BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Gambaran Umum Perusahaan.
3.1.1
Sejarah Singkat Perusahaan. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah Karyawan pada Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta dengan alamat Jl. Cini Raya, no 73, Jakarta Pusat, 31030, Telp. 021. 390 1965. Institut Kesenian Jakarta merupakan Lembaga Pendidikan Tinggi Kesenian yang dibentuk oleh Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota. Institut Kesenian Jakarta merupakan asset Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai komitmen pada perkembangan sumber daya manusia di bidang kesenian. Institut Kesenian Jakarta semula bernama Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta disingkat LPKJ, yang didirikan pada tanggal 26 Juni 1970 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta no Cb.14/4/6/70 yang ditandatangani oleh Ali Sadikin sebagai Gubernur. Lembaga Pendidkan Kesenian Jakarta merupakan proyek utama Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) disamping Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (PKJ-TIM). Pertama kaili dibuka dengan empat jenis
1
pendidikan kesenian yaitu Akademi Seni Rupa, Akademi Teater, Akademi Musik, Akademi Tari dan setahun kemudian Akademi Sinematografi. Lembaga Pendidkan Kesenian Jakarta merupakan Lembaga Pendidikan Tinggi Kesenian dengan lima bidang kesenian di dalam satu kampus yang pertama di Indonesia. Lembaga
Pendidikan
Kesenian
Jakarta
sebagai
Lembaga
Pendidikan Tinggi Kesenian swasta tercata di Kopertis Wilayah III, memperoleh status terdaftarnya pada tanggal 23 Pebruari 1981 dari Mentri P & K dengan surat Keputusan no 081/O/81. Dengan status tersebut LPKJ memakai sebutan baru yaitu Institut Kesenian Jakarta disingkat IKJ yang dibina oleh Yayasan Institut Kesenian Jakarta pada tanggal 20 Desember 1981 dengan akte no 91 Notaris Hobropoerwanto Jakarta. Sejak tahun 1991 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta no 148 tahun 1991 pengelolaan IKJ berada dibawah Yayasan Kesenian Jakarta sesuai Akte Notaris Koesbiono Sarmanhadi, SH. Nomor 69 tanggal 22 Agustus 1989. Pada awalnya IKJ memiliki dua Fakultas yaitu Fakultas Kesenian dan Fakultas Seni Rupa dan Desain. Fakultas Kesenian mencakup tiga Jurusan yaitu Jurusan Teater, Jurusan Musik, Jurusan Tari. Fakultas Seni Rupa dan Disain mencakup dua jurusan yaitu Seni Rupa dan Sinematografi, tahun 1989 Jurusan Sinematografi menjadi Fakultas tersendiri yaitu Fakultas Film dan Televisi, Fakultas Kesenian berubah
2
menjadi Fakultas Seni Pertunjukan dan Fakultas Seni Rupa dan Disain berdiri sendiri dengan nama Fakultas Seni Rupa.
3.1.2
Visi dan Misi dan Tujuan Institut Kesenian Jakarta a.
Visi Menjadikan Perguruan Tinggi Kesenian bertaraf internasional yang terkemuka dan berkualitas yang berwawasan sejarah dan berakar pada
budaya
di
Indonesia,
aktif
mengembangkan
prinsip
keterbukaan, kebebasan berpikir dan berkarya, tanggap pada dinamika sosial budaya
guna menjunjung tinggi
nilai-nilai
kemanusiaan. b.
Misi 1.
Menyiapkan peserta didik untuk memiliki kemampuan akademik dan ketrampilan professional di bidang seni sebagai pelaku, pencipta, pemikir dan atau pengkaji, peneliti, pengelola, dan pendidik yang peka terhadap lingkungan dan perubahan budaya global.
2.
Mengembangkan dan menyebarluaskan seni, ilmu pengetahuan dan teknologi bagi peningkatan taraf dan mutu kehidupan masyarakat serta memperkaya kebudayaan Indonesia.
3.
Menjadi pusat penelitian dan pengembangan seni, ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kepentingan dunia seni akademika serta masyarakat Indonesia.
3
c.
Tujuan Menyelenggarakan
dan
mengembangkan
pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat : 1)
Pendidikan tinggi merupakan upaya untuk menghasilkan manusia terdidik sebagaimana dimaksud dalam mukadimah Statuta ini, yaitu : a.
