BAB III – METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini menjelaskan mengenai secara umum populasi dan sampel yang ditinjau dan melampirkan
menjelaskan desain riset metode penelitian, menguraikan serta
metode
pengumpulan data
dan analisis yang akan dipakai untuk
mengolah data pada tugas akhir ini. 3.1. Gambaran umum sistem K3 perusahaan PT. TMMIN (Toyota Motor Manufakturing Indonesia) yang bergerak di bidang produksi mobil diwujudkan dalam komitmennya untuk menerapkan safety standar yang telah banyak disusun oleh internal tim dan juga peningkatan terus menerus (Continues Improvement) oleh seluruh elemen perusahaan. Berbagai penelitian dan kerjasama dengan berbagai institusi, termasuk pendidikan juga terus dilakukan Toyota untuk meningkatkan kualitas kerja yang pada ujungnya akan memberikan keuntungan bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya. Pengalaman dan pengetahuan khusus yang diperoleh secara langsung dengan terlibat dalam suatu industri merupakan pengalaman berharga yang tidak diperoleh melalui kuliah dan membaca literatur saja. (Anzen Leader Toyota, 2015) Pada tahun 1998, seluruh pimpinan dan jajaran PT. TMMIN (Toyota Motor Manufakturing Indonesia) sepakat untuk mengimplementasikan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di seluruh unit kerja di Indonesia. Di era kompetisi dan globalisasi, kebutuhan dan keinginan pelanggan terhadap jasa telekomunikasi terus berkembang. Safety & Health Division sebagai penyelenggara kesehatan dan keselamatan kerja serta keamanan secara terus menerus dituntut agar mampu menyelenggarakan pelayanan dengan selalu mengindahkan keselamatan, III - 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB III – METODE PENELITIAN
keamanan, kenyamanan, meningkatkan daya saing dan kualitas pelayanan secara berkelanjutan yang mengarah kepada Performance Exellence dalam rangka mencapai Visi dan Misi Perusahaan. Tuntutan kepentingan bisnis dan perubahan lingkungan strategis melahirkan situasi kompetisi yang keras, tidak saja dalam perspektif kebutuhan customer, akan tetapi sudah memasuki kebutuhan Investor, Excellence People dan Loyalitas serta Kapabilitas Partner. Disamping itu untuk membantu perusahaan dalam mengelola performansi agar mencapai keunggulan yang sustainable dalam merebut hati konsumen, mencapai sukses di pasar, dan sekaligus membentuk perusahaan sebagai institusi yang santun pada society dimana PT. TMMIN terus hidup, maka diperlukan suatu sistem yang mewadahi semua Quality Management System (QMS). PT. TMMIN Divisi Safety & Health membentuk Department Tim Safety Construction Building dimana didalamnya terdapat Quality Management System (QMS), diantaranya ISO 9001:2000, ISO 9004:2000, dan SMK3. PT. TMMIN. Dalam penerapan Sistem Manajemen K3 ini perusahaan atau organisasi harus berpedoman pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/MEN/1996 mengenai Sistem Manajemen K3. Pedoman tersebut diantaranya adalah :
Komitmen dan Kebijakan
Perencanaan
Penerapan
Pengukuran dan Evaluasi
Tinjauan Ulang dan Peningkataan oleh Pihak Manajemen III - 2 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB III – METODE PENELITIAN
3.2. Gambaran Umum Proyek Proyek Annex Building yang terletak di Area Head Office PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia yang berada di Jalan Yos Sudarso Sunter II, Jakarta Utara, DKI Jakarta. Proyek Annex Building adalah proyek perluasan Head Office TMMIN yang dibangun khusus untuk fasilitas umum, terdiri dari 4 lantai bangunan dengan fungsi lantai 1 sebagai lobby, lantai 2 sebagai masjid, lantai 3 sebagai kantin dan lantai 4 sebagai Green garden in top Floor. (Bhineka Cipta, 2014) Deskripsi Proyek: - Nama Proyek
: Proyek Annex Building
- Pemilik Proyek
: PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
- Lokasi Proyek
: Head Office PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
- Kontraktor Struktur
: PT. Bhineka Cipta Putra
- Kontraktor Interior
: PT. Shima Kreasi Mandiri
- Konsultan Perencana
: PT. Arupadatu
- Konsultan Supervisi
: PT. Kaltim Nusa Etika
- Tanggal Kontrak
: 3 Desember 2014
- Tanggal SPMK
: 4 Desember 2014
- Sistem Kontrak
: Kontrak Harga Satuan (Unit Price)
- Sumber Dana
: Anggaran Investment PT.TMMIN
- Nilai Kontrak
: Rp. 27.000.000.000
- Waktu Pelaksanaan
: 728 hari kalender (3 April 2015 – 30 Maret 2017)
- Waktu Pemeliharaan
: 365 hari terhitung sejak tanggal BAST I
3.3. Lokasi Penelitian
III - 3 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB III – METODE PENELITIAN
Penelitian ini berada di Head Office PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Jalan Yos Sudarso Sunter II, Kecamatan Tanjung Priuk, Jakarta Utara.
