31
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul ini diuraikan tentang setting waktu penelitian, setting tempat penelitian dan karakteristik subjek penelitian. 3.1.1
Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan yaitu bulan Juli sampai dengan
Oktober 2013. Bulan Juli peneliti mulai mengadakan persiapan, yaitu menyusun prosposal penelitian dan instrumennya. Pada bulan Agustus peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus 1 dan 2. Setelah itu bulan April peneliti mulai membuat laporan hasil penelitian. Penelitian dilakukan semester 1 tahun pelajaran 2013/2014, mengambil mata pelajaran bahasa indonesia sesuai dengan SK dan KD yang sesuai dengan alokasi waktu semester I yang disesuaikan dengan promes yang ada di SD Negeri Ngawen 02. 3.1.2
Tempat Penelitian SDN Ngawen 02 kecamatan Margorejo Kab Pati terletak di tepi jalan pantura.
Lokasi sekolah berada di tengah perkampungan desa Ngawen dan mudah dijangkau karena sekitar tepat berada di tepi jalur jalan raya Surabaya - Semarang. Siswa SDN Ngawen 02 berjumlah 226 anak dengan perincian 110 putra dan 116 putri. Dengan jumlah siswa yang sangat banya tersebut maka untuk kelas 3 dan kelas 5 pararel. Sarana dan prasarana di SDN Ngawen 02 Pati sudah lengkap terdiri dari ruang Kepala sekolah, ruang guru, 8 lokal ruang kelas, 1 ruang UKS, 1 ruang perpustakaan dan 1 ruang kegiatan siswa, Ruang Laborat dan ruang komputer yang memadai guna menunjang proses pembelajaran siwa di sekolah. Disamping itu terdapat lapangan olahraga berupa lapangan sepakbola dan bulutangkis. Dihalaman depan terdapat tamantaman bungan yang merupakan hasil tanaman siswa. suasana yang asri tersebut sangat ideal dalam proses pembelajaran hanya saja karena letak sekolah ditepi Jalan raya yang ramai dengan arus lalu lintas maka kondisi lingkungan dan suara kendaraan yang lewat dapat mengganggu suasana belajar mengajar.
31
32
3.1.3
Karakteristik Subyek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas 5 SDN Ngawen 02 Pati. Jumlah siswa
sebanyak 20 siswa, yang terdiri dan laki-jaki sebanyak 10 siswa dan 10 siswa perempuan. Sebagian besar siswa kelas 5 yang bersekolah di SDN Ngawen 02 Pati tersebut adalah anak karyawan pabrik, buruh, swasta dan hanya beberapa siswa yang orang tuanya bekerja sebagai pegawai negeri sipil. Sehingga pola asuh orang tua terhadap siswa kurang, dikarenakan kondisi orang tua yang sibuk bekerja. Waktu yang disediakan untuk memantau perkembangan belajar siswa diduga kurang maksimal. Hal ini berpengaruh pada kemajuan basil belajar siswa. Secara umum karakteristik taraf kognitif siswa kelas 5 SDN Ngawen 02 Pati normal. Namun gaya belajar masing-masing siswa yang berbeda menyebabkan daya serap siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru berbeda-beda pula. Dan segi kognitif, menurut penuturan guru kelas 5 siswa yang taraf kognitifnya tinggi dengan siswa dengan taraf kognitifnya seimbang. Berdasarkan pengamatan sementara, di dalam kelas siswa banyak yang ramai dan melakukan kegiatan diluar belajar inisalnya mengobrol dengan teman. Jadi peningkatan proses pembelajaran yang berkualitas masih perlu dilakukan . untuk meningkatkan hasil belajar yang optimal.
3.2 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Jenis penelitian
dalam
penelitian
ini
adalah
Penelitian
Tindakan
Kelas
(PTK) kolaborasi yang rnenggunakan desain penelitian dan Keminis dan Mc Taggart. 3.2.1
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) partisipan. “Dimana
orang yang melaksanakan penilaian harus terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan. Dengan deinikian, sejak perencanaan penelitian peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya peneliti memantau, mencatat dan mengumpulkan data, lalu menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitiannya. PTK disini peneliti dituntut keterlibatannya secara Iangsung dan tenis menerus sejak awal sampai barakhir penelitian” (Iskandar, 2011: 27).
