36
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Maret – Juni 2014. Objek
penelitiannya adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Jakarta dari tahun 2009-2012 melalui website www.idx.co.id, Indonesian
Capital
Market
Direktory
(ICMD),
www.yahoo.finance,
www.bi.go.id, www.wikipedia.com, www.sahamok.com, serta website dari masing-masing perusahaan. B.
Desain Penelitian Desain atau rancangan penelitian ini adalah termasuk penelitian kausal
yaitu peneliti bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen) terhadap variabel lainnya (variabel dependen). Dalam
penelitian
ini
konservatisme, asimetri informasi, dan
pengungkapan sukarela sebagai variabel independen dan cost of capital sebagai variabel dependen . C.
Definisi dan Operasionalisasi Variabel Definisi operasional merupakan ketentuan konsep (construct), sehingga
menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan peneliti dalam mengoperasikan konsep (construct),
36
37
sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran konsep yang lebih baik. Untuk menjelaskan definisi operasional dari setiap variabel maka akan diterangkan dengan menggunakan formula sebagai berikut: 1.
Variabel Dependen (Y) Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah cost of capital. Cost of capital adalah jumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menyediakan informasi bagi publik (pemegang saham, investor, pemerintah, kreditur, dan masyarakat secara umum) (Tarjo, 2005). Skala yang digunakan adalah skala rasio. Perhitungan cost of capital setiap perusahaan sampel dengan menggunakan model COC (Cost of Capital) dengan pendekatan Capital Asset Pricing Model (CAPM), yaitu: COC = Rft + βi (Rmt-Rft)
Dimana : Rft = Return bebas risiko yang diproksikan dengan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia. Rmt = Return pasar yang diperoleh dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari t ditambah IHSG pada hari t-1 dibagi dengan IHSG pada hari t-1.
38
βi
= Risiko tidak sistematis untuk setiap saham perusahaan i.
a.
Beta adalah
pengukur risiko sistematik dari suatu sekuritas atau
portofolio relatif terhadap risiko pasar. Beta dapat dihitung dengan rumus (Jogiyanto, 2007:323): βi = Ʃⁿt=1 (Rit- Rit). ( Rmt- Rmt) Ʃⁿt=1( Rmt- Rmt)
Dimana : βi
=Beta (risiko)
Rit
=Return bulanan saham individual
Rit
=Return rata-rata saham individual
Rmt =Return pasar bulanan Rmt =Return pasar rata-rata dalam satu periode
b.
Untuk mencari Return Saham (Rit) maka digunakan rumus sebagai berikut: Rit = Pit – Pit-1 Pit-1
Dimana : Pit
= Harga saham periode ini
Pit-1 = Harga saham periode sebelumnya
39
c.
Untuk mencari Return Market (Rmt) maka digunakan rumus sebagai berikut: Rmt = IHSGt – IHSGt-1 IHSGt
Dimana : IHSGt = Nilai IHSG periode ini IHSG = Nilai IHSG periode sebelumnya 2.
Variabel Independen (bebas) Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain.Variabel independen (variabel bebas) dalam penelitian ini antara lain: A. Konservatisme (X1) Variable konservatisme diproksikan dengan Model Conv_accrual Zhang (2007), yang dihitung dengan rumus:
Conv_accrual = (nonoperating accruals/total assets) x (-1)
Dimana : Nonoperating accrual = operating accruals - ∆account receiveble ∆inventories - ∆prepaid expenses + ∆accounts payable + ∆taxes payable
40
Operating accrual
= net income + depreciation – cash flow
from operation Conv_accrual dikalikan dengan -1 sehingga semakin tinggi nilai conv_accrual
menunjukkan
penerapan
konservatisme
yang
semakin tinggi juga. B. Asimetri Informasi (X2) Asimetri Informasi diukur menggunakan bid-ask Bid-ask spread adalah selisih harga beli tertinggi dengan harga jual terendah (harga terbaik) yang dilakukan trader. Rumusan untuk menghitung bid-ask-spread berdasarkan penelitian Indayana Dewi Mutia (2013) adalah sebagai berikut: RBAt = (Hat – HBt) .100% ½ (HAt + HBt) Dimana : RBAt = Bid-ask-spread pada hari ke t HAt
= Harga penawaran penjualan pada hari ke t
HBt
= Harga penawaran pembelian pada hari ke t
t
= Harga penawaran penjualan dan pembelian pada 5 hari setelah pengumuman laporan keuangan.
