BAB III METODE PENELITIAN Untuk terjawab permasalahan penelitian, maka ditetapkan metode penelitian yang sesuai. Metode penelitian dapat dipetakan menjadi: pertama, jenis penelitian serta pendekatan. Kedua, metode penelitian. Ketiga, subjek serta lokasi penelitian. Keempat, teknik pengumpulan data. Kelima, teknik pengambilan data. Dan Keenam, pengujian dan keabsahan data.
3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan, penelitian ini adalah strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru. Pada penelitian ini akan disoroti tentang mengapa strategi kepala sekolah perlu dilakukan, jenis strategi apa yang digunakan, siapa yang membuat strategi, dimana strategi dilakukan, bagaimana strategi dilakukan, kapan strategi dilakukan dilakukan. Pendekatan dalam penelitian ini adalah studi kasus (case study) dengan observasi partisipan, metode studi
kasus
merupakan
studi
yang
bersifat
komprehensip, intens, rinci dan mendalam serta lebih diarahkan sebagai upaya menelaah masalah-masalah atau fenomena yang bersifat kontenporer, kekinian.
51
3.2 Metode Penelitian Metode
penelitian
yang
digunakan
pada
penelitian ini adalah kualitatif, penelitian kualitatif sering disebut metode naturalistik, karena penelitian yang dilakukan dalam kondisi yang alamiah (natural setting). Dalam penelitian ini upaya-upaya yang akan dilakukan oleh peneliti dalam pengumpulan data dari fokus penelitian diantaranya mengamati strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja, selain itu peneliti juga
mengumpulkan
dokumen
yang
berhubungan
dengan strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru. Penelitian
juga
lebih
menekankan
pada
obyektifitas dan kejujuran yang diwujudkan dengan menjelaskan tujuan penelitian kepada informan.Selain itu
merahasiakan
identitas
informan,
sehingga
konsekuensi dari hasil penelitian ini tidak berdampak kepada informan yang memberikan informasi. Data dan informasi yang digunakan dalam penelitian ini didapat dari observasi dan wawancara, berupa dari observasi langsung, catatan wawancara, dan foto kegiatan.
3.3 Subjek Penelitian dan Lokasi Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru, Ketua Yayasan, Komite Sekolah, Orang tua/wali siswa dan kepala SMA Bina Nusantara Semarang. 52
Lokasi penelitian adalah SMA Bina Nusantara Semarang yang terletak di Jl. Kemantren no. 5, Wonosari, Mangkang kota Semarang. Pemilihan lokasi penelitian memiliki
alasan yaitu tempat bekerja bagi
peneliti sehingga memudahkan bagi peneliti dalam pengambilan data serta peneliti sangat memahami lokasi penelitian. Alasan
yang
lain,
SMA
Bina
Nusantara
Semarang merupakan sekolah yang awalnya sekolah yang besar, namun sekarang mengalami kemerosotan. Disamping itu karena sekarang banyak didenggungkan bahwa Jawa tengah adalah kota vocasy sehingga banyak siswa yang memilih untuk melanjutkan ke jenjang SMK dibanding ke SMA.
3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik
pengumpulan
menggunakan
penelitian
data
naturalistik
pada
dengan sebuah
penelitian dimana peneliti menjadi instrumen utama yang
terjun
ke
mengumpulkan
lapangan informasi
dan
berusaha
melalui
observasi
sendiri atau
wawancara. Penelitian ini mengutamakan manusia sebagai instrumen penelitian karena memiliki adaptibilitas yang tinggi sehingga dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah-ubah dalam penelitian.
53
Untuk
memperkaya
data,
maka
teknik
pengumpulan data pada penelitian ini adalah: 1. Observasi Dalam penelitian ini observasi dilakukan dengan terjun
langsung
ke
lapangan
secara
aktif
untuk
memperoleh gambaran serta keterangan secara riil. dalam hal ini peneliti akan memperhatikan pada strategi kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru
yang
Semarang
dilakukan serta
di
data-data
SMA
Bina
pendukung
Nusantara lain
yang
diperlukan yaitu tentang profil sekolah. 2. Partisipasi pengamat Penelitian ini menggunakan metode partisipasi pengamat dengan cara mengamati sambil berpartisipasi untuk dapat menghasilkan data yang lebih banyak, lebih mendalam dan lebih terinci. Hal ini dilakukan karena peneliti sebagai guru dan salah satu team yayasan yang dimintai yayasan untuk memajukan sekolah, sehingga dapat terlibat langsung pada kegiatan pemantauan strategi kepala sekolah di SMA Bina Nusantara Semarang, sehingga secara langsung akan terlibat dalam kegiatan. Data secara riil dan terinci akan didapatkan oleh
peneliti
selama
kegiatan
pengamatan
secara
berlangsung. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti di sekolah tempat mengajar akan menguntungkan, karena selalu berinteraksi dengan semua stakeholder sekolah. Melalui keterlibatan peneliti secara langsung maka 54
data-data dan informasi yang diperlukan akan mudah didapatkan baik dari orang tua siswa, guru, kepala sekolah, komite sekolah, ketua yayasan maupun dari tenaga kependidikan. 3. Wawancara Metode wawancara dilakukan dengan melalui percakapan oleh 2 (dua) pihak, yaitu pewawancara (interview) orang yang mengajukan pertanyaan dan diwancarai
(interviewer)
orang
yang
memberikan
jawaban dari pertanyaan. Wawancara
dilakukan
tidak
menggunakan
struktur yang ketat, tetapi dengan pertanyaan yang makin memfokus pada masalah agar informasi yang dikumpulkan cukup mendalam sesuai karakteristik penilaian kualitatif yaitu peneliti alat pengumpul data. Informan
yang diwawancarai adalah
kepala
sekolah, ketua yayasan, komite sekolah, orang tua/wali siswa dan guru. Data yang ingin diperoleh dari wawancara mengenai strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SMA Bina Nusantara Semarang. Secara teknis wawancara dilakukan secara terbuka. Pada pelaksanaan wawancara dilakukan juga dengan cara mengisi pedoman wawancara yang sudah disusun oleh peneliti agar mendapatkan data kongkrit sehingga memudahkan untuk menganalisis. Hal ini dilakukan karena melalui observasi awal, kepala sekolah, komite, yayasan, orang tua siswa dan 55
guru
lebih
diinginkan
menyukai
menuliskan
daripada
dengan
pendapat
yang
wawancara
yang
menggunakan perangkat audio. Selain
wawancara
dengan
cara
tersebut,
pelaksanaan wawancara juga dilakukan secara tertutup agar yang diwawancarai lebih leluasa untuk menjawab. Wawancara secara tertutup yang dilakukan kepada guru difokuskan tentang strategi yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru. 4. Dokumentasi Untuk memperoleh data yang berupa dokumen atau arsip peneliti menggunakan metode dokumentasi. Metode ini dilaksanakan untuk melengkapi data hasil observasi
dan
wawancara
yang
berupa
tulisan,
rekaman, buku-buku pedoman, laporan resmi catatan harian serta notulen rapat. Dokumen yang dalam penelitian ini adalah profil sekolah, analisi SWOT, dan Program-program dalam peningkatan kinerja guru. 5. Focus Group Discussion (FGD) Untuk mengekplorasi masalah yang spesifik, yang berkaitan dengan topik yang dibahas penelitian Discussion
ini
menggunakan
(FGD).
