BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Creswell (dalam Sugiyono, 2014, hlm. 14)
Qualitative research is a means for exploring and understanding the meaning individuals or groups ascribe to a social or human problem. the process of research involves emerging questions and procedures; collecting data in the participants's setting; analyzing the data inductively, building from particulars to general themes; and making interpretations of the meaning of data. the final written report a flexible writing structure. artinya penelitian kualitatif adalah sarana untuk menjelajahi dan memahami individu makna atau kelompok menganggap untuk masalah sosial atau manusia. proses penelitian melibatkan pertanyaan dan prosedur yang muncul ; mengumpulkan data dalam pengaturan peserta ini ; menganalisis data secara induktif , membangun dari keterangan dengan tema umum ; dan membuat interpretasi dari makna data. laporan tertulis akhir struktur penulisan yang fleksibel. Sedangkan Menurut Sugiyono (2015, hlm. 15) menyatakan bahwa Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber dilakukan secara purposive dan snowball. Teknik pengumpulan dengan trianghulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif/kualitatif, dam hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
25
Getmi Purnama Setia, 2016 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MENINGKATKAN
26
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). PTK (Penelitian Tindakan Kelas) adalah proses pengkajian, masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dan upaya untuk memecahkan dengan cara melakukan tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari tindakan tersebut (Sanjaya, 2014, hlm 149). Tujuan dari metode penelitian ini adalah untuk memecahkan suatu masalah yang terdapat di sekolah, seperti kesulitan atau masalah yang dialami oleh siswa dalam suatu pembelajaran yaitu dalam kemampuan menulis karangan deskripsi siswa pada kelas IV Sekolah Dasar.
Model yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas adalah Model Kemmis and Mc. Taggart. Kemmis and Mc. Taggart (dalam Sanjaya, 2014, hlm. 154) menjelaskan bahwa “ada empat hal yang harus dilakukan dalam proses penelitian tindakan yakni perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi”. Metode ini digunakan karena langkah-langkah penelitiannya cukup sederhana, sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh peneliti. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas IV SD Negeri Serang 11.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah proses yang terjadi dalam suatu lingkaran yang terus menerus. Model Kemmis and Mc. Taggart dapat digambarkan pada bagan di bawah ini:
Getmi Purnama Setia, 2016 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MENINGKATKAN
27
Gambar 3.1 Alur penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis and Mc. Taggart
Berikut penjelasan empat tahapan yang dipaparkan oleh Arikunto, Suhardjono dan Supardi (2012, hlm. 16-20) yaitu: 1.
Perencanaan (Planning) Pada tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
2.
Pelaksanaan (Acting) Pada tahap ini, penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan
implementasi
atau
penerapan
isi
rancangan,
yaitu
mengenakan tidakan kelas. Getmi Purnama Setia, 2016 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MENINGKATKAN
28
3.
Pengamatan (Observing) Tahap ketiga ini, dilakukan kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat dalam mengamati kegiatan yang sedang diamatinya.
4.
Refleksi (Reflecting) Tahap keempat ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Istilah refleksi besrasal dari bahasa Inggris reflection, yang berarti pemantulan
Berikut ini merupakan Langkah-langkah atau prosedur penelitian yang dilakukan peneliti: 1.
Pra Siklus Pra siklus merupakan tahap awal sebelum dilakukan penelitian itu berlangsung. Hal yang dilakukan peneliti dalam prasiklus yaitu peneliti melakukan studi dokumentasi dimana pada kegiatan ini melihat daftar nilai siswa dan melakukan wawancara Guru kelas IV. a.
Pengamatan Peneliti melakukan pengumpulan data awal dengan melakukan studi pendahuluan dengan melakukan wawancara dan melihat daftar nilai siswa pada guru kelas khususnya pada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas IV. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang ada dalam proses kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia yang sedang berlangsung. Peneliti melakukan kegiatan wawancara yang dibuat dan diajukan kepada guru dan wawancara ini disusun secara terstruktur dan mendalam guna untuk mengetahui permasalahan yang dialami siswa dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia terutama dalam kemampuan menulis siswa kelas IV dan data dokumentasi daftar nilai siswa untuk mengetahui hasil nilai yang diperoleh siswa kelas pada pelajaran bahasa Indonesia.
b.
