BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2009). Dalam metode penelitian eksperimen terdapat beberapa bentuk desain penelitian yaitu Pre-Experimental Design, True-Experimental Design, Factorial Design dan Quasi Experimental Design. Pada penelitian ini, penulis menggunakan Quasi Experimental Design (eksperimen semu). Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa yang melakukan perilaku kenakalan seperti membolos, tidak disiplin dalam hal waktu dan berpakaian seragam, sering membuat kegaduhan/ keributan di kelas, berkelahi, merokok dan minumminuman keras. Kemudian menggolongkan subyek penelitian menjadi dua kelompok secara acak yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah itu kedua kelompok diberi test awal/ pre test. Kelompok eksperimen merupakan kelompok yang nantinya akan diberi perlakuan yaitu kegiatan layanan bimbingan dengan teknik sosiodrama. Sementara kelompok kontrol tanpa perlakuan atau tidak mendapat layanan bimbingan. Setelah kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan/ layanan bimbingan, kedua kelompok baik eksperimen maupun kontrol diberi tes kembali yaitu tes akhir/ post test. Kemudian hasilnya akan dianalisis dengan menggunakan 21
teknik analisis Mann Whitney untuk menentukan apakah layanan bimbingan dengan teknik sosiodrama secara signifikan dapat mereduksi perilaku kenakalan remaja.
Gambar Rancangan Penelitian Kondisi awal Treatment X Pre test
Post test x
Kondisi akhir
_
Keterangan : : Pre test/ tes awal untuk kelompok eksperimen. : Pre test/ test awal untuk kelompok kontrol X : Perlakuan (pelaksanaan layanan bimbingan dengan teknik sosiodrama) –
: Tanpa perlakuan (tidak mendapatkan layanan bimbingan) : Post test/ tes akhir untuk kelompok eksperimen setelah diberi layanan : Post test/ tes akhir untuk kelompok kontrol, tanpa perlakuan.
3.2 Subjek Penelitian Jumlah subjek penelitian ini adalah 19 siswa kelas XI SMA Theresiana Salatiga yang memiliki permasalahan berkenaan dengan kenakalan remaja yang
22
dilakukan pada kategori tinggi dan sedang. Subjek dibagi menjadi dua kelompok secara acak yaitu 10 siswa kelompok eksperimen dan 9 siswa kelompok kontrol.
3.3 Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2002). Dalam penelitian terdapat bermacam-macam variabel, pada penelitian ini penulis menggunakan dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen. 1. Variabel Independen (X), sering disebut sebagai variabel bebas dimana variabel ini yang mempengaruhi atau penyebab, yang merubah. Pada penelitian ini sebagai variabel bebas adalah teknik sosiodrama. 2. Variabel Dependen (Y), sering disebut variabel terikat yaitu yang dipengaruhi atau diubah, yang keberadaanya bergantung pada variabel bebas. Pada penelitian ini sebagai variabel terikat adalah perilaku kenakalan remaja.
3.4 Definisi Operasional Penelitian 3.4.1
Perilaku kenakalan remaja Perilaku kenakalan remaja dalam penelitian ini secara operasional
diartikan sebagai suatu tingkah laku atau perbuatan menyimpang yang dilakukan oleh remaja seperti; tidak disiplin waktu dan berpakaian, perkelahian, memalak, pengrusakan, berani melawan, pembuat keributan, membolos, merokok dan minum-minuman keras.
23
3.4.2
Teknik sosiodrama Teknik sosiodrama dalam penelitian ini secara operasional diartikan
sebagai pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama yaitu mendramakan suatu situasi sosial dimana terdapat remaja dengan perilaku menyimpang yang dilakukannya lalu terdapat remaja/ individu yang berperan sebagai orang tua, masyarakat, guru dan teman sebaya, lalu secara bersama-sama mendiskusikan dan memecahkan suatu permasalahan yang ada dalam drama tersebut.
3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan skala sikap perilaku kenakalan remaja. Adapun kisi-kisi instrument skala sikap perilaku kenakalan remaja adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Kenakalan Remaja Berdasarkan Teori Jensen (dalam Sarwono, 2000)
Variabel
Sub variabel
Indikator 1.1 1.2 1.3
Perilaku 1. Kenakalan Kenakalan yang Remaja melawan status sebagai
1.4 1.5
Membolos Terlambat Seragam tidak tertib Berani melawan guru Membuat keributan/ kekacauan
24
No. item Favourable 1, 33 2, 34 3, 35
No. item Unfavourable 17, 49 18, 50 19, 51
4, 36
20, 52
5, 37
21, 53
pelajar.
