perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat dilakukannya penelitian ini adalah Kecamatan Polokarto. Kecamatan Polokarto merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kebupaten Sukoharjo. Kecamatan Polokarto berbatasan langsung dengan Kecamatan Bendosari di sebelah selatan, Kecamatan Grogol di sebelah barat, Kecamatan Mojolaban di sebelah utara, serta Kabupaten Karanganyar di sebelah timur. Layanan informasi dan telekomunikasi berkembang baik di daerah ini, sehingga memudahkan penyampaian layanan informasi dari kabupaten. Kecamatan Polokarto juga tidak luput dari berbagai permasalahan, baik itu dari segi ekonomi, sosial dan lain sebagainya. Permasalahan yang sangat komplek saat ini adalah kemiskinan. Kemiskinan memberikan dampak pada beberapa bidang lain salah satunya di bidang kesehatan. Masalah kesehatan yang dialami di Kecamatan Polokarto adalah kasus kematian bayi, gizi buruk, gangguan kehamilan serta kematian ibu hamil. Sebagai upaya dari pemerintah Kabupaten Sukoharjo, maka Kabupaten Sukoharjo melaksanakan program dari Kementrian Sosial Republik Indonesia, yaitu Program Keluarga Harapan yang diikuti oleh seluruh kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. Program ini bertujuan untuk Meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta mengubah perilaku peserta PKH untuk memeriksakan ibu hamil/nifas/balita ke fasilitas kesehatan dan mengirimkan anak ke sekolah dan fasilitas pendidikan. Pemilihan lokasi penelitian di Kecamatan Polokarto ini dikarenakan beberapa pertimbangan antara lain: a. Kecamatan Polokarto merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Sukoharjo yang melaksanakan Program Keluarga Harapan (PKH) yang merupakan program untuk menanggulangi masalah kemiskinan. b. Kecamatan Polokarto merupakan kecamatan di Kabupaten Sukoharjo yang user banyak dan memiliki kasus memiliki jumlah penduduk commit miskintopaling
39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40
kematian balita, gizi buruk dan permasalahan ibu hamil paling banyak diantara kecamatan lainnya di Kabupaten Sukoharjo. 2. Waktu Penelitian Langkah selanjutnya setelah menentukan tempat penelitian adalah menentukan waktu penelitian. Dalam penelitian ini, penulis merencanakan melakukan penelitian selama 8 bulan dengan rincian jadwal kegiatan sebagai berikut : Tahun 2014-2015 No
Kegiatan
1
Pengajuan Judul
2
Penyusunan Proposal Pengurusan Izin Penelitian Pengumpulan Data Analisis Data Penyusunan Laporan
3 4 5 6
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
‘14
‘14
‘14
‘14
‘14
‘14
‘15
‘15
Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Guna menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya, maka peneliti harus memilih satu pendekatan penelitian yang tepat. Pendekatan penelitian ini disesuaikan dengan kebutuhan pencarian jawaban atas pertanyaan dalam rumusan masalah. Dalam penelitian dikenal dua macam pendekatan, yakni pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Secara umum, pendekatan kualitatif merupakan jenis pendekatan penelitian yang datanya berwujud kata-kata. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41
Sedangkan penelitian kuantitatif merupakan jenis pendekatan penelitian yang berwujud angka dan dikerjakan dengan sistem statistik. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif. Bodgan dan Taylor (1975) dalam Moleong (2012) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dalam buku yang sama, Denzin dan Lincoln (1987) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan bebagai metode yang ada. Berdasarkan penjelasan yang dipaparkan di atas, maka penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif. Penggunaan metode kualitatif ini didasarkan oleh tujuan penelitian yang tidak menghendaki data yang berupa jumlah atau angka melainkan berupa kata-kata, tulisan, perilaku serta pendapat dari para narasumber tentang fenomena yang sedang atau hendak dikaji oleh peneliti. Dalam hal ini mengenai implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) terhadap pemenuhan hak memperoleh pelayanan kesehatan masyarakat miskin di Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo. 2. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam hal ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif merupakan bagian dari penelitian kualitatif. Metode ini digunakan untuk membedah suatu fenomena yang terjadi di lapangan yang menjabarkan semua temuan yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan. Kenneth D. Bailey (1982) mengemukakan bahwa penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu fenomena secara detil (untuk menggambarkan apa yang terjadi). Manasse Malo dan Trisnoningtias (1986) menyebutkan bahwa penelitian deskriptif bermaksud memberikan gambaran tetang gejala sosial tertentu yang pada awalnya telah ada informasi mengenai hal tersebut namun belum memadai. Penelitian deskriptif ini menjawab pertanyaan mengenai gejala sosial tersebut dengan lebih detil dan commit to user terperinci. Selanjutnya Sugiyono (2002) juga mengemukakan pendapatnya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42
mengenai penelitian deskriptif. Ia menyatakan bahwa penelitian deskriptif dilakukan terhadap variable mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variable yang lain. Penelitian deskriptif kualitatif menekankan catatan dengan deskripsi kalimat yang rinci, lengkap dan mendalam yang menggambarkan situasi sebenarnya guna mendukung penyajian data (HB. Sutopo, 2006: 40).
