BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Kelas XI-IIS3 SMA Negeri 6 Surakarta. Terletak di tepi jalan Mr. Sartono nomor 30 Surakarta berdampingan dengan SMA Negeri 5 Surakarta di sebelah selatan. Fasilitas tempat penelitian cukup memadai untuk pembelajaran. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan secara bertahap melalui tiga tahap utama, yaitu: tahap persiapan, tahap penelitian, dan tahap penyelesaian. Deskripsi masing-masing tahap adalah sebagai berikut: a. Tahap persiapan Tahap
persiapan
meliputi
observasi,
identifikasi
masalah,
penentuan tindakan, pengajuan judul, penyusunan proposal, pembuatan instrumen penelitian berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan pedoman wawancara, seminar proposal, dan pengajuan perijinan penelitian. b. Tahap penelitian Tahap penelitian terdiri dari kegiatan yang berlangsung di kelas XI-IIS3 SMA Negeri 6 Surakarta pada materi pembelajaran Sistem Reproduksi
Manusia,
yaitu:
penerapan
Discovery
Learning¸
pengumpulan data, dan analisis data. c. Tahap penyelesaian Tahapan penyelesaian merupakan kegiatan penyusunan laporan. Perincian tahap dan waktu penelitian seperti tercantum pada Gambar 3.1.
14
15
Gambar 3.1 Tahap dan Waktu Penelitian No 1
2
3
Rencana Kegiatan
Mar
Tahun 2015 Apr Mei Jun Jul Agts Sept
Okt
Persiapan Penyusunan instrument penelitian dan pengajuan surat ijin penelitian Pelaksanaan a. Pengumpulan Data 1. Siklus I Perencanaan Pelaksanaan Observasi Refleksi 2. Siklus II Perencanaan Pelaksanaan Observasi Refleksi 3. Siklus III Perencanaan Pelaksanaan Observasi Refleksi b. Analisis Data Penyelesaian a. Penyusunan Laporan b. Ujian Skripsi
B.Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI-IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2014/2015. Peserta didik kelas XI-IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta berjumlah 27 peserta didik dengan 10 peserta didik laki-laki dan 17 peserta didik perempuan.
16
C. Data dan Sumber Data 1. Data Penelitian Data penelitian berupa kemampuan berpikir yang diukur berdasarkan kuantitas dan kualitas pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik selama proses pembelajaran. Pembelajaran menggunakan model Discovery Learning. Data pendukung meliputi hasil wawancara dan dokumentasi. Data pertanyaan peserta didik yang dianalisis adalah semua pertanyaan, kecuali: a. Pertanyaan yang diajukan di luar konteks materi pembelajaran. b. Pertanyaan yang diajukan secara bersama-sama. 2. Sumber Data Sumber data penelitian diperoleh dari hasil observasi pertanyaan yang tercatat selama proses pembelajaran.
Sumber data dilengkapi dengan
informasi hasil wawancara dengan peserta didik, serta dokumentasi kegiatan pembelajaran.
D. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan selama proses penelitian adalah sebagai berikut: 1. Observasi Observasi dilaksanakan selama proses Discovery Learning materi sistem hormon di kelas XI-IIS 3 SMA Negeri 6 Surakarta. Observasi dilakukan
untuk
pembelajaran pengamatan terjadi
di
mengidentifikasi
masalah
nyata
kelas.
Sebelum
masalah
ditetapkan,
untuk
mengetahui
mendalam
(Sanjaya,
2013).
Pengamatan
yang
ada
saat
perlu
ada
masalah-masalah
yang
dilakukan
yang dengan
mengamati pembelajaran biologi di kelas XI-IIS3 SMA Negeri 6 Surakarta. Hasil pengamatan kemudian difokuskan kembali dengan mencatat pertanyaan peserta didik selama proses pembelajaran. Data hasil
pengamatan
kemudian
dikelompokkan
berdasarkan
pertanyaan
yang diajukan peserta didik dan guru. Indikator kemampuan berpikir dianalisis melalui data hasil pengelompokan pertanyaan peserta didik.
