24
Bab III Metode Penelitian 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Arikunto (2008) penelitian tindakan kelas adalah tindakan penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktikpraktik pembelajaran di kelas secara lebih professional. Ciri utama dalam penelitian tindakan kelas yaitu adanya tindakan-tindakan (aksi) tertentu serta adanya siklus untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas. 3.1.2 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Cokro Kecamatan Blado Kabupaten Batang. Sekolah ini terletak di Kelurahan Cokro Kecamatan Blado Kabupaten Batang. 3.2
Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah siswa di kelas IV SD Negeri Cokro Kecamatan
Blado Kabupaten Batang. yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 18 siswa laki-laki sehingga jumlah siswanya adalah 31 siswa. Karakteristik siswa kelas IV SD Negeri Cokro Kondisi sosial ekonomi orang tua/wali siswa sangat beragam, ada yang sangat mampu, ada yang cukup tetapi tidak sedikit yang ekonomi orang tua/wali siswa sangat lemah. Pekerjaan orang tua/wali siswa ada yang pegawai, pengusaha, sampai buruh pabrik, banyak juga yang tani. Bahkan tidak sedikit pula yang hanya buruh tani. Tidak semua wali siswa peduli terhadap pendidikan. Ada beberapa prestasi yang diraih oleh siswa SD Negeri Cokro Kecamatan Blado Kabupaten Batang terutama di tingkat kecamatan baik di bidang akademik maupun non akademik.
3.3 Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan pada bulan Juli – September 2013 di Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014. Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan dalam tabel 3.1 di bawah ini:
24
25
Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
No.
Keterangan 1
1 2 3
Juli 2013 2 3 4
Waktu Agustus 2013 1 2 3 4
September 2013 1 2 3 4
Persiapan Pelaksanaan Pelaporan
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.4.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono; 2010:60). Variabel tersebut adalah sebagai berikut: a. Variabel Bebas Menurut Prayitno (2008: 9), Variabel Bebas (Variabel Independen) adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Jigsaw. b. Variabel Terikat Menurut Prayitno (2008: 9), Variabel Terikat (Variabel Dependen) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang sifatnya tidak dapat berdiri sendiri. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar. 3.4.2 Definisi Operasional a. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Arends, 1997). b. Hasil Belajar IPA Hasil belajar diperoleh dari tes formatif yang dikerjakan pada pertemuan akhir dari tiap siklus.
26
3.5 Rencana Tindakan Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus yang dipergunakan adalah model spiral, yang dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart, R melalui siklus yang terdiri dari 3 tahap yakni rencana tindakan, tindakan dan observasi, dan refleksi. Adapun gambar model spiralnya ditunjukkan melalui sebagaimana gambar berikut:
Gambar 3.1 Model Spiral dari Kemmis S. dan Mc.Taggart, R. Siklus I 1.
Perencanaan (Planning) a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan c. Menyusun tes formatif yang dilaksanakan diakhir siklus I d. Mengembangkan pembelajaran setelah siklus I
2.
Pelaksanaan Tindakan (Acting) 1.
Kegiatan Pendahuluan a.
Sebagai apersepsi, peserta didik diingatkan kembali tentang kompetensi dasar berkaitan dengan materi yang dipelajari
b.
Memberi motivasi agar peserta didik tertarik untuk mengikuti pelajaran
27
2.
c.
Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
d.
Menyampaikan langkah – langkah pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Kegiatan Inti Eksplorasi a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara heterogen yang masing masing terdiri 5 orang siswa. b. Guru memanggil ketua masing-masing kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi. c. Guru melakukan pembagian materi yang harus dipelajari pada masingmasing siswa dalam kelompok asal. Elaborasi a. Guru meminta siswa yang memiliki materi yang sama untuk membentuk kelompok yang disebut dengan kelompok ahli. Posisi tempat duduk harus diatur sehingga siswa dapat saling bertatap muka. b. Setelah selesai diskusi, guru meminta siswa yang bekerja dalam kelompok ahli untuk kembali ke kelompok awal masing-masing yaitu kelompok asal. c. Masing-masing siswa bergantian mengajarkan teman dalam kelompok asal tentang materi pelajaran yang dipelajari atau didiskusikan dalam kelompok ahli tadi. d. Guru memberikan kuis untuk siswa secara individual. e. Guru memberikan penghargaan pada kelompok melalui skor penghargaan berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual f.
