BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian adalah SMK Negeri 6 Surakarta dengan subyek penelitian adalah siswa kelas X Multimedia semester genap tahun pelajaran 2015/2016 pada materi struktur kontrol percabangan mata pelajaran pemrograman dasar . 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dimulai pada Bulan Desember 2015 sampai dengan Bulan Juni 2016. Kegiatan awal yang telah dilakukan adalah pengajuan judul. Selanjutnya penyusunan proposal penelitian yang selesai dibuat selama 4 bulan dan telah diseminarkan pada bulan Maret 2016. Penyusunan instrumen penelitian dan uji coba dilakukan pada bulan Maret 2016.
Tabel 3.1 Rencana Waktu Penelitian No
Bulan
Kegiatan
1
Pengajuan judul
2
Penyusunan
Des
Jan
proposal
penelitian 3
Penyusunan
instrumen
penelitian dan uji coba 4
Pengajuan perizinan dan koordinasi dengan kepala sekolah
serta
guru
pemrograman 5
Pelaksanaan penelitian
6
Analisis
hasil
data
penelitian 35
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
36
7
Penyusunan Laporan/Skripsi
8
Pelaksanaan ujian skripsi dan revisi
B. Desain Penelitian 1. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, metode eksperimen yang digunakan peneliti yaitu Quasi. Eksperimen dilaksanakan pada peserta didik kelas X yang diambil dua kelas, kemudian diambil data awal untuk mengetahui adakah perbedaan kemampuan awal antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas pertama sebagai kelas kontrol diberi perlakuan dengan model yang sudah diterapkan sebelumnya yaitu discovery learning , kelas kedua sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan kombinasi pembelajaran model project based learning dan teknik college ball. Penelitian yang bertujuan untuk membandingkan antara dua model pembelajaran tersebut melibatkan faktor lain yaitu minat peserta didik terhadap mata pelajaran pemrograman dasar yang dibagi menjadi tiga kategori. Kategori minat peserta didik terdiri dari kategori minat tinggi, sedang, dan rendah. Adapun rancangan penelitian menggunakan desain faktorial 2 x 3 dengan sel tak sama disajikan dalam Tabel 3.2
Tabel 3.2 Rancangan Penelitian Model Pembelajaran (A)
Minat (B) Tinggi
Sedang
Rendah
(π΅1)
(π΅2)
(π΅3)
Model Discovery Learning ( π΄1 )
π΄1 π΅1
π΄1 π΅2
π΄1 π΅3
Model Project Based Learning
π΄2 π΅1
π΄2 π΅2
π΄2 π΅3
kombinasi teknik College Ball (π΄2 )
37
Keterangan
:
π΄1 π΅1 : Kelompok siswa dengan model Discovery Learning yang memiliki minat tinggi. π΄1 π΅2 : Kelompok siswa dengan model Discovery Learning yang memiliki minat sedang. π΄1 π΅3 : Kelompok siswa dengan model Discovery Learning yang memiliki minat rendah. π΄2 π΅1 : Kelompok siswa dengan kombinasi model Project Based Learning dan teknik College Ball yang memiliki minat tinggi. π΄2 π΅2 : Kelompok siswa dengan kombinasi model Project Based Learning dan teknik College Ball yang memiliki minat sedang. π΄2 π΅3 : Kelompok siswa dengan model Project Based Learning yang memiliki minat rendah.
2. Variabel Penelitian Setiap penelitian diperlukan variabel, dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas mencakup model pembelajaran yang dipakai dan minat peserta didik, sedangkan variabel terikat berupa prestasi belajar peserta didik pada kompetensi dasar kontrol percabangan. a.