C. Data dan Sumber Data 1. Data Suharsimi
Arikunto (2010) dalam
bukunya
Prosedur Penelitian
mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka. Sedangkan data menurut Iqbal Hasan (2004) adalah bentuk jamak dari datum. Data menurutnya merupakan suatu keterangan tentang suatu hal, data ini dapat berupa sesuatu yang diketahui atau yang dianggap atau anggapan. Data juga dikatakan sebagai suatu fakta yang digambarkan lewat angka, simbol, kode, dan lain-lain. Iqbal Hasan (2004) mengelompokkan data menurut sumbernya menjadi dua, yakni data primer dan data sekunder. Data primer menurutnya adalah data yang dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian. Data ini adalah data baru yang juga disebut dengan data asli. Data primer dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti langsung di lapangan, yakni di kantor Dinas Sosial Kabupaten Sukoharjo, kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, Kantor Kecamatan Polokarto, Puskesmas Kecamatan Polokarto serta masyarakat Kecamatan Polokarto penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Sedangkan data yang kedua adalah data sekunder, yakni data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data sekunder dari penelitian ini adalah data yang sudah tersedia di Kecamatan Polokarto mengenai jumlah peserta PKH dan dari puskesmas mengenai kesehatan masyarakat di Kecamatan Polokarto. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
Pengelompokan data selanjutnya menurut Iqbal Hasan (2004) adalah menurut sifatnya, ada data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan (angka), sedangkan data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk bilangan. Data kualitatif ini biasanya berbentuk kata-kata. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam hal ini merupakan jenis penelitian kualitatif, sehingga data yang diperlukan berupa kata-kata yang diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan antara lain kepada Kepala Bagian Unit Program Keluarga Harapan di Dinas Sosial Kabupaten Sukoharjo, Kepala Bidang Layanan Perencanaan Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, Tim Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Polokarto serta masyarakat Kecamatan Polokarto penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Orang-orang yang bersangkutan ini adalah pihak yang terlibat dalam permasalahan yang menjadi penelitian peneliti yakni tentang implementasi Program Keluarga Harapan terhadap pemenuhan hak memperoleh pelayanan kesehatan masyarakat miskin di Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo. 2. Sumber Data Sementara itu, H.B. Sutopo (2002) berpendapat bahwa sumber data dapat dikelompokkan jenis dan posisinya mulai dari yang paling nyata sampai yang paling samar-samar, dari yang paling terlibat sampai yang paling sekunder. Adapun jenis sumber data secara menyeluruh dapat dikelompokkan sebagai berikut : a. Narasumber (informan) Dalam penelitian kualitatif, posisi sumber data manusia (narasumber) sangat penting peranannya sebagai individu yang memiliki informasinya. Peneliti dan narasumber disini memiliki posisi yang sama, dan narasumber bukan sekedar memberikan tanggapan pada yang diminta peneliti, tetapi ia bisa lebih memilih arah dan selera dalam menyajikan informasi yang ia miliki. Karena posisi ini, sumber data yang berupa manusia di dalam penelitian kualitatif lebih tepat disebut sebagai informan daripada responden (H.B. Sutopo, 2002:50). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44
Selanjutnya Sutopo berpendapat bahwa, di dalam memilih siapa yang akan menjadi informan, peneliti wajib memahami posisi dengan beragam peran dan keterlibatannya dengan kemungkinan akses informasi yang dimilikinya sesuai dengan kebutuhan penelitiannya. Kesalahan memilih informan akan berakibat kurang mantapnya data yang diperoleh dalam penelitian. Atau bahkan datanya menjadi tidak lengkap atau validitasnya sangat kurang. Dalam penelitian ini, yang akan menjadi informan antara lain adalah : 1) Sarmadi, SE, M.Si, Pengarah Unit Program Keluarga Harapan di Dinas Sosial Kabupaten Sukoharjo. 2) Dr. Sriyono, M.Kes, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo. 3) Dr. Sugeng Purnomo, Kepala Puskesmas Kecamatan Polokarto. 4) Muhammad Jaelani, S.Sos, Ketua Tim Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Polokarto 5) Masyarakat Kecamatan Polokarto penerima Program Keluarga harapan sebanyak 40 orang, yakni: Ibu Marni