Gambar 3. 1 Lokasi Penelitian
Sumber, https://www.google.co.id/maps/
3.4. Desain Penelitian Penelitian adalah suatu proses, yaitu langkah-langkah yang dilakukan secara sistematis dan terencana untuk memecahkan masalah atau mencari jawaban terhadap masalah-masalah tertentu. Menurut (Malhotra, 2010) desain penelitian adalah suatu kerangka atau blueprint dalam melaksanakan suatu penelitian. Desain penelitian menggambarkan prosedur yang penting secara detail yang berisikan informasi informasi yang dibutuhkan dalam rangka memecahkan suatu permasalahan yang akan diteliti. Klasifikasi desain penelitian terbagi menjadi dua (Malhotra, 2010), yaitu :
III - 4 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB III – METODE PENELITIAN
1. Explorasi research design yaitu desain penelitian yang meyediakan pandangan dan pemahaman dimana permasalahan diselesaikan. Desain Eksploratory digunakan pada kasus-kasus yang mendefinisikan permasalahan yang lebih jelas, mengidentifikasi tindakan yang relevan atau mengumpulkan pandangan sebelum pendekatan yang dapat dibangun. 2. Conclusive research design, yaitu penelitian yang lebih formal, yang membantu peneliti dalam menentukan, mengevaluasi dan memilih tindakan yang harus diambil pada situasi yang ada . Penelitian ini terbagi menjadi beberapa klasifikasi lagi, yaitu : 1. Penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian yang menyimpulkan bahwa penelitian tersebut memiliki tujuan mendeskripsikan sesuatu, biasanya karakteristik atau fungsi- fungsi dalam pasar. metode yang digunakan adalah survei, observasi atau analisis kuantitatif. 2. Penelitian kausal yaitu salah satu jenis penelitian yang bertujuan memberikan kesimpulan dalam hubungan sebab-akibat. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dimana penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel pada faktor manajemen K3 terhadap matrix tingkat implementasi kecelakaan kerja di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Sedangkan metode penelitiannya adalah metode survei. 3.5. Bagan alur penelitian Alur penelitian adalah kronologi prosedural yang dilakukan seorang peneliti dalam karya penelitiannya dan bukan sekedar urutan apa yang mesti dilalui. Alur penelitian lebih merupakan strukturisasi atau hubungan metodologik yang berkesinambungan. III - 5 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB III – METODE PENELITIAN
Gambar 3. 2 Diagram alir penelitian Sumber : Olahan Penulis
3.5.1. Tahap Persiapan Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan sebelum memulai pekerjaan. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting yang harus dilakukan untuk mengefektifkan waktu dan pekerjaan. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sebagai berikut :
III - 6 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB III – METODE PENELITIAN
1. Survey lokasi untuk mendapatkan gambaran umum lokasi studi. 2. Menentukan kebutuhan data yaitu data primer dan sekunder. 3. Mendata instansi dan institusi yang dijadikan narasumber data. 4. Penyusunan Tugas Akhir 3.5.2. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah merupakan peninjauan pada pokok permasalahan untuk menentukan sejauh mana pembahasan masalah tersebut dilakukan dan akan dijadikan dasar atau batasan analisis yang akan dilakukan dan merupakan penjabaran lebih lanjut
dari
latar belakang. Identifikasi dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh kebijakan K3 pada proyek Annex Building untuk mencegah kecelakaan kerja yang terjadi. 3.5.3. Studi Pendahuluan Studi pendahuluan ini dilakukan dengan dua acara , yaitu: a. Studi literatur Dalam penelitian ini dilakukan studi literatur mengenai teori-teori yang menunjang dalam ruang lingkup penelitian yang dibahas. Studi literatur ini dimaksudkan untuk memperoleh referensi yang baik dan tepat untuk melakukan langkah penelitian selanjutnya. Teori yang ada memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti yang dijadikan landasan teori sebagai kerangka berfikir bagi penyelesaian tahap penelitian dari awal sampai pada penulisan laporan.