Variabel bebas yang pertama adalah model pembelajaran dalam penelitian ini model Discovery Learning dan model Project Based Learning kombinasi teknik College Ball. 1) Definisi operasional Strategi
pembelajaran
merupakan
pendekatan
dalam
pembelajaran dengan berbagai model, teknik atau metode. Model pembelajaran berupa kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang sistematis dalam mengorganisian pengalaman belajar bagi peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
38
2) Indikator Dalam penelitian ini menerapkan model Discovery Learning untuk kelas kontrol dan model Project Based Learning kombinasi teknik College Ball untuk kelas eksperimen. 3) Skala pengukuran Skala pengukuran untuk kombinasi model Project Based Learning dan teknik College Ball adalah nominal. b. Variabel bebas yang kedua adalah minat peserta didik 1) Definisi operasional Minat merupakan keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah
melihat,
mengamati
dan
membandingkan
serta
mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya. 2) Indikator Indikator yang digunakan untuk mengukur minat peserta didik adalah skor angket minat yang diberikan sebelum kedua kelas diberi perlakuan model pembelajaran. 3) Skala pengukuran Skala pengukuran untuk angket minat adalah skala pengukuran ordinal. c. Variabel Terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar peserta didik. 1) Definisi operasional Hasil yang telah didapat peserta didik dalam memaknai suatu pengetahuan yang diwujudkan dalam bentuk angka atau nilai dan perbuatan. 2) Indikator Indikator yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar adalah nilai tes prestasi belajar pada materi pokok kontrol percabangan. 3) Skala pengukuran
39
Skala pengukuran untuk nilai prestasi belajar adalah skala pengukuran interval.
C. Populasi dan Sampel Sampel dalam penelitian ini berjumlah 64 peserta didik yang terdiri dari kelas X Multimedia 1 dengan jumlah 32 siswa dan kelas X Multimedia 2 dengan jumlah 32 siswa. Sampel dari penelitian ini mencakup populasi subyek penelitian. D. Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling dalam penelitian ini mencakup dari keseluruhan populasi. Untuk memperoleh informasi yang diperlukan dalam penelitian ini, sampel diambil kelas X Multimedia. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas X Multimedia 1(X MM 1) dan kelas multimedia 2 (X MM 2) SMK Negeri 6 Surakarta 2015/2016 yang ditentukan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara acak. Jadi dapat ditentukan bahwa kelas X Multimedia 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X Multimedia 2 sebagai kelas kontrol. Penelitian ini membutuhkan dua instrumen yang berupa tes prestasi belajar dan angket minat. Sebelum instrumen siap diujicobakan (final field test) kepada responden, instrumen diuji melalui beberapa tahapan, yaitu pembentukkan itemitem, uji validasi oleh para ahli, dan uji coba instrumen. Peserta didik yang dijadikan subyek untuk uji coba instrumen adalah peserta didik kelas X RPL A dan X RPL SMK Negeri 2 Surakarta. Setelah melewati ketiga tahapan tersebut instrumen tes prestasi belajar dan angket minat dapat diujicobakan ke responden subyek penelitian (final field test). E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil dokumentasi, angket, dan tes. Adapun penjelasan metode yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut: 1.
Metode Dokumentasi
40
Dalam penelitian ini metode dokumentasi yang digunakan sebagai sumber data adalah nilai ujian akhir semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 kelas X Multimedia mata pelajaran pemrograman dasar. 2.
Metode Angket Metode angket digunakan untuk memperoleh data tentang minat. Di dalam angket ini memuat pernyataan-pernyataan mengenai minat peserta didik yang berjumlah 27 item pernyataan. Butir pernyataan tersebut memiliki lima alternatif jawaban sehingga peserta didik memperoleh skor yang sesuai dengan pilihan jawaban masing-masing. Pernyataan di dalam angket masuk dalam beberapa kategori indikator, yaitu kesadaran diri, perhatian, kecakapan berpikir rasional, kecakapan sosial, mengevaluasi, rasa ingin tahu, pengaruh interpersonal, dan pengaruh eksternal.
3.
Metode Tes Metode tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar peserta didik berbentuk soal pilihan ganda yang sebelumnya dilakukan dengan penyusunan kisi-kisi soal yang sesuai dengan silabus dan kompetensi inti kompetensi dasar (KIKD) materi pokok struktur kontrol percabangan mata pelajaran pemrograman dasar serta pembuatan kunci jawaban sebanyak 25 butir soal. Setiap jawaban benar mendapat skor 1 dan jawaban salah mendapat skor 0, perincian kisi-kisi tes selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4 dan Lampiran 5. Pengumpulan data dengan metode tes dilakukan melalui tes prestasi belajar. F. Validasi Instrumen Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian berupa tes hasil prestasi belajar dan
angket minat belajar pemrograman dasar bagi peserta didik. Kedua instrumen tersebut digunakan untuk mengukur seberapa besar peserta didik mampu menangkap dan mengikuti kegiatan pembelajaran pemrograman dasar. 1.