17
Pertanyaan
peserta
didik
diidentifikasi
melalui
pengelompokan
Taksonomi Bloom yang telah direvisi seperti pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Indikator Penilaian Pertanyaan Peserta Didik dan Guru Jumlah Pertanyaan
Proses Berpikir
Dimensi Pengetahuan
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Fakta Istilah pengetahuan, seperti kosakata dan simbol yang detil serta spesifik 0 0 0 0 0 0
Konsep Pengklasifikasian, prinsip dan kesimpulan, teori, model, serta struktur fenomena atau permasalahan
Prosedur Prosedur kegiatan, metode penyelidikan, serta kriteria menggunakan keterampilan, algoritme, teknik, dan metode 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah Pertanyaan
Metakognisi Pengetahuan mengenai kognisi secara umum, kesadaran tentang kemampuan diri dan orang lain 0 0 0 0 0 0
Base Line
0 0 0 0 0 0 0
Sumber: Veermans (2003); Anderson dan Kreathwohl et.al., (2001)
2. Dokumentasi Dokumentasi berupa rekaman video selama proses pembelajaran sehingga seluruh pertanyaan yang diajukan oleh guru maupun peserta didik terdokumentasikan. Penggunaan alat berupa camera digital dipasang pada dua titik pengamatan, yaitu di depan kelas dan di belakang kelas.
3. Wawancara Wawancara kepada peserta didik dilaksanakan
untuk mendapatkan
informasi tentang kemampuan berpikir. Kemampuan berpikir dinilai berdasarkan pertanyaan yang diajukan selama proses pembelajaran di kelas XI-IIS3 SMA Negeri 6 Surakarta.
18
E. Uji Validitas Data yang telah diperoleh sebagai sumber analisis penelitian harus diuji kebenarannya sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Teknik untuk menjaga kevalidan data menggunakan teknik triangulasi (Sugiyono, 2014). Pembanding data dalam teknik triangulasi metode adalah dengan memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data. Jenis triangulasi metode dilakukan dengan dua strategi yaitu pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama (Arikunto, 2010). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, dokumentasi, dan wawancara. Skema triangulasi penelitian jika digambarkan berdasarkan skema Suugiyono (2014) adalah sebagai berikut:
Observasi Data
Dokumentasi
Peserta Didik
Wawancaraa Gambar 3.2 Skema Triangulasi Metode Sumber: Sutopo (2002)
F. Analisis Data Data yang dikumpulkan dalam
penelitian didominasi berupa uraian
deskriptif mengenai peningkatan kualitas dan kuantitas pertanyaan peserta didik melalui penerapan model Discovery Learning. Berdasarkan jenis data yang diperoleh dalam penelitian, maka teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif. Mengacu pada teknik analisis Miles dan Huberman (1992), maka teknik analisis dilakukan dalam 3 komponen, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Penjelasan ketiga komponen sebagai berikut:
19
1. Reduksi data Data diseleksi untuk mendapatkan data yang valid. Seleksi data dilakukan dengan menganalisis setiap pertanyaan peserta didik dan guru yang muncul dalam pembelajaran. Data pertanyaan yang direduksi adalah sebagai berikut: a. Pertanyaan yang diajukan di luar konteks materi pembelajaran. b. Pertanyaan yang diajukan secara bersama-sama. Data yang telah direduksi kemudian dikelompokkan dan dianalisis berdasarkan Taksonomi Bloom yang telah direvisi. Hasil pengelompokan kemudian dilakukan perhitungan prosentase kualitas dan kuantitas pertanyaan peserta didik dan guru. 2. Penyajian data Penyajian data dilakukan dengan menjelaskan data yang telah diperoleh dalam bentuk perhitungan kualitas dan kuantitas pertanyaan peserta didik dan guru berdasarkan Taksonomi Bloom yang telah direvisi . Hasil perhitungan kemudian ditransformasikan dalam bentuk grafik presentase dari setiap siklus pembelajaran Discovery dan chart perbandingan presentase di semua siklus.
