BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan pendekatan penelitian deskriptif dan asosiatif. Metode deskriptif akan digunakan penulis untuk mengamati secara seksama aspek-aspek tertentu yang berkaitan erat dengan masalah yang diteliti sehingga diperoleh data-data yang menunjang penyusunan laporan penelitian. Data yang diperoleh tersebut diolah, dianalisis, dan kemudian disimpulkan. Penelitian deskriptif menurut Sugiyono adalah sebagai berikut : “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain”. (Sugiyono, 2005: 11) Menurut Husein Umar dalam bukunya “Riset Akuntansi”, yang dimaksud dengan metode penelitian deskriptif serta tujuannya adalah : “Suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek suatu kondisi, serta suatu sistem yang terjadi pada masa sekarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, fluktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki”. (Husein Umar, 2003 : 55)
49
50
Penelitian
asosiatif
merupakan
penelitian
yang
bertujuan
untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Peneliltian asosiatif menurut Sugiyono adalah sebagai berikut : “Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Bentuk hubungannya adalah hubungan sebab akibat atau variabel satu mempengaruhi variabel lainnya”. (Sugiyono, 2002 : 11)
3.2
Definisi Variabel dan Operasional Variabel
3.2.1 Definisi Variabel dan Pengukurannya Pengertian Variabel menurut Sugiyono adalah sebagai berikut : “Variabel penelitian adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”. (Sugiyono, 2006 : 31) Pengertian populasi menurut Sugiyono adalah : “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristrik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. (Sugiyono, 2007 : 90)
51
Dalam penelitian ini , penulis menggunakan 2 (dua) variabel yang berkaitan sama lainnya dan memperkuat atau memperlemah antar satu variabel dengan variabel lainnya. Variabel tersebut terdiri dari satu variabel bebas, dan dua variabel terikat. Berikut adalah variabel-variabel tersebut : 1. Variabel Independen (variabel X) atau variabel bebas, adalah suatu variabel bebas yang keberadaannya tidak dipengaruhi, dan merupakan factor
penyebab yang akan mempengaruhi variabel-variabel lainnya.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel X adalah “Capital Expenditure”. 2. Variabel Dependen (Y) atau variabel terikat, yaitu suatu variabel yang dipengaruhi variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel Y ada 2 (dua), terdiri dari Y1 adalah Beban Depresiasi aktiva tetap dan Y2 adalah besarnya laba usaha.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel 1. Capital Expenditure (X) Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Biaya Pengeluaran Modal (Capital Expenditure) adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya periode akuntansi adalah satu tahun kalender) ,Mulyadi dalam bukunya (2002:17). Carter dan Usry dalam bukunya “Cost Accounting” 13th edition berpendapat bahwa pengeluaran modal (Capital Expenditure) adalah biaya atau dana yang dimaksudkan untuk member manfaat di periode yang akan dating dan dilaporkan
52
sebagai aktiva (Carter danUsry, 2002:539). Penelitian C. Rollin Niswonger, Capital Expenditure merupakan biaya akuisisi akiva tetap, yang ditambahakan ke aktiva tetap itu sendiri yang meningkatkan nilai total aktiva tetap atau memperpanjang umur manfaatnya, (C. Rollin Niswonger,2004:403). Kusnadi, dkk dalam buku akuntansi keuangan menengah menyatakan Pengeluaran Modal (Capital Expenditure) adalah segala macam pengeluaran yang ditujukan untuk memperoleh aktiva yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Menurut Mulyadi dalam buku Akuntansi Biaya menyatakan bahwa pengeluaran modal pada saat terjadinya dibebankan sebagai harga pokok aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi, diamortisasi atau dideplesi. Karena pengeluaran untuk berbagai keperluan biasanya melibatkan jumlah yang besar dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun, maka pada saat pengeluaran modal tersebut
dilakukan,
pengorbanan
tersebut
diperlakukan
sebagai
pengeluaran modal dan dicatat sebagai harga pokok aktiva. Periode akuntansi yang menikmati manfaat pengeluaran modal tersebut dibebani sebagian pengeluaran modal tersebut berupa biaya depresiasi, biaya amortiasi, atau biaya deplesi (Mulyadi, 2005:16).
53
2. Penyusutan Aktiva Tetap (Beban Depresiasi) (Y 1) Definisi penyusutan aktiva tetap menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan, menyatakan bahwa : “Penyusutan adalah alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan dari aktiva tetap sepanjang masa manfaat. Penyusutan untuk setiap periode diakui sebagai beban untuk periode yang bersangkutan” (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:17) 3. Laba Usaha (Y 2) Laba merupakan pos dasar dan penting dari ikhtisar keuangan yang memiliki berbagai kegunaan. Kebanyakan orang mengaitkannya dengan sisa dari pendapatan setelah dikurangi semua biaya
yang dikeluarkan
untuk memperoleh pendapatan tersebut. Laba biasanya mengacu pada surplus atau kelebihan pendapatan atas biaya (keuntungan netto dari suatu proses akuntansi). Laba menurut Henry Simamora dalam bukunya ”Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis” mengemukakan bahwa:”Laba adalah perbedaan pendapatan dengan beban, jikalau pendapatan melebihi beban maka hasilnya adalah laba bersih”, ( Henry Simamora, 2002:25) . Sedangkan Pengertian laba usaha menurut Theodorius M. Tanakota dalam bukunya “Teori Akuntansi”, “Laba usaha adalah perbedaan antara pendapatan
bersih
dan
penjualan
dengan
penjualan(Theodorius M. Tanakota, 2000 : 157).
harga
pokok
54
Tabel 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL Variabel Capital Expenditure (X)
Konsep Variabel “Biaya atau dana yang dimaksudkan untuk memberi manfaat diperiode yang akan datang dan dilaporkan sebagai aktiva” (Zaki
Indikator Besarnya
biaya
Skala yang
Rasio
dikeluarkan oleh Perum Pegadaian untuk : -Reparasi besar-besaran
Baridwan, - Penggantian
2000 : 291)
- Penambahan -
Beban Depresiasi aktiva tetap
(Y1)
“Beban depresiasi Besarnya beban depresiasi adalah alokasi sistem jumlah yang untuk aktiva tetap dalam dapat disusutkan dari suatu asset bentuk rupiah selama umur manfaatnya”.
Rasio
(SAK, 2009 : 16)
Variabel Dependen Penentuan BesarnyaLaba (Y2)
“Laba usaha adalah -Laba usaha pada periode Rasio perbedaan antara pendapatan bersih dimana terjadi capital dan penjualan expenditure dengan harga pokok penjualan”. (Theodorius M. Tanakota, 2000 : 157)
55
3.3
Populasi dan Sampel
3.3.1 Kerangka Sampling, Unit Sampling dan Ukuran Sampel Menurut Sugiyono dalam bukunya Statistik Untuk Penelitian menyatakan pengertian populasi bahwa: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; objek/ subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.” (Sugiyono, 2005 : 55) Sedangkan menurut Sudjana pengertian populasi, adalah sebagai berikut : “Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif mengenai karakteristrik tertentu dari semua anggota kumpulan lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifatnya”. (Sudjana, 2002 : 6) Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan konsolidasi perusahaan yang terdiri atas laba rugi dan neraca selama periode 2001 sampai dengan periode 2010. Yang menjadi alasan, mengapa periode 2001 2010 yang dijadikan populasi dalam penelitian ini, dikarenakan terbatasnya data yang diperoleh dan dokumen yang dapat dilakukan penelitian dari 2003-2010, selain itu pada tahun-tahun tersebut sering terjadinya pengeluaran modal (capital expenditure) yaitu pada tahun 2003-2010 yang dapat mempengaruhi pendapatan (laba) perusahaan, lap keuangan tahun 2003-2010 telah di audit serta data yang digunakan lebih akurat dan valid.
56
Menurut Sugiono dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Bisnis yang dimaksud dengan sampel adalah: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi penelitian, dan sample tersebut digunakan sebagai ukuran sample, di mana ukuran sample merupakan suatu langkah untuk mengetahui besarnya sample yang akan diambil dalam melaksanakan suatu penelitian”. (Sugiono, 2003 : 73) Yang menjadi sampel penelitian adalah laporan keuangan konsolidasi Perum Pegadaian dan Anak Perusahaan yaitu Laporan Rugi, Neraca serta daftar biaya akibat penggunaan aktiva tetap selama periode tahun 2003-2010 dan dokumen lain yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan yaitu berupa bukti-bukti transaksi. Jenis sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non Probability sampling dengan menggunakan sampling purposive. Pengertian sampling purposive menurut Sugiono dalam “Metode Penelitian Bisnis”, adalah : “Sampling Purposive adalah teknis pengumpulan sample dengan pertimbangan tertentu”. (Sugiono, 2007 : 122) 3.4
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut : Pengambilan data sekunder, yaitu dengan mengambil data dari Web Perum Pegadaian (www.perumpegadaian.co.id).
57
Library Research (penelitian kepustakaan), yaitu studi kepustakaan yang dilakukan dengan cara mempelajari serta menelaah literaturliteratur berupa buku, jurnal, maupun makalah yang berhubungan dengan penelitian, selain itu ditunjang dengan pengambilan data via akses internet (www.perumpegadaian.co.id).
3.5
Metode Analisis yang digunakan Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk
yang lebih mudah dibaca, dipahami, dan diinterprestasikan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis data statistik deskriptif melalui analisis deskriptif. Sedangkan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel independen dan variabel dependen dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung atau tidak langsung, secara serempak atau variabel mandiri penyebab terhadap terhadap sebuah variabel akibat, maka pola yang tepat adalah analisis regresi sederhana Jika dalam berdistribusi normal dan pengaruh antara kedua variabel linier, maka pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik statistik parametrik, karena teknik ini sesuai untuk data kuantitatif, yaitu data berupa angka. Berdasarkan ukuran variabel yang keduanya sudah merupakan data kuantitatif, maka hipotesis akan diuji dengan menggunakan :
58
1.
Uji Asumsi Klasik Dalam hal ini peneliti akan melakukan uji statistik regresi dalam
mempelajari hubungan yang ada diantara variabel-variabel sehingga diantara hubungan tersebut dapat ditaksir nilai variabel tidak bebas jika variabel bebasnya diketahui atau sebaliknya.
Normalitas Sebelum melakukan uji statistik regresi dan kolerasi perlu dilakukan
pengujian normalitas data, hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kolmogorov-Smirnov Test yang nantinya akan diolah menggunakan SPSS V 17.0 for windows, kemudian alat uji statistic parametric dapat digunakan bila asumsi data sampel berdistribusi normal terpenuhi. Menurut Singgih Santoso (1999: 314): “Dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymptotik Significance), yakni: - Jika Probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal - Jika Probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi normal”.
Uji Autokorelasi Auto korelasi dimaksudkan untuk menguji suatu ada tidaknya korelasi antar
variabel pengganggu (e1) pada periode tertentu dengan variable pengganggu pada periode sebelumnya (et-1). Wahid Sulaiman (2002:139) standar korelasi adalah sebagai berikut :
59
1. 1,65< DW < 2,35 kesimpulannya tidakada auto korelasi. 2. 1,12< DW < 1,65 atau 2,35 < DW < 2,79 kesimpulanya tidak dapat disimpulkan. 3. DW < 1,21atau DW > 2,79 kesimpulannya terjadi auto korelasi.
Uji Heteroskedastisitas Dalam regresi linier diasumsikan bahwa varians bersyarat dariE (εi2) = Var
(εi) = σ2(homokedastisitas), apabila varians bersyarat εi = σi2 untuk setiap 1, ini berarti varians heterogen atau homokedastisitas. Akibatnya tiap pengamatan dalam suatu penelitian tidak mempunyai kekonsistenan. Cara mendeteksinya: Secara sederhana dengan melihat diagram pencar (Scatterplot) apabila diagram pencarnya mengikuti pola tertentu akan bersifat heterokedastisitas, sedangkan
diagram
yang
pencarannya
acak
akan
cenderung
disifati
homokedastisitas. 2.
Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana adalah untuk mempelajari hubungan yang
ada antara variabel-variabel, sehingga berfungsi untuk mengetahui hubungan fungsional antara capital expenditures dengan penyusutan aktiva tetap dan besarnya laba usaha. Rumus yang digunakan adalah :
Y=a+bX (Sudjana, 2000, 244)
60
Dimana : Y = Beban Depresiasi Aktiva Tetap dan laba usaha X = Capital Expenditure a = Harga Y bila X= 0 (Harga Konstanta) b= Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+), maka terjadi peningkatan, sedangkan bila b (-), maka terjadi penurunan. Selanjutnya persamaan ini dicari nilai konstanta a dan b dengan persamaan normal. Setelah konstanta a dan b diketahui, maka dapatlah diketahui nilai Y sebagai dependen variabel apabila diketahui nilai X sebagai independen variabel. Untuk mencari bilangan konstanta digunakan rumus :
(Sumber: Sugiono, 2002, 206) Keterangan : Y= Beban Depresiasi Aktiva Tetap (variabel dependen) dan Laba usaha X = Capital Expenditure n = Jumlah Sampel a = Parameter Konstanta b = Koefisien arah regresi
61
3.
Analisis Korelasi Analisis korelasi untuk mengetahui kuat atau lemahnya hubungan antara
kedua variabel. Analisis korelasi yang digunakan adalah korelasi parsial karena dalam penelitian ini, penulis menggunakan skala pengukuran rasio. Analisis korelasi adalah untuk mencari koefisien korelasi, yaitu angka yang menyatakan derajat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Pengukuran koefisien ini dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi product moment. Rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut :
(Sumber : Sugiono, 2002, 210) Keterangan : r = Koefisien Korelasi n =Banyaknya Sample X=Capital Expenditure Y= Penyusutan aktiva tetap dan laba usaha
Nilai koefisien korelasi adalah berkisar antara -1 dan +1 (-1
+1). -
Bila nilai r = 0 atau mendekati 0 berarti hubungan antara kedua variabel sangat lemah atau tidak ada hubungan sama sekali.
-
Bila nilai r = +1 atau mendekati 1 berarti hubungan antara variabel sangat kuat dan atau positif. Hal ini merupakan korelasi searah antara variabelvariabel yang diuji. Setiap kenaikan X diikuti kenaikan Y dan penurunan X diikuti penurunan Y.
62
-
Bila nilai r = -1 atau mendekati -1 berarti hubungan kedua variabel sangat kuat dan negatif. Hal ini merupakan korelasi berlawanan arah. Setiap kenaikan X diikuti penurunan Y dan sebaliknya, setiap penurunan X diikuti kenaikan Y. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang
ditemukan besar atau kecil, ada beberapa pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi, diantaranya adalah : Tabel 3.2 Pedoman interprestasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0, 599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat
(Sumber : Sugiyono, 2002, 183) 4.
Koefisien Determinasi Besar pengaruh variabel X dan variabel Y maka dapat diketahui dengan
menggunakan analisis koefisien determinasi yang akan diperoleh dengan mengkuadratkan koefisien korelasinya. Kd = r2 x 100 % Dimana, 0 ≤ r2 ≤ 1 Kd = Koefisien determinasi r
= Korelasi
63
Model penelitian merupakan abstraksi dari fenomena-fenomena yang sedang terjadi. Dalam hal ini, sesuai dengan judul skripsi yaitu: Pengaruh Capital Expenditure terhadap beban depresiasi aktiva tetap dan laba usaha di Perum Pegadaian. Maka model Penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
Beban Depresiasi Aktiva Tetap (Y1) Capital Expenditure (X) Besarnya Laba usaha (Y2) Gambar3.1 Model Penelitian
3.6
Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif dan analisis statistik, yaitu analisis yang digunakan untuk membahas data kuantitatif. Teknik analisis yang digunakan dalam peneliltian ini adalah teknik analisis regresi linier sederhana, dengan bantuan program computer Statistical Package for Sosial Science (SPSS) for windows.
64
Analisis regresi bertujuan untuk mengetahui apakah suatu persamaan regresi yang dihasilkan adalah baik untuk mengestimasi nilai variabel dependen. Jika dalam berdistribusi normal dan pengaruh antara kedua variabel linier, maka pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik statistik parametrik, karena teknik ini sesuai untuk data kuantitatif, yaitu data berupa angka. Berdasarkan ukuran variabel yang keduanya sudah merupakan data kuantitatif, maka hipotesis akan diuji dengan menggunakan : -
Uji ‘t’atau uji parsial Koefisien (r) yang diperoleh dari perhitungan, kemudian dapat diketahui
apakah perhitungan tersebut benar-benar berbeda dari nol secara signifikan, maka hipotesis yang diajukan adalah dengan menggunakan statistik uji ‘t’ yang merupakan uji signifikan korelasi product moment. Pengujian koefisien uji ‘t’ ini membandingkan ttabel dengan thitung, dengan rumus sebagai berikut :
t hitung= (Sumber : Sugiyono, 2004, 184) Keterangan : t
= Nilai uji ‘t’
r
= Koefisien korelasi
n-2 = Derajat kebebasan distribusi
65
-
Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan, maka pada saat membuat
konseptualisasi variabel-variabel yang akan diteliti perlu diber batasan-batasan dan juga penjelasan sebagai berikut: 1.
Menetapkan variabel pengukuran Variabel Independent : Capital Expenditure
2.
Variabel dependen1
: Beban Depresiasi aktiva tetap
Variabel dependen2
: Besarnya laba usaha
Menetapkan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) Pengujian hipotesis dari penelitian ini, penulis menetapkan dengan menggunakan uji signifikan atau uji parameter ‘t’, dimaksudkan untuk menguji tingkat signifikan, maka harus dilakukan pengujian parameter ‘t’ ini, dimulai dengan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha). H0 dan Ha adalah sebagai berikut : 1). Hipotesis nol (H0), yaitu suatu hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara capital expenditure terhadap Beban depresiasi aktiva tetap dan besarnya laba usaha. 2). Hipotesis alternatif (Ha), yaitu suatu hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh capital expenditure terhadap beban depresiasi aktiva tetap dan besarnya laba usaha.
66
Tahap pengujian dari hipotesis tersebut adalah sebagai berikut : a.
Nyatakan hipotesis nol (H0) dan hipotesis (Ha). (1) Hipotesis Nol (H0 1) : r = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara capital expenditure terhadap beban depresiasi aktiva tetap. -
Hipotesis Alternatif (Ha 1) : r ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara capital expenditure
terhadap beban depresiasi aktiva tetap. (2) Hipotesis Nol (H0 2) : r = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara capital expenditure terhadap besarnya laba usaha. -
Hipotesis Alternatif (Ha 2) : r ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara capital expenditure
terhadap besarnya laba usaha. (3) Hipotesis Nol (H0 2) : r = 0 Tidak terdapat hubungan yang sangat kuat antara beban depresiasi aktiva tetap dengan besarnya laba usaha. -
Hipotesis Alternatif (Ha 2) : r ≠ 0 Terdapat hubungan yang sangat kuat antara beban depresiasi aktiva
tetap dengan besarnya laba usaha.
67
(4) Hipotesis Nol (H0 2) : r = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari capital expenditure terhadap hubungan beban depresiasi aktiva tetap dengan besarnya laba usaha. -
Hipotesis Alternatif (Ha 2) : r ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan dari capital expenditure terhadap
hubungan beban depresiasi aktiva tetap dengan besarnya laba usaha.
b.
Tentukan Tingkat Kepercayaan Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tingkat signifikan pada taraf
α = 0.05 atau 5%, artinya kemungkinan benar dari hasil penarikan kesimpulan memiliki probabilitas 95% atau toleransi kesalahan 5%. Tingkat signifikan dinilai cukup ketat untuk mewakili hubungan antara variabel-variabel yang signifikan dan umumnya penelitian-penelitian sosial menggunakan tingkat signifikan ini. c.
Penetapan Kriteria Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya diuji dengan rumus statistik
uji ‘t’:
t hitung= (Sumber : Sugiyono, 2004, 184)
68
Keterangan : t
= Nilai uji ‘t’
r
= Koefisien korelasi
n-2 = Derajat kebebasan distribusi Dengan menggunakan nilai r dan t, maka kriteria yang digunakan untuk menentukan penerimaan dan penolakan adalah sebagai berikut : H0 diterima apabila t hitung ≤ t tabel (df = n-2) (α = 0,05). H0 ditolak apabila t hitung> t tabel (df = n-2) (α = 0,05).
-
Penarikan Kesimpulan Setelah menetapkan kriteria penerimaan dan penolakan melalui uji t dua
pihak, maka akan ditarik kesimpulan diterima atau ditolaknya hipotesis penelitian.