Instrumen Penilaian Prestasi Belajar
41
Sebelum soal tes diuji coba pertama-tama diuji cobakan dulu di kelas yang sudah menempuh kompetensi dasar memahami kontrol percabangan untuk menentukan uji validitas butir soal, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya beda. Uji coba instrumen tes prestasi belajar dilakukan pada kelas X RPL A SMK Negeri 2 Surakarta yang berjumlah 31 siswa, kemudian data hasil uji coba dianalisis melalui beberapa pengujian sebagai berikut: a. Validitas Isi Pengujian validitas isi dilakukan dengan membandingkan isi instrumen dengan isi atau rancangan yang telah ditetapkan (kisi-kisi instrumen atau matrik pengembangan instrumen) yang dikonsultasikan kepada pakarnya. Penelaahan validasi instrumen dilakukan oleh pakar yaitu dua orang ahli yang terdiri dari dosen ahli dan guru mata pelajaran pemrograman dasar di SMK Negeri 6 Surakarta. Dalam kisi-kisi terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor setiap pertanyaan diuraikan dalam ndikator sehingga pengujian validitas isi mudah dan sistematis. Kisi-kisi instrumen yang lengkap terdapat pada lampiran 4. Untuk menguji validitas butir instrumen lebih lanjut, maka setelah soal dikonsultasikan dengan pakarnya setelah itu dilakukan uji coba instrumen, dan dianalisis dengan analisis item. Pengujian validitas item dengan variabel yang memiliki tingkat pengukuran interval menggunakan korelasi Product Moment atau Pearsonβs Coefficient Of Correlation dengan bantuan Microsoft Excel 2007, rumus korelasi dapat dilihat pada persamaan 1.
ππ₯π¦ =
π β ππβ(β π)(β π) β{π β π 2 β(β π)2 }{π β π 2 β(β π)2 }
.................(1)
Keterangan : ππ₯π¦
= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel
yang dikorelasikan (x=X-πΜ
dan y=Y-πΜ
) β π π= jumlah kuadrat perkalian X dengan Y
42
π2
= kuadrat dari X
π2
= kuadrat dari Y
π
= banyaknya subyek yang dikenai tes Butir soal yang dinyatakan memenuhi syarat validitas dalam
penelitian ini adalah apabila ππ₯π¦ > π π‘ππππ . Hasil uji validitas soal prestasi belajar secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 10. b. Uji Reliabilitas Setelah memberikan angka-angka pada obyek atau kejadian sesuai dengan aturan, peneliti harus menghadapi masalah lain selain validitas yaitu keandalan/ reliabilitas. Untuk menghitung tingkat reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus Cronbach alpha yang dapat dilihat pada persamaan 2. π
π11 = (πβ1) (1 β
β π π 2 π π‘ 2
)........................... (2)
Keterangan : π11
: indeks reliabilitas instrumen
n
: banyaknya butir instrumen
π π 2
: variansi butir ke-i
π π‘ 2
: variansi skor total yang diperoleh subyek uji coba Tahapan setelah butir soal dinyatakan memenuhi syarat validitas
yang berjumlah 21 butir soal, dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Menurut Wiratna (2014) kriteria reliabilitas (π11) yang mempunyai indeks reliabilitas 0,6 atau lebih cukup nilai kemanfaatannya dalam arti instrumen dapat dipakai untuk melakukan pengukuran. Hasil uji reliabilitas soal tes prestasi belajar dapat dilihat secara rinci pada Lampiran 10. c. Taraf Kesukaran Besarnya indeks kesukaran atau p berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Jika suatu item mempunyai nilai p = 0, maka soal itu terlalu sukar karena tidak ada peserta tes yang menjawab benar, sedangkan item yang mempunyai nilai p = 1, artinya soal itu terlalu mudah karena setiap
43
peserta tes dapat menjawab dengan benar. Dari hasil uji coba pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi harga p, butir soal tersebut semakin mudah. Sedangkan pembagian kategori tingkat kesukaran dibagi menjadi tiga kategori seperti yang disajikan pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Kategori Tingkat Kesukaran Kategori
Tingkat Kesukaran (p)
Mudah
p > 0,70
Sedang
0,30 β€ p β€ 0,70
Sukar
p < 0,30 (Arikunto: 2012)
Persamaan yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran dengan proporsi menjawab benar adalah pada persamaan 3 : pο½
ο₯x
p