Pendidikan akademik diarahkan pada penguasaan ilmu pengetahuan dan pengembangan kesenian.
b.
Pendidikan berkesenian yang merupakan pendidikan professional
yang
diarahkan
terutama
pada
penguasaan keahlian dan ketrampilan penciptaan seni tertentu. 2)
Penelitian merupakan telaah kaidah dalam upaya untuk menemukan kebenaran dan atau menyelesaikan masalah dalam ilmu pengetahun, teknologi, dan atau kesenian.
3)
Pengabdian masyarakat merupakan pemanfaatan ilmu pengetahuan dalam upaya memberikan sumbangan demi kemajuan masyarakat, terutama di bidang kesenian.
3.3.2. Organisasi IKJ a.
Organisasi Struktural 1)
Dewan Penyantun Dewan Penyantun adalah pendamping Rektor yang terdiri dari tokoh masyarakat, swasta maupun non swasta, turut
4
membantu pimpinan IKJ dalam memecahkan masalah yang dihadapi
IKJ. Dan diharapkan berperan aktif untuk
menggerakkan dan mengarahkan sumber daya manusia. 2)
Senat Institut Senat Institut merupakan badan normative dan perwakilan tertinggi di lingkungan IKJ. Ketua dan Sekretaris Senat Institut dipilih dari dan oleh anggota senat Institut. Anggota Senat Institut terdiri dari Guru Besar, Rektor, pawa Wakil Rektor, para Dekan, para Wakil Dekan, Direktur dan Asisten Direktur, Ketua Lembaga, Perwakilan Jurusan yang ditunjuk masing-masing Fakultas dan Dosen Biasa dengan jabatan akademik sekurang-kurangnya Lektor Kepala dari setiap Fakultas yang dipilih dan diajukan oleh Senat Fakultas.
1)
Rektor dan Wakil Rektor Rektor adalah pimpinan utama di IKJ yang bertugas dan bertanggung jawab : a.
Merumuskan dan menjabarkan strategi IKJ dalam bentuk kebijakan dan program.
b.
Menyusun dan melaksanakan serta mengendalikan RAPB IKJ.
c.
Memantau
pelaksanaan
kebijakan,
program
dan
anggaran yang disetujui oleh Senat Institut dan disyahkan oleh Yayasan Kesenian Jakarta.
5
d.
Menyusun laporan pertanggungjawaban Rektor untuk disampaikan kepada Senat Institut dan Yayasan Kesenian Jakarta. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari
Rektor
dibantu oleh 4 (empat) orang Wakil Rektor yang merupakan unsur pimpinan kolektif dan koordinatif yang berada dibawah dan tanggungjawab kepada Rektor, yang terdiri dari : -
Wakil Rektor Akademik yang selanjutnya disebut Wakil Rektor 1
-
Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan yang selanjutnya disebut Wakil Rektor II
-
Wakil
Rektor
Bidang
Kemahasiswaan
yang
selanjutnya disebut Wakil Rektor III -
Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Hubungan Luar yang selanjutnya disebut Wakil Rektor IV.
2)
Pelaksana Administrasi Institut : a. Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan yang selanjutnya
disebut
administrasi
yang
administrasi,
kemahasiswaan,
6
BAAK adalah unsur membantu
pimpinan kerjasama
pelaksana di
bidang
dan
sistim
informasi akademik. BAAK dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan tanggung jawab kepada Rektor.
b.
Biro Administrasi Umum dan Keuangan Biro Administrasi Umum dan Keuangan untuk selanjutnya disebut BAUK adalah unsur pelaksana administrasi yang membantu pimpinan di bidang umum dan keuangan, BAUK dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Rektor.
1)
Senat Fakultas Senat fakultas merupakan badan normative dan perwakilan tertinggi di lingkungan Fakultas yang memiliki wewenang untuk menjabarkan kebijakan dan peraturan IKJ untuk Fakultas yang bersangkutan.
2)
Dekan dan Wakil Dekan Dekan adalah pimpinan tertinggi di Fakultas yang bertugas dan bertanggungjawab : a.
Merumuskan dan menjabarkan strategi fakultaas dalam bentuk kebijakan dan program.
b.
