BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan analisis dan bahasan terhadap suatu persoalan penelitian, ada berbagai alternatif metode penelitian yang digunakan untuk menjawab persoalan penelitian. Oleh sebab itu, perlu dirumuskan secara tepat langkah-langkah yang harus dilakukan. Metode penelitian yang digunakan akan dipetakan meliputi jenis pendekatan, jenis penelitian, unit amatan dan unit analisa, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
3.1
Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tekstual (textual research) karena menempatkan
informasi
dalam
rupa
tweets
pada
akun
Twitter
@triomacan2000 sebagai objek kajian. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis wacana kritis untuk membedah sebuah wacana secara lebih dalam dan lebih sensitif terhadap proses produksi dan reproduksi makna yang terjadi secara historis maupun institusional (Eriyanto, 2001). Analisis wacana kritis lebih mengacu kepada pendekatan kualitatif yang bersifat mendeskripsikan dan menggali lebih dalam sehubungan dengan bagaimana sebuah fenomena diproduksi dan direproduksi. Menurut Banister (dalam Herdiansyah, 2010), penelitian kualitatif merupakan suatu metode untuk menangkap dan memberikan gambaran terhadap suatu fenomena, sebagai metode untuk mengeksplorasi fenomena dan sebagai metode untuk memberikan penjelasan dari suatu fenomena yang diteliti. Esensi dari sebuah fenomena tidak terletak pada sebuah permukaan melainkan di bawah permukaan atau tersembunyi.
21
3.2
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan di dalam penelitian ini adalah deskriptif eksplanatoris. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan datadata (Narbuko, 2007 : 44). Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. Sedangkan penelitian eksploratoris didasarkan pada paradigma kritis yang melekat dalam metode analisis wacana kritis. Penelitian eksploratoris menekankan pada penggalian data hingga mampu menyingkap sesuatu yang laten dalam sebuah fenomena atau wacana. Dengan penelitian deskriptif, penulis dapat menggambarkan bagaimana konstruksi identitas @triomacan2000 di twitter semasa masa kampanye pilkada DKI 2012. Penulis juga menggunakan penelitian eksplanatoris yang membuat penulis mampu menjelaskan konstruksi identitas @triomacan2000 di twitter semasa masa kampanye pilkada DKI 2012.
3.3
Unit Amatan dan Unit Analisa Unit amatan adalah segala sesuatu yang dijadikan sumber untik memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis (Ihalauw, 2003 : 178). Unit amatan dalam penelitian ini adalah tweets tentang keburukan pasangan Jokowi dan Ahok serta Fauzi Bowo dari akun twitter pseudonim @triomacan2000 pada masa Pilkada DKI Jakarta tahun 2012. Unit analisa adalah aras agregasi dari data yang dikumpulkan untuk dianalisis dalam rangka menjawab soal-soal penelitian (Ihalauw, 2003 : 174). Unit
analisa
dari
penelitian
ini
adalah
konstruksi
identitas
akun
22
@triomacan2000 pada masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2012. 3.4
Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sumber-sumber dasar yang merupakan bukti atau saksi utama dari kejadian (Nazir, 2003 : 50). Data primer yang terdapat di penelitian ini adalah hasil amatan tweets dari linimasa @triomacan2000 serta wawancara dari orang-orang terkait. Data sekunder adalah catatan tentang suatu peristiwa ataupun catatancatatan yang “jaraknya” telah jauh dari sumber orisinil. Data sekunder yang berkenaan dengan penelitian ini adalah beberapa teori dari beberapa buku, artikel dari media massa, blog, dan sebagainya.
3.5
Informan Kunci Informan yang dipilih dalam penelitian ini adalah administrator @triomacan2000.
3.6
Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tweets dari linimasa akun @triomacan2000, dan artikel dari media massa dan blog.
3.7
Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Salatiga. Pemilihan kota Jakarta sebagai salah satu lokasi penelitian adalah karena domisili administrator akun @triomacan2000 adalah di kota tersebut.