3. Penarikan kesimpulan Penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap. Kesimpulan diperoleh dari hasil analisis data kualitas dan kuantitas pertanyaan peserta didik dan guru, serta berdasarkan perbandingan data kualitas dan kuantitas pertanyaan peserta didik dan guru di setiap siklus. Tahapan analisis data penelitian disajikan seperti pada Gambar 3.3.
Pengumpulan Data
Penyajian Data
Reduksi Data Kesimpulan: Penarikan dan Verifikasi
Gambar 3.3 Komponen Analisis Data: Model Interaktif (Sumber: Miles and Huberman, 1992)
20
G. Indikator Capaian Penelitian Indikator capaian penelitian untuk peningkatan kualitas dan kuantitas pertanyaan peserta didik ditinjau di semua siklus Discovery Learning. Sintaks Discovery Learning terdiri dari: Orientation, Hypothesis Generation, Hypothesis Testing, Conclusion, dan Regulation. Penilaian indikator proses berpikir peserta didik dan guru berdasarkan pada kualitas dan kuantitas pertanyaan di semua dimensi pengetahuan dinilai menurut indikator tingkatan proses berpikir taksonomi bloom yang telah direvisi. Indikator penilaian yang digunakan tampak pada tabel 3.1. Perhitungan jumlah skor setiap indikator dinotasikan sebagai berikut: Jenis pertanyaan peserta didik
Skor =
X 100%
Jumlah pertanyaan peserta didik di kegiatan pra-siklus tidak ada yang mencapai 100%. Target penelitian adalah peningkatan jumlah pertanyaan (kuantitas pertanyaan) yang berkualitas sesuai kategori kemampuan berpikir High Order Thingking mencapai 25% dari seluruh jumlah peserta didik. Pencapaian target penelitian berupa peningkatan kualitas dan kuantitas pertanyaan peserta didik. Kuantitas peserta didik yang mengajukan pertanyaan dihitung dari jumlah peserta didik yang mengajukan pertanyaan. Indikator keberhasilan dapat dilihat pada Tabel 3.2.
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Jumlah Pertanyaan
Dimensi Pengetahuan Fakta Istilah pengetahu-an, seperti kosa-kata dan simbol yang detil serta spesifik
0 0 0 0 0 0
Konsep Pengklasifikasian, prinsip dankesimpulan, teori, model, serta struktur fenomena atau permasalahan
Prosedur Prosedur kegiatan, metode penyelidikan, serta kriteria menggunakan keterampilan, algoritme, teknik, dan metode
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah Pertanyaan
Metakognisi Pengetahuan mengenai kognisi secara umum, kesadaran tentang kemampuan diri dan orang lain
0 0 0 0 0 0
Target Base Line
0 0 0 0 0 0 0
Peserta didik yang mengajukan pertanyaan kategori High Order Thingking mencapai 25%
Proses Berpikir
Tabel 3.2 Indikator Keberhasilan Penelitian
21
H. Prosedur Penelitian Prosedur
dan
langkah-langkah
penelitian
mengikutimodel
yang
dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (1997) dalam Supardi (2009: 104105). Model yang digunakan berupa model spiral yaitu dalam satu siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Langkah-langkah operasional penelitian pada tiap siklus adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan Berdasarkan hasil identifikasi masalah yang ditemukan selama kegiatan observasi, solusi yang diajukan adalah dengan menerapkan model Discovery Learning untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pertanyaan peserta didik dalam pembelajaran biologi materi Sistem Reproduksi. Tahap perencanaan meliputi kegiatan penyusunan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian. Perangkat pembelajaran terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Instrumen penelitian meliputi pedoman obserasi, Lembar Observasi (LO) pertanyaan, lembar observasi keterlaksanaan sintaks Discovery Learning, indikator kualitas pertanyaan, pedoman wawancara peserta didik, dan camera digital untuk keperluan dokumentasi. 2. Pelaksanaan Perencanaan yang telah disusun kemudian diimplementasikan dalam bentuk model Discovery Learning. Pelaksanaan tindakan diwujudkan dalam langkah-langkah pembelajaran yang sistematis seperti yang tercantum dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pembelajaran menggunakan model Discovery Learning dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Prinsip pembelajaran Discovery Learning adalah dengan memposisikan peserta didik untuk berperan aktif dalam pembelajaran dan guru sebagai fasilitator. Tahapan
sintaks
Discovery
Learning
meliputi:
Orientation,
Generation, Hypothesis Testing, Conclusion, dan Regulation.