Menyusun dan melaksanakan serta mengendalikan RAPB Fakultas.
c.
Memantau pelaksanaan kebijakan, program dan anggaran yang disetujui oleh Senat Fakultas dan disyahkan oleh Rektor.
7
d.
Menyusun laporan pertanggungjawaban Dekan untuk disampaikan kepada Senat Fakultas dan Rektor.
3)
Pelaksana Akademik Fakultas : a.
Bagian Tata Usaha Fakultas Bagian
tata
usaha
melaksanakan
fakultas
administrasi
mempunyai
umum
tugas
perlengkapan,
perencanaan dan pengelolaan keuangan, kepegawaian dan kegiatam pendidikan fakultas. b.
Jurusan atau Program Studi Jurusan atau Program Studi adalah unsur pelaksana akademik di Fakultas yang melaksanakan pendidikan akademik dan pendidikan berkesenian dalam bidang tertentu dan dipimpin oleh ketua yang dipilih dari tenaga pengajar atau tenaga ahli di luar yang bertanggungjawab kepada Dekan.
2)
Program Pasca Sarjana Program Pasca Sarjana adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi IKJ yang berada dibawah
Rektor
dan
dipimpin
oleh
Direktur
yang
bertanggungjawab langsung kepada Rektor 3)
Dosen Dosen adalah tenaga pengajar di lingkungan IKJ yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada atasan
8
masing-masing di lingkungan Fakultas dan secara tidak langsung kepada Rektor. 4)
Pendukung Pelaksana Akademik Lembaga Penelitan dan Pengabdian Masyarakat, adalah unsur pendukung pelaksana
akademik yang melaksanakan tugas
pokok dan fungsi IKJ di bidang penelitian, pengembangan dan pengabdian masyarakat yang berada dibawah rektor. 5)
Unit Pelaksana Teknis IKJ Unsur pelaksana teknis adalah bagian dari struktur organisasi IKJ yang dibentuk untuk melakukan kegiatan di bidang tertentu yang bersifat teknis dan yang tidak dilakukan oleh unit organisasi.
6)
a.
Perpustakaan
b.
Pusat Data
c.
Penerbitan IKJ
d.
Humas IKJ
e.
Orkes Simfoni IKJ
Pusat-pusat Studi Pusat-pusat studi merupakan unsur pendukung pengembangan akademik dalam mengantisipasi perkembangan kebudayaan di bidang seni, ilmu dan teknologi a.
Unit Pelaksana teknis.
b.
Perpustakaan IKJ.
9
7)
c.
Pusat data IKJ.
d.
Pusat Penerbitan IKJ.
e.
Hubungan Masyarakat IKJ.
f.
Unit pelaksana teknis Fakultas.
Unsur Kelengkapan Khusus. Unsur kelengkapan khusus institut adalah sekretariat rektor dan badan pengawas intern institut, serta kelengkapan khusus lain yang diperlukan.
b.
Organisasi Kelengkapan Struktural dan Non-Struktural Organiasi
kelengkapan
struktural
dan
non-struktural
dilingkungan IKJ merupakan organisasi kelengkapan struktural dan non-struktural di tingkat Institut atau Fakultas sebagai wadah dan sarana memperluas wawasan dan apresiasi seni budaya, serta mengembangkan potensi pribadi dan keluarga besar IKJ. 1)
Organisasi Kelengkapan Struktural a.
2)
Organisasi Kemahasiswaan.
Organisasi Kelengkapan Non-Struktural a.
Organisasi Alumni.
b.
Organisasi Ikatan Orang Tua Mahasiswa.
10
3.2
Metodologi Penelitian.
3.2.1
Jenis Penelitian Skripsi ini menggunakan metode penelitian kausal yaitu untuk mengetahui pengaruh antara satu vatiabel terhadap variabel yang lain. Variabel
yang
dimaksudkan
adalah
variabel
bebas
yaitu
Gaya
Kepemimpinan di Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta dan variabel terikat adalah Prestasi Kerja karyawan Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta. Kerangka Teori
Gaya Kepemimpina X
3.2.2
Prestasi Kerja Karyaawan Y
Hipotesis. Hipotesis penelitian adalah merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang perlu diuji secara empirik. Hipotesis dalam penelitian skripsi ini “Diduga Gaya Kepemimpinan Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada Fakultas Seni Rupa Insitut Kesenian Jakarta.”
