38
BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi. Salah satu ciri khas adalah adanya kolaborasi (kerjasama) antara praktisi (guru, kepsek, siswa, dll) dan peneliti dalam pemahaman kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan kesepakatan (action) (Arikunto, 2007: 63). Tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Sebelum kegiatan dilaksanakan terlebih dahulu meliputi kegiatan sebagai berikut: a. Perencanaan. Sebelum perencanaan dilaksanakan, perlu dilakukan survey di kelas V SD Negeri 2 Candiroto Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung. Dalam survey ditemukan beberapa kondisi yang mengakibatkan hasil belajar siswa rendah. Kenyataan yang terjadi seperti siswa yang selalu pasif saat pembelajaran berlangsung, guru yang selalu menggunakan metode yang monoton sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa rendah. Hal ini dapat dilihat pada perolehan nilai pada pembelajaran sebelumnya yaitu lebih dari sebagian besar siswa mendapatkan nilai rendah di bawah KKM yang telah ditentukan sekolah yaitu ≥ 65. Dari kendala yang mengakibatkan hasil belajar siswa rendah, maka persiapan perencanaan pembelajaran yang dilakukan adalah: 1. Mengidentifikasi masalah yang dihadapi guru dan siswa saat pembelajaran. 2. Merumuskan indikator yang akan dicapai. 3. Merancang pembelajaran berorientasi pada pembelajaran NHT dalm mata pelajaran Matematika melalui penyusunan RPP. 4. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. 5. Membuat lembar observasi siswa dan guru untuk melihat kondisi pembelajaran saat tindakan berlangsung. 6. Membuat lembar evaluasi untuk melihat hasil yang telah dilakukan.
38
39
b. Tindakan. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan dan siklus 2 terdiri dari 3 kali pertemuan. Tindakan siklus I dan siklus II dilaksanakan sesuai perencanaan yaitu : 1. Melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan NHT pada mata pelajaran Matematika pada siswa kelas V. 2. Melakukan penilaian pelaksanaan pembelajaran oleh observer (kerjasama siswa, guru kelas dan siswa dengan lembar observasi). 3. Melaksanakan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah pembelajaran berlangsung. c. Pengamatan (observasi). Observasi merupakan pengamatan dengan tujuan tertentu. Observasi dilakukan secara langsung pada saat pelaksanaan siklus pembelajaran di kelas dengan tujuan mengumpulkan data mengenai aktivitas guru dan siswa bertujuan dengan mengisi lembar observasi yang telah dibuat sesuai dengan yang terjadi pada saat pelaksanaan pembelajaran. Setelah pembelajaran 1 siklus selesai maka akan dijadikan refleksi. d. Refleksi. Kegiatan refleksi merupakan kegiatan mengevaluasi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Refleksi ini dilakukan terhadap guru dengan melihat segala aktivitas pembelajaran dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan LKS yang telah diamatinya. Dengan refleksi, segala kegiatan yang telah baik hendaknya dipertahankan dan kegiatan yang masih mengalami kekurangan dapat diperbaiki oleh guru supaya dalam pembelajaran siklus berikutnya kekurangan-kekurangan tersebut diperbaiki dan tidak terulang kembali.
40
3.2
Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian a. Setting Waktu. Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan pada bulan-bulan efektif dalam kegiatan belajar-mengajar semester 2 tahun pelajaran 2011-20112. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2012. b. Setting Tempat. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V Semester 2 tahun pelajaran 20112012 di SD Negeri 2 Candiroto kecamatan Candiroto kabupaten Temanggung. c. Karakteristik Subyek Penelitian. Karakteristik subyek dalam Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu siswa kelas V (lima) SD Negeri 2 Candiroto kecamatan Candiroto kabupaten Temanggung. SD Negeri 2 Candiroto berdasarkan lokasi termasuk wilayah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V sebanyak 25 siswa terdiri dari lakilaki 14 siswa dan perempuan 11 siswa. Kondisi ekonomi orang tua/wali siswa sangat beragam, ada yang mampu, ada yang cukup, dan yang kurang. Pekerjaan orang tua/wali siswa sebagian besar adalah petani, pedagang dan wiraswasta.
3.3
Variabel Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi. Dalam penelitian terdapat beberapa variabel sebagai berikut: a.
