BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kausal, Umar (2008) menyebutkan model kausal berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain, dan juga berguna pada penelitian yang bersifat eksperimen dimana variabel independennya diperlakukan secara terkendali oleh peneliti untuk melihat dampaknya pada variabel dependennya secara langsung. Peneliti menggunakan model penelitian ini untuk membuktikan empiris dan menganalisis kepatuhan auditor inspektorat pada kode etik APIP dan standar kinerja audit APIP, serta teknik komunikasi audit terhadap kualitas pemeriksaan Inspektorat Provinsi DKI Jakarta, Lima Wilayah Kota Jakarta, dan Kepulauan Seribu.
B.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah auditor inspektorat Provinsi DKI Jakarta, Lima Wilayah Kota Jakarta, dan Kepulauan Seribu yang berjumlah 84 (delapan puluh empat) orang berdasarkan Rekapitulasi Auditor Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Periode 31 Juni 2010 yag terdiri dari :
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Tabel 2. Auditor Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Periode 31 Juni 2010 No.
Uraian
Jumlah
1
Sekretariat
4 orang
2
Irban Bidang Pemsus
10 orang
3
Irban Bidang Perekonomian
11 orang
4
Irban Bidang Keuangan dan Aset
1 orang
5
Irban Bidang Pembangunan
8 orang
6
Irban Bidang Kesmas
9 orang
7
Itbanko Jakarta Barat
3 orang
8
Itbanko Jakarta Pusat
9 orang
9
Itbanko Jakarta Selatan
6 orang
10
Itbanko Jakarta Timur
10 orang
11
Itbanko Jakarta Utara
9 orang
12
Itban Kab. Adm Kep. Seribu
4 orang
Jumlah
84 orang
Jenis penelitian ini adalah sensus, karena seluruh elemen populasi digunakan menjadi data penelitian. Penggunaan sensus dikarenakan elemen populasi relatif sedikit dan bersifat heterogen. Metode yang digunakan adalah metode survey yang merupakan pengumpulan data primer yang diperoleh secara langsung dari sumber asli.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
C.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner, seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (1999), kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Dalam penelitian ini yang akan diberikan kuesioner adalah Auditor Inspektorat Provinsi DKI Jakarta, Lima Wilayah Kota Jakarta, dan Kepulauan Seribu dengan jumlah 84 kuesioner.
III.1. Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang disebarkan untuk auditor Inspektorat Provinsi DKI Jakarta, Lima Wilayah Kota Jakarta, dan Kepulauan Seribu dan data yang diperoleh dari Sub Bagian Administrasi Inspektorat Provinsi DKI Jakarta, Lima Wilayah Kota Jakarta, dan Kepulauan Seribu. Kuesioner dalam penelitian ini dibuat oleh peneliti yang sebelumnya dan ditambahkan beberapa indikator oleh peneliti yang mengacu pada variabel dan indikator penelitian yang diambil berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. Per/05/M.Pan/03/2008 tanggal 31 Maret 2008 tentang Standar Pemeriksaan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 28 Tahun 2007 tanggal 30 Mei 2007 tentang Norma Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
III.2. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel Penelitian ini menggunakan tiga variabel independen yaitu Kode Etik APIP (X1), Standar kinerja audit APIP (X2), dan Teknik Komunikasi Audit (X3), serta satu variabel dependen yaitu Kualitas pemeriksaan (Y). a.
Kepatuhan kepada Kode Etik APIP (X1) Kode etik APIP dimaksudkan sebagai pegangan atau pedoman bagi para pejabat dan auditor APIP dalam bersikap dan berperilaku agar dapat memberikan citra APIP yang baik serta menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap APIP. Kode etik APIP ini diberlakukan bagi seluruh auditor dan pegawai negeri sipil yang diberi tugas oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) untuk melaksanakan pengawasan dan pemantauan tindak lanjut. Pengukuran variabel dalam penelitian ini dengan menggunakan skala pengukuran likert.
b.