3.2.3
Variabel Penelitian a.
Variabel bebas (X), adalah Gaya Kepemimpinan pada Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta.
b.
Variabel terikat (Y), adalah Prestasi Kerja Karyawan pada Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta.
11
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian skripsi ini dengan menggunakan skala ordinal, yaitu menggunakan skala likert 5 skala, yaitu :
3.2.4
1.
Sangat Setuju (SST)
skor 5
2.
Setuju (ST)
skor 4
3.
Ragu-ragu (R)
skor 3
4.
Tidak Setuju (TS)
skor 2
5.
Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1
Definisi Operasional Variabel Definis operasional variabel adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantive dari suatu konsep. a.
Gaya Kepemimpinan Gaya
Kepemimpinan
yaitu
cara
pemimpin
untuk
mempengaruhi bawahannya yang diukur dengan orientasi Instruksi, Konsultasi, Partisipatif, delegasi. 1. Gaya Instruksi adalah perilaku pemimpin yang
tinggi
pengarahan dan rendah dukungan (G1), pemimpin memberikan batasan peran pengikutnya, komunikasi hanya satu arah dan pemecahan masalah serta pembuatan keputusan semata mata dilakukan pemimpin. 2. Gaya Konsultasi adalah perilaku pemimpin yang tinggi pengarahan dan tinggi dukungan (G2), pemimpin masih banyak memberikan pengarahan dan masih membuat hampir sama
12
dengan keputusan, dan meningkatkan komunikasi dua arah dan perilaku mendukung dengan berusaha mendengarkan perasaan pengikut tentang keputusan yang dibuat, serta ide-ide dan saran, pengendalian atas pengambilan keputusan tetap pada pemimpin. 3.
Gaya Partisipatif
adalah perilaku pemimpin
yang tinggi
dukungan dan rendah pengarah, pemimpin dan pengikut saling tukar-menukar ide dalam pemecahan masalah dan membuat keputusan, komunikasi dua arah ditingkatkan, peran pemimpin secara aktif mendengar, tanggung jawab dan pemecahan masalah serta pembuatan keputusan sebagian besar berada pada pihak pengikut. 4. Gaya Delegasi adalah perilaku pemimpin yang rendah dukungan dan rendah pengarahan, pemimpin mendiskusikan masalah bersama-sama dengan bawahan sehingga tercapai kesepakatan mengenai definisi masalah yang kemudian proses pembuatan keputusan didelegasikan secara keseluruhan kepada bawahan dan bawahan yang memiliki kontrol.
13
Tabel 3.1 Variabel Gaya Kepemimpinan.
Variabel
Indikator
Gaya Kepemimpinan
a. Instruksi b. Konsultasi c. Partisipasi d. Delegasi
Sumber Miftah Thoha 2010
b.
Prestasi Kerja Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu yang diukur melalui dimensi : 1.
Hasil Kerja meliputi kesesuaian target kerja, disiplin terhadap peraturan, ketepatan waktu, mutu kerja dan semangat kerja
2.
Produktifitas yang terdiri dari efisien dan efektifitas kerja.
14
Tabel 3.2 Variabel Prestasi Kerja. Variabel
Indikator
Prestasi Kerja
a. Kualitas kerja b. Kuantitas Kerja c. Kerjasama d. Tanggung Jawab e. Inisiatif
Sumber Mangkunegara (2002)
3.2.5
Metode Pengumpulan Data a.
Data Primer Data yang diperoleh secara langsung, melalui wawancara yang didasarkan kepada kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya dan hasil isian kuesioner tersebut.
b.
Data Sekunder Data sekunder didapatkan dari berbagai sumber tertulis seperti data tentang struktur dan tata kerja di Institut Kesenian Jakarta
3.2.6
Metode Pengambilan Sampel. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek dan subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
kesimpulannya (Sugiyono 2010).
