BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2013/2014, antara bulan juli sampai bulan september 2013 di SDN Kemligi kecamatan Wonotunggal kabupaten Batang, Jawa Tengah. Subyek penelitian adalah siswa kelas VI SDN Kemligi yang berjumlah 18 siswa terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Alasan pemilihan tempat penelitian karena menjadi guru yang mengampu dan wali kelas di SD tersebut Sebagian besar orang tua/wali siswa bermata pencaharian bertani dan buruh. Kondisi ini menyebabkan perhatian orang tua terhadap pendidikan anaknya masih kurang. Orang tua siswa kurang memeperhatikan perkembangan kemajuan belajar putra-putrinya. Khususnya kegiatan belajar siswa di rumah, tugas atau pekerjaan rumah, mempelajari kembali materi pelajaran masih kurang perhatian dari orang tua. Apalagi ikut membantu membimbing belajar putra-putrinya di rumah. Kenyataan ini diketahui guru langsung dari jawaban sebagian besar siswa ketika ditanya di dalam kelas. Dengan demikian motivasi untuk belajar sangat rendah. SDN Kemligi terletak di desa Kemligi kecamatan Wonotunggal kabupaten Batang. Jarak tempuh ke SDN Kemligi dari pusat kota Batang kurang lebih 10 km. Suasana sekolah asri dengan suasana pedesaan, di sekitar lokasi sekolah terdapat persawahan, sungai dan perkebunan.
3.2. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika. Hasil belajar matematika adalah besarnya skor yang diperoleh siswa kelas VI dari tes formatif matematika dan skor penilaian proses yaitu presentasi LKS dan menyimak buku ajar. Sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran berbasis masalah. Model pembelajaran berbasis masalah adalah menggunakan langkah-langkah menyampaikan tujuan pembelajaran, menemukan masalah, mendefinisikan masalah, menemukan fakta-fakta, membuat dugaan sementara, menyelidiki masalah, menyempurnakan permasalahan yang
26
27
telah didefinisikan, Menyimpulkan alternatif-alternatif pemecahan secara kolaboratif, menguji solusi permasalahan.
3.3. Rencana Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model spiral dari Kemmis dan Targat. Penelitian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2 (dua) siklus. Dalam setiap siklus terdiri dari 3 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap implementasi dan observasi, dan tahap refleksi.Tahap tersebut disajikan dalam gambar di bawah ini :
Gambar 3.1 Tahapan dalam PTK Secara umum dalam menyusun rencana tindakan penelitian ini adalah: 1) Memilih topik atau bahan ajar yang akan disusun rencana pembelajarannya. 2) Menuangkan rencana tindakan dalam skenario pembelajaran atau RPP. 3) Mempersiapkan sarana dan perangkat pembelajaran untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran, seperti materi ajar, LKS (jika diperlukan), media, dan instrumen asesmen/penilaian. 4) Mempersiapkan instrumen yang dibutuhkan untuk pengambilan data dan teknik analisis atau kriteria keberhasilan tindakan. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus 1 dan siklus II. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Untuk itu setiap akhir siklus diberikan tes untuk melihat sejauh mana peningkatan kemampuan siswa.
