BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kembangan yang beralamat Jalan Arjuna Utara No. 87 Gedung Guna Group, Jakarta Barat . Penelitian ini dilaksanakan menggunakan system one shoot time horizon, yaitu penelitian yang dilakukan dalam satu waktu tertentu yaitu mulai November - Desember 2015.
B. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Causality, dimana analisis tersebut digunakan untuk memudahkan pengaruh atau kausal dari variabel
independen
terhadap
variabel
dependen
penelitian
ini
dilaksanakan tanpa adanya satu perlakuan khusus terhadap data tertentu oleh peneliti (Nidjo Sandjojo:66:2014). Adapun variabel independen yang dimaksud yaitu Tingkat Pendidikan, Pemahaman Peraturan Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak dan variabel dependen yaitu Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
35
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
C. Definisi Dan Operasionalisasi Variabel 1. Definisi Variabel Pada bagian ini berisi tentang definisi variable independen dan dependen. Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lainnya. Variabel independen dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan, pemahaman peraturan perpajakan dan kesadaran wajib pajak. a. Tingkat Pendidikan Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode
tertentu
sehingga
orang
memperoleh
pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai
dengan
kebutuhan. Pendidikan
merupakan kunci
utama bagi keberhasilan pembangunan baik sebagai proses maupun output karena hanya pendidikan yang mampu mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan ditujukan untuk
meningkatkan kualitas
manusia dan masyarakat yang menjadi objek sekaligus subjek pembangunan. Tingkat pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan (UU RI No 20 Tahun 2003 Bab I ayat 8).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
b. Pemahaman Peraturan Perpajakan Pemahaman wajib pajak adalah pemahaman wajib pajak terhadap sistem pemungutan pajak yang ada di Indonesia dan segala macam peraturan perpajakan yang berlaku. Sistem pemungutan pajak di Indonesia adalah sistem self assesment system
yang
sepenuhnya
merupakan kepada
wajib
sistem pajak
yang
mempercayakan
untuk
menghitung,
membayarkan, dan melaporkan sendiri besarnya pajak terutang. Oleh sebab itu pemahaman peraturan perpajakan sangatlah berperan penting dan kunci untuk dapat melaksanakan kepatuhan dalam membayar pajak. c. Kesadaran Wajib Pajak Kesadaran wajib pajak yaitu suatu kondisi dimana wajib pajak mengetahui, memahami dan melaksanakan ketentuan perpajakan dengan benar dan sukarela. Kesadaran untuk mematuhi ketentuan (hukum pajak) yang berlaku tentu menyangkut faktor-faktor apakah ketentuan tersebut telah diketahui, diakui, dihargai, dan ditaati. Masyarakat harus sadar akan pelayanan pajak untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepatuhan wajib pajak. Kepatuhan wajib pajak diartikan sebagai suatu keadaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
dimana wajib pajak patuh dan mempunyai kesadaran dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. 2. Operasionalisasi Variabel Setelah variabel didefinisikan maka tahap selanjutnya adalah menentukan operasionalisasi variabel tersebut. Berikut ini adalah hubungan antara variabel, indikator dan skala pengukuran Tabel 3.1 Pengukuran Variabel Variabel
Indikator
Tingkat Pendidikan (2014)
Pemahaman Wajib Pajak (2014)
Kesadaran Wajib Pajak (2014)
a. b. c. d. e. f. g. a. b. c. d.
Memiliki kemampuan berfikir tentang pajak Tingkatan kemampuan berfikir Kesesuaian perilaku dengan pendidikan Meng-update informasi Mengikuti prosedur pajak Menyesuaikan diri dengan peraturan pajak Pengembangan kopetensi Kepemilikan NPWP Besaran Tarif Pajak Cara Pengisian SPT Cara penyetoran pajak
a. b. c. d.
Kewajiban perpajakan Sifat pajak kontraprestasi Menghitung, membayar dan melaporkan dengan benar Mengetahui jika pajak penerimaan negara
Ordinal
Mendaftarkan NPWP Menghitung pajak terutang dengan benar Tidak pernah melanggar peraturan perpajakan Membayar pajak tepat waktu dan tidak kena sanksi pajak Tidak memiliki tunggakan pajak Penyampaian SPT Kelengkapan dokumen
Ordinal
e.