Ibu Sri J
Ibu Suparmi
Ibu Sri M
Ibu Sunarti
Ibu Nurul Tri K
Ibu Warsini
Ibu Rini I
Ibu Ratmini
Ibu Liliana
Ibu Sri Rustini
Ibu Mundari
Ibu Suparti
Ibu Sutini
Ibu Giyarti
Ibu Sumarni
Ibu Sri Murni
Ibu Mulyani
Ibu Sayutinah
Bapak Paijo
Ibu Lusika Fitri
Ibu Rumi Eka
Ibu Suyatmi
Ibu Nurul K
Ibu Erlin
Ibu Umi M
Ibu Robiyatun
Ibu Suparti
Ibu Sumarsih
Ibu Winarni
Ibu Sukiyem
Ibu Giyarti
Ibu Harsini
Ibu Santi R
Ibu Nuryani
Ibu Sri Sunarti
Ibu Martini
Ibu Sri Mul
Ibu Suyati
Ibu Sariyatun
b. Tempat dan Peristiwa Sumber data lain yang tidak dapat dipisahkan dari sumber data diatas adalah tempat dan peristiwa. Tempat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lokasi dimana penelitian ini dapat dilakukan yaitu commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45
a) Posyandu Kenanga Desa Mranggen b) Posyandu Cempaka Desa Polokarto c) Puskesmas Kecamatan Polokarto Adapun peristiwa yang diteliti yaitu mengenaai pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pemberi layanan kesehatan kepada peserta Program Keluarga Harapan sebagai wujud pemenuhan hak mereka dalam memperoleh pelayanan kesehatan dan untuk mewujudkan tujuan dari Program Keluarga Harapan. Pelayanan kesehatan itu berupa pemberian vitamin, imunisasi, pemeriksaan kesehatan dan pemenuhan gizi. Hal itu sesuai dengan permasalahan yang diangkat oleh peneliti. c. Dokumen dan arsip Dokumen dan arsip merupakan salah satu benda yang dapat dijadikan sebagai sumber data. Dokumen dan arsip ini biasanya berupa catatan tertulis, da bila catatan ini merupakan catatan yang bersifat formaldan terencana dalam suatu organisasi biasanya disebut dengan arsip. Dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. (H.B. Sutopo, 2002:54). Dalam mengkaji dokumen maupun arsip ini sebagai sumber data penelitian, yang perlu diperhatikan adalah keasliannya. Keaslian ini bisa diperoleh dari kesaksian orang yang mengetahui tentang dokumen tersebut, atau bisa juga dnegan mengkaji beragam aspek formal dari dokumen tersebut. Dalam mengkaji dokumen pun peneliti sebaiknya tidak hanya mencatat apa yang tertulis melainkan juga menggali dan menangkap makna yang tersirat dari dokumen tersebut. Dokumen dan arsip yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini antara lain adalah: 1. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 34 Ayat (3) 2. UU No. 40 Tahun 2004 tentang Jaminan Sosial Nasional, 3. UU No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, commit to user 4. UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46
5. Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tindak Percepatan Pencapaian Sasaran Program Pro-Rakyat, dan 6. Peraturan
Presiden
No.
15
Tahun
2010
tentang
Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan. 7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 8. Panduan Umum Program Keluarga Harapan (PKH) 9. Profil dan dokumen tentang warga penerima PKH
D. Teknik Sampling Salah satu ciri penelitian yang sempurna adalah penelitian tersebut didukung oleh data yang baik, optimal dan relevan. Untuk medapatkan data yang berkualitas baik dan optimal sangat bergantung pada sampel yang tepat dan sesuai dengan yang diharapkan dalam penelitian. Untuk mendapatkan sampel yang tepat dan sesuai dengan yang diharapkan dipengaruhi oleh teknik pemilihan sampel (sampling) yang tepat sasaran dari serangkaian teknik sampling yang ada (Haris Herdiansyah, 2010:102). Menurut Sugiyono (2010:119), “probabiliti sampling meliputi sampling sistematis, sampling kuota, sampling incidental, purposive sampling, sampling jenuh, snowball sampling”. Adapun penjelasnya adalah sebagai berikut: 1.