Siswa bersama guru menyamakan persepsi dan merangkum materi yang telah dipelajari pada pertemuan tersebut.
Konfirmasi Guru memberikan klarifikasi dari kegiatan yang sudah dilakukan oleh siswa. 3.
Kegiatan Penutup a. Siswa dengan dibimbing guru menyimpulkan hasil belajar sesuai dengan hasil klarifikasi yang telah diberikan guru b. Siswa bersama guru melakukan refleksi bersama
28
c. Siswa diberi tugas untuk dikerjakan di rumah 3.
Pengamatan (Observing) Pada kegiatan ini peneliti melakukan pengamatan terhadap: 1.
Kemampuan guru dalam mengelola kelas.
2.
Proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw.
3.
Kemampuan guru dalam meningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses diskusi kelompok dan membuat pertanyaan
4.
4.
Keaktifan peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
5.
Hasil belajar peserta didik dalam evaluasi pembelajaran siklus I.
Refleksi (Reflecting) Mengkaji pelaksanan pembelajaran pada siklus pertama, mengevaluasi proses dan
hasil pembelajaran siklus I, kemudian membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus I, merencanakan tindak lanjut siklus II. Siklus II 1.
2.
Perencanaan (Planning) a.
Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b.
Mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan
c.
Menyusun tes formatif yang dilaksanakan diakhir siklus II
d.
Mengembangkan pembelajaran setelah siklus II
Pelaksanaan Tindakan (Acting) 1.
Kegiatan Pendahuluan a. Sebagai apersepsi, peserta didik diingatkan kembali tentang kompetensi dasar berkaitan dengan materi yang dipelajari b. Memberi motivasi agar peserta didik tertarik untuk mengikuti pelajaran c. Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. d. Menyampaikan langkah – langkah pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
2.
Kegiatan Inti Eksplorasi
29
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara heterogen yang masing masing terdiri 5 orang siswa. b. Guru memanggil ketua masing-masing kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi. c. Guru melakukan pembagian materi yang harus dipelajari pada masingmasing siswa dalam kelompok asal. Elaborasi a. Guru meminta siswa yang memiliki materi yang sama untuk membentuk kelompok yang disebut dengan kelompok ahli. Posisi tempat duduk harus diatur sehingga siswa dapat saling bertatap muka. b. Setelah selesai diskusi, guru meminta siswa yang bekerja dalam kelompok ahli untuk kembali ke kelompok awal masing-masing yaitu kelompok asal. c. Masing-masing siswa bergantian mengajarkan teman dalam kelompok asal tentang materi pelajaran yang dipelajari atau didiskusikan dalam kelompok ahli tadi. d. Guru memberikan kuis untuk siswa secara individual. e. Guru memberikan penghargaan pada kelompok melalui skor penghargaan berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual. f. Siswa bersama guru menyamakan persepsi dan merangkum materi yang telah dipelajari pada pertemuan tersebut. Konfirmasi Guru memberikan klarifikasi dari kegiatan yang sudah dilakukan oleh siswa 3.
Kegiatan Penutup a. Siswa dengan dibimbing guru menyimpulkan hasil belajar sesuai dengan hasil klarifikasi yang telah diberikan guru b. Siswa bersama guru melakukan refleksi bersama c. Siswa diberi tugas untuk dikerjakan di rumah
3.
Pengamatan (Observing) Pada kegiatan ini peneliti melakukan pengamatan terhadap: 1.
Kemampuan guru dalam mengelola kelas.
30
2.
Proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw.
3.
Kemampuan guru dalam meningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses diskusi kelompok dan membuat pertanyaan
4.
4.
Keaktifan peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
5.
Hasil belajar peserta didik dalam evaluasi pembelajaran siklus II.
Refleksi (Reflecting) Mengkaji pelaksanan pembelajaran pada siklus II, kemudian mengevaluasi proses
dan hasil pembelajaran siklus II, kemudian membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus II. Uraian diatas dapat digambarkan dengan gambar 3.2 di bawah ini :
Kondisi Awal
Tindakan
Kondisi Akhir
Guru mengajar Masih konvensional
Menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
Diduga dengan menggunakan hasil belajar siswa meningkat
Gambar.3.2 Bagan Alur Penelitian
Hasil Belajar Siswa Rendah
Siklus I Menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
Siklus II Menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan penggunaan alat peraga
31
3.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik tes dan non tes. 3.6.1 Teknik Tes Tes menurut Sudjana (2011:35) sebagai alat penilaian adalah pertanyaanpertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan) atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal IPA. Tabel 3.2 Kisi – Kisi Instrumen Hasil Belajar IPA Kelas 3 SD Negeri Cokro, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2013/2014 Siklus I
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Memahami 1.1. Mendeskrip hubungan sikan antara struktur hubungan organ tubuh antara manusia struktur dengan kerangka fungsinya, tubuh serta manusia pemeliharaan dengan nya fungsinya.