Kepatuhan kepada Standar kinerja audit APIP (X2) Standar kinerja audit APIP dalam hal ini berkaitan dengan standar pelaksanaan kinerja yang mendeskripsikan sifat kegiatan audit kinerja dan menyediakan kerangka kerja untuk melaksanakan dan mengelola pekerjaan audit yang dilakukan oleh auditor. Pengukuran variabel dalam penelitian ini dengan menggunakan skala pengukuran likert.
c.
Teknik Komunikasi Audit (X3) Hal ini ditinjau dari kemampuan auditor dalam menerapkan atau menggunakan teknik komunikasi yang baik dan sesuai dengan teknik komunikasi audit yang telah diatur dalam melaksanakan tugasnya. Teknik
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
komunikasi yang baik dapat memudahkan auditor dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan. Pengukuran variabel dalam penelitian ini dengan menggunakan skala pengukuran likert. d.
Kualitas pemeriksaan (Y) Kualitas hasil pemeriksaan dalam penelitian ini adalah nilai bobot suatu laporan sehingga dapat digunakan kembali oleh pengguna laporan audit yang diperoleh dari serangkaian kegiatan auditor yang melakukan tugasnya dengan efektif yaitu dengan cara mempersiapkan kertas kerja pemeriksaan, melaksanakan perencanaan, koordinasi dan penilaian efektifitas tindak lanjut pemeriksaan, serta konsistensi laporan audit (Menpan 2008). Tabel 3. Definisi Operasional Variabel Variabel
Definisi Operasional
Variabel Dependen Adalah auditor yang melaksanakan tugasnya dengan efektif, dengan cara mempersiapkan kertas kerja pemeriksaan, Kualitas melaksanakan Auditor (Y) perencanaan, efektifitas tindak lanjut, serta konsistensi laporan audit.
Variabel Independen Auditor harus mematuhi kode etik yang Kepatuhan ditetapkan. Pelaksanaan Kepada Kode audit mematuhi kode etik Etik APIP yang berlaku dalam (X1) peraturan sebagai seorang auditor APIP
Indikator
Skala
1. Melaksanakan dengan efektif 2. Mempersiapkan KKP 3. Melaksanakan perencanaan dan koordinasi audit 4. Menilai efektifitas tindak lanjut hasil audit 5. Konsistensi penyajian laporan hasil audit
Likert
1. 2. 3. 4.
Kompetensi Integritas Kerahasiaan Objektifitas
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Likert
Kepatuhan Kepada Standar kinerja audit APIP (X2)
Teknik Komunikasi audit (X3)
Pelaksanaan audit harus mengacu kepada Standar Audit yang telah di tetapkan oleh APIP
Dalam melaksanakan tugasnya, auditor dituntut untuk menggunakan teknik komunikasi seorang auditor sehingga tujuan dapat dicapai secara efisien dan efektif
Sesuai dengan standar pelaksanaan kinerja audit yang telah ditentukan, yaitu : 1. Perencanaan 2. Supervisi 3. Pengumpulan dan pengujian bukti 4. Dokumentasi 1. Auditor dengan rekan satu timnya 2. Auditor dengan pihak auditi 3. Auditor dengan pihakpihak luar
Likert
Likert
III.3. Model Analisis Data dan Uji Statistik II.3.1. Model Analisis Data Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda (Multiple Regression Analusis). Menurut Sugiyanto (2004) analisis regresi linear berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini penulis merumuskan ke dalam tiga persamaan regresi berganda yaitu adalah sebagai berikut : •
Persamaan Pertama Persamaan pertama ini memuat persamaan yang menjelaskan dimana kode etik yang diukur melalui kompetensi, integritas, kerahasiaan, dan objektifitas secara bersama-sama mempengaruhi kualitas audit. Y = a + b1 KOMP + b2INT + b3KRHS + b4OBJEK + e
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Dimana :
•
Y
=
kualitas pemeriksaan
a
=
Nilai intersep (konstan)
b
=
Koefisien arah regresi
KOMP
=
Kompetensi
INT
=
Integritas auditor
KRHS
=
Kerahasiaan auditor terhadap data-data ataupun sumber data
OBJEK
=
Objektifitas auditor dalam melaksanakan audit
e
=
error
Persamaan Kedua Persamaan kedua ini memuat persamaan yang menjelaskan dimana standar kinerja audit yang diukur melalui perencanaan, supervisi, pengumpulan dan pengujian data, serta dokumentasi secara bersama-sama mempengaruhi kualitas audit. Y = a + b1PLAN + b2SUPER + b3PP + b4DOK + e Dimana :