33
3.2.2
Desain Penelitian Desain PTK menurut Keininis dan Taggart yaitu terbentuk spiral dan siklus yang
satu ke siklus berikutnya. Konsep pokok penelitian tindakan menurut Keminis dan Mc Taggart terdapat tiga tahap rencana tindakan, meliputi : perencanaan, tindakan dan pengamatan, dan reficksi (Arikunto, 2010:132). Siklus spiral dan taliap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3.1 alur PTK menurut Keminis dan Taggart Penjelasan alur di atas adalah sebagai berikut: a) Perencanaan :
sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan
masalah, tujuan dan meinbuat rencana tindakan (RPP), termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran (media pembelajaran). b) Perlakuan/pelaksanaan tindakan dan pengamatan, meliputi tindakan yang disesuaikan dengan rencana tindakan. Kegiatan pelaksanaan tindakan bersamaan dengan kegiatan pengamatan. Ketika guru tersebut dengan melakukan tindakan, karena hatinya menyatu dengan kegiatan, tentu tidak sempat menganalisis peristiwanya ketika sedang terjadi. Oleh karena itu kepada guru pelaksana
34
sebagai pengamat ini untuk melakukan “pengamatan balik: terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung, c) Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan basil atau darnpak dan tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat (Arikunto, 2010: 138-140). Penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus dimana masing-masing siklus terdiri dan 3 kali pertemuan dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama). Setelah membahas satu pokok bahasan, diakhiri dengan tes formatif di akhir siklus . Dibuat dalam dua siklus dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan.
3.3 Variabel Penelitian Variabel yang akan diteliti dalarn penelitian tmdakan kelas ini dibagi menjadi 2 yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent,). 3.3.1
Variabel independent (variabel x) Variabel x (independent) dalam penelitian ini adalah penerapan model
pembelajaran model kooperatif pair check karena berdasarkan pada kajian teori dan kajian penelitian yang relevan bahwa model pembelajaran model kooperatif pair check salah satu model pembelajaran kooperatif yang kegiatan belajar mengajar dengan cara membagi siswa secra berpasangan yang yang berbeda latar belakang, jenis kelainin, kemampuan, dan sukunya. Guru membimbing anggota tim untuk bekerja sama dan setiap anggota kelompok bisa menguasai materi pelajaran tersebut. Tingkat pemahaman siswa diukur dengan menganalisa dan mengerjakan kuis. Kemudian skor individu dijumlahkan ke dalam skor anggota tim dan dicari rata-rata anggota tim. Tim dengan skor tertinggi akan diberi penghargaan. Sehingga dengan kegiatan belajar seperti irui akan menumbuhkan sifat kerjasama dan saling membantu teman agar pengetahuan mereka meningkat dan akhiniya hasil kuis mereka juga mendapat mlai yang baik. Dalam hal ini hasil belajar pun akan meningkat. Berikut kisi-kisi variabe x seperti pada tabel 3.2 di bawah ini:
35
tabel 3.2 Kisi-kisi pembelajaran kooperatif Pair Check No
Langkah kooperatif pair
Indikator
Item
check 1
Menyampaikan tujuan
Menyampaikan tujuan
1. Apakah guru menyampaikan
dan memotivasi siswa
pembelajaran dan memotivasi
tujuan pembelajaran?
siswa belajar
2. Apakah guru memotivasi siswa?
2
3
Menyajikanl
Menyampaikan
Apakah guru menyampaikan
menyampaikan
materi/informasi kepada siswa materi dngan media diorama?
informasi
dengan media diorama
.
Mengorganisasikan
Mengorganisasi- kan siswa ke
1. Apakah guru
siswa dalam kelompok -
dalam kelompok- kelompok
mengorganisasikan siswa ke
kelompok belajar
kecil
dalam . kelompok kecil? 2. Apakah guru membagi kelompok secara heterogen?
4
Membimbing kelompok
Membimbing kelompok-
bekerja dan belajar
kelompok pada saat mereka mengerjakan LKS
5
Evaluasi
Kuis
Apakah guru membimbing kelompokkelompok saat mengejakan LKS? Apakah guru memberikan kuisdiakhir pembelajaran?