Variabel Terikat. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang sifatnya tidak berdiri sendiri. Variabel terikatnya adalah kejasama dan hasil belajar matematika siswa kelas V. Kerjasama merupakan proses interaksi siswa dengan siswa lain untuk mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu tim Hasil belajar adalah perubahan perilaku atau kemampuan siswa setelah menerima pengalaman belajar yang dapat diukur. Dalam penelitian ini cara mengetahui
41
kerjasama siswa dengan menggunakan lembar observasi kerjasama dan hasil belajar dengan menggunakan hasil tes evaluasi. b.
Variabel Bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri. Variabel bebasnya adalah pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan LKS. NHT merupakan pembelajaran berkelompok yang setiap siswa diberikan nomor kemudian menunjuk seorang siswa dengan memanggil nomor secara acak untuk memnyampaikan hasil diskusinya. LKS merupakan lembaran kertas yang intinya berisi informasi dari guru kepada siswa yang berupa tugas atau soal latihan yang berkaitan dengan materi yang diajarkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan LKS sebagai berikut: a. Kegiatan awal 1. Guru melakukan apersepsi kepada siswa. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 3. Guru menjelaskan tentang langkah-langkah pembelajaran NHT. b. Kegiatan inti Guru memberikan informasi tetang materi yang dipelajari. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe NHT Tahap Penomoran: 1. Guru membagi siswa dalam kelompok yang beranggotakan 3- 5 orang secara heterogen. 2. Siswa bergabung dengan kelompoknya, kemudian setiap anggota kelompok diberikan nomor 1 sampai 5. Tahap mengajukan pertanyaan: Guru mengajukan pertanyaan berupa tugas atau LKS untuk untuk dikerjakan didalam kelompok. Tahap berfikir bersama:
42
Siswa berpikir bersama dan menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan tersebut dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tersebut. Tahap menjawab: 1.
Guru memanggil siswa dengan nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai berdiri mencoba untuk menjawab pertanyaan atau mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya untuk seluruh kelas.
2. Kelompok lain diberi kesempatan untuk berpendapat dan bertanya terhadap hasil diskusi kelompok tersebut dan menciptakan diskusi kelas sehingga peserta didk dapat menemukan jawaban yang utuh. 3. Guru meluruskan kesalahan pemahaman kemudian memberi penguatan. c. Kegiatan akhir 1. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi dan melakukan refleksi. 2. Guru mengamati hasil yang diperoleh masing-masing kelompok kemudian memberikan penghargaan bagi kelompok yang berhasil dan memberikan semangat bagi kelompok yang belum berhasil dengan baik. 3. Sebagai tindak lanjut guru memberikan pekerjaan rumah atau tes evaluasi. 4. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. 3.4
Rencana Tindakan. Rancangan penelitian tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral, yang dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart, R melalui siklus yang terdiri dari 3 tahap yakni rencana tindakan, tindakan dan observasi, dan refleksi. Adapun gambar model spiralnya ditunjukkan melalui gambar sebagai berikut:
43
Gambar 3.1 PTK Model Spiral dari Kemmis S. dan Mc.Taggart, R. Rancangan penelitian tersebut bila digambarkan adalah sebagai berikut: 1.
Perencanaan I.
2.
Implementasi Tindakan dan Observasi I.
3.
Refleksi I.
4.
Rencana II.
5.
Implementasi Tindakan dan Observasi II.
6.
Refleksi II. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Model Spiral dari C. Kemmis dan Mc.
Taggart, R. 1. Rencana Siklus I a. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang sifat-sifat bangun datar, alat bantu/media yang digunakan dalam pembelajaran ini antara lain LKS, perangkat evaluasi yang meliputi rubrik penilaian dan butir-butir soal, serta lembar observasi pelaksanaan RPP, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat untuk tiga kali pertemuan dalam (6x35 menit). b. Implementasi Tindakan dan Observasi Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. Guru mengajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan LKS.
