73
III. METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian evaluatif yang dirancang untuk memperoleh informasi yang akurat tentang pengelolaan pembelajaran produktif berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang digunakan pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kalianda. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah evaluasi kuantitatif yang bersifat deskriptif. Penggunaan metode penelitian didasari atas tujuan pokok penelitian ini yaitu berusaha untuk mendeskripsikan situasi secara komprehensip dalam konteks yang sesungguhnya berkaitan dengan pengelolaan pembelajaran matematika. Metode evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Contex, Input, Process, Product (CIPP). Penelitian ini merujuk pada pendapat Sudjana dan R. Ibrahim (2004:64) yang mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatiannya untuk kemudian digambarkan sebagaimana adanya.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kalianda Lampung Selatan, yang terletak di jalan lintas Trans Sumatera, Jl. Soekarno Hatta
74
Kelurahan Way Urang, Kecamatan Kalianda yang berjarak sekitar 8 km dengan pusat kota Kalianda serta mudah dijangkau dari berbagai Desa yang ada di Kecamatan Kalianda. Penelitian berlangsung mulai bulan Juli 2011. Pemilihan tempat didasarkan atas kemudahan, keterbatasan waktu, dana, dan tenaga.
3.3 Objek dan Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah informan yang terdiri dari siswa, guru matematika, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, serta kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kalianda Lampung Selatan.
Objek penelitian ini adalah evaluasi implementasi pembelajaran
matematika berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kalianda yang dilihat dari komponen konteks, input, proses, dan produk.
3.4 Kriteria Evaluasi Table 3.1 Kriteria evaluasi: Komponen Evaluasi
Sub Komponen
Indikator Dukungan komite sekolah
Context
Kondisi lingkungan yang mendukung
Budaya guru dalam pembelajaran
Kriteria Kesesuaian dengan Permendiknas no. 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan, bagian B subbagian 10 tentang peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah Permendiknas No.19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan, bagian B subbagian 9 tentang budaya dan lingkungan sekolah
75
Komponen Evaluasi
Sub Komponen Kondisi lingkungan yang mendukung
Indikator Dukungan pemimpin dalam pelaksanaan pembelajaran
Ketersediaan ruang belajar Ketersediaan sarana dan prasarana
Input
Ketersediaan alat dan sumber pembelajaran
Karakteristik siswa
Kesesuaian dengan Permendiknas no. 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan, bagian D subbagian 7 tentang kepala sekolah, poin f, h, n, o, dan p Kesesuaian dengan Permendiknas no. 24 tahun 2007, bagian D tentang kelengkapan sarana dan prasarana. Kesesuaian dengan Permendiknas no. 24 tahun 2007, bagian D tentang kelengkapan sarana dan prasarana
Aspek pengembangan diri Dedikasi Tanggung jawab Kemandirian Kepuasan pribadi Percaya diri
PP no. 74 tahun 2008, Bab II pasal 3. kompetensi kepribadian guru butir (i) secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri, dan butir (m) mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.
Prestasi Senang bekerja keras Menginginkan hasil terbaik Tidak cepat merasa puas Jenjang pendidikan
Kesesuaian dengan Permendiknas no. 16 tahun 2007 bagian kompetensi kepribadian, poin 13 dan 14.
