BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan membandingkan dua kelompok subyek penelitian. Kelompok pertama disebut kelompok eksperimen, yaitu kelompok yang diberikan layanan berupa teknik permainan dan kelompok ke dua sebagai kelompok kontrol, yaitu kelompok yang tidak diberikan layanan berupa teknik permainan. Menurut (Sukardi, 2003) penelitian eksperimen semu adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian, serta adanya kontrol. Tujuan penelitian eksperimen semu menurut (Nazir, 1983) adalah untuk menyelidiki ada atau tidaknya hubungan sebab akibat, serta berapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimen dan menyediakan kelompok kontrol untuk perbandingan.
B. Subjek Penelitian Menurut (Saifudin, 1999) subjek penelitian adalah sumber utama data penelitian yaitu yang memiliki data mengenai variabel-variabel yang diteliti. Subyek penelitian, pada dasarnya adalah yang akan dikenai kesimpulan hasil penelitian. Subjek penelitian yang dipilih oleh penulis adalah siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Suruh, Kab. Semarang tahun pelajaranan 2012/2013 yang
29
berjumlah 20 siswa yang masuk dalam kategori perilaku prososial rendah dan sangat rendah. Dalam penentuan subjek penelitian yang masuk dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol penulis tentukan secara random.
C. Variabel Penelitian Menurut Nazir (1983), variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Dalam metode penelitian eksperimen, variabel yang digunakan adalah variabel bebas dan tergantung. (Nazir, 1983) Variabel bebas adalah jika variabel Y disebabkan oleh variabel X. Sedangkan variabel tergantung atau variabel dependen
adalah variabel yang tergantung atas
variabel yang lain. Adapun variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.Variabel bebas
: Teknik Permainan
2. Variabel terikat
: Perilaku Prososial
D. Definisi Operasional Dalam penelitian ini yang menjadi definisi operasionalnya adalah perilaku prososial dan teknik permainan. Adapun definisi dari setiap variabel tersebut adalah: 1.
Perilaku Prososial yaitu membantu orang lain atas kehadiran orang lain, membantu orang lain tanpa sepengetahuan orang lain, membantu orang lain ketika orang lain berada dalam situasi gawat/genting, perilaku emosional prososial, membantu orang lain ketika diminta, dan perilaku altruisme.
30
2.
Teknik Permainan adalah aktivitas yang secara tidak langsung dapat meningkatkan sosialisasi siswa dan aktivitas yang dijalankan tersebut dapat memperoleh kesenangan bagi para pelakunya.
E. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen semu menurut Sukardi, (2003) adalah sebagai berikut: Kelompok
Pretes
Treatmen
Postes
Eksperimen
Y1
X
Y2
Kontrol
Y1
-
Y2
Tabel 3.1 Desain Penelitian Eksperimen Semu Menurut Sukardi, (2003): Keterangan: Y1 : Pre test tentang perilaku prososial siswa X : Pemberian layanan dengan menggunakan teknik permainan selama 8 kali pertemuan. Y2 : Post test tentang perilaku prososial siswa. Dalam penelitian eksperimen ini siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Suruh yang berjumlah 10 siswa sebagai kelompok kontrol dan 10 siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Suruh sebagai kelompok eksperimen. Sebelumnya diberikan tes awal (pre test) kepada 2 kelompok tersebut, dengan mengisi skala sikap perilaku prososial, kemudian bagi 20 siswa dikelas VIII D SMP Negeri 1 Suruh yang masuk dalam kategori perilaku prososial rendah dan sangat rendah dibagi secara acak menjadi 2 kelompok, yaitu 10 siswa masuk dalam kelompok eksperimen dan 10 siswa masuk dalam kelompok kontrol. Kemudian penulis memberikan layanan berupa teknik permainan kepada 10 siswa yang masuk dalam kelompok eksperimen dengan memberikan materi mengenai perilaku prososial siswa dengan 8 topik satuan layanan bimbingan 31
dan konseling selama 8 sesi pertemuan. Untuk kelompok kontrol tidak diberikan layananan berupa teknik permainan, namun penulis hanya memantau/mengontrolnya saja. Setelah itu penulis membandingkan hasilnya antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (post test) apakah ada perbedaan mengenai perilaku prososial siswa antara kelompok eksperimen yang diberi layanan berupa teknik permainan dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan teknik permainan. Penulis membuat program layanan dengan teknik permainan yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Tabel 3.2 merupakan susunan program layanan yang akan diberikan kepada kelompok eksperimen adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Tabel Layanan Teknik Permainan Teknik Permainan yang Digunakan
No
Topik Layanan
1.
