BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif
dengan pendekatan deskriptif. Jenis Penelitian ini
dipilih karena peneliti ingin melihat atau menggali pemahaman serta pemaknaan yang mendalam terhadap apa terjadi pada individu atau kelompok dalam konteks ini adalah lansia yang mengalami stroke (Creswell, 2009). 3.2 Unit Analisis Fokus dalam penelitian ini adalah gambaran kualitas hidup lansia pasca stroke. Doman fisik, psikologis, hubungan sosial dan lingkungan dalam kualitas hidup dijadikan sebagai kerangka domain peneliti dengan menggunakan model kualitas hidup WHOQOL-BREF sebagai acuan dalam penelitian dan meskipun
menggunakan
model WHOQOL-BREF
sebagai
acuan yang mana sudah ada standar penelitian dalam bentuk kuantitatif dengan domain-domain yang ada, peneliti lebih memutuskan untuk menggali lebih dalam lagi dari domaindomain yang ada pada model WHOQOL-BREF dalam bentuk kualitatif.
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti melakukan penelitian ini dalam waktu 2 minggu yaitu pada tanggal 13 - 27 April 2016. Penelitian ini dilakukan di Panti Sosial Menara Kasih (PSMK) Salatiga. Peneliti memilih PSMK sebagai tempat penelitian karena PSMK merupakan panti sosial yang baru dibuka pada tahun 2012 dan belum ada penelitian
sebelumnya
yang
dilakukan
di
PSMK
serta
merupakan salah satu panti di Salatiga yang menerima lansia dengan hambatan mobilitas fisik. 3.4 Partisipan Penelitian/sumber data Dalam menentukan pastisipan, peneliti menggunakan teknik purposive sampling .Teknik purposive sampling adalah suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti, sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam,2003). Kritieria sampel yang dipilih peneliti yaitu lansia berumur 60 tahun keatas, lansia yang pernah mengalami stroke atau pasca stroke, bersedia menjadi responden dan mau menandatangani lembar persetujuan serta mampu berkomunikasi secara verbal. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 3 orang.
3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah wawancara mendalam (in-depth interview). Kata-kata dan tindakan dicatat melalui pencatatan tertulis atau melalui perekam video/audio tape. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini termasuk dalam wawancara semi terstruktur. Jenis wawancara ini termasuk dalam kategori in-depth interview,
yang
dalam
pelaksanaannya
lebih
luas
dan
mendalam bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. 3.7 Analisa Data Analisis data yang digunakan peneliti ialah model Miles dan Huberman (Yusuf, 2007). Model analisis selama di lapangan dengan komponen analisis data sebagai berikut: a. Reduksi data Reduksi data adalah kegiatan yang tidak terpisahkan dari analisis data yang merupakan suatu bentuk analisis yang mempertajam,
memilih,
memfokuskan,
membuang
dan
mengorganisasikan data dalam satu cara, dimana kesimpulan akhir dapat digambarkan dan diverifikasikan. b. Display (penyajian data) Kegiatan utama kedua dalam analisis data yaitu display (penyajian data). Display merupakan kumpulan informasi yang telah tersusun yang membolehkan penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Model penyajian data yang digunakan dalam bentuk deskriptif. c. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi Kegiatan
utama ketiga
dalam
analisis
data
yaitu
penarikan kesimpulan/verifikasi. Sejak awal pengumpulan data, peneliti telah mencatat dan memberi makna sesuatu yang dilihat atau diwawancarainya. Luasnya dan lengkapnya catatan lapangan, jenis metodologi yang digunakan dalam pengesahan dan pengolahan data, serta pengalaman peneliti dalam penelitian kualitatif akan memberi warna kesimpulan penelitian. Kesimpulan yang dibuat bukan sekali jadi. 3.8 Uji Keabsahan Data Untuk menjaga keabsahan data (validitas), maka dilakukan dengan pendekatan atau metode Triangulasi. Metode triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2007). Metode triangulasi yang digunakan peneliti adalah triangulasi teknik yang berarti mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, data yang diperoleh dengan wawancara lalu dicek dengan observasi. (Sugiyono, 2011).
3.9 Etika Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan etika penelitian sesuai ketentuan penelitian yang menggunakan manusia sebagai subjek penelitian, menurut Nursalam (2003) antara lain: 1. Informed consent Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan partisipan penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi informan. Tujuannya agar informan mengerti maksud dan tujuan penelitian. Beberapa informasi yang harus ada antar lain: identitas partisipan, tujuan dilakukan tindakan, jenis data yang dibutuhkan, prosedur pelaksanaan penelitian, manfaat, kerahasiaan informasi dan lain-lain. 2. Anonymity (tanpa nama) Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak mencantumkan nama partisipan dan hanya menuliskan kode/inisial pada lembar pengumpulan data atau masalah penelitian yang akan disajikan. 3. Confidentiality (kerahasiaan)
Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti dan tidak disampaikan pada pihak lain, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil penelitian.