Sampling sistematis Adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
2.
Sampling kuota Adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciriciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
3.
Sampling incidental Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan.
4.
Purposive sampling Adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47
5.
Sampling jenuh Adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
6.
Snowball sampling Adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil kemudian membesar. Berdasarkan uraian di atas, maka dipilihlah teknik pengambilan sampel
purposive sampling. Purposive sampling seperti yang telah dijelaskan merupakan teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu, yakni sampel yang dipilih dianggap memiliki karakteristik yang sesuai dengan tujuan penelitian. Purposive sampling menurut HB. Sutopo (2006) dipandang lebih mampu menangkap kelengkapan dan kedalaman data karena pilihan sampel diarahkan pada sumber data yang dipandang memiliki data yang penting yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Peneliti mengambil sampel Sarmadi, SE, M.Si selaku Pengarah Unit Program Keluarga Harapan di Dinas Sosial Kabupaten Sukoharjo, dr. Sriyono, M.Kes selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, dr. Sugeng Purnomo, selaku kepala Puskesmas Kecamatan Polokarto, Muhammad Jaelani, S.Sos selaku ketua Tim Pendamping Program Keluarga Harapan Kecamatan Polokarto, serta masyarakat Kecamatan Polokarto penerima Program Keluarga Harapan sejumlah 40 orang. E. Pengumpulan Data Data adalah sesuatu yang diperoleh melalui suatu metode pengumpulan data yang akan diolah dan dianalisis dengan suatu metode tertentu yang selanjutnya akan menghasilkan suatu hal yang dapat menggambarkan atau mengindikasikan sesuatu (Haris Herdiansyah, 2010:116). Bentuk data pada penelitian kualitatif, menurut Herdiansyah berupa kalimat atau narasi dari subjek atau responden penelitian yang diperoleh melalui suatu tehnik pengumpulan data yang kemudian data tersebut akan dianalisis dan diolah dengan menggunakan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48
teknik analisis data kualitatif dan akan menghasilkan suatu temuan atau hasil penelitian yang akan menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah : 1. Wawancara Yang dimaksud dengan wawancara menurut Moleong (2005) adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Definisi wawancara yang lainnya dikemukakan oleh Steward & Cash (2008) yang mendefinisikan sebagai berikut : An interview is an interactional because there is an exchanging, or sharing of roles, responsibilities, feelings, beliefs, motives and information. If one person does allof the talking and the other all of the listening, a speech to an audience of one, not an interview, is talking place. Berdasarkan definisi dari Steward & Cash, dapat diartikan bahwa wawancara diartikan sebagai sebuah interaksi yang didalam nay terdapat pertukaran atau berbagai aturan, tanggung jawab, perasaan, kepercayaan, motif, dan informasi. Wawancara bukan lah suatu kegiatan dengan kondisi satu orang melakukan atau memulai pembicaraan sementara yang lain hanya mendengarkan. Wawancara menjadi metode pemgumpulan data yang paling utama dalam penelitian kualitatif karena sebagian besar data biasanya diperoleh dari hasil wawancara. Dalam melakukan wawancara, satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai terwawancara merasa sedang diinterogasi. Karena jika terwawancara bisa saja menjadi tidak nyaman. Jika hal ini terjadi, maka kejujuran dan keterbukaan terwawancara bisa saja terganggu dan pada akhirnya akan mempengaruhi validitas data yang diperoleh. Esterberg (2002) mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu : a. Wawancara terstruktur Yakni jenis wawancara dimana pengumpul data telah menyiapkan instrumen commit to user penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