Refleksi Refleksi merupakan kegiatan untuk menyampaikan kembali apa yang sudah dilakukan. Refleksi dalam PTK mencakup analisis,
Getmi Purnama Setia, 2016 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MENINGKATKAN
29
sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Setelah mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan tentang keterampilan guru, aktivitas siswa dan kemampuan menulis karangan deskripsi yang diperoleh siswa dalam pembelajaran menulis karangan, maka peneliti dan kolaborator dapat melihat indikator yang telah direncanakan sebelumnya sudah efektifkah tindakan yang dilakukan pada siklus pertama dengan melihat kekurangan dan membuat daftar permasalahannya. Jika belum tercapai maka dilakukan siklus kedua sampai indikator kinerja tercapai.
2.
Siklus I Siklus I dalam PTK ini terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi sebagai berikut: a.
Perencanaan Pada tahap ini, peneliti melakukan perencanaan dengan membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang menulis karangan deskripsi dengan menggunakan model pembelajaran Example Non Example, menyiapkan media gambar sebagai alat bantu, membuat lembar observasi guru dan siswa, dan membuat lembar evaluasi siswa.
b.
Pelaksanaan Dalam pelaksanaan tindakan ini, rancangan pembelajaran yang telah dibuat kemudian diimplementasikan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan tindakan ini memfokuskan pada pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan model pembelajaran Example Non Example.
c.
Observasi Peneliti melakukan pengamatan pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Peneliti mengamati kegiatan pembelajaran siklus I berlangsung
dan
dibantu
oleh
observer.
Getmi Purnama Setia, 2016 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Peneliti
MENINGKATKAN
30
mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dan aktivitas siswa saat belajar di kelas. d.
Refleksi Peneliti bersama observer mendiskusikan hasil pengamatan dan merefleksikan dengan mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru dengan melihat permasalahan yang dialami guru dan siswa pada saat pembelajaran berlangsung, dan mengetahui hasil belajar siswa terhadap pembelajaran menulis karangan deskripsi siswa. Kemudian merencanakan tindakan pada siklus II berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I
3.
Siklus II Siklus II ini dilakukan sebagai upaya untuk memperbaiki dan menyempurnakan tindakan yang belum terapai sempurna pada tahap siklus I, serta meningkatkan hasil tes siswa di atas nilai rata-rata sesuai standar kriteria ketuntasan minimum (KKM). a.
Perencanaan Pada tahap ini, peneliti melakukan perencanaan seperti siklus I membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengenai pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan model pembelajaran Example Non Example, menyiapkan media gambar sebagai alat bantu , membuat lembar observasi guru dan siswa, membuat lembar evaluasi siswa.
b.
Pelaksanaan (tindakan) Pelaksanaan tindakan ini sama dengan pelaksanaan tindakan pada siklus I, menyampaikan materi tentang menulis karangan deskripsi sesuai dengan RPP yang telah dibuat dengan menggunakan model pembelajaran Example Non Example, mengamati dan mencatat semua kegiatan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
c.
Pengamatan (observasi) Mengamati dan mencatat semua proses yang terjadi selama pembelajaran siklus II berlangsung, pengamatan dilakukan oleh
Getmi Purnama Setia, 2016 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MENINGKATKAN
31
peneliti dalam mengamati kegiatan, situasi yang sedang berlangsung di kelas. d.
Refleksi Kegiatan ini adalah merefleksikan hasil belajar dari kegiatan yang dilakukan pada siklus II yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang dialami oleh guru dan siswa pada saat siklus II..
B. Subjek dan Tempat Penelitian
1.
Subjek Penelitian Dalam penelitian ini,yang menjadi partisipan penelitian adalah siswa kelas IV yang berjumlah keseluruhan 33 siswa, yang terdiri dari 17 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki.
2.
Tempat Penelitian Lokasi tempat penelitian dilakukan di SD Negeri 11 Serang. Lokasi ini terletak di
komplek Perumnas Ciracas, kecamatan Serang
bersebrangan dengan Puskesmas Kecamatan Ciracas. Alas an memilih lokasi ini karena tidak jauh dari tempat tinggal peneliti.
C. Instrumen Penelitian
Instumen adalah alat untuk mengumpulkan data. Menurut Sugiyono (2015, hlm. 307) “Dalam penelitian kualtatif instrument utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan dengan instrument penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan data dengan data yang telah ditemukan melalui observasi, dan wawancara.” Bedasarkan pengertian tersebut, bahwa instrument yang digunakan dalam penelitian adalah peneliti itu sendiri. Peneliti itu dibantu dengan alat bantu berupa observasi dan wawancara.