Kerjasama Perlu Ditumbuhkan Demi Menolong Orang Lain
2.
Menolong Roll Over Orang Lain Diawali dari Empati
See Our Feet
Indikator Keberhasilan
a.Siswa dapat memberikan contoh sikap tolong menolong b.Siswa dapat berpartisipasi dalam kegiatan kelompok c.Siswa dapat mengerjakan perbuatan yang mengutamakan kepentingan kelompok a.Siswa dapat menjelaskan manfaat saling menolong demi kepentingan
Kesesuaian Dengan Alokasi AspekWaktu dan Aspek Pelaksanaan Perilaku Prososial Perilaku Pertemuan 1 membantu ± 45 menit orang lain ketika diminta
Perilaku Pertemuan 2 untuk ± 45 menit membantu orang lain yang
32
3.
Rela Berkorban Demi Menolong Orang Lain
4.
Menolong Perjalanan a.Siswa dapat Orang Lain Tiga Orang menjelaskan Tanpa Pilih Cacat manfaat tolong Kasih menolong dengan temannya b.Siswa dapat menunjukkan sikap tolong menolong dengan temannya c.Siswa dapat mempraktekkan perbuatan tolong menolong dengan temannya dalam kehidupan sehari-hari Memupuk Rasa The Longest a.Siswa dapat Dermawanan Tie menjelaskan manfaat sikap dermawan b.Siswa dapat menunjukkan sikap dermawan dengan temannya
5.
Giring Bola
bersama b.Siswa dapat berpartisipasi dalam kegiatan kelompok c.Siswa dapat mengerjakan perbuatan yang mengutamakan kepentingan kelompok a.Siswa dapat memberikan contoh perbuatan menolong orang lain. b.Siswa dapat berpartisipasi dalam kepentingan bersama c.Siswa dapat mengerjakan perbuatan yang mengutamakan kepentingan kelompok
ditetapkan atas kehadiran orang lain
Altruisme
Pertemuan 3 ± 45 menit
Perilaku prososial tanpa diketahui namanya
Pertemuan 4 ± 45 menit
Perilaku emosional prososial
Pertemuan 5 ± 45 menit
33
c.Siswa dapat mempraktekkan perbuatan dermawan dalam kehidupan seharihari Memindahkan a.Siswa dapat Botol dengan menjelaskan Tali manfaat sikap tolong menolong dengan temannya b.Siswa dapat menunjukkan sikap tolong menolong dengan temannya c.Siswa dapat mempraktekkan perbuatan tolong menolong dengan temannya dalam kehidupan seharihari.
6.
Menumbuhkan Kepedulian untuk Menolong Orang Lain
7.
Beramal Itu Our Picture Banyak Manfaatnya
8.
Menolong Menyeberang Orang Lain Sungai Akan Mendatangkan Kebaikan Bagi Diri Kita
a.Siswa dapat menjelaskan manfaat beramal b.Siswa dapat menunjukkan sikap beramal terhadap orang lain c.Siswa dapat mempraktekkan perbuatan beramal dalam kehidupan sehari-hari a.Siswa dapat menjelaskan manfaat menolong orang lain b.Siswa dapat menunjukkan sikap tolong menolong dengan temannya c.Siswa dapat mempraktekkan
Perilaku prososial yang menakutkan
Pertemuan 6 ± 45 menit
Altruisme
Pertemuan 7 ± 45 menit
Perilaku prososial tanpa diketahui namanya
Pertemuan 8 ± 45 menit
34
perbuatan tolong menolong dalam kehidupan seharihari
F.