Indikator 1. Dapat menyebutkan bagian-bagian rangka. 2. Dapat menyebutkan fungsi rangka manusia 3. Dapat menjelaskan bagian-bagian tulang badan. 4. Menyebutkan contoh sendi dan ciri-cirinya. 5. Dapat menyebutkan bagian-bagian tulang anggota badan
Item Soal Nomor Instrumen Jml Soal 1 5 2 3
4 5
32
Tabel 3.3 Kisi – Kisi Instrumen Hasil Belajar IPA Kelas 3 SD Negeri Cokro, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2013/2014 Siklus II
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Memahami 1.1. Mendeskrip hubungan sikan antara struktur hubungan organ tubuh antara manusia struktur dengan kerangka fungsinya, tubuh serta manusia pemeliharaann dengan ya fungsinya.
Indikator 1. Dapat menyebutkan bagian-bagian rangka. 2. Dapat menyebutkan fungsi rangka manusia 3. Dapat menjelaskan bagian-bagian tulang badan. 4. Menyebutkan contoh sendi dan ciri-cirinya. 5. Dapat menyebutkan bagian-bagian tulang anggota badan
Item Soal Nomor Instrumen Jml Soal 1 5 2 3
4 5
3.6.2 Teknik Non Tes Observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera (Arikunto, 2006:156). Dalam observasi penelitian ini digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. 1.
Lembar Observasi. Lembar Observasi dikembangkan berdasarkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan langkah-langkah sebagai berikut: a.
Persiapan pembelajaran, penyampaian tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
b.
Penyajian materi pembelajaran
c.
Belajar dalam kelompok
d.
Bimbingan belajar dan bekerja dalam kelompok
e.
Evaluasi
f.
Penghargaan kelompok
33
Dalam penelitian ini peneliti menentukan aspek-aspek yang di analisa berupa jumlah jawaban yang benar, jumlah jawaban yang salah, nilai rata-rata kelas, ketuntasan belajar secara individu dan ketuntasan belajar secara klasikal. Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif yang dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan distribusi antar siklus, mean, skor minimal, skor maksimal dan persentase ketuntasan. Analisis tingkat keberhasilan atau persentase ketuntasan belajar siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung pada setiap siklusnya, dilakukan dengan cara memberikan evaluasi atau tes akhir siklus berupa soal tes tertulis, dihitung menggunakan rumus: a.
Pengukuran skor hasil belajar siswa dianalisa dengan menggunakan rumus:
Skor =
x 100 (skor mulai 0 - 100)
Keterangan: B = Banyaknya butir soal yang dijawab benar N = Banyaknya butir soal b.
Data nilai rata-rata dianalisa dengan rumus : X = ∑X ∑N
Keterangan
: X = nilai rata-rata ∑X = jumlah semua nilai siswa ∑N = jumlah siswa
c.
Data ketuntasan belajar dianalisa dengan rumus:
Ada dua ketuntasan belajar, yaitu secara perseorangan dan secara klasikal. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut : P
= ∑ jumlah siswa yang tuntas belajar
x 100 %
∑ jumlah siswa
Keterangan: P
= persentase
3.7 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan data berupa nilai tes yang dianalisis dengan analisis deskriptif kuantitatif yaitu berbentuk angka-
34
angka yang diperoleh dari tes tertulis dan deskriptif kualitatif yaitu berupa kata-kata atau penjelasan yang diperoleh dari lembar observasi. Kemudian hasilnya dianalisis dengan deskriptif komparatif, yaitu membandingkan nilai siklus I dan siklus II. Kemudian membuat kesimpulan berdasarkan hasil deskripsi data.
3.8
Indikator Kinerja Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian ini, dapat dilihat dengan indikator
sebagai berikut: Indikator keberhasilan siklus dalam penelitian ini adalah 75% siswa telah memenuhi nilai KKM yang telah ditentukan sekolah yaitu 70. Bila siswa belum memenuhi indikator yang ditentukan maka pembelajaran pada siklus tersebut harus diulang.