Sehingga
metode teknik
Focus ini
pada Group
digunakan
dengan tujuan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari peneliti terhadap masalah yang diteliti. FGD digunakan untuk menarik kesimpulan terhadap makna-makna inter-subjektif yang sulit diberi makna sendiri oleh peneliti karena dihalangi oleh 56
dorongan
subjektivitas
peneliti.
Dalam
konteks
penelitian ini FGD digunakan untuk membandingkan informasi
dari
beberapa
informan,
misalnya
membandingkan informasi antar guru, komite sekolah, yayasan, orang tua/wali siswa dan kepala sekolah.
3.5 Teknik Analisis Data Teknik analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, pengamatan dan dokumentasi dengan cara melalui tahapan-tahapan tertentu
sehingga
menghasilkan
kesimpulan
yang
mudah untuk difahami. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan metode
Analisis
Isi
(Content
Analysis).Analisis
Isi
berhubungan dengan komunikasi atau isi komunikasi. Hal ini diasumikan bahwa sebenarnya komunikasi itu berisi pesan dalam sinyal komunikasi tersebut, maka isi pesan tersebut harus dimaknai. Secara prinsip penelitian kualitatif merupakan sebuah
penelitian
yang
dilaksanakan
untuk
menemukan teori dari data atau menguji teori yang sedang berlaku. Data hasil penelitian dianalisis dengan tahapan sebagai berikut: 1) Pengumpulan data Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam 57
catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya. 2) Reduksi data Dalam
penelitian
ini
untuk
menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga simpulan final dapat ditarik dan diverifikasi perlu adanya reduksi data. Reduksi data berlangsung secara terus menerus selama penelitian berlangsung. Setelah pengumpulan data selesai maka catatan dibaca, dipahami dan dibuat ringkasan kotak yang berisi uraian hasil penelitian terhadap
catatan
lapangan,
pemfokusan
dan
penjawaban terhadap masalah yang diteliti. 3) Penyajian data Setelah
melakukan
tahapan
reduksi
data
dilakukan penyajian data untuk menemukan pola-pola yang
bermakna
adanya
serta
penarikan
memberikan
simpulan
serta
kemungkinan memberikan
tindakan. Penyajian
data
dalam
penelitian
ini
dimaksudkan untuk menemukan makna dari data-data yang
sudah
diperoleh
kemudian
disusun
secara
sistematis dari bentuk yang kompleks menjadi lebih sederhana
namun
selektif.
Data
hasil
penelitian
disajikan juga dalam bentuk gambar, tabel dan skema.
58
4) Penarikan kesimpulan Sebuah mampu
instrumen
mengukur
apa
dikatakan yang
valid
apabila
diinginkan,
dapat
mengungkap data dan variabel yang diteliti secara tepat.
3.6 Pengujian dan Keabsahan Data Dalam penelitian ini menggunakan triangulasi. Proses
pemeriksaan
data
dalam
penelitian
ini
dilakukan dengan mengecek dan membandingkan data hasil wawancara dengan data hasil observasi dan data pelengkap lainnya. Teknik
triangulasi
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. Yaitu dengan melihat langsung kelapangan tentang strategi yang dilaksanakan oleh kepala sekolah dan mewawancarai secara langsung para guru, komite sekolah, yayasan, dan orang tua/wali siswa. 2. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen
yang
berkait.
Hasil
wawancara
yang
dilakukan tersebut di check kembali apakah sesuai dengan isi dokumen yang telah dirancang. Teknik triangulasi dilakukan untuk efektifitas proses dan hasil yang diinginkan peneliti. Proses ini dilakukan secara terus menerus sepanjang proses
59
mengumpulkan data dan analisis data, sampai peneliti yakin bahwa tidak ada lagi perbedaan-perbedaan, dan tidak
ada
lagi
yang
harus
dikonfirmasi
kepada
informan. Triangulasi dapat digunakan untuk mencegah kesalahan dalam analisis data dengan membandingkan teknik mengambilan data yang berbeda. Pada penelitian ini triangulasi data membandingkan studi dokumen atau observasi, wawancara dan FGD.
60