pun telah disipakan (Sugiyono, 2009:233). Dalam wawancara terstruktur, semua responden diberi pertanyaan dengan jumlah dan isi yang sama. Jenis wawancara semacam ini digunakan apabila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi yang akan diperoleh. b. Wawancara semi terstruktur Yakni jenis wawancara yang dalam pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Menurut Sugiyono (2009), tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara dimintai pendapat dan ideidenya. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara ini tidak dibatasi, sehingga subjek atau terwawancara dapat lebih bebas mengemukakan jawaban apapun sepanjang tidak keluar dari konteks pembicaraan. c. Wawancara tak berstruktur Wawancara tak berstruktur menurut Sugiyono (2009) adalah sebagai berikut : Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Dari beberapa macam wawancara yang dijelaskan di atas, peneliti menggunakan jenis wawancara semi terstruktur. Penggunaan wawancara semi terstruktur ini atas pertimbangan bahwa wawancara jenis ini dapat dikatakan fleksibel, namun tetap terkontrol. Maksudnya adalah, pertanyaan yang diajukan dalam wawancara ini bersifat fleksibel karena tergantung situasi dan kondisi serta alur pembicaraan. Jawaban yang diberikan oleh terwawancara pun fleksibel karena ia dapat menjawab dengan bebas. Namun kesemuanya itu masih tetap terkontrol oleh patokan atau pedoman wawancara sehingga tidak keluar dari tema atau permasalahan. Dalam penelitian ini yang menjadi narasumber dalam wawancara semi terstruktur ini antara lain adalah Sarmadi, SE, M.Si selaku Pengarah Unit Program Keluarga Harapan di Dinas Sosial Kabupaten Sukoharjo, dr. Sriyono, M.Kes selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, dr. Sugeng Purnomo, selaku kepala Puskesmas commit to user Kecamatan Polokarto, Muhammad Jaelani, S.Sos selaku ketua Tim Pendamping
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50
Program Keluarga Harapan Kecamatan Polokarto, serta masyarakat Kecamatan Polokarto penerima Program Keluarga Harapan sejumlah 40 orang.. 2. Observasi Menurut Banister dalam Herdiansyah (2010), observasi berasal dari bahasa latin yang berarti memperhatikan dan mengikuti. Memperhatikan dan mengikuti dalam arti mengamati dengan teliti dan sistematis sasarna perilaku yang dituju. Sementara itu, dalam buku yang sama, Cartwright & Cartwright mendefinisikan sebagai suatu proses melihat, mengamati dan mencermati serta “merekam” perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu. Observasi ialah suatu kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan atau diagnosis. Observasi ini sendiri dapat dibagi menjadi 2 yakni observasi tak berperan dan observasi berperan (HB. Sutopo, 2006). Dalam observasi tak berperan, kehadiran peneliti tidak ketahui sama sekali oleh subjek yang diamati sehingga peneliti hanya mengamati perilaku subjek yang diteliti dari jarak jauh. Selanjutnya observasi berperan, dapat dibagi lagi menjadi 3, yaitu: a. Berperan Pasif Dalam observasi berperan pasif, peneliti mengamati secara langsung subjek yang ditelitinya dengan jarak dekat, namun tidak berperan apapun dan hanya sekedar menjadi pengamat. b. Berperan Aktif Observasi berperan aktif maksudnya adalah bentuk observasi dimana peneliti mengamati secara langsung objek yang diteliti serta ikut memainkan peran yang dimungkinkan dalam suatu situasi yang berkaitan dengan penelitiannya dengan mempertimbangkan posisi yang memberikan akses yang bisa diperolehnya untuk bisa dimanfaatkan bagi pengumpulan data yang lengkap dan mendalam. c. Berperan Penuh Jenis observasi ini diartikan bahwa peneliti memang memiliki peran dalam lokasi penelitiannya, sehingga benar-benar terlibat dalam kegiatan yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51
ditelitinya, misal: benar-benar penduduk atau anggota pada lembaga atau tempat dimana penelitian itu dilakukan. Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data dengan observasi berperan pasif. Peneliti mengamati langsung dari dekat pelaksanaan peserta Program Keluarga Harapan yang dilakukan di beberapa Posyandu, Bidan Desa dan Puskesmas di Kecamatan Polokarto saat menggunakan haknya untuk memeriksakan
kesehatannya
di
tempat-tempat
tersebut.