Teknik Pengumpulan Data Alat ukur yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah skala sikap perilaku prososial yang diadaptasi dari teori Carlo, Hausmann, Christiansen, & Randall (2003). Skala sikap ini berisi tentang perilaku prososial remaja yang terdiri dari 25 item. Dari 25 item, terdiri dari pernyataan berupa pernyataan favourable dan pernyataan unfavourable. Pernyataan favourable adalah pernyataan yang mendukung sedangkan pernyataan unfavourable adalah pernyataan yang tidak mendukung (Azwar, 2012). Setiap item memiliki 5 alternatif jawaban dengan skor berbeda-beda, untuk item favourable dengan perincian skor 1 untuk jawaban sama sekali tidak seperti diri saya, skor 2 untuk jawaban sedikit menggambarkan diri saya, skor 3 untuk jawaban agak menggambarkan diri saya, skor 4 untuk jawaban menggambarkan diri saya dengan baik, dan skor 5 untuk jawaban sangat menggambarkan diri saya. Untuk skor pernyataan unfavourable dengan perincian skor 5 untuk jawaban sama sekali tidak menggambarkan diri saya, skor 4 untuk jawaban sedikit menggambarkan diri saya, skor 3 untuk jawaban agak menggambarkan diri saya, skor 2 untuk jawaban menggambarkan diri saya dengan baik, skor 1 untuk jawaban sangat menggambarkan diri saya. Untuk penskoran skala sikap dapat dilihat pada tabel 3.2 seperti di bawah ini:
35
Tabel 3.3 Kriteria Penskoran Skala Sikap Perilaku Prososial Siswa Menurut Teori Dari Carlo, Hausmann, Christiansen, & Randall (2003): No
Pilihan Jawaban
1.
Sama sekali tidak seperti diri saya Sedikit menggambarkan diri saya Agak menggambarkan diri saya Menggambarkan diri saya dengan baik Sangat menggambarkan diri saya
2. 3. 4. 5.
Skor + 1
5
2 3 4
4 3 2
5
1
Skala sikap perilaku prososial terdiri dari 6 aspek, yaitu: membantu orang lain atas kehadiran orang lain, membantu orang lain tanpa sepengetahuan orang lain, membantu orang lain ketika orang lain berada dalam situasi gawat/genting, perilaku emosional prososial, membantu orang lain ketika diminta, perilaku altruisme. Adapun pembagian butir skala sikap perilaku prososial dan kisi-kisi skala sikap perilaku prososial adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Pembagian Butir Item Skala Sikap Perilaku Prososial Siswa: Sekolah: Item Favourable 1, 2, 3, 4, 7, 8, 13, 14, 18, 19, 20, 22, 24, 25
Item Unfavourable 5, 6, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 17, 21, 23
Penulis menggunakan instrumen skala sikap berdasarkan teori Perilaku Prososial menurut Carlo, Hausmann, Christiansen, & Randall (2003), yang akan dijelaskan pada tabel 3.4 mengenai kisi-kisi skala sikap perilaku prososial yang diadaptasi dari teori Carlo, Hausmann, Christiansen, & Randall (2003) seperti di bawah ini:
36
Table 3.5 Kisi-kisi Skala Sikap Perilaku Prososial Yang Diadaptasi Dari Carlo, Hausmann, Christiansen, & Randall (2003): No
1.
2.
3.
4.
Variabel
Sub Variabel dan Indikator
Membantu orang lain ditetapkan atas kehadiran orang lain
1. Saya membantu orang lain dihadapan orang banyak 2. Saya lebih suka untuk membantu orang lain di saat mereka tidak ada satu orangpun yang membantu 3.Saya lebih meluangkan waktu saya untuk membantu orang lain di saat tidak ada seorangpun yang membantunya.
