saya pahami Cara guru menerangkan pelajaran sangat menarik sehingga saya dan siswa yang lain aktif dan tidak merasa bosan Cara guru saya dalam menerangkan materi pelajaran diselingi dengan humor Ketika guru menjelaskan materi pelajaran, saya dan siswa yang lain hanya disuruh mencatat saja Guru matematika saya terlalu cepat dalam menerangkan bahan pelajaran matematika sehingga saya tidak paham Dengan mempelajari matematika, saya dapat memecahkan masalah secara cepat dan tepat Hubungan saya dengan guru di sekolah terjalin dengan baik Guru-guru disekolah saya tidak galak, sehingga jika ada materi yang kurang paham
Kurikulu m
Relasi guru dengan siswa
Favora ble 1
Unfavo rable
Jumlah 4
2
3
4
5
2
6
7
8
5
36
Relasi siswa dengan siswa
Disilpin sekolah
saya berani bertanya Saya sangat akrab dengan guru matematika sehingga saya sangat menyukai pelajaran matematika Saya tidak pernah bertanya kepada guru jika ada kesulitan dalam pelajaran Guru memberi tambahan jam pelajaran bagi teman satu kelas saya yang lemah Untuk mendalami setiap pelajaran, saya dan teman yang lain belajar secara kelompok Saya tidak mau membantu teman yang mengalami kesulitan dalam pelajaran matematika Ketika ulangan matematika, saya membantu teman yang kesulitan mengerjakan soal Guru menegur saya ketika terlambat mengikuti pelajaran Ketika saya tidak mengerjakan PR, guru memberi sanksi kepada saya Setiap kali ulangan, guru melarang saya dan siswa yang lain untuk membawa alat bantu Hampir setiap minggu tidak ada jam kosong pada waktu pelajaran di kelas saya Setiap saya butuh buku reverensimatematika saya bisa mendapatkannya di
9
10
11
12
3
13
14
15
4
16
17
18
19
2
37 perpustakaan sekolah Di ruang laboratorium sekolah saya tersedia berbagai alat peraga matematika
20
2. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data nama-nama siswa yang akan menjadi sampel dalam penelitian, memperoleh data pekerjaan orangtua siswa dan untuk memperoleh data mengenai prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Kristen Satya Wacana Salatiga yang diambil dari nilai ujian tengah semester II pada mata pelajaran matematika. I.
Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut mempunyai validitas yang tinggi. Begitu pula sebaliknya, suatu instrumen dikatakan tidak valid apabila memiliki validitas yang rendah. Analisis tingkat validitas angket dalam penelitian ini menggunakan corrected item total correlasion dengan metode Pearson Product Moment. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu software SPSS 16.0 for Windows. Kriteria penentuan validitas instrumen yang dipakai dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Arikunto (2002) yaitu item intrumen dikatakan valid jika koefisien item teruji memiliki batas bawah 0,200, atau dengan kata lain rxy ≥ 0,200. Kriteria validitas instrumen dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.7 Kriteria Validitas Butir Instrumen Koefisien Validitas 0.800 ≤ rxy < 1.00 0.600 ≤ rxy < 0.800 0.400 ≤ rxy < 0.600 0.200 ≤ rxy< 0.400 rxy< 0.200
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah (tidak valid)
2. Analisis Validitas Uji coba instrument angket dilakukan pada siswa SMPN 1 Kedung kelas VIII B dan VIII D yang berjumlah 57 siswa. Data yang diperoleh dari uji coba instrument angket dianalisis dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows. Berdasarkan output SPSS dapat disimpulkan
38 bahwa instrumen lingkungan keluarga sebanyak 20 pernyataan diperoleh 16 butir valid, sedangkan untuk instrument lingkungan sekolah sebanyak 20 pernyataan diperoleh 15 butir valid dan 5 butir tidak valid. Dibawah ini ditampilkan table mengenai hasil validitas angket lingkungan keluarga dan sekolah dengan prestasi belajar matematika. Tabel 3.8 Validitas Hasil Uji Instrumen Lingkungan Keluarga
No
1. 2. 3. 4. 5.
Butir Soal Aspek Cara orangtua mendidik Relasi antar anggota keluarga Suasana rumah Keadaan ekonomi Fasilitas belajar
Valid
Favorab el 2, 3
Unfavora bel 1, 4
Tidak Valid
1, 2, 3
4
5, 6, 7, 9, 10 11, 12 14 17, 18, 19, 20
8
5, 6, 9, 10
7, 8
13 15 16
11, 12, 13 14 16, 17, 18, 19, 20
15 -
Tabel 3.9 Validitas Hasil Uji Instrumen Lingkungan Sekolah No
1. 2. 3.