3.8
Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan bagian yang terpenting dalam proses penelitian, karena dari data yang terkumpul mencerminkan keadaan problematik yang sesungguhnya untuk memperoleh data yang relevan dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Teknik pengumpulan data dilakukan berdasarkan
metode analisis wacana kritis Fairclough yang
memiliki tiga dimensi, sebagai berikut: 23
Skema wacana kritis Fairclough tersebut memberikan panduan dalam teknik pengumpulan data, berawal dari tataran mikro, yaitu teks, selanjutnya dirangkai dalam discourse practise dan diakhiri oleh tataran makro, sociocultural practise. Berikut tahapan pengumpulan data yang mengacu pada skema wacana kritis Fairclough. 1. Penggunaan dokumen Hal yang paling mendasar dan memegang peranan dalam penelitian ini adalah mendedah sebuah dokumen/teks. Tahapan ini memenuhi persyaratan pertama dalam dimensi yang dirancang oleh Norman Fairclough. Penganut aliran analisis wacana kritis percaya bahwa dalam sebuah teks terdapat muatan ideologis tertentu yang dapat menggiring kepada pembacaan dominan. Setiap teks yang dihasilkan,khususnya oleh media massa acapkali diterima secara apa adanya sebagai sumber kebenaran. Bentuk dokumen dalam konteks penelitian ini adalah tweets skandal politik pasangan Jokowi – Ahok pada masa kampanye Pilkada DKI Jakarta tahun 2012. 2. Wawancara Produksi teks berita dipengaruhi oleh beberapa hal internal dalam instansi media tertentu, seperti pola kerja, bagan kerja dan rutinitas salam menghasilkan berita. Maka dari itu, wawancara dengan pihak instansi pembuat berita diperlukan sebagai rasionalisasi dari teks yang dihasilkan. Adapun demikian, kelemahan dari penelitian ini adalah penulis tidak dapat melakukan wawancara dengan @triomacan2000 karena berbagai alasan. Maka dari itu penulis melengkapi data dengan jurnal, berita, serta artikel mengenai @triomacan2000. 3. Studi Literatur Studi Literatur berguna sebagai bahan pendukung dalam pemenuhan dimensi makro dari wacana kritis Fairclough, yaitu sociocultural practice. Literatur yang terkait dengan konteks historis, sosial budaya dan politik 24
menjadi konteks di luar teks. Peran konteks tidak dapat diabaikan begitu saja, mengingat wacana adalah suatu bentuk praktik sosial.
3.9
Analisis Data Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan suatu uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Moleong, 2000 : 103). Maksud dari analisis data sendiri adalah mengorganisasikan data yang terkumpul dari catatan lapangan, foto, dokumen berupa laporan, biografi, artikel dan sebagainya. Analisis data terdiri dari tiga sub proses yang saling berkaitan (Denzin dan Lincoln, 2009 : 591-592). Proses tersebut dapat dilihat dari bagan di bawah ini
Pengumpulan data
Reduksi data
Penyajian data
Kesimpulan penggambaran
Gambar 3.1 Proses Analisa Data Tesch (dalam Herdiansyah, 2010 : 32) mengatakan bahwa proses analisis data kualitatif bersifat eklektik yang berarti tidak ada cara yang baku dalam melakukan proses analisis data kualitatif. Sifat penelitian kualitatif yang dinamis menuntut kreativitas para peneliti dalam melakukan analisis data
25
sesuai dengan kebutuhan penelitian tersebut. Metode wacana kritis Fairclough adalah metode yang dipilih sebagai pisau bedah dalam mengungkap sebuah fenomena, maka teknik analisis data harus berpedoman kepada skema wacana kritis Fairclough yang telah dijabarkan pada sub-bab sebelumnya. Fairclough dalam metodenya membagi penelitian wacana kritis ke dalam tiga tahapan, berikut teknik analisis data pada tataran teks: 1. Entri data Entri data dilakukan simultan dalam proses perancangan penelitian. Peneliti dalam tahap ini melihat dan mengumpulkan tweets akun pseudonim @triomacan2000 pada saat Pilkada DKI Jakarta 2012 berlangsung dan mengelompokkannya berdasarkan aktor yang disebutkan di dalam tweets tersebut. 2. Reduksi data Reduksi data adalah proses penggabungan dan penyeragaman segala bentuk data yang diperoleh menjadi satu bentuk tulisan (script) yang akan dianalisis (Herdiansyah:2010). Reduksi data atau penyortiran data bertujuan untuk menyederhanakan data ke dalam pola-pola tertentu. Sebaran data akan dipilah dan disatukan menurut kesamaan, sehingga peneliti mendapat kategorisasi tema. Kategorisasi tema akan memberikan gambaran umum yang luas yang terdiri dari skema-skema spesifik di dalamnya. Tahapan reduksi data terdiri dari dua bagian, yaitu tataran teks dan praktik dikursus. Penulis, dari seluruh tweets, memilih 90 tweets yang berkenaan dengan Pilkada DKI Jakarta 2012 tersebut dan memilih tweets yang menyerang Fauzi Bowo serta tweets yang menyerang Jokowi-Ahok. 3. Display Data Tahapan
selanjutnya adalah penyajian data-data yang
sudah
dipadatkan setelah melalui tahap reduksi data.
26
”Penyajian data (data display) merupakan konstruk informasi padat terstruktur yang memungkinkan pengambilan kesimpulan dan penerapan aksi. Penyajian data merupakan bagian kedua dari tahap analisis. Seorang peneliti/penulis perlu mengkaji proses reduksi data sebagai dasar pemaknaan.”