= proporsi menjawab benar atau tingkat kesukaran
Sm N Keterangan :
.............................. (3)
β x = banyaknya peserta tes yang menjawab benar Sm = skor maksimum N
= jumlah peserta tes Untuk perhitungan taraf kesukaran butir soal dapat dilihat pada
Lampiran 10. d. Daya Beda Daya beda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan rendah. Indeks daya beda didefinisikan sebagai selisih antara proporsi jawaban benar pada kelompok atas dengan proporsi jawaban benar pada kelompok bawah. Dari hasil uji coba dalam penelitian daya beda soal digunakan untuk membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang mempunyai
44
kemampuan rendah. Hasil uji beda soal materi pokok kontrol percabangan diolah dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2007. Kriteria indeks daya beda adalah sebagai berikut: 0,00-0,20
: Jelek
0,21-0,40
: Cukup
0,41-0,70
: Baik
0,71-1,00
: Baik Sekali Arikunto (2012: 227-232)
Perhitungan uji daya pembeda secara lengkap disajikan pada Lampiran 10. 2.
Instrumen Penilaian Angket Minat Peserta Didik Instrumen minat dalam penelitian ini berupa angket skala sikap. Jenis angket yang digunakan adalah angket langsung yang disertai dengan alternatif jawaban. Peserta didik mengisi angket dengan memilih salah satu jawaban yang disediakan. Untuk mengetahui baik atau tidaknya angket tersebut, maka dilakukan uji validitas isi dan reliabilitas serta uji konsistensi internal Penyusunan angket berdasarkan indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu, untuk mengetahui kualitas item angket perlu adanya uji validitas dan reliabilitas. Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian , instrumen angket minat diuji dengan uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui kualitas item angket. a. Uji Validitas Angket Pengujian validitas angket semua butir didalamnya harus mengukur hal yang sama dan menunjukkan kecenderungan yang sama pula. Konsistensi internal setiap butir dilihat dari korelasi antar skor butir-butir tersebut dengan skor totalnya. Untuk menghitung validitas angket menggunakan rumus Korelasi Produk Momen dengan rumus pada persamaan 1. ππ₯π¦ =
π β ππβ(β π)(β π) β{π β π 2 β(β π)2 }{π β π 2 β(β π)2 }
..............(1)
45
Keterangan : ππ₯π¦
= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel
yang dikorelasikan (x=X-πΜ
dan y=Y-πΜ
) β π π= jumlah kuadrat perkalian X dengan Y π2
= kuadrat dari X
π2
= kuadrat dari Y
π
= banyaknya subyek yang dikenai angket Hasil uji validitas angket minat peserta didik secara rinci dapat dilihat
di Lampiran 11. b.
Uji Reliabilitas Angket Suatu angket dikatakan reliabel apabila hasil ukur instrumen angket sama apabila sekiranya dilakukan pada orang yang sama dan pada waktu yang berbeda atau pada orang-orang yang berlainan (tetapi memiliki kondisi yang sama) pada waktu yang sama atau pada waktu yang berlainan. Untuk mengetahui reliabilitas angket digunakan teknik Croanbach Alpha, rumus dapat dilihat pada persamaan 2. π
π11=( πβ1) (1-
β π π2 π π‘2
).......................(2)
πΎππ‘πππππππ βΆ π11
: koefisien reliabilitas tes
π
: jumlah item
β π π2
: jumlah kuadrat S dari masing-masing item
π π‘2
: kuadrat dari S total keseluruhan item Hasil uji reliabilitas instrumen penilaian angket minat peserta didik
lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 11. G. Teknik Analisis Data Data nilai awal kemampuan peserta didik yang sudah didapatkan dianalisis dengan uji keseimbangan agar mendapatkan hasil yang baik yaitu tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok ekperimen pada kemampuan awalnya yang dikhawatirkan memengaruhi hasil penelitian
46
menggunakan uji-t dua pihak dan perlu memenuhi uji prasyarat analisis pada data hasil penelitian. Uji prasyarat analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dan uji homogenitas data dengan uji Levene. Lalu yang terakhir adalah pengujian hipotesis dengan analisis variansi dua arah. Setelah data memenuhi ketiga syarat pengujian tersebut maka dapat diambil kesimpulan yang stabil. 1.