44
Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Observasi dilakukan oleh observer untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang menerapkan metode pembelajaran NHT berbantuan LKS. Observer menggunakan lembar observasi untuk mengumpulkan data aktifitas pembelajaran, baik pembelajaran guru, aktifitas siswa dalam pembelajaran dan kerjasama siswa dalam kelompok. c. Refleksi Data dikumpulkan kemudian dianalisis oleh peneliti. Analisis dilakukan dengan cara mengukur baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Data yang diperoleh dikumpulkan kemudian dianalisis bagaimana kerjasama dan hasil belajar siswa dan bagaimana hasil pembelajaran guru. Kemudian direfleksikan hasil analisis yang telah dikerjakan. a) Apakah pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan LKS berjalan efektif ? b) Apakah ada hambatan yang dihadapi dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan LKS? c) Berapakah jumlah siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar dan rata-rata kerjasama? d) Apakah telah mencapai target yang diinginkan sesuai dengan yang diharapkan? Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan siklus II. 2. Rencana Siklus II a. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sama dengan Siklus I yaitu penyusunan perangkat pembelajaran meliputi RPP tentang sifat-sifat
45
bangun ruang, LKS, Lembar Penilaian, serta lembar observasi. RPP dalam siklus ini dibuat untuk tiga kali pertemuan dalam (6x35 menit). Namun dalam Siklus II ini perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi pada Siklus I. Tindakan pada Siklus II ini disertai dengan penambahan/penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah pada Siklus I. b. Tindakan dan observasi Peneliti melakukan tindakan ulang pada siklus I, setelah melihat hasilnya. Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Implementasi Tindakan dan Observasi. Kegiatan yang dilakukan
tahap
ini
adalah
menerapkan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. Guru mengajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan LKS. Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Observasi dilakukan oleh observer untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang menerapkan metode pembelajaran NHT berbantuan LKS. Observer menggunakan lembar observasi untuk mengumpulkan data aktifitas pembelajaran, baik pembelajaran guru, aktifitas siswa dalam pembelajaran dan kerjasama siswa dalam kelompok. c. Refleksi Peneliti menganalisis semua tindakan pada siklus I dan siklus II, kemudian melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang dilakukan dalam tindakan kelas dan diharapkan siswa mengalami peningkatan hasil belajar. Data yang telah dicatat dalam lembar pengamatan baik siswa ataupun guru serta kerjasama siswa dan penilaian dalam menyelesaikan tes evaluasi dianalisis untuk mendapat kesimpulan. Hasil analisis dicatat apakah pada setiap tahapan sudah menunjukkan peningkatan atau belum. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kerjasama dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan demikian pelaksanaan dapat lebih baik. Hasil
46
refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan. 3.5
Cara Pengumpulan Data Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif adalah data yang diperoleh langsung dari hasil pengamatan siswa dan guru dan data kuantitatif adalah data yang diperoleh langsung dari hasil kerjasama siswa dan nilai yang diperoleh dari tes evaluasi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah: a. Tes Guru memberi tes sebagai sarana mengevaluasi siswa guna mengukur tingkat keberhasilan siswa belajar melalui pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan LKS. Tes hasil belajar dilakukan setelah pembelajaran Matematika selesai di setiap akhir siklus. Alat pengumpulan data berupa teknis tes tertulis di bagi menjadi dua yaitu butir soal tes untuk siklus 1 dan butir soal tes untuk siklus 2. Tes yang digunakan adalah tes tertulis yang berbentuk tes pilihan ganda sebanyak 20 pada siklus I dan 20 pada siklus II. b. Non tes Non tes dalam penelitian ini berupa Observasi. Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapi dengan format atau blanko pengamat sebagai instrument. Format yang sesuai item-item tentang kejadian atau tingkah aku yang digambarkan akan terjadi (Arikunto, 2002: 4). Tahap observasi sebenarnya berjalan bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan. Observasi digunakan untuk mendapat nilai tentang kerjasama siswa, pengajaran guru dan aktifitas siswa didalam kelas, sehingga bisa dilihat di dalam pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang diharapkan. observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan LKS. Pada tahap ini, observer melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan
47
data ini dilakukan dengan menggunakan lembar instrumen observasi yang telah dibuat sebelumnya. 3.6
Instrumen Pengumpulan Data a.
Variabel terikat Instrumen yang akan digunakan dalam terikat adalah kerjasama dalam bentuk nilai rata-rata dari lembar observasi dan hasil belajar dalam bentuk tes tertulis.
