BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian adalah sekolah SMK Negeri 1 Gorontalo, khususnya kelas X1 jurusan Administrasi Perkantoran Tahun Ajaran 2012/2013 dan waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai bulan Juli 2013. 3.2 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain satu variabel yaitu Kematangan Karir. 3.3 Variabel Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat dikemukakan bahwa penelitian ini terdapat satu variabel yang dijadikan fokus kajian penelitian yaitu kematangan karir dengan indikator-indikator berdasarkan pendapat Supriatna yaitu sebagai berikut: a. Informasi tentang dunia kerja (world of word information). b. pengetahuan tentang kelompok pekerjaan yang lebih disukai (knowledge of preferred occupational group). c. Membuat keputusan karir (career decision making). d. Perencanaan karir (career planning). e. Eksplorasi karir (career exploration). f. realisme keputusan karir (realism). g. Faktor-faktor penyebab ketidakmatangan karir yang terdiri dari faktor pribadi (internal) dan faktor lingkungan (eksternal).
30
3.4 Devinisi Operasional Alvarez et al (Alvarez, 2008: 753) mengungkapkan kematangan karir “as behaviors that a person manifest in the intent to carry out different career developmental task, appropriate to each stage of maturity”. Definisi ini menekankan bahwa kematangan karir sebagai perwujudan perilaku seseorang untuk mencapai tugas-tugas perkembangan karir sesuai dengan tahapan kematangannya. Crites (Alvarez, 2008: 753) compares a person's maturity with others whodiffer in age, but are in the same stage of maturity, for example, students in the exploratory stage (15-21 years). Definisi ini diartikan sebagai perbandingan kedewasaan seseorang dengan orang lain yang memiliki perbedaan usia, tetapi berada pada tahap kematangan yang sama, seperti siswa yang berada pada tahap eksplorasi. Super menyatakan bahwa kematangan karir adalah ketika individu siap membuat pilihan yang sesuai pada saat mereka telah terlibat dalam perencanaan, eksplorasi, pengetahuan diri, dan memiliki pengetahuan pekerjaan yang sesuai dan pengetahuan dalam pengambilan keputusan (Greenhaus dan Callanan, 2006:125). Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kematangan karir adalah suatu tahapan hidup yang menekankan pada kesiapan individu untuk mencari informasi karir, merencanakan karir dan membuat keputusan karir sebagai perwujudan perilaku seseorang untuk mencapai tugas-tugas perkembangan karir sesuai dengan tahapan kematangannya. Secara operasional, yang dimaksud dengan kematangan karir dalam penelitian ini adalah skor total dari kesiapan siswa SMK dalam: (a) merencanakan karir; (b) melakukan eksplorasi
karir; (c) pengetahuan tentang dunia kerja; (d) membuat keputusan karir; (e) mengetahui secara jelas kelompok pekerjaan yang disukai;. Dan (f) realisme keputusan karir. 3.5 Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2005:55), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kuantitas karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Berdasarkan pengertian ini maka populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X1 jurusan Administrasi perkantoran di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo yang berjumlah 216 siswa yang terdiri atas 7 kelas. Pengambilan sampel secara acak dengan teknik random sampling. Jumlah siswa yang menjadi sampel penilitian adalah 20% dari populasi. Pengambilan sampel tersebut berdasarkan pendapat Arikunto (dalam Herawati, 2010:14) apabila populasinya kurang dari 100 orang, maka seluruhnya dijadikan sampel sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Sedangkan jika populasinya besar dapat diambil antara 10-15% atau lebih, tergantung dari kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana. Berikut ini disajikan tabel 2 tentang populasi dan sampel. Tabel 2 Populasi dan Sampel Kelas XI AP 1 XI AP 2 XI AP 3 X1 AP 4 X1 AP 5 X1 AP 6 XI AP 7 Jumlah
Populasi 30 30 31 32 31 30 32 216
Sampel 6 6 6 6 6 6 7 43
Sampel yang berjumlah 43 siswa diperoleh dari hasil pengacakan (random) yang dilakukan dengan dua cara yaitu: pada kelas XI AP 1, XI AP 3 dan XI AP 5 dilakukan dengan cara memberikan potongan kertas berisi nama tokoh dan yang memperoleh kode nomor akan dijadikan sebagai sampel sedangkan empat kelas lainnya dilakukan dengan cara memberikan nomor urut kepada setiap siswa kemudian mengundi nomor-nomor tersebut. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan digunakan wawancara sebagai pelengkap. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan pertanyaan dan pernyataan tertutup. Pertanyaan atau pernyataan tertutup adalah pertanyaan atau pernyataan yang telah mendapat pengarahan dari penyusun angket. Siswa tinggal memilih jawaban – jawaban yang telah disediakan dalam angket tersebut. Jadi, jawabannya terikat dan siswa tidak dapat memberikan jawaban secara bebas. Dari hasil validitas 89 item pernyataan, terdapat 55 item yang valid dan 34 item yang tidak
valid
yang
terdapat
pada
item
1,2,4,5,6,7,8,9,12,13,14,15,16,17,18,47,48,23,25,26,27,28,29,30,31,32,33,34,35,36,37,38,39, dan 40 dapat dilihat pada lampiran hasil pengolahan data validitas dan reliabilitas. 3.7 Analisis Data 3.7.1 Uji Validitas Pengujian validitas instrumen penelitian ini menggunakan korelasi Pearson. Cara analisisnya dengan cara menghitung koefisien korelasi antara masing-masing nilai pada nomor pernyataan dengan nilai total dari nomor pernyataan tersebut. Dengan menggunakan rumus:
( Arikunto, 2010:213)
Dimana: r hitung
= Koefisien korelasi Skor untuk setiap item
Skor total untuk keseluruhan item
n
= Jumlah responden
Selanjutnya
koefisien
korelasi
yang
diperoleh
r
diuji
signifikansinya
dengan
membandingkannya dengan r tabel. Bila r hitung > r tabel, maka nomor pernyataan tersebut valid. Untuk r tabel diperoleh nilai 0.195 karena jumlah sampel uji coba angket adalah 100 responden. Pengolahan data dilakukan melalui program Ms. EXCEL. 3.7.2 Uji Reliabilitas Uji realiabilitas instrumen ini menggunakan Cronbach Alpha dengan cara menghitung koefisien reliabilitas instrument dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: r
= koefisien realibilitas instrumen (Cronbach alpha)
k
= banyaknya butir soal = total varians butir = total varians
Berdasarkan hasil perhitungan EXCEL diperoleh: k
= 55 = 76,54
= 3295,060
Maka:
=
=
= 0.98 Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas instrumen kematangan karir yang diuji cobakan dibandingkan dengan nilai r tabel n =100
dan taraf signifikan
, adalah 0.195, maka
didapat nilai r-hitung 0.98 > r-tabel 0.195, perbandingan ini menunjukan hasil yang signifikan dengan kata lain reliabilitas instrumen ini baik atau dapat dipercaya. 3.7.3 Menentukan Persentase Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif, dengan menggunakan tabel frekuensi (persentasi) dengan formulasi sebagai berikut:
P
f x100% n
Dimana: P
= Persentasi
f
= Frekuensi
n
= Banyaknya responden
100
= Bilangan tetap
Sudjana (dalam Muharani, 2009: 33)
Kemudian untuk mengklasifikasikan kematangan karir siswa kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran, digunakan teknik analisis sebagai berikut:
P
Sr
S min x100% R
Dimana: P
= Persentasi
Sr
= Skor indikator/responden
Smin
= Skor minimal yang mungkin dicapai
R
= Selisih antara skor maksimal dengan skor minimal
Selanjutnya kematangan karir siswa akan diklasifikasikan seperti pada tabel 3 tentang klasifikasi kematangan karir. Tabel 3 Klasifikasi Kematangan Karir Skor Persentase
Klasifikasi
76 % – 100%
Matang
56% - 75%
Cukup Matang
40% - 55%
Kurang Matang
0% - 39%
Tidak Matang
Arikunto (dalam Muharani, 2009: 34)