Getmi Purnama Setia, 2016 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MENINGKATKAN
32
D. Teknik pengumpulan data Menurut Sigiyono (2015, hlm. 308) mengemukakan bahwa “teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data”. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti berupa wawancara, observasi, tes dan studi dokumentasi. 1)
Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung maupun tidak langsung tentang hal-hal yang diamati dan mencatatnya pada alat observasi (Sanjaya, 2014, hal 270). Hal-hal yang diamati saat observasi yaitu, tingkah laku anak, respon anak saat menerima materi yang dijelaskan guru, cara guru mengajarkan atau menyampaikan materi yang dijelaskan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengambilan data observasi jenis Observasi Partisipatif. “Karena peneliti terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian” (Sugiyono, 2015, hlm. 310).
Mengenai hal yang akan diamati, pedoman observasi dirancang berdasarkan hal-hal yang akan diamati. Pedoman tersebut terlampir pada lampiran.
2)
Wawancara Menurut Esterberg (dalam Sugiyono, 2015, hlm. 317) mendefinisikan wawancara (interview) sebagai berikut a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication
Getmi Purnama Setia, 2016 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MENINGKATKAN
33
and joint contruction of meaning about a particular topic”. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya ajawab, sehingga,m dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik. Sedangkan menurut Sanjaya (2014, hlm. 263) “Wawancara (interview) adalah teknik penelitian yang dilaksanakan dengan cara dialog dengan baik secara langsung (tatap muka) maupun melalui saluran
media
tertentu
antara
pewawancara
dengan
yang
diwawancarai sebagai sumber data”. Wawancara ini dilakukan kepada Guru. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini wawancara terstruktur, dimana wawancara
yang dilakukan dengan menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Adapun pedoman wawancara terlampir pada lampiran. 3)
Tes Tes adalah instrument atau alat untuk mengumpulkan data tentang kemampuan subjek penelitian dengan cara pengukuran, misalnya untuk mengukur kemampuan subjek penelitian dalam menguasai materi
(Sanjaya, 2014, hlm 251). Jenis tes yang
digunakan dalam pengumpulan data adalah tes tulis. Test tertulis dilakukan setiap siklus setelah menggunakan media pembelajaran example non example yang peneliti terapkan. Siswa diberikan test berupa menulis karangan deskripsi. 4)
Studi dokumentasi Studi dokumentasi berupa lampiran berisi daftar nilai yang diperoleh siswa. studi dokumentasi itu didapatkan dri nilai yang sudah ada sebelumnya.
Getmi Purnama Setia, 2016 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MENINGKATKAN
34
E. Teknik Analisis Data
Dalam hal analisis data, Bogdan menyatakan bahwa (dalam Sugiyono, 2015, hlm. 334) “Data analysis is the process of systematically searching and arranging the interview transcripts, fieldnotes, and other materials that you accumulate to increase your own understanding of them and to able you to present what you have discovered to others” analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan plain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
Analisis data kualitatif yang digunakan pada saat pengumpulan data dan setelah pengumpulan data dalam periode tertentu dengan menggunakan model Miles and Huberman. Menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2015, hlm. 337) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu: a.
Reduksi Data (Data Reduction) Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, diari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.
b. Penyajian data (data display) Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar katagori, flowchart dan sejenisnya. Selain itu Miles and Huberman (dalam Sugiyono, 2015, hlm. 341) menyatakan bahwa “dalam penelitian kualitatif yang paling sering
Getmi Purnama Setia, 2016 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MENINGKATKAN
35
digunakan untuk menyajikan data adalah dengan teks yang bersifat narasi”.
c. Kesimpulan (Conclusion drawing/verification) Penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Reduksi data
Penyajian data
Kesimpulan
Gambar 3.2 Bagan alur teknik analisis data Model Miles and Huberman
F. Validitas dan Reliabilitas Penelitian Validitas dan reliabilitas bertujuan untuk mengetahui keabsahan data penelitian yang telah diperoleh. Adapun uji keabsahan data yang dilakukan dalam penelitian ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2015) adalah: 1.
Validitas a.
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.
b.
Member check yaitu proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data yang mempunyai tujuan untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.
2.
Reliabilitas Reliabilitas dalam penelitian yaitu dengan cara melakukan audit oleh pembimbing selama proses penelitian terhadap aktivitas peneliti.
Getmi Purnama Setia, 2016 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MENINGKATKAN