30
BAB III. METODE PENELITIAN
A.
Pembuatan Alat Pemodelan Tanggul
Dalam Penelitian pemodelan tanggul ini bertujuan untuk mengetahui nilai permeabilitas (k), dan untuk menunjang kelancaran dalam penelitian pemodelan tanggul ini dibutuhkan peralatan yang telah dirancang sesuai dengan kebutuhan penelitian ini. Dalam penelitian pemodelan tanggul dibutuhkan alat – alat dan bahan – bahan yang telah direncanakan dan sesuai dengan kebutuhan pemodelan, alat dan bahan yang telah dirancang ini dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini :
1. Alat Cetakan Model Tanggul
Penelitian pemodelan tanggul ini dibutuhkan alat cetakan tanggul yang bertujuan untuk membentuk tanah tanggul seperti yang dibutuhkan, dan untuk melakukan pengujian pemadatan tanah. Alat cetakan model tanggul ini terbuat dari besi yang telah dirancang sesuai dengan yang dibutuhkan, di sisi luar cetakan tanggul ini terdapat bentuk lapisan yang dibedakan dengan warna, warna yang terdapat pada sisi cetakan ini bertujuan untuk mengetahui tinggi lapisan model tanah tanggul yang
31
dibutuhkan, ada 3 warna berbeda pada sisi cetakan ini yang menunjukkan bahwa untuk membentuk cetakan tanggul ini dibutuhkan 3 lapisan sampel tanah, seperti yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini : 12. 5
20
80
Gambar 3.1. Rencana Cetakan Model Tanggul
Gambar 3.2. Cetakan Model Tanggul
2. Aquarium Model Tanggul Aquarium ini digunakan sebagai media untuk melakukan pengujian permeabilitas tanah pada model tanggul yang telah dicetak pada alat cetakan tanggul, dan juga untuk membaca penurunan air yang terjadi pada saat pengujian. Aquarium ini terbuat dari bahan aqrylic (fiberglass),
32
dan dilengkapi dengan saluran pembuangan rembesan air (outlet), untuk ukuran aquarium ini telah dirancang sesuai yang dibutuhkan dan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
30
Saluran Pembungan Outlet
80
Gambar 3.3. Aquarium Model Tanggul Rencan
Gambar 3.4. Aquarium Model Tanggul
33
B.
Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah lempung dan abu sekam padi. Tanah sebagai bahan peneliatian ini diambil dari lokasi Perumahan Bhayangkara Kelurahan Beringin Jaya Kecamatan Kemiling, karena tanah pada lokasi tersebut merupakan tanah yang menjadi sampel pada penelitian terdahulu yang menjadi tinjauan penelitian kali ini. Bahan penelitian abu sekam padi diambil dari Kelurahan Tanjung Seneng Kecamatan Way Kandis karena jarak tempuh pengambilan sampel tidak terlalu jauh dari lokasi pengujian dan pada lokasi tersebut memiliki limbah abu sekam padi yang cukup banyak.
C.
Metode Pengambilan Sampel
1. Tanah Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan menggunakan tabung pipa diameter 4 inchi dengan kedalaman 15 cm. Lalu tabung ditutup rapat dengan lakban untuk menjaga kondisi tanah agar tidak mengalami penguapan dan untuk menjaga kadar air tanah agar tetap sama seperti kondisi di lapangan.
34
LAPANGAN
TITIK 3
MUSHOLA
Gambar 3.5. Lokasi Pengambilan Sampel Uji
2. Abu Sekam Padi Pengambilan sampel abu sekam padi diambil di pabrik pengolahan padi yang terdapat di Kelurahan Tanjung Seneng Kecamatan Way Kandis Kota Bandar Lampung dengan meminta perijinan dari pemilik pabrik tersebut yang kemudian abu hasil pengolahan padi tersebut diambil dengan menggunakan sendok semen dan kemudian dimasukkan ke dalam karung
D.
Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini adalah hasil pengujian yang telah dilakukan pada penelitian terdahulu, yaitu: 1. Skripsi Randi, (2014) yang berjudul “Pengaruh Air Hujan Pada Tanah Lempung Terhadap Debit Sumur Resapan Berdasarkan Hasil Uji Permeabilitas Lapangan”.
35
2. Skripsi Setiawan, (2015) yang berjudul “ Studi dan Analisa Campuran Tanah Lempung dengan Abu Sekam Padi Terhadap Nilai Permeabilitas dengan Metode Falling Head”.
E.
Data Primer
Data primer pada penelitian ini didapat dari pengujian sifat mekanik tanah yang dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik Universitas Lampung berupa pengujian permeabilitas menggunakan pemodelan tanggul. 1. Pengujian Permeabilitas pada Model Tanggul
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui koefisien permeabilitas (k) tanah dengan menggunakan pemodelan tanggul. Bahan-bahan
1. Tanah Lempung 2. Abu sekam padi 3. Air Peralatan
1. Alat cetakan model tanggul. 2. Aquarium model tanggul. 3. Ember 4. Hammer seberat 4,5 kg 5. Container
36
6. Pisau pemotong 7. Sendok pengaduk tanah Langkah kerja
1. Mencampurakan tanah
dengan air dan diaduk hingga merata
dengan kadar air optimum yang sesuai dengan yang telah direncanakan. 2. Memasukkan tanah campuran tersebut kedalam alat cetakan model tanggul. 3. Pengujian pemdatan tanah didalam alat cetakan model tanggul dengan jumlah tumbukan yang telah direncanakan yaitu 1053 tumbukan. 4. Memasukkan tanah yang telah dipadatkan kedalam Aquarium model tanggul yang telah disiapkan. 5. Menjenuhkan sampel tanah dengan merendam dengan air selama 24 jam. 6. Memasukkan air kedalam sisi sebelah model tanggul, dengan ketinggian air yang telah ditentukan 7. Mencatat ketinggian air awal (h1) dan tinggi air setelah waktu (t) yang ditentukan (h2). 8. Mengulangi pengujian untuk sampel tanah yang telah dicampurkan 5 % abu sekam padi
37
F.
Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian di laboratorium diolah menurut klasifikasi data dengan menggunakan persamaan-persamaan dan rumus-rumus yang berlaku. Hasil dari pengolahan data tersebut diuraikan dalam bentuk tabel dan grafik.
2. Analisis Data Dari rangkaian pengujian-pengujian yang dilaksanakan di laboratorium, maka : a. Dari pengujian pemodelan tanggul ini didapat nilai koefisien nilai permeabilitas (k), dengan sampel tanah asli dan sampel tanah campuran abu sekam padi 5 %. Pengolahan data yang didapat dari pengujian pemodelan tanggul ini, kemudian membandingkan nilai permeabilitas sampel tanah asli dan sampel tanah campuran abu sekam padi. Dari hasil perbandingan nilai sampel tanah asli dan sampe tanah campuran tersebut dapat dilihat pengaruh abu sekam padi terhadap model tanggul, yang berbentuk grafik dan tabel yang telah di uraikan. Nilai perbandingan tersebut kemudian dibandingkan juga dengan hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan dengan menggunakan bahan additive yang sama dan dapat dilihat pengaruh abu sekam padi terhadap pengujian permeabilitas.
38
Mulai
Pengambilan Sampel Tanah 1. Sampel Tanah Lempung 2. Sampel Abu Sekam Padi
Pengujian Tanah Asli (Data Sekunder)
Uji kadar air Uji berat jenis Uji batas – batas atterberg Uji analisa saringan
Tidak
Klasifikasi Tanah Ya
Tanah Asli
Pencampuran sampel tanah 5 % Abu sekam padi Ya
Ya Uji Pemadatan
Uji Pemadatan
Tidak
Tidak Pengujian Model Fisik
Pengujian Model Fisik
Analisa hasil
Kesimpulan dan saran
Selesai
Gambar 3.6. Bagan Alir Penelitian