•
Y
=
kualitas pemeriksaan
a
=
Nilai intersep (konstan)
b
=
Koefisien arah regresi
PLAN
=
Perencanaan
SUPER
=
Supervisi
PP
=
Pengumpulan dan pengujian data
DOK
=
Dokumentasi
e
=
error
Persamaan Ketiga Persamaan kedua ini memuat persamaan yang menjelaskan dimana teknik komunikasi audit yang digunakan oleh auditor saat melakukan audit mempengaruhi kualitas audit.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Y = a + b1TKA + e Dimana : Y
=
kualitas pemeriksaan
a
=
Nilai intersep (konstan)
b
=
Koefisien arah regresi
TKA
=
Teknik komunikasi audit
e
=
error
III.3.2. Uji Kualitas Data Menurut Indriantoro dan Supomo (1999) ada dua konsep mengukur kualitas data yaitu reliabilitas dan validitas. Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui uji validitas dan reliabilitas. Pengujian tersebut masing-masing untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen. 1.
Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban responden atas seluruh butir pertanyaan atau pernyataan yang digunakan. Pengujian reliabilitas berguna untuk mengetahui apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama (Umar, 2000). Teknik statistik yang digunakan untuk pengujian tersebut dengan koefisien cronbach’s alpha bantuan software SPSS. Koefisien ini merupakan koefisien yang paling sering digunakan karena koefisien ini menggambarkan variasi dari item-item, baik untuk format benar atau salah atau bukan, seperti format pada skala Likert sehingga koefisien ini merupakan koefisien yang paling umum digunakan untuk
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
mengevaluasi internal consistency. Hasil dari perhitungan tersebut, suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Alpha yang dihasilkan menunjukan nilai Alpha >0,60 (dalam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Ghozali, 2004 : 42). 2.
Uji Validitas Dalam penelitian yang menggunakan instrumen maka instrumen penelitian tersebut harus memiliki syarat valid dan reliabel. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 2006 : 267). Uji validitas dihitung dengan menggunakan korelasi person dan setelah dilakukan pengukuran dengan SPSS akan dilihat tingkat signifikan atas semua pertanyaan. Pengujian validitas instrumen dengan bantuan perangkat lunak SPSS, nilai validitas dapat dilihat dalam kolom Corrected Item-Total Correlation. Jika angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari pada angka kritik (r hitung > r table) maka instrumen tersebut dikatakan valid.
III.3.3. Uji fit Model Koefisien determinasi (R²) dilakukan untuk melihat adanya hubungan yang sempurna atau tidak, yang ditunjukkan pada apakah perubahan variabel bebas (kepatuhan terhadap kode etik APIP, kepatuhan terhadap standar kinerja audit, dan teknik komunikasi audit) akan diikuti oleh variabel terikat (kualitas pemeriksaan) pada proporsi yang sama. Pengujian ini dengan melihat nilai Adj. R Square (R²).
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 sampai dengan 1. Selanjutnya nilai R² yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabelvariabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependen (Ghozali, 2005).
III.3.4. Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis yang diajukan dilakukan dengan melihat ratarata nilai variabel yang dipakai. Kuesioner diarahkan untuk jawaban positif atau negetif. Interval jawaban terdiri dari 1 sampai dengan 5, dan jawaban point 4 dan point 5 merupakan jawaban positif karena jawaban point 4 adalah setuju dan point 5 adalah sangat setuju. Untuk menguji hipotesis dari faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas audit dari auditor inspektorat propinsi DKI Jakarta, Lima Wilayah Kota, dan Kepulauan Seribu secara simultan dengan uji f, dan secara parsial dengan Uji T. 1.