Uji Keseimbangan Untuk mengetahui apakah sampel penelitian yang dipakai berasal dari kelas yang seimbang atau tidak maka perlu diuji dengan uji t dua pihak menggunakan bantuan SPSS 17.
π‘=
πΜ
1 β πΜ
2 β
π12 π22 π1 + π2
Keterangan πΜ
1
: nilai rata-rata kelas eksperimen 1
πΜ
2
: nilai rata-rata kelas eksperimen 2
π1
: jumlah sampel pada kelas eksperimen 1
π2
: jumlah sampel pada kelas eksperimen 2
π12
: varians kelas eksperimen 1
π 22
: varians kelas eksperimen 2
Dengan kriteria sebagai berikut : Ho
: Β΅1 = Β΅2 , tidak ada perbedaan antara rata-rata nilai pretes siswa
eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. π»1
: Β΅1 β Β΅2 , ada perbedaan antara rata-rata nilai pretes siswa
eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2.
2.
Uji Prasyarat a. Uji Normalitas
47
Uji normalitas data adalah uji prasyarat tentang kelayakan data untuk dianalisis dengan menggunakan statistik parametrik atau statistik nonparametrik. Data hasil penelitian yang diperoleh dapat diketahui bentuk distribusinya apakah normal atau tidak normal. Uji normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS 17, dengan rumus sebagai berikut: πΎπ· = 1.36
βπ1 +π2 π1 Γπ2
Keterangan : KD = Harga Kolmogorov-Smirnov π1
= Jumlah sampel yang diteliti
π2
= Jumlah sampel yang diharapkan
Dengan kriteria : Jika nilai Sig > 0,05 maka data berdistribusi normal Jika nilai Sig< 0,05 maka data tidak berdistribusi normal
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Leveneβs. Syarat agar analisis variansi dapat dilakukan adalah untuk mengetahui apakah variansi yang ada dari sejumlah populasi berasal dari perbedaan antar kelompok, bukan akibat dari perbedaan yang terjadi di dalam kelompok. Hipotesis statistik untuk uji homogenitas sebagai berikut. 1) Menentukan formulasi hipotesis Ho
: data varians homogen
π»πΌ
: data tidak varians homogen
2) Menentukan taraf nyata (Ξ±) dan nilai π₯ 2 Taraf nyata yang sering digunakan adalah 5% dan 1%. Nilai F dengan pembilang (π£1 ) = n-1 (untuk varian terbesar) dan penyebut (π£2 )= n-1 (untuk varian terkecil). 3) Menentukan kriteria pengujian Ho
: diterima apabila Fo β€ πΉ(π1)(π2)
48
: ditolah apabila Fo β₯ πΉ(π1)(π2)
Ho
4) Menentukan kriteria pengujian Fo =
π£ππππππ‘ π‘πππππ ππ π£ππππππ‘ π‘πππππππ
5) Kesimpulan Menyimpulkan apakah Ho diterima atau ditolak. Dalam penelitian ini uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 17 dengan kriteria apabila probabilitas (sig) > 0,05 maka variansi setiap sampel sama (homogen). 3. Uji Hipotesis Teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis variansi dua arah dengan bantuan SPSS 17. Analisis varian dua jalan (two ways anova) bertujuan untuk menentukan apakah terdapat perbedaan signifikan secara statistik pada beberapa variabel yang terjadi secara serentak antara dua tingkatan dalam dua variabel atau lebih. Rumusan-rumusan yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3. 4 Langkah-langkah Analisis Variansi Anava Sumber
Derajat
Jumlah
Keragaman
Bebas
Kuadrat
Nilai
b-1
π½πΎπ΅ 2
Tengah =
Baris
β Nilai
k-1
β
π½πΎπ΅ πβ1
π1 =
πΎππ΅ πΎππΊ
πΎππΎ =
π½πΎπΎ πβ1
π1 =
πΎππΎ πΎππΊ
π π2 ππ 2
=
F Hitung
πΎππ΅ =
π β π‘β1 π1
π½πΎπΎ
Tengah Kolom
Kuadrat Tengah
π β π‘β1 π1
π π2 ππ
49
Galat
(b-1)(k-1)
JKG = JKTJKB-JKK
Total
bk-1