III - 7 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB III – METODE PENELITIAN
b. Studi lapangan Studi lapangan bertujuan untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang permasalahan yang akan diteliti. Tahapan ini dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan lokasi penelitian, pengumpulan data-data yang berhubungan dengan perusahaan, serta wawancara dengan karyawan dan pihak manajemen perusahaan yang dapat mendukung penyusunan penelitian. 3.5.4. Survey dan Pengumpulan Data 1. Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari : a. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan adalah proses untuk mendapatkan bahan atau sumber pustaka untuk menunjang tugas akhir agar lebih baik dan membantu pengolahan dalam data pelaksanaan lebih terarah proses serta pengumpulan benar. Studi data kepustakaan dilakukan dengan beberapa cara antara lain dengan membaca berbagai referensi, situs web, media massa, jurnal dan mempelajari hasil penelitian yang sudah ada yang memiliki hubungan erat dengan penelitian ini. b. Studi Lapangan Studi lapangan adalah mengumpulkan data yang diperlukan dengan melakukan penelitian langsung diperusahaan. Dalam studi ini penulis melakukannya tahap demi tahap, yaitu :
Wawancara : Pada tahap awal, penulis melakukan wawancara terhadap pihak terkait untuk mengetahui sejarah, dan pergerakan bisnis yang
III - 8 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB III – METODE PENELITIAN
dijalankan serta mendapatkan data historis yang ada di proyek. Data historis biasanya berupa laporan yang dikerjakan oleh karyawan/ staff sesuai dengan klasifikasi pekerjaan.
Observasi: Selanjutnya penulis melakukan observasi tempat untuk meninjau apakah variabel-variabel terkait dapat diaplikasikan di proyek Annex Building.
Survei: Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan melakukan survei. Metode survei adalah mengumpulkan informasi dengan berdasarkan pada pertanyaan yang diajukan kepada responden (Malhotra,2010).
Pada
metode
survei, terdapat 2 (dua) jenis
pertanyaan yang diajukan, antara lain : - Structured data collection, yaitu menggunakan kuisioner formal yang tidak memiliki jawaban yang pasti (jawaban merupakan pendapat responden). - Fixed-alternative memberikan (jawaban dari pertanyaan yang tersedia untuk responden), jawaban-jawaban dapat berupa pilihan jawaban dengan menggunakan skala tertentu. Penelitian pada proyek Annex Building ini adalah
fixed-alternative
questions, dimana peneliti memberikan kuisioner yang berisi pertanyaanpertanyaan yang pengerjaannya.
berpedoman Kuisioner
pada indicator - indikator
memiliki
kriteria
penilaian
tertentu
variabel untuk
mengetahui skala dari setiap pertanyaan atau pernyataan yang diajukan. Kriteria penilaian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : III - 9 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB III – METODE PENELITIAN
Tabel 3. 1 Kriteria Penilaian
Sumber : Wirahadikusumah, 2005
Selanjutnya setelah diketahui interpretasi penilaian untuk pengukuran penerapan K3, maka hasil dari penilaian tersebut akan dikumulatifkan berdasarkan tiga kategori penilaian, yaitu Penetapan kebijakan manajemen K3, Pengawasan K3, dan kelengkapan fasilitas k3. Sedangkan pertanyaan yang menyangkut profil responden, menggunakan pilihan berganda. 2. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik simpulannya (Setyawan, Ratnaningsih, & S, n.d.) Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah semua pihak yang terlibat langsung dalam Proyek Annex Building Head Office PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sample itu, simpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul respresentatif (Pustaka, Pemikiran, & Hipotesis, 2000) Teknik pengambilan sampel terbagi menjadi dua (Malhotra,2010), yaitu probability sampling dan nonprobability sampling, dimana : III - 10 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB III – METODE PENELITIAN
a. Probability sampling adalah prosedur pengambilan sampel dimana setiap elemen dalam populasi memiliki kesempatan untuk dipilih menjadi sampel. Pada teknik ini terdapat beberapa metode pengambilan sampel, yaitu : Simple random sampling, teknik pengambilan sampel dimana setiap elemen dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Systematic sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana sampel dipilih berdasarkan titik acak dan mengambil setiap sampel berdasarkan kesuksesan dari frame pengambilan sampel. Stratified sampling, pengambilan sampel yang menggunakan dua langkah proses dalam membagi populasi menjadi subpopulasi atau strata. Elemen diplih dari setiap strata yang menggunakan prosedur acak. Cluster sampling, yaitu pengambilan sampel yang membagi target populasi menjadi subpopulasi yang mutually exclusive dan collectively exhaustive. Kemudian sampel acak dipilih berdasarkan simple random sampling. b. Nonprobablility sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana tidak semua elemen dalam populasi memiliki kesempatan untuk dipilih menjadi sampel. Metode yang terdapat pada nonprobability sampling antara lain : Convenience
sampling,
yaitu teknik pengambilan sampel
yang
memperoleh sampel berdasarkan elemen kenyamanan. Biasanya sampel yang dipilih berada pada waktu dan tempat yang tepat.