28
Secara rinci, prosedur penelitian yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian dijabarkan sebagai berikut : 3.3.1. Rencana Tindakan Siklus I Rencana tindakan pada siklus 1 dilakukan dalam tiga tahap, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, dan observasi serta refleksi. 3.3.1.1 Perencanaan Tindakan Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan adalah : a. Menelaah materi pelajaran matematika SD b. Membuat skenario pembelajaran c. Membuat lembar observasi untuk melihat kondisi proses belajar mengajar berlangsung di kelas ketika penggunaan model pembelajaran berbasis masalah diaplikasikan d. Melaksanakan tes akhir untuk melihat perkembangan siswa setelah menerapkan penggunaan model pembelajaran berbasis masalah 3.3.1.2 Implementasi Tindakan dan Observasi 1) Pendahuluan Pada kegiatan pendahuluan ini, guru melaksanakan tahap 1 model PBL yaitu: mengorientasikan siswa pada situasi masalah. Pada tahap ini yang perlu dilakukan guru adalah sebagai berikut. a) Guru mengkomunikasikan tujuan belajar, yaitu siswa dapat mendiskusikan masalah dan alternatif pemecahannya dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai oleh tiap siswa, yaitu siswa akan dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan debit b) Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh yaitu mendiskusikan masalah dan alternatif pemecahannya dan presentasi laporan hasil pelaksanaan tugas. c) Guru mengingatkan hakekat tugas yang harus dilaksanakan oleh tiap kelompok, yaitu menyajikan situasi masalah prosedur yang jelas dan melibatkan siswa dalam identifikasi masalah. 1.) Kegiatan Inti
29
Pada kegiatan inti ini, guru melaksanakan tahap 2, 3, dan 4 model PBL. Pada tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar, yang perlu dilakukan guru adalah sebagai berikut : a) Siswa dan guru membuat kesepakatan tentang cara/teknik, waktu dan aturan penilaian dalam kegiatan presentasi laporan. b) Mengembangkan keterampilan kolaborasi antar siswa dalam kegiatan penyelidikan dengan kegiatan penyelidikan perlu dilakukan secara bersama. Untuk itu, guru perlu mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 4 sampai 5 siswa. c) Siswa bekerja dalam kelompok menyelesaikan permasalahan yang diajukan guru (permasalahan 1, 2, dan 3). Masing-masing kelompok membahas permasalahan 1. Apabila dalam kelas terdapat 6 kelompok, maka tiap 2 kelompok akan membahas permasalahan yang sama. d) Guru perlu mengupayakan agar semua siswa aktif terlibat dalam sejumlah kegiatan penyelidikan,
dan
semua
penyelidikan
akan
menghasilkan
penyelesaian masalah umum yang telah dipilih atau ditetapkan oleh guru dan siswa. Jika tugas penyelidikan dirasa sulit bagi siswa, maka tugas guru adalah membantu siswa menghubungkan tugas dan aktivitas penyelidikan.
Pada tahap 3: Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. yang perlu dilakukan guru adalah sebagai berikut. a) Teknik penyelidikan dalam rangka memecahkan masalah dapat dilakukan secara kelompok kecil. Pada intinya kegiatan penyelidikan mencakup: pengumpulan data apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan bagaimana langkah pemecahannya. b) Guru memberi kesempatan luas kepada siswa untuk berfikir dan bertindak menurut cara masing-masing dan guru berperan sebagai fasilitator. c) Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi membantu siswa yang memerlukan.
dan
memfasilitasi
serta
30
Pada tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, hal yang perlu diperhatikan guru adalah sebagai berikut. a) Secara kelompok siswa mempresentasikan hasil pelaksanaan tugas atau hasil pekerjaan/penyelesaian masalah dan alasan atas jawaban permasalahan di depan kelas. Dengan bimbingan guru, kelompok lain menanggapi atau mengkomunikasikan tugas presentasi laporan atau hasil kerja kelompok yang mendapat tugas. b) Guru memberi penguatan terhadap jawaban siswa, yaitu dengan mengacu pada jawaban siswa dan
melalui tanya jawab membahas penyelesaian
masalah yang seharusnya. Berikut ini akan dikemukakan alternatif jawaban siswa dalam kelompok terkait dengan 3 permasalahan yang diajukan guru. Contoh: Lembar Permasalahan Minggu pagi pukul 07.00 wib, Doni akan diajak Ayahnya pergi ke pantai. Tetapi sebelum pergi Doni disuruh menguras bak mandi dan mengisinya. “Don, tolong kuras bak mandi ya? Ayah mau nyuci mobil”,Doni menjawab :”iya yah,mudian Doni segera menguras bak tersebut,setelah selesai menguras dilanjutkan mengisi bak tersebut (sambil melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 06.15 wib) Apabila bak mandinya berbentuk balok dengan ukuran 80cm x 50cm x 60 cm,sedangkan debit keran yang mengalir 8 liter/menit. Apakah bisa bak mandi tersebut terisi penuh sebelum keberangkatannya dengan Ayah? Siswa dan guru menyimpulkan garis besar isi hasil pelaksanaan kegiatan tiap kelompok. c) Mengacu pada penyelesaian jawaban siswa, guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan cara mencari waktu agar bak mandi terisi penuh, Volum bak = 80cm x 50cm x 60cm = 240.000 cm3 = 240 dm3 atau 240 liter Waktu = volume : debit = 240 : 8 = 30 menit Jadi pengisian bak akan selesai pukul 06.15 + 30 menit = 06.45 wib Sehingga Doni masih bisa ikut pergi dengan ayah karena pekerjaannya selesai sebelum pergi.
