24
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan eksperimen semu
(quasy-experiment)
yaitu
penelitian
yang
digunakan
untuk
mengungkap hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol dan kelompok ekperimen tetapi pemilihan kedua kelompok tersebut tidak dilakukan secara acak. Kedua kelompok tersebut ada secara alami. Dengan membandingkan antara kelas eksperimen, yaitu kelas yang diberikan penerapan Permainan Menggunakan Aturan dengan kelas kontrol yang menggunakan
pembelajaran
konvensional.
Selanjutnya
kedua
kelas
dievaluasi untuk melihat perubahan yang terjadi terhadap hasil belajar matematika pada kelas yang mendapat perlakuan dengan yang tidak mendapat perlakuan. Untuk memperjelas teknik penelitian yang digunakan, maka dapat digambarkan rancangan penelitian sebagai berikut:
E
Y1
X
Y2
C
Y1
-
Y2
Gambar 3.1 Desain penelitian Keterangan: E C Y1 Y1 X Y2 Y2
: Kelompok Eksperimen. : Kelompok Kontrol. : Tes pertama kelompok Eksperimen. : Tes pertama kelompok Kontrol. : Perlakuan. : Tes kedua kelompok Eksperimen. : Tes kedua kelompok Kontrol.
24
25
Model eksperimen ini melalui 3 langkah yaitu: 1. Memberikan tes pertama untuk mengukur variabel terikat sebelum treatment atau perlakuan dilakukan (tes pertama) 2. Memberikan perlakuan eksperimen kepada subyek yaitu berupa pemberian serangkaian penerapan teori belajar Dienes permainan menggunakan aturan. 3. Memberikan tes kedua untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kelas IV di SD Negeri Kawengen 02 Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas IV di SD Negeri Mujil 02 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang sebagai kelas kontrol. Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 Tahun Ajaran 2011-2012 dan dilakukan secara bertahap. 3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Dalam penelitian ini ada dua variabel yang terdiri dari variabel terikat dan variabel bebas. Variabel-variabel tersebut antara lain: 1. Variabel Independen (bebas) Variabel independen atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan Permainan Menggunakan Aturan (Games) yang merupakan salah satu dari tahap-tahap belajar yang di ungkapkan oleh Dienes. Adapun aturan dalam permainan adalah sebagai berikut: a. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil (3-4 Anak), setiap kelompok diberikan satu paket kartu permainan. b. Setelah kartu di kocok berikan tiga kartu kepada setiap anak (sisa ditumpuk posisi tertutup). c. Buka satu kartu sebagai kartu pembuka. d. Secara
bergilir siswa menjatuhkan
kartunya,
dengan
mencocokkan perkalian dua bilangan dengan hasil perkalian. 25
cara
26
e. Siswa yang tidak mempunyai kartu yang cocok, mengambil sisa kartu sampai mendapat kartu yang cocok. f. Permainan berakhir setelah kartu sisa habis atau kartu yang di pegang siswa sudah tidak ada yang cocok. g. Siswa yang pertama kali kartunya habis atau kartunya paling sedikit adalah pemenangnya, sebaliknya siswa yang paling lama kartunya habis atau menyimpan kartu paling banyak adalah yang kalah. 2. Variabel Dependen (terikat) Variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa kelas IV. Secara teknis wujud kefektifan pembelajaran dapat diukur dari hasil belajar siswa. Hasil belajar matematika dalam penelitian ini dinyatakan dengan skor dari tes pertama dan tes kedua. 3.4 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Kawengen 02 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas IV SDN Mujil 02 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang sebagai kelas kontrol. Pengambilan subyek penelitian atas dasar ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yaitu memilih dua kelas yang memiliki nilai rata-rata yang seimbang pada mata pelajaran matematika dengan cara uji homogenitas. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah subyek penelitian merupakan kelas yang homogen. Maka sebelum memilih dua kelas eksperimen dilakukan dulu uji homogenitas. Data yang digunakan untuk menguji homogenitas subyek penelitian ini dengan cara melakukan tes pertama kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes pertama dilakukan untuk mengukur homogenitas kemampuan awal yang harus seimbang antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji homogenitas menggunakan uji-t.
26
27
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data Untuk
memperoleh
data
dan
keterangan-keterangan
yang
dibutuhkan dalam penelitian ini, maka penulis menentukan teknik dan alat pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Pada penelitian ini untuk pengumpulan data penulis menggunakan tes dan dokumentasi. 1. Teknik Tes Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar matematika pada pokok bahasan operasi perkalian dan pembagian. Jenis tes yang digunakan adalah tes evaluasi yang terdiri dari tes pertama dan tes kedua. Soal tes pada tes pertama diambil dari indikator-indikator yang ada pada Kompetensi Dasar 1.2 Mengurutkan bilangan, dimana materi tersebut telah diajarkan sebelumnya oleh guru kelas. Soal tes kedua adalah soal yang diambil dari indikator-indikator yang ada pada Kompetensi Dasar 1.3 Perkalian dan Pembagian. 2. Dokumentasi Pada penelitian ini dokumentasi digunakan untuk melihat hasil nilai Ulangan Tengah Semester I, daftar nama siswa serta foto saat dilaksanakannya penelitian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen tes yang digunakan untuk pengukuran hasil belajar matematika kelas eksperimen dan kelas kontrol terdiri dari instrumen tes pertama dan instrumen tes kedua. Jenis tes yang digunakan tes berupa isian singkat.