Hypothesis
22
3. Observasi Data kualitas dan kuantitas pertanyaan peserta didik dan guru dalam pembelajaran diperoleh melalui observasi. Data tercatat menggunakan lembar observasi dan terekam melalui kegiatan dokumentasi. Observasi difokuskan pada pertanyaan peserta didik di setiap tahap sintaks pembelajaran Discovery Learning. Pertanyaan guru dicatat sebagai data pendukung. 4. Refleksi Tahap refleksi dilakukan dengan menganalisis proses dan dampak dari pelaksanaan tindakan. Hasil analisis pada tahap refleksi berupa kelebihan, kelemahan, ataupun hambatan dalam pelaksanaan tindakan. Hasil refleksi digunakan sebagai perbaikan untuk pelaksanaan siklus selanjutnya. Siklus tindakan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.4.
23
I.d. Refleksi Mengemukakan hasil yang diperoleh pada siklus I. Menganalisis pencapaian target pada siklus I. Jika target belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan pada siklus II. I.b. Pelaksanaan Penerapan model pembelajaran Discovery Learning dalam materi Sistem Reproduksi.
I a. Perencanaan Menyusunan instrumen penelitian berupa lembar observasi, pedoman wawancara (peserta didik & guru) dan instrumen pembelajaran berupa Silabus dan RPP.
I.c. Observasi Observasi kualitas dan kuantitas pertanyaan peserta didik menggunakan lembar observasi, mendokumentasikan kegiatan, melakukan wawancara.
II.d. Refleksi
II.a. (Perbaikan) Perencanaan - Memperbaiki tindakan berdasarkan refleksi siklus I - Menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi serta pedoman wawancara (peserta didik & guru) dan instrumen pembelajaran berupa silabus serta RPP .
- Mengemukakan hasil yang diperoleh pada siklus II. - Menganalisis pencapaian target pada siklus II. Jika target belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan pada siklus III.
II.b. Pelaksanaan Penerapan model pembelajaran Discovery Learning dalam materi Sistem Reproduksi.
III.a. (Perbaikan) Perencanaan - Memperbaiki tindakan berdasarkan refleksi siklus II - Menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi serta pedoman wawancara (peserta didik & guru) dan instrumen pembelajaran berupa silabus serta RPP .
II.c. Observasi Observasi kualitas dan kuantitas pertanyaan peserta didik menggunakan lembar observasi, mendokumentasikan kegiatan, melakukan wawancara.
III.d. Refleksi IV.a. (Perbaikan) Perencanaan - Memperbaiki tindakan berdasarkan refleksi siklus III - Menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi serta pedoman wawancara (peserta didik & guru) dan instrumen pembelajaran berupa silabus serta RPP .
- Mengemukakan hasil yang diperoleh pada siklus III. - Menganalisis pencapaian target pada siklus III. Jika target belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan pada siklus IV.
III.b. Pelaksanaan Penerapan model pembelajaran Discovery Learning dalam materi Sistem Reproduksi.
IV.b. Pelaksanaan Penerapan model pembelajaran Discovery Learning dalam materi Sistem Reproduksi.
III.c. Observasi Observasi kualitas dan kuantitas pertanyaan peserta didik menggunakan lembar observasi, mendokumentasikan kegiatan, melakukan wawancara.
IV.c. Observasi Observasi kualitas dan kuantitas pertanyaan peserta didik menggunakan lembar observasi, mendokumentasikan kegiatan, melakukan wawancara.
IV.d. Refleksi - Mengemukakan hasil yang diperoleh pada siklus IV. - Menganalisis pencapaian target pada siklus IV. Jika target belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya.
Tindak Lanjut Pengembangan pembelajaran biologi oleh guru untuk meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik.
Gambar 3.4. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (Sumber: Kemmis dan Taggart, 2005)