Motivasi guru
Sumber daya manusia
Kriteria
Kesesuaian pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diampu Pengalaman pembelajaran Kemampuan awal siswa
Kesesuaian dengan PP no. 74 tahun 2008. Bab II Pasal 5 ayat 1 dan 2 Kesesuaian dengan PP no. 74 tahun 2008. Bab II Pasal 5 ayat 1 dan 2 PP no. 74 tahun 2008. Bab II Pasal 24 ayat 6, butir d. Permendiknas no. 22 tahun 2007 tentang SI, Bab II butir 2 dan 3
76
Komponen Evaluasi
Process
Sub Komponen
Indikator
Adanya perencanaan pembelajaran yang dituangkan dalam silabus dan RPP meliputi: Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran Pemilihan materi pembalajaran (kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran) Pengorganisasian materi pembalajaran (kerunutan, sistematika materi dan kesesuaian dengan alokasi waktu) Perencanaan Pemilihan Pembelajaran sumber/media pembelajaran Kejelasan skenario pembelajaran (langkahlangkah pembelajaran: kegiatan awal, inti, penutup) Kerincian skenario pembelajaran (setiap langkah tercermin strategi/metode ddan alokasi waktu pada setiap tahap) Kelengkapan instrumen (soal, kunci jawaban, pedoman penskoran) Kegiatan awal, meliputi: Membuka pembelajaran Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran Pelaksanaan Melakukan apersepsi pembelajaran
Kriteria Kesesuaian dengan PP no. 19 tahun 2005 pasal 20, 21, 22, 23, dan 24
77
Komponen Evaluasi
Product
Sub Komponen
Hasil belajar siswa
Indikator Kegiatan inti: Menyampaikan materi dengan jelas dan sesuai dengan silabus Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan sehari-hari (kontekstual) Menggunakan media secara efektif dan efisien Menguasai kelas dan memusatkanpembelaja ran pada siswa. Mampu mengembangkan kreatifitas siswa. Melakukan pembelajaran yang menyenangkan Menimbulkan pengalaman belajar Memberi kesempatan bertanya Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa Melakukan penilaian sesuai dengan kompetensi pembelajaran Kegiatan akhir: Menyimpulkan kembali dan merangkum materi Memberikan tugas tindak lanjut Ketuntasan belajar siswa
Kriteria 2) Kesesuaian dengan Permendiknas no. 41 tahun 2007 tentang standar proses, bagian II subbagian B dan
Kesesuaian dengan Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang standar penilaian.
78
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa teknik, yaitu : observasi, angket, dan dokumentasi. Teknik-teknik tersebut diharapkan dapat digunakan untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dan dapat saling menunjang dan melengkapi. Untuk konteks, input, dan proses dan produk melalui angket dan observasi, dan dokumentasi. Untuk masing-masing teknik tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
3.5.1 Observasi
Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari informan dan menggali topik yang bagi informan sulit untuk dibahas. Pedoman observasi digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi ialah pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap objek penelitian dimaksud untuk memperoleh suatu gambaran yang jelas tentang kehidupan sosial yang wajar dan sebenarnya sukar diperoleh dengan metode-metode yang lain. Observasi langsung dilakukan oleh peneliti pada saat perencanaan dengan melihat adanya perangkat pembelajaran matematika di MAN Kalianda, observasi tentang ketersediaan sarana prasarana yang terdapat di madrasah, serta melihat secara langsung pelaksanaan proses pembelajaran matematika di dalam kelas. Peneliti mengamati dari awal hingga selesai pembelajaran, serta mencatat semua hasil observasi ke dalam lembar observasi dan buku catatan.
79
3.5.2 Angket
Metode angket digunakan dalam penelitian ini
untuk memperoleh informasi
terkait dengan proses pembelajaran matematika yang dilaksanakan oleh guru di kelas. Instrumen angket ini dilakukan terhadap guru matematika yang berjumlah 4 orang guru, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, kepala sekolah, dan siswa pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kalianda berkaitan dengan proses pembelajaran matematika.
3.5.3 Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data berupa keterangan atau informasi yang diperlukan melalui data tertulis baik yang bersifat akademis maupun yang bersifat administratif. Data hasil temuan ini
kemudian
diklarifikasikan sesuai dengan jenis data dan sekaligus dimungkinkan saling melengkapi antara data hasil observasi, dan angket sehingga diperoleh data yang utuh dan akurat. Data yang diperoleh dari studi dokumentasi adalah keadaan siswa secara umum, kurikulum pembelajaran matematika, keadaan tenaga guru, sarana penunjang pembelajaran, silabus dan RPP, serta hasil belajar siswa.
3.6 Tahapan Penelitian
Agar memperoleh data yang akurat pada penelitian ini dilakukan tahapan-tahapan penelitian sebagai berikut :
80
1. Memahami latar penelitian, peneliti melakukan pengenalan terhadap situasi atau latar penelitian dengan melakukan pendekatan persuasif dan menjalin hubungan baik serta komunikasi yang kontinyu dengan informan, dalam hal ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru dan siswa agar mendapatkan tanggapan yang positif dalam melakukan pengumpulan data. 2. Memasuki lapangan, dalam hal ini peneliti memberikan angket untuk diisikan oleh keempat informan serta peneliti juga secara aktif membaur dengan subjek penelitian, sehingga tidak ada dinding pemisah untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya terkait dengan data yang dibutuhkan. 3. Melakukan pengamatan, pencatatan, terhadap situasi yang terjadi pada saat proses pembelajaran matematika berlangsung.