27
28
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penilaian 3.6.1 Uji Validitas Instrumen Penilaian Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas dilakukan dengan bantuan SPSS 16
for windows Dasar pengambilan
keputusan item yang valid berdasarkan kriteria Ali (1987) bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected
item-total correlatian
0,20. Untuk menentukan tingkat validitas suatu
instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut: r
< 0,20
: tidak ada validitas
0,21 < 0,40
: validitas rendah
0,41 < 0,60
: validitas sedang
0,61 < 0,80
: validitas tinggi
0,81 < 1,00
: validitas sempurna
28
29
Tabel 3.1 Hasil Validitas Tes pertama Nomor Soal
Corrected Item-Total Correlation
r kritis
Keputusan
NO1 NO2 NO3 NO4 NO5 NO6 NO7 NO8 NO9 NO10 NO11 NO12 NO13 NO14 NO15 NO16 NO17 NO18 NO19 NO20 NO21 NO22 NO23 NO24 NO25
.357 .592 .625 .166 .745 .263 .076 .443 .535 .549 .625 .743 .165 -.023 .339 .170 .756 .706 .756 .607 .698 .692 .617 .511 .447
0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Uji coba tes pertama dilaksanakan di SDN Gondoriyo 02, pada tanggal 5 September 2011. Instrumen tes pertama berjumlah 25 butir dan jumlah siswanya 22. Setelah dianalisis dengan menggunakan program SPSS 16
for
windows dengan menggunakan Corrected Item-Total Correlation dan dibandingakan dengan r kritis, diketahui soal yang valid adalah 20 butir 29
30
soal yaitu butir 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 17, dan 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25. Sedangkan yang tidak valid adalah 5 butir soal yaitu butir 4, 7, 13, 14, dan 16 Tabel 3.2 Hasil Validitas Tes kedua Nomor Soal
Corrected Item-Total Correlation
r kritis
Keputusan
NO1
.092
0,2
Tidak Valid
NO2
.769
0,2
Valid
NO3
.718
0,2
Valid
NO4
.368
0,2
Valid
NO5
.769
0,2
Valid
NO6
.718
0,2
Valid
NO7
.718
0,2
Valid
NO8
.344
0,2
Valid
NO9
.575
0,2
Valid
NO10
.368
0,2
Valid
NO11
.718
0,2
Valid
NO12
.092
0,2
Tidak Valid
NO13
.177
0,2
Tidak Valid
NO14
.366
0,2
Valid
NO15
-.169
0,2
Tidak Valid
NO16
.753
0,2
Valid
NO17
.265
0,2
Valid
NO18
.718
0,2
Valid
NO19
.594
0,2
Valid
NO20
.071
0,2
Tidak Valid
NO21
.718
0,2
Valid
NO22
.366
0,2
Valid
NO23
.718
0,2
Valid
NO24
.344
0,2
Valid
NO25
.769
0,2
Valid
30
31
Uji coba tes kedua dilaksanakan di SDN Gondoriyo 02, pada tanggal 11 September 2011. Instrumen tes kedua berjumlah 25 butir dan jumlah siswanya 22. Setelah dianalisis dengan menggunakan program SPSS 16 for windows menggunakan Corrected Item-Total
Correlation dan dibandingakan dengan r kritis , diketahui soal yang valid adalah 20 butir soal yaitu butir 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 14, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, dan 25. Sedangkan yang tidak valid adalah 5 butir soal yaitu butir 1, 12, 13, 15 dan 20. Hasil analisis butir soal selengkapnya bisa dilihat pada lampiran 1. 3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen atau tingkat
keajegan jawaban siswa terhadap pernyataan-pernyataan dalam item instrumen digunakan metode Alpha (Cronbach’s) yang dilakukan dengan bantuan SPSS 16 for windows dan berdasarkan ketentuan yang dikemukakan oleh George dan Mallery (Azwar, 1999:29), untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut: 0,7
: tidak dapat diterima
0,7 <
< 0,8
0,8 <
0,9
> 0,9
: dapat diterima : reliabilitas bagus : reliabilitas memuaskan
Hasil uji reliabilitas pada tes pertama ditunjukkan pada tabel 3.3 berikut: Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilita Tes Cronbach' s Alpha
N of Items
.900
20
Tes pertama
31
32
Hasil uji reliabilitas pada tes kedua ditunjukkan pada tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilita Tes Cronbach' s Alpha
N of Items
.923
20
Tes kedua
s Alpha Pada tabel tersebut diatas terlihat besarnya Cronbach' untuk tes pertama = 0,900 dan tes kedua = 0,923. Berdasarkan ketentuan yang dikemukakan oleh George dan Mallery (Azwar, 1999:29) dapat dikatakan bahwa hasil uji reliabilitas tes pertama masuk kategori reliabilitas bagus sedangkan tes kedua masuk dalam kategori reliabilitas memuaskan sehingga dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. 3.7 Teknik Analisis Data 3.7.1 Analisis Data Tahap Awal Sebelum sampel diberi perlakuan maka perlu dianalisis dahulu hasil tes pertama melalui tiga tahap, yaitu tahap deskripsi data, tahap uji normalitas, tahap uji homogenitas dan uji kesamaan dua rata-rata. Hal ini dilakukan supaya berangkat dari titik awal yang sama. 1. Tahap deskripsi data Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap deskripsi data ini adalah membuat rangkuman distribusi data tes pertama dari hasil statistik deskriptif program komputer SPSS 16 for windows. 2. Tahap uji prasarat analisis Uji prasarat analisis yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data yang akan dianalisis dan uji homogenitas untuk memastikan kelompok data berasal dari populasi yang homogen. Uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov kriterianya adalah signifikansi hasil perhitungan lebih besar dari 0,05 berarti 32