6
Memberikan penghargaan
Penghargaan kelompok
Apakah guru memberikan penghargaan kepada kelompok?
36
3.3.2
Variabel dependent (variabel y) Adapun yang menjadi variabel terikat (dependent) dalam penelitian ini adalah
peningkatan hasil belajar pada pembelajaran bahasa indonesia siswa kelas 5 SDN Ngawen 02 Pati. Karena hasil belajar merupakan faktor penentu keberhasilan suatu pembelajaran. Hasil belajar dalam penlitian ini dapat diartikan sebagai nilai siswa setelah mendapatkan proses pembelajaran di kelas setelah satu pokok bahasan selesai. Kemudian nilai siswa dianalisis menurut Kriteria Ketuntasan Ininimal (KKM). Sehingga dapat diketahui keberhasilan siswa dalam proses belajar yang telah dilakukan. 3.4 Rencana Tindakan Berdasarkan alur PTK menurut Keminis dan Mc Taggart, terdin dan 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan dan pengamatan, serta refleksi. Rencana tindakan penelitian ini dilaksanakan pada siklus I dan siklus II dengan dikenai tindakan yang sama. 3.4.1
Siklus I
a) Tahap perencanaan (Planning) Menurut Arikunto (2010:138) “Perencanaan merupakan suatu rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan”. Pada tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan berupa persiapan-pesiapan yang terdiri dari: 1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif pair check. 2) Mempersiapkan bahan pembalajaran sesuai materi 3) Menyusun lembar observasi untuk pengamatan kinerja guru dan aktivitas siswa dalam penelitian tindakan kelas. 4) Menyusun alat evaluasi berupa lembar kerja, lembar kuis, dan lebmar tes formatif untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 5 SDN Ngawen 02 Pati. 5) Menyiapkan setting kelas, media, bahan dan alat pembelajaran Iainnya. b) Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi. Menurut Arikunto (2010:139) “Pada tahap pelaksanaan tindakan, yaltu implementasi atau penerapan isi rancangan yang telah dirumuskan sekaligus kegiatan pengarnatan yang dilakukan oleh rekan guru sejawat sebagai observer”.
37
1. Deskripsi pelaksanaan tindakan pada pertemuan ke-1 dan ke-2 seperti pada tabel 3.3 di bawah ini: Tabel 3.3 Langkah-langkah penerapkan model pembelajaran cooperatif tipe Pair Check Aspek yang diamati dalam Iangkah- Iangkah pembelajaran
Skala Nilai
Indikator
Mengatur tempat duduk 1. Persiapan Mengecek kesiapan siswa, ruangan kelas, dan media pembelajaran pembelajaran Membuka pelajaran dengan salam 2. Menyampaikan tujuan dan Melakukan motivasi dan melakukan apersepsi memotivasi siswa Menyampaikan tujuan pembelajaran. Menggali pengetahuan siswa berdasarkan media 3. Menyajikan materi Menyajikan materi dengan menggunakan media dengan pembelajaran (presentasi kelas) memanfaatkan Bertanya jawab dengan siswa tentang materi media pembelajaran Mengorganisasi siswa dalam 5 kelompok kecil (tim) dalam setiap tim terdiri 4-5 siswa heterogen baikjenis 4. Mengorganisasikan kelainin maupun kemampuan akaderniknya siswa dalam Membagikan lembar kerja siswa (diskusi) kelompok- kelompok ‘Menentukan skor awal dan rata-rata skor dasar atau belajar skor kuis sebelumnya Menjelaskan aturan main dalam kelompok Membimbing siswa bekerja dalam kelompok dan saling bekeija sama sam lain agar memastikan anggota kelompok lain dapat menguasal materi. 5. Membimbing kelompok kerja dan Menyuruh siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi belajar di dikelas Mengarahkan anggota kelompok lain untuk menanggapi hasil presentasi dan kelompok lain Memberikan soal kuis kepada siswa (kuis) Mengarahkan siswa mengerjakan soal kuis secara individu dan tidak boleh saling membantu 6. Evaluasi Mengoreksi soal kuis Menghitung nilai siswa secara individu digabungkan per kelompok dan dijumlahkan Memberikan penghargaan kepada tim dengan skor tertinggi, (rekognisi/penghargaan tim) 7. Memberi penghargaan Memberi penguatan kepada tim tidak mendapat penghargaan Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahaini 8. Kesimpulan dan penutup Menyimpulkan materi pelajaran. Menutup pelajaran dengan salam