Namun
dalam
pelaksanaan programnya, peneliti hanya mengamati jalannya pelaksanaan yang berupa pemeriksaan kesehatan dan pemberian vitamin. Teknik ini dipilih karean dirasa lebih mudah dan cocok dengan jenis penelitian yang akan dilakukan. Serta hasil observasinya juga dianggap akan lebih maksimal karena peneliti dapat mengamati secara langsung objek yang akan ditelitinya. 3. Analisis Dokumen Dokumen dan arsip merupakan sumber data yang memiliki posisi dan peranan yang cukup penting dalam penelitian kualitatif. Dokumen bisa berupa beragam bentuk, ada yang tertulis sederhana dan ada pula yang tertulis secara lengkap dan kompleks. Arsip merupakan suatu catatan yang sifatnya lebih formal dibandingkan dengan dokumen. Sebagai catatan formal, arsip sering memiliki peran sebagai sumber informasi yang berharga bagi pemahaman suatu peristiwa (HB. Sutopo, 2006). Dokumen dan arsip yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian mengenai Implementasi Program Keluarga Harapan terhadap pemenuhan hak memperoleh pelayanan kesehatan masyarakat miskin di Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo ini antara lain adalah: a. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 34 Ayat 3 b. UU No. 40 Tahun 2004 tentang Jaminan Sosial Nasional, c. UU No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, d. UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, e. Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tindak Percepatan Pencapaian Sasaran Program Pro-Rakyat, dan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52
f. Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. g. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan h. Panduan Umum Program Keluarga Harapan (PKH) i. Profil dan dokumen tentang warga penerima PKH
F. Validitas Data Dalam penelitian kualitatif pengujian valididtas data dapat dilakukan dengan teknik triangulasi. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada (Sugiyono, 2009:241). Selanjutnya, Mathinson dalam buku yang sama mengemukakan bahwa, “the value of triangulation lies in providing evidence –whethever convergent, inconsistent, or contradictory”. Nilai dari teknik pengumpulan data dengan triangulasi adalah untuk mengetahui data yang diperoleh convergent (meluas), tidak konsisten atau kontradiksi. Melalui triangulasi “can build on the strengths of each type of data collection while minimizing the weakness in any single approach” (Patton 1980). Patton (1984) dalam Sutopo (2002) mengemukakan bahwa ada 4 macam teknik triangulasi, yaitu : 1. Triangulasi data Yakni dalam pengumpulan data wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Karena data yang sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya jika digali dari beberapa sumber yang berbeda. 2. Triangulasi metode Yakni jenis triangulasi yang dilakukanoleh seorang peneliyi dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53
3. Triangulasi peneliti Yang dimaksud dengan cara triangulasi ini adalah hasil penelitian, baik data ataupun simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti. 4. Triangulasi teori Triangulasi ini dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan petspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji. Dari beberapa perspektif teori tersebut akan diperoleh pandangan yang lebih lengkap, tidak hanya sepihak, sehingga bisa dianalisis dan ditarik simpulan yang lebih utuh dan menyeluruh. Berdasarkan uraian di atas, teknik triangulasi data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yakni triangulasi data dan triangulasi metode. Pengujian validitas data melalui triangulasi data dalam hal ini menggunakan berbagai data antara lain dari hasil wawancara dengan Sarmadi, SE, M.Si selaku Pengarah Unit Program Keluarga Harapan di Dinas Sosial Kabupaten Sukoharjo, dr. Sriyono, M.Kes selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, dr. Bambang selaku kepala Puskesmas Kecamatan Polokarto, Muhammad Jaelani, S.Sos selaku ketua Tim Pendamping Program Keluarga Harapan Kecamatan Polokarto, serta masyarakat Kecamatan Polokarto penerima Program Keluarga Harapan sejumlah 40 orang. Data lain yang menjadi tolak ukur pengujian validitas dari penelitian ini adalah data jumlah kasus terkait kesehatan ibu dan anak di Kecamatan Polokarto, petunjuk pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH), Undang-undang Dasar 1945 Pasal 34 ayat 3, UU No. 40 Tahun 2004 tentang Jaminan Sosial Nasional, UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Pengujian validitas data selanjutnya adalah melalui triangulasi metode. Dalam penelitian ini digunakan berbagai metode antara lain, wawancara, observasi dan analisis dokumen. Dengan penggunaan dan penggabungan berbagai data dan metode ini diharapkan kekurangan data dari satu informan dapat dilengkapi oleh informan lain dan kekurangan dari metode satu dapat dilengkapi oleh metode lain. Selain itu juga dapat memantapkan peneliti dalam meyakinkan keabsahan data yang diperoleh. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54