III - 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB III – METODE PENELITIAN
Judgemental sampling, yaitu suatu bentuk dari convenience sampling dimana elemen populasi yang dipilih dengan penilaian tertentu dari peneliti. Quota sampling, merupakan metode pengambilan sampel dengan dua tingkatan
judgemental
sampling.
Langkah
pertama
membangun
pengendalian kuota dari elemen populasi. Langkah kedua elemen sampel dipilih berdasarkan penilaian atau kenyamanan. Snowball sampling, yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara acak. Sampel yang diambil berdasarkan rekomendasi dari sampel sebelumnya. Populasi yang diambil adalah semua pihak yang terlibat langsung dalam Proyek Annex Building Head Office PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia, dengan sampel karyawan/ staff kontraktor PT. Bhineka Cipta Putra dan karyawan/ staff owner PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia yang terlibat langsung dalam penerapan manajemen K3 di proyek Annex Building, serta telah mengikuti training Anzen Leader Toyota (training untuk safety officer). Penelitian ini menggunakan Nonprobability sampling technique, teknik pengambilan sampel dimana tidak semua elemen dalam populasi memiliki kesempatan untuk dipilih menjadi sampel. Metode pada nonprobability sampling technique yang digunakan adala Judgemental sampling, yaitu suatu bentuk dari
convenience sampling dimana elemen populasi yang dipilih
dengan penilaian tertentu dari peneliti. (Malhotra,2010).
III - 12 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB III – METODE PENELITIAN
Untuk menentukan jumlah sample yang diambil pada penelitian ini menggunakan rumus Slovin (Pustaka et al., 2000) : Rumus perhitungan jumlah sampel…………..(3.1)
Dimana: n
= banyaknya responden untuk penelitian
N
= banyaknya sampel keseluruhan
e
= persentase kesalahan yang ditolerir
3.5.5. Pengujian Intrument Pengujian instrumen melalui uji validitas dan reliabilitas serta normalitas. Uji validitas bertujuan untuk mengetahui kesahihan butur soal, sedangkan uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur sejauh mana instrumen tersebut dapat dipercaya. Uji asumsi normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi atau tidak untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data. A. Uji Validitas Uji
validitas
dilakukan
untuk
mengetahui
kelayakan
butir-butir
pertanyaan dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variable (Ekonomika, Bisnis, & Diponegoro, 2014). Untuk
uji
validitas
diperoleh hasil dari pengujian menggunakan Corrected Item Total Correlation tiap variabel. Adapun dasar dari pengambilan keputusan dalam uji validitas adalah :
III - 13 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB III – METODE PENELITIAN
Jika nilai rhitung > rtabel , maka item pertanyaan atau pernyataan dalam angket berkorelasi signifikan terhadap score total (artinya item angket dinyatakan valid).
Jika nilai rhitung < rtabel, maka item pertanyaan atau pernyataan dalam angket tidak berkorelasi signifikan terhadap score total (artinya item angket dinyatakan tidak valid).