1
2
3
4
38
Keterangan skala : 4 : Sangat baik 3 : Baik 2 : cukup 1 : kurang Tabel 3.4 Kisi-kisi Observasi Aktifitas siswa Aspek yang diamati dalam langkahlangkah pembelajaran 1. Kesiapan siswa sebelum mengikuti pembelajaran
Indikator Membawa buku sumber dan alat pelajaran lengkap Bersemangat mengikuti pelajaran Mempelajari materi pelajaran di rumah
Antusias saat guru melakukari motivasi Memberi respon jawaban saat guru melakukan apersepsi 2. Perhatian siswa Mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan terhadap pembelajaran penjelasan guru Mengamati lingkungan / media Menjawab pertanyaan dan guru Berani mengajukan pendapat Duduk dalam kelompok masing-masing Mendengarkan penjelasan guru tentang 3. Kemampuan proseduraturan main dalam kelompok siswa mengerjakan Membaca petunjuk pada Jembar kerja lembar kerja Bersungguh-sungguh dalam mengerjakan lembar kerja . sesuai dengan petunjuk lembar kerja Mempunyai inisiatif bertanya pada guru bila 4. Keaktifan siswa mengalaini kesulitan saat mengerjakan lembar kerja bertanya Bertanya sesuai dengan materi pembelajaran Bertukan pikiran dalam mengerjakan lembar kerja 5. Bekerjasama Menghargai pendapat teman dalam Tim Menginformasikan jawaban kepada anggota lain Mempresentasikan hasil kelompok didepan kelas 6. Keberanian siswa Menanggapi hasil kerja kelompok Keterangan skala : 4 : Sangat baik 3 : Baik 2 : cukup 1 : kurang
Skala Nilai
39
a) Teknik tes Teknik ini digunakan oleh peneliti untuk menguji subyek untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa, dengan menggunakan butir-butir soal atau instrimen soal yang mengukur hasil belajar “(Iskandar, 2011: 68). Tes yang digunakan dalai penelitian ini adalah tes objektif pilihan ganda. Pada saat kuis jumlah tes sebanyak 10 butir soal dengan 4 pilihan jawaban. Sedangkan untuk tes formatifsebanyak 20 butir soal dengan 4 pilihan jawaban. Sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas, peneliti membuat kisi-kisi instrument tes hasil belajar yang akan digunakan dalam proses belajar-mengajar. Kisikisi tes hasil belajar mengacu pada kompetensi dasar yang ingin dicapai, kemudian dijabarkan ke dalam indikator pencapaian hasil belajar. Penyusunan kisi-kisi meliputi penulisan butir soal lengkap dengan kunci jawabannya. b) Studi dokumentasi Metode dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa daftar kelompok siswa dan daftar nilai siswa. Untuk memberikan gambaran secara konkret mengenai kegiatan kelompok siswa dan menggambarkan suasana kelas ketika aktivitas belajar berlangsung digunakan dokurnen berupa foto. 3.5.1
Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam PTK im, berdasarkan teknik pengumpulan data
di atas adalah sebagai berikut: a) Lembar observasi penilaian kinerja guru Lembar ini digunakan untuk mengetahui kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan model kooperatif pair check. Pada penelitian ini aspek yang diamati meliputi: 1) persiapan, 2) menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, 3) menyajikan materi, 4) mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar, 5) membimbmg kelompok kerja dan belajar, 6) evaluasi, 7) memberi penghargaan, dan 8) kesimpulan dan penutup.