3.7 Definisi Konseptual dan Operasional
3.7.1
Definisi Konseptual
Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjannya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan (Arikunto, 2009:2)
Evaluasi pembelajaran adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk mengumpulkan informasi sekaligus untuk menentukan mutu sistem pembelajaran berdasarkan seluruh komponen di dalamnya (Prawiradilaga, 2007:132)
81
Pembelajaran matematika merupakan suatu bentuk kegiatan pembelajaran yang mengutamakan keterlibatan siswa untuk membangun pengetahuan matematikanya dengan caranya sendiri (Suherman, 2003:2).
Model evaluasi CIPP adalah model evaluasi yang memandang program yang dievaluasi sebagai suatu sistem dengan komponen-komponennya yaitu Contex, Input, Process, dan Product. (Arikunto, 2009:45)
3.7.2
Definisi Operasional
Sesuai dengan model evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model evaluasi CIPP, maka definisi variabel secara operasional adalah sebagai berikut:
3.7.2.1 Evaluasi Konteks (Context)
Evaluasi konteks (context) mengambarkan tentang kondisi lingkungan yang mendukung pelaksanaan proses pembelajaran matematika disekolah yaitu meliputi: dukungan komite, budaya guru, dukungan pemimpin dalam pelaksanaan pembelajaran matematika.
3.7.2.2 Evaluasi Input
Evaluasi input adalah kondisi yang dapat menunjang dalam pelaksanaan pembelajaran matematika yang meliputi: 1) Ketersediaan sarana dan prasarana yaitu tersedianya fasilitas yang menunjang kegiatan dalam pembelajaran. 2) Motivasi guru, yang meliputi aspek pengembangan diri dan prestasi guru.
82
3) Sumber daya manusia, dalam hal ini adalah gambaran kualifikasi guru dari jenjang pendidikan dan kesesuaian pendidikan mata pelajaran yang diampu. 4) Karakteristik siswa, dalam hal ini yaitu kemampuan awal siswa dalam pelajaran matematika.
3.7.2.3 Evaluasi Proses (Process)
Evaluasi proses yang dimaksud adalah proses pelaksanaan pembelajaran matematika di sekolah yang meliputi: 1) Perencanaan pembelajaran, yaitu kemampuan guru dalam mengorganisasi pembelajaran dalam satu kompetensi dasar yang dituangkan dalam RPP. 2) Pelaksanaan pembelajaran, yaitu kemampuan dalam menciptakan suasana komunikasi yang membelajarkan antara guru dan siswa sebagai upaya pembelajaran yang berdasarkan dari perencanaan pembelajaran sampai dengan evaluasi dan tindak lanjut agar tercapai tujuan pembelajaran.
3.7.2.4 Evaluasi Produk (Product)
Evaluasi produk merupakan evaluasi hasil belajar siswa yang telah dilaksanakan, yaitu hasil penilaian siswa oleh guru yang terdiri penilaian harian saat proses pembelajaran berlangsung, penilaian ulangan formatif (ulangan harian), penilaian sub sumatif (ujian tengah semester/mid test), dan penilaian sumatif (ujian akhir semester) sehingga hasil belajar siswa dapat terukur secara menyeluruh dan mencapai tingkat ketuntasan minimal, bagi siswa yang tidak mencapai ketuntasan minimal maka guru bidang studi matematika mengadakan program remedial.