33
berdistribusi normal. Uji homogenitas menggunakan uji levene, kriterianya adalah signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar dari 0,05 berarti variansi pada tiap kelompok sama (homogen) dengan menggunakan program komputer SPSS 16 for windows. 3. Uji kesamaan dua rata-rata Uji kesamaan rata-rata pada tahap awal digunakan untuk menguji apakah ada kesamaan rata-rata populasi. Uji ini dikenakan pada data yang mewakili kemampuan awal siswa yaitu data hasil tes pertama. Uji kesamaan dua rata-rata menggunakan independent sample t test kriterianya adalah t hitung
t tabel dan sig
0,05 maka H1 yang menyatakan
ada perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, diterima dan H0 yang menyatakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki rata-rata hasil belajar matematika sama, ditolak. H0 : µ 1 = µ 2
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
memiliki rata-rata hasil belajar matematika sama. H1 : µ 1
µ2
ada perbedaan hasil belajar antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. 3.7.2 Analisis Data Tahap Akhir Data hasil tes baik tes pertama maupun tes kedua dianalisis melalui tiga tahap, yaitu tahap deskripsi data, tahap uji persyaratan analisis, dan tahap pengujian hipotesis. 1. Tahap deskripsi data Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap deskripsi data ini adalah membuat rangkuman distribusi data tes kedua dari hasil statistik deskriptif program komputer SPSS 16 for windows. 2. Tahap uji prasarat analisis Uji prasarat analisis yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data yang akan dianalisis dan uji homogenitas untuk 33
34
memastikan kelompok data berasal dari populasi yang homogen. Uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov kriterianya adalah signifikansi hasil perhitungan lebih besar dari > 0,05 berarti berdistribusi normal. Uji homogenitas menggunakan uji levene,
kriterianya adalah
signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar dari 0,05 berarti variansi pada
tiap
kelompok
sama
(homogen) dengan
menggunakan program komputer SPSS 16 for windows. 3. Tahap pengujian hipotesis Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji t. Penggunaan teknik statistik uji t dalam penelitian ini berdasarkan kepada kebutuhan dalam melakukan komparasi terhadap dua kelompok sampel penelitian ini. Menurut (Riduwan & Sunarto, 2009:126) tujuan uji t dua variabel bebas adalah untuk membandingkan (membedakan) apakah kedua variabel tersebut sama atau berbeda. Gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikansi hasil penelitian yang berupa perbandingan dua rata-rata sampel). Melalui uji t dalam penelitian ini diharapkan dapat menemukan perbedaan hasil belajar matematika penerapan Permainan Menggunakan Aturan dan hasil belajar yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Menurut
Riduwan & Sunarto (2009:128), uji t ini dilakukan
dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada tingkat Alpha 5%. Jika t hitung
t tabel dan sig
0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak.
Adapun hipotesis statistik yang diuji dalam penelitian ini adalah: H0 : µ 1 = µ 2 :
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
memiliki rata-rata hasil belajar matematika sama. H1 : µ 1
µ2
:
ada perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
34
35
Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan pada nilai tes kedua dari kelompok eksperimen dan kontrol. Uji hipotesis dilakukan setelah terkumpul data dari nilai tes pada masing-masing kelompok yang telah dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. H0:
1=
2
: Penerapan Permainan Menggunakan Aturan tidak efektif terhadap hasil belajar siswa kelas IV Semester I SD Negeri Kawengen 02.
H1:
1
2
: Penerapan Permainan Menggunakan Aturan
efektif
terhadap hasil belajar siswa kelas IV semester I SD Negeri Kawengen 02. Pembelajaran
matematika
dikatakan
efektif,
manakala
terjadi
peningkatan hasil belajar matematika pada kelas eksperimen. Selain itu, pengujian hipotesis juga menjadi acuan terhadap keefektifan tersebut. Apabila hipotesis alternatifnya diterima, maka nilai rata-rata hasil pembelajaran matematika pada kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Dengan demikian, Penerapan Permainan Menggunakan Aturan efektif terhadap hasil belajar siswa.
35