πΎππΊ =
π½πΎπΊ (π β 1)(π β 1)
π½πΎπ π
π
2 = β β π₯ππ π=1 π=1
β
π2 ππ
Tahapan di atas berlanjut ke uji Post Hoc menggunakan uji Scheffe apabila Ho ditolak. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk melakukan perbandingan berpasangan antar kelompok rata-rata. Rumus metode Scheffe adalah : πΉππ =
(π1 β π2 )2 1 1 π
πΎπΊ [ + ] ππ ππ
Keterangan : πΉππ
= nilai πΉπππ pada perbandingan perlakuan ke-i
π1
= rata-rata pada sampel ke-i
π2
= rata-rata pada sampel ke-j
RKG = rata-rata galat kuadrat ππ
= ukuran sampel ke-i
ππ
= ukuran sampel ke-j Uji hipotesis dilakukan untuk menguji perbedaan kelompok
kontrol yang belajar Discovery Learning dengan kelompok eksperimen yang belajar menggunakan Project Based Learning kombinasi College Ball, pengaruh minat peserta didik terhadap prestasi belajar, dan pengaruh model dengan minat bersama-sama terhadap prestasi belajar menggunakan anava dua arah dengan rancangan faktorial dengan hipotesis awal sebagai berikut: 1) Hipotesis A
50
π»0π΄
: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
penerapan model Discovery Learning dan model Project Based Learning dengan kombinasi teknik College Ball terhadap prestasi belajar peserta didik pada materi kontrol percabangan SMK Negeri 6 Surakarta dalam mengikuti mata pelajaran pemrograman dasar Tahun Ajaran 2015/2016. π»1π΄
: Terdapat perbedaan yang signifikan antara penerapan
model Discovery Learning dan model Project Based Learning dengan kombinasi teknik College Ball terhadap prestasi belajar peserta didik pada materi kontrol percabangan SMK Negeri 6 Surakarta dalam mengikuti mata pelajaran pemrograman dasar Tahun Ajaran 2015/2016. 2) Hipotesis B π»0π΅
: Tidak terdapat perbedaan yang positif dan signifikan
antara kategori minat terhadap prestasi belajar peserta didik pada materi kontrol percabangan. π»1π΅
: Terdapat perbedaan yang positif dan signifikan antara
kategori minat terhadap prestasi belajar peserta didik pada materi kontrol percabangan. 3) Hipotesis C π»0πΆ
: Tidak terdapat perbedaan antara model pembelajaran dan
minat secara bersama-sama terhadap prestasi belajar peserta didik pada materi kontrol percabangan. π»1πΆ
: Terdapat perbedaan antara model pembelajaran dan minat
secara bersama-sama terhadap prestasi belajar peserta didik pada materi kontrol percabangan.
H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian meliputi beberapa tahapan yang meliputi: 1) Tahapan pendahuluan, yaitu merupakan langkah awal sebelum melakukan penelitian yang
51
dilakukan dengan tahapan observasi pada obyek penelitian.; 2) Pengumpulan data, yaitu dokumentasi arsip-arsip yang diperlukan peneliti pada sekolah yang bersangkutan, metode yang digunakan adalah dokumentasi.; 3) Penyusunan instrumen penelitian, yang peneliti gunakan adalah instrumen tes prestasi belajar dan angket minat peserta didik.; 4) Penulisan proposal; 5) Pelaksanaan penelitian; 6) Analisis data hasil eksperimen; 7) Penulisan laporan skripsi; 8) Pelaksanaan ujian skripsi dan revisi. Prosedur penelitian secara rinci digambarkan pada Gambar 3.1.
Pengumpulan
Penyusunan
Penulisan
Data
Instrumen
Proposal
Ujian Skripsi
Penulisan
Analisis Data
Pelaksanaan
dan revisi
Laporan
Hasil
Penelitian
Skripsi
Eksperimen
Pendahuluan
Gambar 3.1. Prosedur Penelitian