(Denzin & Lincoln, 2009 : 592) Peneliti menjabarkan data-data yang diperoleh di dalam kategorikategori tertentu guna mendapat kerangka sistematis dalam melihat temuan penelitian. 4. Interpretasi data ”Tahap pengambilan kesimpulan dan verifikasi ini melibatkan peneliti dalam proses interpretasi; penetapan makna dari data tersaji. Cara yang biasa digunakan akan semakin banyak; metode komparasi, merumuskan pola dan tema, pengelompokkan (clustering), dan penggunaan metafora tentang metode konfirmasi seperti triangulasi, mencari kasuskasus negatif, menindaklanjuti temuan-temuan, dan cek-silang hasilnya dengan responden.” (Denzin & Lincoln, 2009 : 592)
Pada tahap ini, peneliti melakukan penafsiran terhadap data-data yang telah diperoleh berdasarkan teori yang terkait dengan permasalahan penelitian. Interpretasi data juga turut menjadi acuan dalam pengambilan kesimpulan dan verifikasi. 3.10. Validitas Data Triangulasi
data
merupakan
teknik
keabsahan
data
yang
memanfaatkan semua yang lain di luar data itu sendiri untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data. Terdapat empat macam teknik triangulasi, yaitu : teknik yang memanfaatkan sumber, metode, penyidik, dan teori. Teknik yang memanfaatkan pemeriksaan sumber melalui beberapa cara yaitu membandingkan data hasil pengamatan dengan data wawancara, membandingkan apa yang dikatakan orang secara umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi dan membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Sedangkan triangulasi menggunakan dua
27
strategi, yaitu pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian, beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan tingkat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Triangulasi dengan teknik metode adalah cara untuk mendapatkan beberapa teori yang dipadukan dengan data yang diperoleh (Moleong, 2006 : 330-331). Teknik menggunakan sumber merupakan teknik yang digunakan dalam penelitian ini karena data dari penelitian ini diperiksa dengan beberapa cara sehingga data yang digunakan dapat dikatakan absah.
3.11
Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis 1.4.2 Manfaat Praktis BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cyberspace 2.2 Twitter Sebagai Media Sosial 2.3 Pseudonim dalam Media Sosial 2.4 Konstruksi Identitas dalam Media Sosial 2.5 Analisa Wacana Kritis (Critical Discourse Analysis) 2.5.1 Analisis Wacana 2.5.2 Analisa Wacana Kritis Model Norman Fairclough 2.6 Kerangka Pikir Teoritis BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian 3.2 Jenis Penelitian 28
3.3 Unit Analisa dan Unit Amatan 3.4 Jenis Data 3.5 Informan Kunci 3.6 Sumber Data 3.7 Lokasi Penelitian 3.8 Teknik Pengumpulan Data 3.9 Analisa Data 3.10 Validitas Data 3.11 Sistematika Penulisan BAB IV : GAMBARAN UMUM 4.1 Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2012 4.2 Akun Twitter @triomacan2000 dan Pilkada DKI Jakarta 2012 BAB V : PEMBAHASAN 5.1 Penyajian Data Berdasarkan Representasi, Relasi, dan Identitas pada 90 Tweets @triomacan2000 Tentang Skandal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI Jakarta 2012 5.2 Analisa Tweets @triomacan2000 Tentang Pemilihan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI Jakarta 2012 5.2.1 Analisa Tweets @triomacan2000 Indikasi Dukungan Kepada Pasangan Jokowi Widodo (Jokowi) dan Basuki Cahaya Purnama (Ahok) 5.2.1.1 Makna Tweets @triomacan2000 Indikasi Dukungan Kepada Pasangan Jokowi Widodo (Jokowi) dan Basuki
Cahaya
Purnama
(Ahok)
Kategori
Inakuntabilitas Lembaga Survei
29
5.2.1.2 Makna Tweets @triomacan2000 Indikasi Dukungan kepada Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Cahaya Purnama (Ahok) Kategori Politik Uang 5.2.1.3 Makna Tweets @triomacan2000 Indikasi Dukungan kepada Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Cahaya Purnama (Ahok) Kategori Penegasan Dukungan 5.2.2 Analisa Tweets @triomacan2000 Indikasi Dukungan Kepada Pasangan Fauzi Bowo (Foke) dan Nachrowi Ramli (Nara) 5.2.2.1 Makna Tweets @triomacan2000 Indikasi Dukungan Kepada Pasangan Fauzi Bowo (Foke) dan Nachrowi Ramli
(Nara)
Kategori
Pembelaan
Diri
@triomacan2000 5.2.2.2 Makna Tweets @triomacan2000 Indikasi Dukungan Kepada Pasangan Fauzi Bowo (Foke) dan Nachrowi Ramli (Nara) Kategori Pencitraan Palsu 5.2.2.3 Makna Tweets @triomacan2000 Indikasi Dukungan Kepada Pasangan Fauzi Bowo (Foke) dan Nachrowi Ramli (Nara) Kategori Korupsi 5.2.2.4 Makna Tweets @triomacan2000 Indikasi Dukungan Kepada Pasangan Fauzi Bowo (Foke) dan Nachrowi Ramli (Nara) Kategori Penegasan Dukungan 5.3 Analisa Pseudonimitas dan Identitas @triomacan2000 pada Pilkada DKI Jakarta 2012 BAB VI Penutup 6.1 Kesimpulan 6.2 Saran
30