40
b) Lembar observasi aktivitas siswa Lembar ini digunakan untuk rnengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Adapun aspek yang diainati antara lain: 1) kesiapan siswa sebelum mengikuti pembelajaran, 2) perhatian siswa terhadap penjelasan guru, 3) kemampuan siswa mengerjakan lembar kerja, 4) keaktifan siswa bet-tanya, 5) bekerja sama dalam tim, 6) keberanian siswa, 7) kejujuran, 8) penghargaan, dan 9) membuat kesimpulan.
c) Lembar tes formatif Lembaran yang berisi 20 soal dalam bentuk piiihan ganda setelah sam pokok bahasan selesai berdasarkan kisi-kisi soal tes. Tujuannya pembuatan lembar tes foiniatif untuk mengetahui pencapaian hasil belajar bahasa Indonesia serta tingkat ketuntasan siswa nerdasarkan mdikator keberhasilan yang telah ditetapkan.
3.6 Teknik Analisis Data Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggiinakan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus I dan nilai tes setelah siklus II. Sedangkan untuk data kualitatif menggunakan analisis diskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi jinerja guru dan aktivitas siswa dan refleksi dan tiaptiap siklus.
3.6.1
Data Kuantitatif Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Langkah pertama
dalam proses pengolahan hasil belajar adalah penskoran dan data mentah berdasarkan hasil belajar siswa. “Penskoran adalah proses pengubahan jawabanjawaban soal tes menjadi angka-angka” (Sudijono, 2011:301). Angka-angka hasil penilaian tersebut selanjutnya diubah menjadi nilai-nilai untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai hasil belajar siswa dalam pembelajaran. Cara pemberian skor terhadap tes basil belajar pada umumnya disesuaikan dengan bentuk soal-soal yang dikeluarkan dalam tes tersebut. Pada penelitian ini peneliti menggunakan soal bentuk pilihan ganda.
41
a. Penskoran soal bentuk pilihan ganda Cara penskoran tes bentuk pilihan ganda ada tiga macam, yaitu: pertama penskoran tanpa ada koreksi jawaban, penskoran ada koreksi jawaban, dan penskoran dengan butir beda bobot” (Ainur Rofieq, 2002: 6-3). Peneliti menggunakan teknik penskoran tanpa koreksi jawaban, yaitu penskoran dengan cara setiap butir soal yang dijawab benar mendapat mlai satu (tergantung dan bobot butir soal), sehingga jumlah skor yang diperoleh peserta didik adalah dengan menghitung butir soal yang dijawab benar dengan rumus : SKOR
B 100 N
(Arifin,2012:229)
Keterangan : B
: Jumlah soal benar
N
: Jumlah soal
Skala : 0-100 b. Menghitung rata-rata hasil belajar X
x N
(Arifin,2012:229)
Keterangan : X
: rata-rata
Σx
: Jumlah nilai semua siswa
N
: Jumlah siswa
(Sudjana, 2008:109)
Skala : 0-100
3.6.2
Data kualitatif Data kualitatif berupa data hasil observasi terhadap kinerja guru dan aktivitas
siswa dalam pembelajaranBahas Indonesia yang dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. a. Pengolahan data hasil observasi
42
Pengolahan data observasi menggunakan skala penflaian lembar observasi dengan rentang nilai dalam bentuk angka 1-4 (1, 2, 3; 4) untuk menilai keterlaksanaan kinerja maupun ketrampilan guni serta aktivitas siswa selama penerapan model pembelajaran Phair Check. Petunjuk penilaian observasi dilakukan dengan memberikan tanda cek (I) pada kolom skala nilai dengan kriteria sebagai berikut: 4 = baik sekali 3 =baik 2 =cukup I kurang Setelah itu skor yang diperoleh dapat dihitung dengan rumus: Nilaiskor
skor _ yang _ diperoleh x100% Skormaksimal
Setelah dinilai kemudian dikonversikan pada skala huruf (A-B-C-D-E) dengan skala 5 rentang 10. Konversi nilai dapat dilihat pada tabel 3.8 di bawah ini :
% 90%-100% 80%-89% 70%-79% 60%-69% 50-59%
table 3.5 Penskoran Kinerja guru & Siswa Nilai Huruf Bobot A 4 B 3 C 2 D 1 E 0
Kualifikasi Sangat baik Baik Cukup Kurang Gagal
3.7 Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah dengan melalui model kooperatif pair check hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas V SDN Ngawen 02 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati Semester 1 Tahun 2013 dapat meningkat. Sebagai tolak ukur keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat dari: Meningkatnya hasil belajar dengan rata-rata minimal 80% siswa tuntas dengan KKM 80.