31
d) Kesimpulan: hitung terlebih dahulu volume bak mandi yang berbentuk balok dengan rumus v = p x l x t, kemudian samakan penyebutnya dengan debit yang telah ditentukan,.l = dm3 atau ml = cm3 dan hitung waktu dengan rumus t = v : debit.,hasilnya bisa untuk mengetahui selesainya pengisian bak tersebut 2.) Penutup Pada kegiatan penutup ini, guru melaksanakan tahap 5 model PBL. Pada tahap 5: menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, yang perlu dilakukan guru adalah sebagai berikut. a)
Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan cara menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan debit. Sebagai contoh adalah: “untuk mengetahui debit atau waktu maka perlu diketahui volum dari bangun yang ditanyakan, begitu sebaliknya
b)
Dengan bimbingan guru, secara kelompok siswa mengkomunikasikan pengalamannya dalam melaksanakan tugas dan mengevaluasi kinerja masing- masing, sebagai refleksi selama mengikuti pembelajaran.
c)
Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru
Observasi (pengamatan) dilakukan selama pelaksanaan
tindakan
berlangsung
untuk mengetahui jalannya pembelajaran. Peneliti dibantu oleh pengamat selama observasi berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengamati pelaksanaan tindakan pada setiap pertemuan dengan menggunakan pedoman
observasi keterlaksanaan
pembelajaran yang telah disiapkan. Selain itu, observasi juga dilakukan untuk mengetahui kreativitas siswa dalam pemecahan masalah matematika setiap pertemuannya. Observasi kreativitas siswa dalam
pemecahan
masalah
matematika
dilaksanakan
dengan
menggunakan lembar observasi kreativitas pemecahan masalah matematika yang telah dipersiapkan.(Terlampir) 3.3.1.3 Refleksi Pada akhir siklus diadakan refleksi terhadap hal-hal yang diperoleh baik dari hasil observasi dan evaluasi dikumpul kemudian dianalisis. Kekurangan-kekurangan yang telah terjadi pada siklus 1 diperbaiki pada siklus berikutnya.
32
Refleksi merupakan langkah untuk mengevaluasi semua kegiatan yang dilakukan dalam penelitian. Refleksi dilakukan berdasarkan hasil observasi untuk memperoleh masukan, saran-saran mengenai pelaksanaan tindakan digunakan untuk perbaikan dan sebagai dasar untuk menentukan langkah berikutnya. Dengan adanya refleksi, peneliti dan guru dapat mengetahui kekurangan dari siklus pertama sehingga dapat dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.
3.3.2
Rencana Tindakan Siklus II
Langkah-langkah yang dilakukan dalam siklus II ini relatif sama dengan penelitian yang dilaksanakan pada siklus I memperhatikan dengan kenyataan yang ditemukan dilapangan sebagai tindak lanjutnya. 3.3.2.1 Perencanaan Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan adalah : a. Menganalisa hasil temuan dalam refleksi pada siklus I. b. Membuat skenario pembelajaran disesuaikan berdasarkan temuan siklus I c. Menyiapkan lembar permasalahan dalam LKS. d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati proses belajar mengajar berlangsung di kelas ketika penggunaan model pembelajaran berbasis masalah diaplikasikan e. Menyiapkan intrumen penilaian tes hasil belajar 3.3.2.2 Pelaksanaan 3.3.2.3 Observasi 3.3.2.4 Refleksi
3.4 Tehnik dan Alat Pengumpulan Data 3.4.1 Tehnik Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data dengan menggunakan tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tehnik tes dipergunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Tehnik observasi dipergunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa, keaktifan siswa dan kinerja guru dalam mengimplementasikan RPP. Tehnik wawancara dilakukan kepada sebagian siswa sebagai sampel tentang tanggapannya terhadap pelaksanaan tindakan penelitian
33
tiap siklusnya. Tehnik dokumentasi untuk mengetahui hasil belajar siswa pada kondisi pra siklus, yakni hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan
3.4.2 Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data berupa butir – butir soal dan lembar observasi. Alat ini disusun berdasarkan kisi – kisi yang telah dipersiapkan. Kisi – kisi instrumen berisi : 1. Konsep yang dijabarkan dalam variabel, indikator yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, dan penyusunan instrumen 2. Butir pernyataan observasi dan butir soal tes Adapun kisi-kisi instrumen penelitian secara rinci disajikan dalam tabel 3.1 sampai tabel 3.3 berikut ini Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes Formatif Matematika siklus 1 Kompetensi
Materi
Dasar
Pokok
Menyelesaikan masalah yang
Satuan
berkaitan dengan
Debit
satuan debit
Indikator
Nomor soal
1. Menjelaskan pengertian satuan debit
N.1
2. Menjelaskan hubungan antar satuan
N.2
volume
N.3
3.Menjelaskan hubungan antar satuan debit
N.4 N.5
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Formatif Matematika siklus 2 Kompetensi
Materi
Dasar
Pokok
Indikator
soal N.1
Menyelesaikan masalah yang
Satuan
1..Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan
berkaitan dengan
Debit
dengan satuan debit
satuan debit
Nomor
N.2 N.3 N.4 N.5
34
Tabel 3.3 Kisi-kisi Penggunaan Model PBL Konsep /
Aspek / Dimensi
variabel
Indikator
Penggunaan
1.Cara guru
model PBL
melaksanakan KBM berkaitan dengan isi pembelajaran
a. Memberikan petunjuk dan penjelasan yang
b. Melaksanakan KBM dalam urutan logis c. Mengelola waktu pembelajaran secara efisien d. Memotivasi siswa e. Menanggapi pertanyaan dan respon siswa f. Menumbuhkan kepercayaan diri sendiri g. Melaksanakan evaluasi dan menutup KBM 2.Sarana /
a. Kesesuaian model dan media pembelajaran
persyaratan dalam
b. Ketrampilan mengelola kelas saat pembelajaran
KBM
c. Membimbing peserta didik dalam pelaksanaan diskusi / tugas kelompok d. Mengembangkan pemahaman konsep
3.Perilaku peserta
a. Semangat dalam pelajaran
didik dalam KBM
b. Antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran c. Perhatian dalam paparan hasil diskusi
3.5 Indikator Kinerja Indikator kinerja dalam PTK ini dikatakan berhasil apabila ≥ 85% dari seluruh siswa (secara klasikal) telah tuntas dengan perolehan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ≥ 75. 3.6 Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik anlisis data kualitatif dan teknikanalisis data kuantitatif. Teknik analisis data kualitatif menggunakan model dari Miles & Hubberman (1992:20) yang meliputi reduksi data (memilah data penting, relevan, dan bermakna dari data yang
35
tidak berguna), sajian deskriptif (narasi, visual gambar, tabel) dengan alur sajian yang sistematis dan logis, penyimpulan dari hasil yang disajikan (dampak PTK dan efektifitasnya). Model analisis ini secara rinci digambarkan melalui gambar 3.2 di bawah ini
Pengumpulan Data
Penyajian Data
Reduksi Data
Verifikasi/Penarikan kesimpulan
Gambar 3.2 Model Analisis Kualitatif dari model Miles & Hubberman Teknik analisis data kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif yaitu memebandingkan skor rata-rata, skor minimal, skor maksimal, dan persentase antar siklus. Adapun untuk melaksanakan analisis data, langkah-langkah tang dilakukan adalah : 1. Menyusun distribusi frekuensi dari skor yang telah diperoleh berupa hasil belajar yakni dari skor tes formatif (penilaian hasil) dan skor unjuk kerja dari pengamatan rubrik penilaian yang merupakan penilaian proses. Penskoran untuk tes formatif menggunakan rumus berikut ini : Nilai evaluasi akhir = Jumlah skor yang diperoleh x 100% Jumlah skor maksimal 2. Menyusun distribusi ketuntasan individual berdasarkan persentase, dengan menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut : TP = n x 100% N Keterangan : TP : persentase ketuntasan belajar
n = skor yang diperoleh N = skor maksimal
3. Menentukan hasil belajar siswa secara klasikal, dengan menggunakan rumus berikut ini Ketuntasan klasikal = jumlah siswa yang tuntas belajar individu x 100% Jumlah siswa keseluruhan
36
4. Menentukan skor rata-rata, dengan menjumlahkan skor seluruh siswa yang ada dibagi jumlah seluruh siswa yang ada. 5. Menentukan skor minimal dan maksimal.