B. Uji Reabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan kuisioner menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama (Ghozali, 2011). Konsistensi yang dimaksud adalah bahwa angka numerik yang dihasilkan oleh sebuah indikator tidak bervariasi karena proses pengukuran itu sendiri. Dalam penelitian ini uji reliabilitasnya menggunakan metode Cronbach Coefficien Alpha. Berikut ketentuan uji reliabilitas dengan metode Cronbach Coefficien Alpha :
Nilai Cronbach Coefficien Alpha < 0,6 , menunjukkan bahwa instrumen penelitian tidak reliabel.
Nilai Cronbach Coefficien Alpha > 0,6 , menunjukkan bahwa instrumen penelitian reliabel.
C. Uji Normalitas Uji asumsi normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi atau tidak (Ghozali, 2011) seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai III - 14 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB III – METODE PENELITIAN
residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisi grafik
dan uji
statistik
(Ghozali,
2009).
Distribusi
normal
akan
membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Dasar pengambilan keputusan memenuhi normalitas dan tidak, sebagai berikut : a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan pola distribusi normal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 3.5.6. Uji Regresi Berganda Dalam penelitian ini dianalisis datanya menggunakan metode Regresi yaitu untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen baik secara parsial ataupun simultan, maka digunakan metode analisis statistik, yaitu teknik regresi linear berganda serta uji t, uji f, dan koefisien determinasi. Adapun model matematika dari regresi ini adalah sebagai berikut: Y= a + b1X1 + b2X2+ b3X3 , Dimana: Y = Manajemen K3 a = Konstanta III - 15 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB III – METODE PENELITIAN
X1, X2, X3 = Proses manajemen K3, Program K3, Sarana dan Prasarana K3 K3 Setelah data dinyatakan valid dan reliable, lalu data diolah sehingga mendapatkan tingkat penilaian dari keempat kategori pada kuisioner. Ditentukan pula tingkat penilaian kecelakaan. Setelah
itu,
ditarik
garis antara
tingkat
kecelakaan dan tingkat implementasi pada matriks tingkat implementasikecelakaan. 3.5.7. Simpulan dan saran Dari analisis data akan didapatkan simpulan dari tujuan penulisan penelitian ini dan menjawab hipotesa awal yang dibuat oleh penulis. Selanjutnya penulis bisa memberikan saran untuk penelitian kedepannya baik untuk penulis itu sendiri maupun khalayak luas. 3.6. Intrument penelitian Instrumen penelitian merupakan salah satu alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatanya mengumpulkan data
agar kegiatan itu
menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Konstruksi & Di, 2015) 3.6.1. Kisi kisi instrument penelitian Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen untuk penelitian pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dari berbagai referensi. Tabel 3. 2 Kisi - kisi instrumen penelitian pelaksanaan K3
III - 16 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB III – METODE PENELITIAN
Tabel 3. 3 Kisi - kisi instrumen penelitian pelaksanaan K3 (Lanjutan)
Sumber : Olahan Penulis , 2016
Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen untuk penelitian kelengkapan fasilitas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada proyek konstruksi. Tabel 3. 4 kisi-kisi instrumen untuk penelitian kelengkapan fasilitas K3
Sumber : Olahan Penulis, 2016
3.7. Variabel Penelitian Variabel atau peubah adalah sesuatu yang nilainya berubah-ubah atau berbeda-beda (Supranto, 1987). Atau dengan kata lain merupakan atribut dari sekelompok objek yang diteliti. Berdasarkan penjelasan- penjelasan diatas, terdapat 2 variabel yang termasuk dalam penelitian ini, yaitu Variabel X proses manajemen,
III - 17 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB III – METODE PENELITIAN
program K3 dan sarana prasarana K3. Sedangkan dikenal sebagai Variabel Y adalah Manajemen K3. 3.8. Model Penelitian Proses Managemen
Managemen K3
Sarana dan Prasarana K3
Program K3
Gambar 3. 3 Model penelitian Sumber : Olahan Penulis, 2016
3.9. Jadwal Penelitian Tabel 3. 5 Jadwal Penelitian NO
Kegiatan
1
Survey Pendahuluan
2
Pembuatan Proposal
3
Seminar Proposal
September
Oktober
November
Desember
Januari
Februari
4 Pembuatan Skripsi dan Asistensi 5
Sidang Skripsi
Sumber : Olahan Penulis, 2016
III - 18 http://digilib.mercubuana.ac.id/