15
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan yang berjumlah 107 orang dan sampel penelitian yang diambil adalah staf karyawan pada Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta sebanyak 52 responden. Teknik pengambilan sampling adalah purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu untuk tujuan tertentu (Sugiyono : 2010) serta rumus Slovin dalam penetapan jumlah sampel. Adapun
teknik
pengambilan
sampel
penelitian,
penulis
menggunakan rumus Slovin yaitu : n
=
N 1 + N (e)2
Keterangan :
3.2.7
n
= Jumlah sampel
N
= Jumlah populasi.
e
= Kelonggaran sampel (10 %).
Metode Anlisa Data Untuk menganalisa data yang ada, penulis menggunakan analisis diskriptif kuantitatif, menggunakan Software Program SPSS 17.0. Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a.
Analisa Deskriptif Kuantitatif Yaitu analisa data yang berdasarkan pada angka-angka, presentase, frekuensi, rata-rata, diagram atau statistik, dimana untuk mengelohnya dapat digunakan statistik deskriptif yang
16
menguraikan tentang tabel frekuensi, jawaban responden terhadap kuesioner. b.
Regresi Linier Sederhana Metode ini berguna untuk menentukan seberapa kuat pengaruh dua variabel dan tujuan akhir dari metode analisa regresi ini biasanya untuk meramalkan atau menduga nilai suatu variabel yang bersesuaian dengan nilai tertentu dari suatu variabel lain. Dalam hal ini analisa regresi tersebut digunakan untuk mengetahui
apakah
ada
pengaruh
variabel
X
(Gaya
Kepemimpinan) dengan variabel Y (Prestasi Kerja). Rumus menghitung persmaan regresi sebagai berikut :
Y = a + bx Y : subyek dalam variabel yang tidak bebas X : subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu/variable bebas. a : nilai prestasi kerja (Y), apabila Gaya Kepemimpinan Nol (X = 0) b : Perubahan nilai prestasi kerja
karyawan apabila terdapat
perubahan satu satuan gaya kepemimpinan. Rumus untuk mencari nilai a dan b :
a = ∑Y – b∑X n b = n∑XY – ∑X∑Y n ∑X2 – ∑X 2
17
c.
Pengujian Hipotesa Pengujian hipotesa yang digunakan adalah pengujian hipotesis terhadap koefisien regresi, dimana pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui
apakah
variabel
independen
(Gaya
Kepemimpinan) berpengaruh terhadap variabel dependen (Prestasi Kerja). Sebelum melakukan pengujian hipotesa terhadap koefisien regresi, langkah yang dilakukan adalah : 1)
2)
Pernyataan Hipotesa. H0 : B = 0
(Gaya Kepemimpinan dengan Prestasi Kerja karyawan Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta tidak terdapat pengaruh)
Ha : B ≠ 0,
(Gaya Kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap Prestasi Kerja karyawan Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta).
Tingkat signifikan ( ) yang dipilih dalam penelitian ini adalah = 5% atau tingkat kepercayaan sebesar 95%.
3)
Uji thitung Regresi Linier Sederhana Rumus thitung digunakan menguji signifikan atau tidaknya hubungan 2 (dua) variabel melalui koefisen regresi Supranto (2002). Jika thitung > ttabel maka keputusannya adalah tolak Ho dan terima Ha. Bila thitung
18
Sedang rumus thitung adalah :
ttest
=
bSb
Sb =
Se
√ ∑X2 – (∑X)2 n
Se = ∑Y2 – a ∑Y – b∑XY n–2 Keterangan : b = perkiraan koefisien regresi Sb = Kesalahan standar koefisien regresi b = Koefisien Regresi Se = Kesalahan standar regresi Sa = Kesalahan standar koefisien regresi a
4)
Kesimpulan Jika terima Ha, berarti Gaya Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Kerja karyawan Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta Jika yang diterima Ho berarti Gaya Kepimpinan tidak berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan pada Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta.
19
5)
Kriteria penolakan atau penerimaan Ha Untuk mengetahui ditolak atau diterimanya Ho, dilakukan dengan membandingkan nilai thitung degan nilai ttabel, seperti gambar berikut : Daerah penerimaan Ha dan penolakan Ho
Tolak Ho/Terima Ha
Tolak Ho/TerimaHa
Terima Ho t tabel atau t ( /2 : df)
t tabel atau t ( /2 : df)
Jika thitung > ttabel maka keputusannya adalah tolak Ho dan terima Ha. Bila thitung < ttabel maka keputusannya adalah terima Ho dan tolak Ha.
20