Kepatuhan Wajib Pajak (2014)
Skala Pengukuran
a. b. c. d. e. f. g.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ordinal
Ordinal
39
D. Populasi dan Sample Penelitian Populasi penelitian adalah keseluruhan subjek penelitian yang mempunyai kesamaan karakteristik tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas yang terdaftar Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kembangan yang beralamat Jalan Arjuna Utara No. 87 Gedung Guna Group, Jakarta Barat. Sampel adalah sebagian dari subjek penelitian yang akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisis. Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh sampel yang benarβbenar dapat mewakili populasi sebenarnya. Metode pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode Accidental Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden dijadikan sampel (Deni Darmawan 151:2013). Metode Accidental Sampling ini dipilih sehubungan dengan terbatasnya waktu yang tersedia untuk melakukan penelitian, namun sampel yang didapat memenuhi kaidah statistik. Teknik pengambilan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus formula slovin (Taro Yamane dalam Nidjo Sandjojo 68:2014) yaitu:
n
=
π΅ π+π΅ (ππ )
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
Dimana : n = Ukuran Sample N= Ukuran Populasi E= Proses kelonggaran teknik dalam pengembalian sampel yang masih dapat untuk ditolerir atau diinginkan. Berdasarkan data dari KPP Pratama Kembangan, hingga akhir November tahun 2015, tercatat sebanyak 74.146 Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan pekerjaan bebas yang terdaftar. Maka jumlah sample untuk penelitian dengan margin of error sebesar 10% adalah :
π=
ππ. πππ π + ππ. πππ (π, ππ )
= 99,8653
Jadi sample yang akan digunakan berjumlah 99,8653 ( dibulatkan ) 100 buah kuisioner studi kasus di KPP Pratama Kembangan.
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi pustaka dan studi lapangan: 1. Studi Kepustakaan (library research) Studi kepustakaan merupakan data sekunder, karena di dapat secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
oleh pihak luar). Studi Kepustakaan ini dilakukan dengan cara mempelajari, mengkaji, meneliti, serta menelah bukuβbuku, jurnal, dan sumber lain yang berkaitan dengan masalah yang akan atau sedang diteliti. 2. Studi Lapangan (field research) Studi
lapangan
adalah
suatu
proses
kegiatan
observasi
pengungkapan fakta β fakta dalam proses memperoleh keterangan atau data dengan cara terjun langsung ke lapangan. Penelitian ini dilakukan secara langsung di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kembangan yang beralamat Jalan Arjuna Utara No. 87 Gedung Guna Group, Jakarta Barat. Data tersebut diperoleh dari jawaban wajib pajak salah satu KPP Pratama di wilayah Jakarta Barat sebagai responden atas pernyataan yang diajukan dalam kuesioner penelitian. Skala penelitian ini menggunakan skala Likert yakni untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial, dengan skala likert maka variabel akan diukur dijabarkan menjadi indikator kemudian indikator dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono: 134: 2014). Masingβ masing jawaban dari lima jawaban alternatif yang tersedia diberi bobot nilai (skor) sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
No
Tabel 3.2 Skor Jawaban Responden Jawaban Responden
Skor
1
Sangat Setuju (SS)
5
2
Setuju (S)
4
3
Netral (N)
3
4
Tidak Setuju (TS)
2
5
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
F. Metode Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,
minimum,
sum,
range,
kurtosis
dan
skewness
(kemencengan distribusi) Untuk memberikan gambaran analisis statistik deskriptif (Ghozali,2013). 2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,2013). Mengukur validitas dapat dilakukan dengan cara :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
Uji validitas dapat juga dilakukan dengan melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kueisioner yang merupakan indikator dari variable atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Sebagai misal variable atau konstruk AUTONOMI yang diukur dengan 4 indikator autonom 1, autonom 2, autonom 3, dan autonomy 4 yang masing-masing merupakan pertanyaan yang mengukur tingkat AUTONOMI seseorang. Jawaban responden terhadap pertanyaan ini dikatakan reliable jika masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten atau jawaban tidak boleh acak oleh karena itu masing-masing pertanyaan hendak mengukur hal yang sama yaitu AUTONOMI (Ghozali,2013). Menurut Ghozali (2013) jika jawaban terhadap keempat indicator ini acak, maka dapat dikatakan bahwa tidak reliable. Pengukuran realibilitas dapat dilakukan dengan cara yaitu : 1. One Shot atau pengukuran sekali saja : disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. 2. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik diperlukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik atas persamaan regresi berganda yang digunakan. Pengujian regresi berganda ini terdiri atas Uji Normalitas, Uji Multikolonieritas, dan Uji Heteroskedastisitas,. a.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan
uji
Kolmogorov
Smirnov
dan
PP
plot
standardized residual. Uji normalitas data di lihat dari kedua hal tersebut nilai Kolmogorov Smirnov lebih besar dari 0,05 dan PP plot standardized residual mendekati garis diagonal maka data berdistribusi normal (Ghozali,2013). b. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali,2013). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
1. Nilai tolerance dan lawannya >0,10 2. Variance Inflation Factor (VIF) <10 c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas
dan
jika
berbeda
disebut
Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskesdastisitas atau tidak terjadi Heteroskesdastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu. Melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, sumbu Y adalah residual (Y prediksi β Y sesungguhnya) (Ghozali,2013). Dasar analisisnya adalah sebagi berikut : 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik - titik yang ada membentuk pola pola tertentu yang teratur seperti bergelombang,melebar kemudian menyempit.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titikβtitik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Uji Kesesuaian Model a. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinas (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel β variabel independen dalam menjelaskan variasi dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel β variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali,2013). Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relative rendah karena adanya variasi yang besar antar masing-masing pengamat, sedangkan untuk data runtut waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Dalam penelitian ini menggunakan Adjusted R2, Karena dapat dievaluasi model regresi mana yang terbaik. Tidak seperti nilai R2, nilai Ajusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
independen ditambahkan ke dalam model. Dalam kenyataan, nilai Adjusted R2 dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Jika dalam menguji empiris didapatkan nilai Adjusted R2 negatif, maka nilai Adjusted R2 dianggap bernilai nol (Ghozali,2013). b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama β sama terhadap variabel dependen atau terikat. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 ( Ξ± = 5% ) (Ghozli, 2011 : 98). Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistic F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut : 1. Quick look : bila nilai F lebih besar dari pada 4 maka
Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternative, yang menyatakan bahwa semua variable independen secara serentak
dan
signifikan
mempengaruhi
variable
dependen. 2. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai
F menurut table. Bila nilai F hitung besar dari pada nilai F table, maka Ho ditolak dan menerima HA.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
5. Uji Hipotesis a. Uji Signifikan Parameter Individual (uji T) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam
menerangkan
variasi
variabel
dependen.
Pengujian
dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 (Ξ± = 5%). Ketentuan penolakan atau penerimaan hipotesis adalah sebagai berikut : 1. Jika nilai signifikansi t > 0,05 atau t hitung < t tabel maka Ho diterima dan menolak Ha (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel
independen
tersebut
tidak
mempunyai
pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 2. Jika nilai signifikansi t < 0,05 atau t hitung Λ t tabel maka Ho ditolak dan menerima Ha (Koefisien regresi signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen
tersebut
mempunyai
pengaruh
yang
signifikan terhadap variabel dependen. b. Analisis Regresi Liniear Berganda Metode regresi liniear berganda bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen yaitu Tingkat Pendidikan (X1), Pemahaman Peraturan Perpajakan (X2) dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
Kesadaran wajib pajak (X3) terhadap variabel dependen kepatuhan Wajib Pajak (Y), dengan menggunakan analisis regresi linier berganda sebagai berikut: Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3+ e Keterangan : Y
= Kepatuhan Wajib Pajak
A
= Konstanta
X1
= Tingkat Pendidikan
X2
= Pemahaman Peraturan Perpajakan
X3
= Kesadaran Wajib Pajak
b1 b2 b3
= Koefisien regresi untuk variabel X1 X2 X3
e
= Error
http://digilib.mercubuana.ac.id/