83
3.8 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen evaluasi pembelajaran matematika yang digunakan dalam penelitian.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Evaluasi Implementasi Pembelajaran Matematika di MAN Kalianda
Komponen
Context
Sub Komponen
Kondisi lingkungan yang mendukung
Ketersediaan sarana dan prasarana
Motivasi guru Input
Sumber daya manusia
Karakteristik siswa
Indikator Dukungan komite/masyarakat Budaya Guru Dukungan pemimpin dalam pelaksanaan pembelajaran matematika Ketersediaan ruang belajar Ketersediaan alat dan sumber pembelajaran Aspek pengembangan diri Dedikasi Tanggung jawab Kemandirian Kepuasan pribadi Percaya diri Prestasi Senang bekerja keras Menginginkan hasil terbaik Tidak cepat merasa puas Jenjang pendidikan Kesesuaian pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diampu Pengalaman mengajar Kemampuan awal siswa
Teknik Pengumpulan Data O A D √ √
Informan
Guru Wakasek Kepsek
√
√
√
√
√
√
√
Jumlah Item
10
Guru Wakasek Kepsek
-
Guru Wakasek Kepsek
20
Guru Wakasek Kepsek
12
Wakasek Guru
-
√ √ √ √
Guru Wakasek Siswa
-
84
Komponen
Sub Komponen
Perencanaan Pembelajaran
Process
Pelaksanaan pembelajaran
Indikator
Teknik Pengumpulan Data O A D
Adanya perencanaan pembelajaran yang dituangkan dalam silabus dan RPP meliputi: Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran Pemilihan materi pembalajaran (kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran) Pengorganisasian √ materi pembalajaran (kerunutan, sistematika materi dan kesesuaian dengan alokasi waktu Pemilihan sumber /media pembelajaran Skenario pembelajaran (langkah-langkah pembelajaran: kegiatan awal, inti, penutup) Kerincian skenario pembelajaran (setiap langkah tercermin strategi/metode dan alokasi waktu pada setiap tahap) Kelengkapan instrumen (soal,jawaban, dan penskoran) Kegiatan awal, meliputi: Membuka √ pembelajaran Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran Melakukan apersepsi
√
Jumlah Item Informan
Guru Wakasek
-
Guru siswa
-
85
Kegiatan inti: Menyampaikan materi sesuai dengan silabus Pembelajaran berpusat pada siswa Mengaitkan materi dengan realitas (kontekstual) Mengembangkan kreativitas siswa Pembelajaran menyenangkan Menimbul pengalaman belajar bagi siswa Menggunakan media secara efektif, efisien Menguasai kelas Menunjukkan sikap terbuka terhadap siswa Melakukan penilaian sesuai dengan kompetensi pembelajaran Kegiatan akhir: Menyimpulkan kembali dan merangkum materi Memberikan tugas tindak lanjut Product Keterangan :
Hasil Belajar Siswa
√
-
Guru siswa
√
Ketuntasan belajar siswa
O = Observasi; A = Angket;
Guru siswa
√
Guru, Wakasek, Siswa
D = Dokumentasi
3.9 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
3.9.1 Validitas Instrumen Penelitian
Uji validitas instrumen bertujuan untuk melihat apakah instrumen yang digunakan dapat mengukur/menggambarkan variabel yang akan digunakan pada penelitian. Sebuah instrumen dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila skor instrumen tersebut memiliki dukungan yang besar terhadap seluruh variabel yang
-
-
86
ada. Pengukuran validitas dilakukan terhadap setiap butir instrumen. Teknik analisis untuk melihat validitas item butir pertanyaan dengan teknik Corrected Item Total Correlation, yaitu mengorelasikan antara skor item dengan total item, kemudian melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi.
Kriteria yang digunakan untuk uji korelasi butir pernyataan yang dianggap memenuhi syarat kesahihan adalah jika butir pernyataan tersebut mempunyai koefisien korelasi rhitung > rtabel pada taraf kesalahan α = 0,05. Dan sebaliknya bila butir pernyataan tersebut mempunyai koefisien korelasi rhitung < rtabel pada taraf kesalahan α = 0,05, maka dinyatakan drop atau tidak memenuhi persyaratan.
3.9.2 Relibilitas Instrumen Penelitian
Reliabilitas instrumen merupakan alat ukur (instrumen penelitian) yang menggambarkan konsistensi instrumen pada saat saat berkali-kali dan relatif tidak berubah walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda.
Reliabilitas
instrumen ditentukan besarnya koefisien reliabilitas instrumen. Teknik analisis yang digunakan adalah dengan teknik Cronbach Alpha. Untuk melihat instrumen penelitian bersifat reliabel atau tidak maka bisa menggunakan batas nilai Alpha 0.6. Menurut Sekaran (1999) dalam Priyatno, Duwi (2012: 187), reliabilitas kurang dari 0.6 adalah kurang baik, sedangkan 0.7 dapat diterima dan diatas 0.8 adalah baik.