Uji f Uji f menguji pengaruh simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun langkah-langkah dalam pengambilan keputusan untuk uji f adalah sebagai berikut : 1) Kode Etik APIP Ho
:
β = 0, Kepatuhan auditor Inspektorat kepada kode etik APIP tidak
berpengaruh
secara
simultan
terhadap
kualitas
pemeriksaan.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Ha
:
β ≠ 0, Kepatuhan auditor Inspektorat kepada kode etik APIP berpengaruh secara simultan terhadap kualitas pemeriksaam.
2) Standar Kinerja APIP Ho
:
β = 0, Kepatuhan auditor Inspektorat kepada standar kinerja audit tidak berpengaruh secara simultan terhadap kualitas pemeriksaan.
Ha
:
β ≠ 0, Kepatuhan auditor Inspektorat kepada standar kinerja audit
berpengaruh
secara
simultan
terhadap
kualitas
pemeriksaam. 3) Teknik Komunikasi Audit Ho
:
β = 0, Penggunaan Teknik komunikasi Auditor Inspektorat tidak
berpengaruh
secara
simultan
terhadap
kualitas
pemeriksaan. Ha
:
β ≠ 0, Penggunaan Teknik komunikasi Auditor Inspektorat berpengaruh secara simultan terhadap kualitas pemeriksaam.
Pada table ANOVA didapat uji f yang menguji semua sub variabel bebas yang akan mempengaruhi persamaan regresi. Dengan menggunakan derajat 95% atau taraf nyata 5% serta derajat kebebasan df1 dan df2 untuk mencari nilai F table. Nilai F tabel dapat dilihat dengan menggunakan F tabel. Dasar pengambilan keputusan adalah : a. Jika F hitung > F tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak. b. Jika F hitung < F tabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Keputusan statistik hitung dan statistik tabel dapat juga diambil keputusan berdasarkan probabilitas, dengan dasar pengambilan keputusan : a. Jika probabilitas > tingkat signifikan, maka Ha diterima dan Ho ditolak. b. Jika probabilitas < tingkat signifikan, maka Ha ditolak dan Ho diterima. 2.
Uji T Pengujian hipotesis secara parsial dilakukan dengan Uji T, yaitu menguji pengaruh parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen, dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan. Adapun langkahlangkah dalam pengambilan keputusan untuk Uji T adalah sebagai berikut : 1) Kode Etik APIP Ho :
β = 0, Kepatuhan auditor Inspektorat kepada kode etik APIP tidak berpengaruh secara parsial terhadap kualitas pemeriksaan.
Ha :
β ≠ 0, Kepatuhan auditor Inspektorat kepada kode etik APIP berpengaruh secara parsial terhadap kualitas pemeriksaam.
2) Standar Kinerja APIP Ho :
β = 0, Kepatuhan auditor Inspektorat kepada standar kinerja audit tidak berpengaruh secara parsial terhadap kualitas pemeriksaan.
Ha :
β ≠ 0, Kepatuhan auditor Inspektorat kepada standar kinerja audit berpengaruh secara parsial terhadap kualitas pemeriksaan.
3) Teknik Komunikasi Audit Ho :
β = 0, Penggunaan Teknik komunikasi Auditor Inspektorat tidak berpengaruh secara parsial terhadap kualitas pemeriksaan.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335
Ha :
β ≠ 0, Penggunaan Teknik komunikasi Auditor Inspektorat berpengaruh secara parsial terhadap kualitas pemeriksaam.
Untuk mencari t tabel dengan df = N-2, taraf nyata 5 % dapat dengan menggunakan tabel statistik. Nilai t tabel dapat dilihat dengan menggunakan tabel t. Dasar pengambilan keputusan adalah: b.
Jika t tabel > t tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak
c.
Jika t hitung < t tabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima
Keputusan statistik hitung dan statistik tabel dapat juga diambil keputusan berdasarkan probabilitas, dengan dasar pengambilan keputusan : a.
Jika probabilitas > tingkat signifikan, maka Ha diterima dan Ho ditolak
b.
Jika probabilitas < tingkat signifikan, maka Ha ditolak dan Ho diterima
Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas pemeriksaan dari auditor inspektorat propinsi dki jkt Frida martiya ningtyas Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012, telp. 5663232 ext. 8335