Tes ini dilakukan untuk mendapatkan hasil belajar siswa pada
pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan LKS. Dalam pengukuran variabel ini observasi kerjasama mencakup 9 indikator ketrampilan-ketrampilan kooperatif. Setiap indikator menggunakan skala rating scale, karena dengan skala ini data yang diperoleh berupa angka. Jawaban dapat dibuat skor 1, 2, 3, dan 4. Sedangkan hasil belajar menggunakan tes tertulis dengan tes evaluasi akhir siklus. Adapun kisi–kisi instrumen kerjasama dan hasil belajar sebagai berikut: Tabel 3.1 Kisi-Kisi observasi kerjasama No.
Aspek yang dinilai
Nomor
1
Menggunakan kesepakatan
1
2
Menghargai kontribusi
2
3
Mengambil giliran dan berbagi tugas
3
4
Berada dalam kelompok
4
5
Berada dalam tugas
5
6
Mendorong partisipasi
6
7
Mengundang orang lain
7
8
Menyelesaikan tugas tepat waktu
8
9
Menghormati perbedaan individu
9
Jumlah
9
48
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Tes Siklus I Kompetensi Dasar
Indikator
No Item soal
6.1.Mengidentifikasi
1. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar 1, ,2 ,3 ,4 ,5, 7 sifat-sifat Bangun persegi, persegi panjang, segitiga, Datar.
trapesium,
jajaran
genjang,
belah
ketupat, layang-layang dan lingkaran. 2. Menyebutkan sifat-sifat bangun datar 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, persegi, persegi panjang, segitiga, 14, 15, 16, trapesium, jajaran genjang, belah ketupat, layang-layang dan lingkaran. 3. Menggambar bangun datar. Jumlah
17, 18, 19, 20, 20
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Tes Siklus II Kompetensi Dasar
Indikator
No Item soal
6.2
Mengidentifikasi 4. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang 1, ,2 ,3 ,4 ,5, 7, 8, 9, 10, Sifat-sifat Bangun kubus, balok, prisma segiriga, limas 15, 16 Ruang. segiempat, kerucut, tabung, dan bola. 5. Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang 11, 12, 13, 14, 17, 18, kubus, balok, prisma segiriga, limas 19, 20 segiempat, kerucut, tabung, dan bola.
Jumlah
20
49
b. Variabel bebas Instrumen yang akan digunakan dalam bebas adalah lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk mengukur aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan LKS. Instrumen penelitian lembar observasi diukur dengan ranting scale. Dalam model ranting scale, akan didapat jawaban 1, 2, 3, 4, dan 5 Lembar observasi ini berbentuk cheklist yaitu dengan cara mengisi jawaban dengan memberi tanda cheklist (v) pada kolom jawaban 1, 2, 3, 4, dan 5 sesuai dengan penerapan yang dilakukan ataupun aktifitas guru dan siswa. Adapun kisi–kisi instrumen pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan LKS yang mengacu pada langkah-langkah kooperatif tipe NHT berbantuan LKS sebagai berikut: Tabel 3.4 Kisi-Kisi Observasi Guru No
Kegiatan
1
Awal
2
Inti
Indikator
No Item soal
- Guru mengawali pembelajaran dengan memberi apersepsi yang berkaitan dengan materi. - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. - Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran menggunakan NHT.
1, ,2 ,3
- Guru menyampaikan materi dengan baik. - Guru membagi siswa dalam kelompok secara heterogen. - Guru memberikan penomoran kesetiap siswa dalam kelompok yang bertujuan untuk pembelajaran menggunakan metode NHT. - Guru membimbing siswa untuk bekerjasama menyelesaikan masalah dalam LKS. - Guru menunjuk siswa atau perwakilan kelompok dengan memanggil nomor tertentu untuk menyampaikan hasil diskusi. - Guru sebagai moderator dalam diskusi kelas. - Guru meluruskan kesalahpahaman dan memberi penguatan.
4 ,5, 7, 8, 9, 10
50
3
Akhir
- Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan bersama dan melakukan refleksi. - Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang berhasil dan memberikan semangat bagi kelompok yang belum berhasil dengan baik. - Guru memberi tindak lanjut berupa PR atau soal evaluasi dan menyampaikan pembelajaran yang akan dipelajari selanjutnya. Jumlah
11, 12, 13.