Butir Soal Aspek Metode pembelajaran Kurikulum
5.
Relasi guru dengan siswa Relasi siswa dengan siswa Disiplin sekolah
6.
Fasilitas sekolah
4.
Valid
Favorab el 1, 2, 3
Unfavorab el 4
Tidak Valid
1, 2, 3
4
6
5
5, 6
-
7, 8, 9, 11 12
10
10
13, 14
7, 8, 9, 11 12, 14
16
17, 18
15, 16
19, 20
-
15, 17, 18 19, 20
13
Berdasarkan analisis uji instrumen angket yang telah dilakukan, maka butir angket lingkungan keluarga dengan prestasi belajar matematika yang dapat digunakan adalah butir pernyataan nomor 1, 2, 3, 5, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20. Sedangkan untuk butir angket lingkungan sekolah dengan prestasi belajar matematika yang dapat digunakan adalah butir pernyataan nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7,
39
8, 9, 11, 12, 14, 17, 18, 19, 20. Butir-butir pernyataan tersebut memenuhi kriteria valid. 3.
Uji Reliabilitas Reliabilitas dapat diartikan sebagai tingkat keajegan atau tepatnya suatu angket. Angket dinyatakan reliabel jika alat tersebut dikenakan kepada kelompok responden yang sama. Uji reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan Alpha Cronbach melalui pengolahan komputer program SPSS 16.0 for Windows. Kriteria untuk menentukan besarnya koefisien reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan pedoman dari Budi (2006) yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.10 Kriteria Reliabilitas Nilai Alpha Koefisien Reliabilitas 0.800 ≤ α < 1.00 0.600 ≤ α < 0.800 0.400 ≤ α< 0.600 0.200 ≤ α < 0.400 α < 0.200
4.
J.
Kriteria Sangat Reliabel Reliabel Cukup Reliabel Agak Reliabel Kurang Reliabel
Analisis Uji Reliabilitas Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas dengan menggunakan Cronbach’s Alpha instrumen angket lingkungan keluarga dengan 16 item valid diperoleh koefisien sebesar 0,854 yang menunjukkan bahwa instrumen tersebut termasuk dalam kriteria sangat reliabel. Sedangkan untuk instrumen lingkungan sekolah dengan 15 item valid menunjukkan koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,855 yang menunjukkan bahwa instrumen termasuk dalam kriteria sangat reliabel. Hal tersebut menunjukkan bahwa instrumen lingkungan keluarga dan sekolah dengan prestasi belajar matematika memiliki reliabilitas yang baik.
Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Korelasi Ganda dimana harus dihitung terlebih dahulu korelasi sederhananya melalui korelasi Pearson Product Moment. Penelitian ini menggunakan statistik parametrik sehingga sebelum analisis data dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu. Uji prasyarat untuk Pearson Product Moment terdiri dari uji normalitas dengan menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak dan juga dilakukan uji linearitas untuk mengetahui apakah data tersebut
40 linear. Uji hipotesis juga dilakukan untuk melihat seberapa kuat hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Uji hipotesis yang pertama adalah untuk mengetahui hubungan yang positif signifikan antara lingkungan keluarga dengan prestasi belajar matematika. Hipotesis kedua untuk mengetahui hubungan yang positif signifikan antara lingkungan sekolah dengan prestasi belajar matematika. Hipotesis yang terakhir adalah untuk mengetahui hubungan yang positif signifikan antara lingkungan keluarga dan sekolah dengan prestasi belajar matematika. Adapun pengujian uji hipotesis tersebut didasarkan pada hipotesis sebagai berikut. Ha : 𝜌 > 0 : ada hubungan yang signifikan antara lingkungan keluarga dan sekolah dengan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP Kristen Satya Wacana Salatiga. HO : 𝜌 ≤ 0: tidak ada hubungan yang signifikan antara lingkungan keluarga dan sekolah dengan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP Kristen Satya Wacana Salatiga. Guna menerima atau menolak hipotesis dapat dilihat dari kriteria pengujian hipotesis. Jika rhit > rtab maka Ho ditolak dan Ha diterima, sebaliknya apabila rhit ≤ rtab maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sedangkan untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada Tabel 3.11 sebagai berikut. Tabel 3.11 Pedoman Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat