19
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang mencoba menggali seberapa pengaruhnya faktor risiko menyebabkan masalah kesehatan tersebut. Kemudian dilakukan analisis korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat yang telah dirancang (Sugiyono, 2009). Sedangkan rancangan penelitian ini merupakan rancangan penelitian case control yang dapat dipergunakan untuk menilai seberapa besar pengaruh faktor risiko dalam suatu masalah kesehatan dengan menggunakan pendekatan retrospective yaitu pengumpulan data dimulai dari akibat kemudian ditelusuri penyebabnya (Sastroasmoro, 2008).
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian : BPM di wilayah kerja Puskesmas Geyer dan Puskesmas Toroh 2. Waktu Penelitian : Juli s/d Agustus 2011
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di BPM wilayah kerja Puskesmas Geyer dan Puskesmas Toroh dari bulan Januari
19
20
2010 sampai dengan bulan Juli 2011 . Populasi ditemukan sebanyak 984 ibu bersalin. Dari populasi tersebut dicari kelompok kasus (ibu bersalin prematur) yaitu 41 orang kemudian dipasangkan dengan kelompok kontrol (ibu bersalin normal/ aterm) yaitu 943 orang (Sastroasmoro, 2008). 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009). Rumus
Sampel
untuk
Studi
Kasus-kontrol
tidak
berpasangan
(Sastroasmoro, 2008, p.320):
1= 2=
(
2
+ 1 1 + 2 2) ( 1 − 2)
Keterangan : P1
= Proporsi kasus
P = 1/2 ( P1+P2 )
P2
= Proporsi control
Q=1-P
Zα
= 1,96
Zβ
= 0,842
Perhitungan : 1= 2=
( ∝
2
+ 1 1+ 2 2) ( 1 − 2)
1= 2=
(1,96 2(0,55.0,45) + 0,842 (0,35.0,65) + (0,75.0,25)) (0,35 − 0,75)
1= 2=
(1,96 0,5 + 0,842√0,42 ) 0,16
21
1= 2=
(1,39 + 0,55) 0,16
1= 2=
(1,94) = 23,5 = 24 0,16
Berdasarkan rumus sampel studi kasus-kontrol tidak berpasangan, jumlah sampel menurut masing-masing faktor risiko yang diteliti, yaitu faktor risiko trauma ibu 40 sampel, faktor risiko paritas ibu 24 sampel, dan faktor risiko riwayat prematur sebelumnya 14 sampel. Dari ketiga jumlah sampel tersebut, diambil jumlah sampel yang tengah, yaitu 24 sampel. Dari keseluruhan jumlah populasi yang ditemukan, terdapat 41 kelompok kasus (ibu bersalin prematur) dan 943 kelompok kontrol (ibu bersalin normal/ aterm). Karena ditemukan 41 kasus persalinan prematur maka diambil 41 sampel kasus dan 41 sampel kontrol untuk faktor risiko trauma ibu dan paritas ibu. Sampel untuk faktor risiko riwayat prematur sebelumnya adalah 26 sampel kasus dan 26 sampel kontrol, karena pada sampel faktor risiko prematur sebelumnya ibu bersalin primiparitas tidak digunakan atau hanya menggunakan ibu bersalin multiparitas. 3. Teknik Sampling Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009). a. Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian pada populasi target yang akan diteliti (Sastroasmoro, 2008). Kriteria inklusi kelompok kasus: 1) Ibu bersalin yang mengalami persalinan prematur.
22
2) Ibu bersalin yang mempunyai rekam medis lengkap (paritas ibu, riwayat prematur sebelumnya dan trauma ibu). 3) Untuk faktor risiko riwayat prematur sebelumnya menggunakan ibu multiparitas. Kriteria inklusi kelompok kontrol: 1) Ibu bersalin yang mengalami persalinan normal/ aterm. 2) Ibu bersalin yang mempunyai rekam medis lengkap (paritas ibu, riwayat prematur sebelumnya dan trauma ibu). 3) Untuk faktor risiko riwayat prematur sebelumnya menggunakan ibu multiparitas dengan tanggal persalinan terdekat dengan kelompok kasus. b. Kriteria eksklusi adalah subyek penelitian sesuai kriteria inklusi harus dikeluarkan dari studi karena suatu sebab (Sastroasmoro, 2008). 1) Ibu bersalin prematur atau normal yang tidak berasal dari wilayah kerja Puskesmas, pindah, meninggal atau ibu yang persalinannya disengaja tanpa indikasi yang jelas.
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu: a. Variabel Independen Dalam penelitian ini, variabel independen yang digunakan adalah paritas, riwayat prematur sebelumnya dan trauma ibu.
23
b. Variabel Dependen Dalam penelitian ini, variabel dependen yang digunakan adalah persalinan prematur. 2. Definisi Operasional Tabel 3.1 Definisi Operasional No
Variabel
Definisi
Alat Ukur
Kategori
Skala Ukur
1.
Persalinan prematur
Persalinan yang Lembar dimulai setiap saat Observasi setelah awal minggu gestasi ke-20 sampai akhir minggu gestasi ke-37 (Varney, 2007)
1) Prematur 2) Normal
Nominal
2.
Paritas
Jumlah persalinan Lembar dengan berat janin Observasi lebih dari 500 gram yang pernah dilahirkan hidup maupun mati, bila berat badan tidak diketahui, maka dipakai umur kehamilan lebih dari 24 minggu (Sumarah, 2008)
1) Multiparitas 2) Primiparitas
Nominal
3.
Riwayat prematur
Ibu yang telah mengalami prematur pada kehamilan sebelumnya (Rayburn, 2001)
Lembar Observasi
1) Ada riwayat prematur 2) Tidak ada riwayat prematur
Nominal
4.
Trauma
Ibu yang mengalami jatuh, terpukul pada perut sehingga dapat terjadi persalinan secara tiba-tiba (Oxorn, 2003)
Lembar Observasi
1) Mengalami trauma 2) Tidak mengalami trauma
Nominal
24
E. Prosedur Penelitian Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan langkahlangkah sebagai berikut: 1. Mengajukan surat pengantar permohonan penelitian kepada Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan UNIMUS. 2. Surat dari Ka Prodi ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan. 3. Surat pengantar dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan ditujukan kepada Kepala Puskesmas Geyer dan Kepala Puskesmas Toroh. 4. Peneliti mendapatkan ijin melakukan penelitian di Puskesmas Geyer dan Puskesmas Toroh. 5. Peneliti melakukan penelitian di Puskesmas Geyer dan Puskesmas Toroh. 6. Peneliti mengambil data yang dibutuhkan melalui Buku Register Persalinan ibu bersalin di Puskesmas tersebut. 7. Peneliti mencocokkan data dari Puskesmas yang telah didapat dengan buku persalinan dan rekam medik di Bidan Praktek Mandiri (BPM) yang bersangkutan (bidan yang menolong) wilayah kerja Puskesmas Geyer dan Puskesmas Toroh.
F. Metode Pengumpulan Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber sekunder, yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2009).
25
Data sekunder dalam penelitian ini adalah Buku Register Persalinan di Puskesmas Geyer dan Puskesmas Toroh dari bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Juli 2011, setelah itu peneliti menelusuri kejadian tersebut terjadi di BPM siapa dan mencocokkan data yang telah didapat dengan buku persalinan serta rekam medik yang ada di BPM tersebut. Dengan lembar observasi yang telah dibuat peneliti sesuai dengan kebutuhan sebagai instrumen penelitiannya, ialah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2009).
G. Pengolahan Data 1. Editing Editing adalah suatu upaya memeriksa kembali dan memperbaiki kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan (Notoatmodjo, 2010). Editing dalam penelitian ini dilakukan pada sampel untuk faktor risiko paritas ibu dan trauma ibu, yaitu 41 kasus persalinan prematur telah diperiksa dan disesuaikan dengan kriteria inklusi, sedangkan kelompok kontrol juga disesuaikan dengan kriteria inklusi sebanyak 41 kontrol. Pada faktor risiko riwayat prematur sebelumnya, yaitu 26 kasus dan 26 kontrol telah disesuaikan dengan kriteria inklusi. 2. Coding Coding adalah kegiatan mengubah data yang berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan (Notoatmodjo, 2010).
26
Pada penelitian ini, coding yang dilakukan adalah: a. Untuk variabel dependen yaitu: 1) Persalinan prematur Kode 1: Ibu bersalin prematur/ kurang bulan. Kode 2: ibu bersalin aterm/ normal/ cukup bulan. b. Untuk variabel independen yang meliputi: 1) Paritas ibu Kode 1: Multiparitas. Kode 2: Primiparitas. 2) Riwayat prematur sebelumnya Kode 1: Ada riwayat prematur sebelumnya. Kode 2: Tidak ada riwayat prematur sebelumnya. 3) Trauma ibu Kode 1: Mengalami trauma (Ibu yang terjatuh, terpukul perutnya dan setelah melakukan senggama). Kode 2 : Tidak mengalami trauma. 3. Tabulating Tahap dimana data yang sudah lengkap dimasukkan dalam tabel data sesuai masing-masing variabel, sehingga mempermudah dalam menganalisa variabel (Notoatmodjo, 2010).
27
H. Analisis Data Kegiatan analisis dalam penelitian dimulai dari yang sederhana kemudian baru mendalam sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian. 1. Analisis Univariat Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini masing-masing variabel yaitu persalinan prematur, paritas ibu, riwayat prematur sebelumnya dan trauma ibu dijelaskan. Analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari setiap variabel. 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel (masing-masing telah di distribusikan dalam analisis univariat), yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini menggunakan rancangan case control karena peneliti mempelajari hubungan antara variabel bebas (faktor risiko) dengan variabel terikat (efek). Analisis bivariat dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara faktor risiko paritas ibu, riwayat prematur sebelumnya dan trauma ibu dengan kejadian persalinan prematur, sehingga menggunakan uji chi square. Uji chi square merupakan uji statistik menggunakan program SPSS di komputer. Uji statistik ini dapat menyimpulkan adanya hubungan dua variabel berdasarkan perbandingan ρ atau tingkat kepercayaan dengan taraf signifikan atau alpha (α) 5 % atau 0,05.
28
a) Bila ρ < 0,05, maka Ho ditolak berarti ada hubungan antara faktor risiko paritas ibu, riwayat prematur sebelumnya dan trauma ibu dengan kejadian persalinan prematur. b) Bila ρ > 0,05, maka Ho gagal ditolak berarti tidak ada hubungan antara faktor risiko paritas ibu, riwayat prematur sebelumnya dan trauma ibu dengan kejadian persalian prematur. Penelitian ini menggunakan rancangan kasus kontrol dengan unmatching untuk menentukan Ratio Odds, yaitu menentukan seberapa besar
peran
faktor risiko
yang diteliti terhadap terjadinya efek
(Sastroasmoro, 2008).
=
Hasil pengamatan pada studi kasus kontrol dengan unmatching menggunakan tabel 2x2. Kasus
Kontrol
Jumlah
Faktor risiko (+)
A
B
A+B
Faktor risiko (-)
C
D
C+D
A+C
B+D
A+B+C+D
Jumlah
Sel A
= Kasus yang mengalami efek
Sel B
= Kontrol yang mengalami efek
Sel C
= Kasus yang tidak mengalami efek
Sel D
= Kontrol yang tidak mengalami efek
29
Risiko relatif yang dinyatakan dalam Rasio Odds, yaitu: RO = AD / BC Hasil/ nilai Rasio Odds, jika RO = 1 menunjukkan bahwa faktor risiko yang diteliti ternyata bukan merupakan faktor risiko untuk terjadinya efek. RO > 1 menunjukkan bahwa benar faktor risiko yang diteliti merupakan faktor risiko terjadinya efek, sedangkan RO < 1 menunjukkan bahwa faktor tersebut merupakan faktor protektif untuk terjadinya efek (Sastroasmoro, 2008).