2. Kenakalan yang melawan status orang tua
1.6
Merusak fasilitas sekolah 1.7 Berkelahi 1.8 Memalak/ meminta paksa barang milik teman. 1.9 Merokok 1.10 Minumminuman keras 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6
Kabur dari rumah/ minggat Membantah perintah Pemberontak Berani pada orang tua Berkata-kata kasar Tidak hormat
6, 38
22, 54
7, 39 8, 40
23, 55 24, 56
9, 41 10, 42
25, 57 26, 58
11, 43
27, 59
12, 44
28, 60
13, 45 14, 46
29, 61 30, 62
15, 47
31, 63
16, 48
32, 64
3.6 Uji Instrumen Sebelum penelitian dilaksanakan, uji coba/ try out instrumen perlu dilakukan terlebih dahulu. Hal itu dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen yang akan digunakan sehingga hasilnya dapat dipertanggung jawabkan, instrumen layak untuk disebar dan digunakan dalam penelitian. Instrumen skala sikap perilaku kenakalan remaja dalam penelitian ini, diuji cobakan kepada siswa yang memiliki karakteristik yang sama sesuai dengan subjek penelitian. Pelaksanaan uji coba instrumen dilakukan pada hari sabtu, tanggal 27 Oktober 2012 terhadap 41 siswa kelas XI SMA Bopkri 02 Kelet, Jepara. Dari 41 skala perilaku kenakalan remaja yang disebar, terkumpul atau kembali 41 pula.
25
Kemudian instrumen diolah dan dianalisis dengan menggunakana bantuan program SPSS versi 11.5 for windows. 3.6.1
Validitas Menurut Azwar (2000) validitas adalah ketepatan dan kecermatan suatu alata
ukur dalam menjalankan fungsi ukurnya. Artinya sejauh mana skala itu mampu mengukur atribut yang dirancang untuk mengukurnya. Batasan valid dan tidaknya suatu instrumen menurut Azwar (2000) adalah mempunyai koefisien korelasi ≥ 0,30. Berdasarkan pedoman validitas diatas, setelah instrumen diolah dan dianalisis diperoleh hasil dari 64 item terdapat 7 item yang tidak valid yaitu item no 3 dengan koefisien korelasi 0,27, item no 5 dengan koefisien korelasi 0,16, no item 12 dengan koefisien korelasi 0,23, no item 14 dengan koefisien korelasi 0,28, item no 15 dengan koefisien korelasi 0,13, no item 37 dan 47 dengan koefisien korelasi 0,27. Kemudian ketujuh item yang tidak valid tersebut dihilangkan sehingga menjadi 57 item, setelah itu dianalisis kembali dan diperoleh hasil bahwa 57 item valid. 3.6.2
Reliabilitas Menurut Azwar (2000) reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran
dapat dipercaya. Suatu instrument dikatakan reliabel jika koefisien reliabilitas berada dalam rentang angka 0 – 1,00. Instrumen dengan koefisien reliabilitas ≥ 0,90 dikatakan memiliki tingkat reliabilitas tinggi. Sedangkan menurut Hadi (1993) dalam pengertian reliabel berarti ajeg atau konstan, yang dalam hal ini adalah kekonstanan skor atau hasil pengukuran. Suatu instrument dikatakan reliabel didasarkan pada interpretasi nilai r sebagai berikut : 1. Nilai α 0,80 – 1,00 dikatakan memiliki tinggat reliabilitas tinggi 26
2. Nilai α 0,60 – 0,79 dikatakan memiliki tingkat reliabilitas cukup 3. Nilai α 0,40 – 0,59 dikatakan memiliki tingkat reliabilitas agak rendah 4. Nilai α 0,20 – 0,39 dikatakan memiliki tingkat reliabilitas rendah 5. Nilai α 0,00 – 0,19 dikatakan memiliki tingkat reliabilitas sangat rendah Berpedoman pada tolak ukur interpretasi suatu instrumen dikatakan reliabel, dari hasil uji instrumen yang telah dilakukan diperoleh reliabilitas koefisien Alpha Crobanch’s α = 0,9565, setelah item yang tidak valid dihilangkan reliabilitas menjadi 0,9585. Dengan demikian skala perilaku kenakalan remaja dalam penelitian ini memiliki reliabilitas tinggi dan sudah memenuhi syarat sehingga dapat digunakan.
3.7 Teknik Analisis Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode non parametrik, dengan menggunakan uji beda Mann-Whitney karena mengacu pada dua variabel data tidak berhubungan/ independent, dengan skala data ordinal. Pengolahannya dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 11.5 for windows.
27