G. Analisis Data Analisis data seringkali dianggap sebagai bagian tersulit dalam suatu penelitian. Analisis data sendiri menurut Bodgan dalam Sugiyono (2009) : “Data analysis is the process of systematically searching and arranging the interview transcripts, fieldnotes, and other materials that you accumulated to increase your own understanding of them and enable you to present what you have discovered to others”. Pendapat ini dalam terjemahan bahasa Indonesia berarti analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Berikut langkah analisis data menurut Miles dan Huberman (1992) : 1. Pengumpulan Data Merupakan
kegiatan
memperoleh informasi
yang sesuai
dengan
permasalahan yang berupa kalimat-kalimat yang dikumpulkan melalui kegiatan observasi, wawancara, dan dokumen. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan juga analisis dokumen. Wawancara dilakukan dengan Sarmedi, S.E, M.Si selaku Pengarah Unit Program Keluarga Harapan di Dinas Sosial Kabupaten Sukoharjo, dr. Sriyono, M.Kes selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, dr. Sugeng Purnomo, M.Gizi selaku kepala Puskesmas Kecamatan Polokarto, Muhammad Jaelani, S.Sos selaku ketua Tim Pendamping Program Keluarga Harapan Kecamatan Polokarto, serta masyarakat Kecamatan Polokarto penerima Program Keluarga Harapan sejumlah 40 orang. 2. Reduksi Data Reduksi data merupakan suatu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstraksian dan transformasi data yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi (Miles & Huberman, 1992). Dalam hal ini, peneliti commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55
mencocokkan data yang didapat melalui wawancara dan tempat dan peristiwa, kemudian dicocokkan dengan dokumen mengenai PKH. 3. Penyajian Data Penyajian dalam hal ini dimaksudkan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan melihat penyajian data ini kita dapat memahami apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan. Lebih jauh menganalisis atau mengambil tindakan berdasarkan pemahaman yang didapat dari penyajian data tersebut (Miles & Huberman, 1992). Penyajian data dalam penelitian ini, menggunakan data berupa kata-kata, yang menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini. Yaitu mengenai implementasi Program Keluarga Harapan terhadap pemenuhan hak memperoleh pelayanan kesehatan masyarakat miskin di Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo. 4. Menarik Kesimpulan/Verifikasi Penarikan kesimpulan sudah dimulai sejak permulaan pengumpulan data dimana peneliti mencari arti dari setiap informasi dan data yang diperoleh. Kesimpulan tersebut kemudian masih perlu diverifikasi agar cukup mantap dan dapat dipertanggungjawabkan. Verifikasi merupakan suatu kegiatan pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali dengan cepat, mungkin sebagai akibat pikiran kedua yang terlintas pada pemikiran peneliti pada saat membuat sajian data dengan acuan catatan lapangan. Beberapa hal yang telah dijabarkan di atas, reduksi data, penyajian data, serta menarik kesimpulan/verifikasi merupakan satu kesatuan yang saling terjalin pada saat sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis. Jenis kegiatan analisis ini merupakan proses siklus yang interaktif. Dalam pengertian ini analisis data kualitatif merupakan upaya yang berlanjut, berulang dan terus-menerus. Masalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang saling susul menyusul (Miles & Huberman, 1992). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56
H. Prosedur Penelitian Langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dalam hal ini merujuk pada prosedur penelitian yang dikemukakan oleh H.B. Sutopo (2002), yakni sebagai berikut : 1. Persiapan a. Mengurus perijinan penelitian b. Menentukan lokasi penelitian c. Menyususn protokol penelitian, pengembangan pedoman pengumpulan data (daftar pertanyaan dan petunjuk observasi), dan juga penyusunan jadwal kegiatan secara rinci 2. Pengumpulan Data a. Mengumpulkan data di lokasi penelitian dengan melakukan observasi, wawancara serta mencatat dokumen b. Melakukan review dan pembahasan beragam data yang telah terkumpul. Menentukan strategi pengumpulan data yang paling tepat dan menentukan fokus serta pendalaman dan pemantapan data, pada proses pengumpulan data berikutnya c. Mengatur data dengan memperhatikan semua variabel yang terlibat pada kerangka berpikir 3. Analisis Data a. Melakukan analisis awal b. Mengembangkan bentuk sajian data c. Melakukan verifikasi dan pendalaman data. Bila data kurang lengkap atau kurang jelas maka dilakukan pengumpulan data lagi secara lebih terfokus d. Merumuskan simpulan akhir dari berbagai data dan temuan di lapangan 4. Penyusunan Laporan Penelitian a. Penyusunan laporan awal b. Review laporan c. Perbaikan laporan commit user d. Penyusunan laporan akhir yang sudah to disempurnakan