13
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Observasi siswa no
Kegiatan
1
Awal
2
3
Inti
Akhir
Indikator
No Item soal
- Siswa memperhatikan dan menanggapi apersepsi yang diberikan guru. - Siswa mendengarkan secara seksama ketika dijelaskan tujuan pembelajaran. - Siswa menyimak langkah-langkah pembelajaran menggunakan NHT. - Siswa menyimak dengan baik ketika dijelaskan materi pelajaran. - Siswa bergabung dengan kelompoknya. - Siswa menerima nomor dan LKS dengan baik. - Siswa bekerjasama dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah dalam LKS. - Siswa yang dipanggil nomornya maju kedepan sebagai perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi. - Siswa memberi tanggapan hasil diskusi kelompok lain. - Siswa memperhatikan pelurusan kesalah pahaman dan yang diberikan guru. - Siswa menerima penghargaan dan semangat yang diberikan oleh guru. - Siswa menarik kesimpulan bersama dan melakukan refleksi. - Siswa menerima tindak lanjut berupa PR atau soal evaluasi dan menyimak pembelajaran yang akan dipelajari selanjutnya. Jumlah
1, ,2 ,3
4 ,5, 7, 8, 9, 10
11, 12, 13.
13
51
3.7
Uji Validitas dan Reabilitas Instrument Tes Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan/ kesahihan sebuah instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas tes dihitung dengan cara mengkorelasikan antara nilai yang diperoleh dari setiap butir soal dengan keseluruhan yang diperoleh. Menurut Sugiyono (2010: 126) menyatakan suatu item instrument penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item total correlation > 0,3. Uji validitas masing–masing soal dalam tes kemampuan awal ini dilihat dari korelasi antara skor–skor butir soal dengan skor totalnya. Validitas butir ini dihitung dengan menggunakan Statistical Package For The Social Science (SPSS) versi 17.0. Dari hasil perhitungan validitas di SD uji coba yaitu SD Negeri 2 Batursari dengan jumlah responden 23 siswa adalah dari hasil validitas berdasarkan rentang koefisien validitas, soal siklus I dari 30 item soal adalah 20 soal yang valid dan 10 soal yang tidak valid , soal siklus II dari 35 item soal adalah 20 soal yang valid dan 15 soal yang tidak valid karena corrected item to total correlation < 0,3. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dianggap baik. Reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat diandalkan. Untuk menguji reliabilitas instrument dilakukan analisis factorial dengan konstruk satu faktor untuk setiap perangkat dengan merujuk teori koefisien reliabilitas alpha dari Cronbach. Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery sebagai berikut: ≤ 0,7
:Tidak dapat diterima
0,7 < a ≤ 0,8
: Dapat diterima
0,8 < a ≤ 0,9
: Reliabilitas bagus
> 0,9
: Reliabilitas memuaskan
Untuk menguji instrumen penelitian ini digunakan teknik Cronbach’s Alpha dengan memakai program SPSS 17.0. Hasil perhitungan reliabilitas soal tes di SD Negeri 2 Batursari menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah 0.944 pada soal siklus I dan 0.949 pada soal siklus II yang artinya reliabilitas memuaskan.
52
3.8
Indikator Keberhasilan Indikator hasil dari penelitian ini adalah ketercapaian rata-rata kerjasama siswa dalam satu kelas dan hasil belajar siswa. Peneliti memberikan patokan rata-rata kelas ≥ 75 dari jumlah keseluruhan siswa telah bekerjasama berdasarkan hasil kerjasama siswa dan 80% dari jumlah keseluruhan siswa mencapai kentuntasan belajar siswa dengan memperoleh nilai ≥ 65 sesuai dengan KKM dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan LKS.
3.9
Teknik Analisis Data Data yang telah diperoleh akan dianalisis menggunakan deskriptif komparatif untuk data kuantitatif yaitu membandingkan kerjasama dan nilai tes kondisi awal, nilai setelah siklus 1, dan nilai setelah siklus 2. Sedangkan untuk data kualitatif dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap–tiap siklus. Analisis data terhadap hasil penelitian dijelaskan sebagai berikut: a. Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa nilai kerjasama dengan menghitung rata-rata kerjasama dalam satu kelas dan hasil belajar dengan cara persentase dengan menghitung ketuntasan belajar siswa secara individu. b. Data kualitatif diperoleh dari observasi yang dilakukan oleh observer mengenai proses pembelajaran NHT berbantuan LKS. Data diperoleh dari lembar observasi guru dan siswa.