Reliabilitas dapat dinyatakan sebagai tingkat kemampuan hasil dari dua pengukuran terhadap hal yang sama. Perhitungan reliabilitas untuk variabel kinerja guru menggunakan rumus Alpha Cronbach
87
Hasil pengujian untuk Validitas dan reliabilitas yang di cari adalah konteks dan input untuk instrumen motivasi dengan hasil sebagai berikut.
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Konteks dan Input untuk Instrumen Motivasi
Jumlah dan Nomor Butir yang Tidak Valid Nomor Jumlah
Instrumen Variabel
Jumlah Butir
Conteks
15
5
1, 3, 6, 8,12
Motivasi
35
3
6, 20, 22
Jumlah Butir yang Valid
10
32
Reliabilitas
0,985
0,996
Berdasarkan pengujian validitas untuk konteks di atas dari 15 item instrumen terdapat 5 instrumen yang tidak valid yaitu nomor 1, 3, 6, 8, dan 12, sehingga instrumen yang valid sebanyak 10 instrumen. Setelah dilakukan pengujian validitas dan diperoleh instrumen yang valid dilakukan pengujian reliabilitas instrumen menggunakan teknik Alpha Cronbach dengan menggunakan ketentuan bahwa koefisien reliabilitas dianggap reliabel jika nilai koefisien reliabilitasnya lebih dari besar dari 0,800. Berdasarkan perhitungan tersebut koefisien reliabiliasnya 0,985 ≥ 0,800 sehingga 10 item instrumen tentang konteks tersebut memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitasnya dan dapat dipergunakan sebagai alat penelitian. Sedangkan pengujian validitas untuk motivasi dari 35 item instrumen terdapat 3 instrumen yang tidak valid yaitu nomor 6, 20 dan 22, sehingga instrumen
88
yang valid sebanyak 32 instrumen. Setelah dilakukan pengujian validitas dan diperoleh instrumen yang valid dilakukan pengujian reliabilitas instrumen menggunakan teknik Alpha Cronbach dengan menggunakan ketentuan bahwa koefisien reliabilitas dianggap reliabel jika nilai koefisien reliabilitasnya lebih dari besar dari 0,800.
Berdasarkan perhitungan tersebut koefisien
reliabiliasnya 0,996 ≥ 0,800 sehingga 32 item instrumen tentang motivasi tersebut memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitasnya dan dapat dipergunakan sebagai alat penelitian.
3.10 Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan salah satu rangkaian dalam kegiatan penelitian ini, sehingga kegiatan ini menganalisis data yang sangat berkaitan dengan rangkaian kegiatan sebelumnya mulai dari jenis penilaian yang dipilih, rumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis data, jumlah subjek coba, serta asumsi-asumsi teoritis yang melandasi kegiatan penelitian. Dengan demikian, dalam melakukan analisis data, rangkaian tahapan sebelumnya sangat diperhatikan sebagai rujukan agar penelitian ini dilaksanakan bersifat koheren, yaitu bertalian atau berhubungan dengan tahap-tahap penelitian yang lainnya.
Dalam penelitian ini, analisis data yang akan dilakukan oleh peneliti berlangsung selama proses pengumpulan data dan sesudah proses pengumpulan data. Analsis tersebut meliputi kegiatan-kegiatan (1) penetapan fokus penelitian, apakah tetap sebagaimana rencana awal; (2) penyusunan temuan-temuan; (3) pembuatan rencana
pengumpulan
data
berikutnya;
(4)
penetapan
sasaran-sasaran
89
pengumpulan data berikutnya; (5) pengembangan pertanyaan-pertanyaan analitik untuk mengumpulkan data berikutnya. Data yang diperoleh selama pengumpulan data, akan segera dikumpulkan dan dituangkan dalam bentuk laporan dan dianalisis. Dengan cara ini, peneliti dapat melengkapi data deskriptif yang dirasa masih harus dicari maupun data yang dapat dipergunakan untuk menguji pernyataan serta dapat mengantisipasi dan memperbaiki berbagai kesalahan yang berkaitan dengan proses pengumpulan data, terutama dalam hal teknik pengumpulan data. Setelah semua data terkmpul, peneliti akan mengkaji ulang data yang telah dianalisis sebelumnya menuju pada suatu kesimpulan sementara.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu suatu teknik pengolahan data yang tujuanya melukiskan dan menganalisis kelompok data tanpa membuat atau menarik kesimpulan atas populasi yang diamati.