Membantu orang lain tanpa sepengetahuan orang lain
Membantu orang lain 1. ketika 3 orang lain 2. dalam situasi gawat/genting
Perilaku emosional prososial
1. Dengan mudah saya dapat membantu orang lain 2.Saya lebih suka beramal tanpa sepengetahuan orang lain 3.Dalam membantu orang lain, saya bertindak spontan/ seketika tanpa bertanya terlebih dahulu 4.Menurut saya membantu orang lain tanpa sepengetahuan orang yang kita bantu adalah hal yang baik 5.Saya sering beramal tanpa sepengetahuan orang lain, karena dengan begitu akan membuat saya merasa nyaman 1.Saya merasa lebih baik ketika saya dapat membantu orang lain yang sedang kesulitan 2.Saya lebih senang membantu orang lan yang terluka 3.Mudah bagi saya untuk membantu orang yang dalam situasi susah 1. Saya lebih suka membantu orang lain khusunya di saat mereka dalam keadaan emosi 2. Saya tertarik untuk membantu orang lain ketika ia dalam keadaan emosi yang tinggi
No. F
Aitm Un
Total
5
3
11
15
3
5
8
18
19
22 2
3
9
14
12
4
17
37
5.
6.
Membantu orang lain ketika diminta
Perilaku altruisme
Total
3. Ketika saya dalam keadaan emosional, saya mempunyai keinginan untuk membantu orang lain 4.Saya membantu orang lain ketika orang lain dalam keadaan ragu 1. Saya bersedia membantu orang lain saat orang lain membutuhkan 2. Saya hanya membantu orang lain yang benarbenar membutuhkan bantuan saya 3. Saya tidak ragu untuk membantu memberikan saran ketika orang lain meminta saran kepada saya 1. Membantu orang lain adalah salah satu hal yang baik 2. Saya percaya bahwa menyumbang barang/ uang kepada orang lain akan mendatangkan keberuntungan bagi saya 3. Menurut saya membantu orang lain adalah pekerjaan yang mulia 4. Saya percaya jika saya dapat membantu orang lain, maka saya akan mendapatkan penghargaan dari orang lain 5. Beramal secara terus menerus adalah salah satu hal yang baik 6. Saya mempunyai keyakinan kalau saya membantu orang lain, maka di masa mendatang orang lain juga akan membantu saya 7. Saya tidak mempunyai pikiran kalau saya akan mendapatkan imbalan setelah saya menolong orang lain
21
25 1
3
6
7
4
7
10
13
16
20
23
24 14
11
25
38
G. Uji Coba Instrumen Uji Coba Instrumen dilakukan pada tanggal 4 Oktober 2012 di kelas VIII E SMP Negeri 1 Suruh dengan menyebarkan skala sikap tentang perilaku prososial. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui validitas item dan reliabilitas instrumen tersebut. Kriteria yang digunakan penulis untuk menentukan tingkat validitas instrumen perilaku prososial menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Azwar (2012) yaitu suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,2. Dari 25 item pernyataan semua item menunjukkan corrected item to total correlation ≥ 0,2. Item-item tersebut memiliki koefisien corrected item to total correlation terendah0, 219 dan tertinggi 0,780. Sedangkan untuk menentukan tingkat reliabilitas skala sikap perilaku prososial, menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Azwar (2012) untuk menguji menggunakan teknik alpha cronbach, dikatakan reliabel jika besarnya korelasi minimal α ≥ 0,90. Dari uji reliabilitas 25 item pernyataan dalam skala sikap perilaku prososial diperoleh angka koefisien Alpha = 0,928.
H. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang penulis gunakan untuk melihat perbedaan nilai tes akhir (post test) pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji Mann Whitney mensyaratkan skala data ordinal dalam pengujiannya
39
(Sugiyono, 2011) dan skala data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah skala data ordinal. Dalam bidang psikologi, uji Mann Whitney salah satunya digunakan untuk membandingkan perilaku, maka uji Mann Whitney dapat digunakan sebagai teknik analisis dalam penelitian ini. Dalam analisis ini, penulis dibantu dengan program SPSS For Window’s 16 Relase.
40
41