C. Pengungkapan sukarela (X3) Pengungkapan sukarela merupakan pengungkapan butir-butir yang dilakukan secara sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku (Mardiyah, 2002). Untuk mengukur
41
kelengkapan pengungkapan dapat dinyatakan dalam bentuk indeks kelengkapan pengungkapan. Indeks pengungkapan untuk setiap perusahaan sampel diperoleh dengan cara berikut (Almilia dan Retrinasari, 2007) : 1. Memberi skor untuk setiap item pengungkapan secara dikotomi, dimana jika suatu item diungkapkan diberi nilai satu dan jika tidak diungkapkan akan diberi nilai nol. 2. Skor yang diperoleh setiap perusahaan dijumlahkan untuk mendapatkan skor total. 3. Menghitung indeks kelengkapan dengan cara membagi total skor yang diperoleh dengan total skor yang diharapkan dapat diperoleh oleh perusahaan. Variabel ini dapat diukur dengan Disclosure Index yaitu indeks Wallace dengan rumusan sebagai berikut Indayana Dewi Mutia (2013) : DI = n x 100% K
Dimana : DI = Disclosure Index n = Jumlah item yang diungkapkan oleh perusahaan k = Jumlah item yang seharusnya diungkapkan
42
D.
Pengukuran Variabel Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala rasio,
karena skala rasio adalah skala interval dan memiliki nilai dasar (based value) yang tidak dapat dirubah. Tabel 3.1. Variabel dan Skala Pengukuran Variabel
Dimensi
Indikator / Rumus
Skala Pengukuran
Cost of capital
Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan modal
COC = Rft + βi (Rmt-Rft)
Rasio
Konservatisme
Kehati-hatian pelaporan keuangan
Conv_accrual = (nonoperating accruals/total assets) x (-1)
Rasio
Asimetri Informasi
Ketidakseimba ngan informasi
RBAt = (Hat – HBt) . 100% ½ (HAt + HBt)
Rasio
Pengungkapan sukarela
Pengungkapan melebihi yang diwajibkan
DI = n x 100% K
Rasio
43
E.
Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah kumpulan subjek yang mempunyai karakteristik tertentu
yang ditetapkan untuk dipelajari sebagai subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar (listed) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009-2012. Dalam penelitian ini digunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (judgement sampling). Adapun kriteria yang dijadikan dasar untuk pemilihan sampel adalah sebagai berikut: 1.
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2009-2012.
2.
Perusahaan mempublikasikan data laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dengan periode tahun 2009-2012 secara lengkap.
3.
Perusahaan yang memiliki data transaksi harian berupa return, volume perdagangan, harga saham, harga penawaran, volume penawaran, beta, IHSG, harga permintaan, return bebas resiko di ICMD dan BEI selama periode 2009-2012
44
Tabel 3.2 Penentuan Jumlah Sampel No. 1.
Keterangan
Jumlah Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur yang listing pada 138 periode waktu penelitian (tahun 2009 – 2012)
2.
Perusahaan tahunan
yang
pada
menerbitkan
tahun
2009-2012
laporan secara
103
berturut-turut 3.
Perusahaan yang memiliki data transaksi harian berupa return, volume perdagangan, harga saham, harga penawaran, volume 22 penawaran, beta, IHSG, harga permintaan, return bebas resiko di ICMD dan BEI selama periode 2009-2012 Jumlah obyek penelitian
22
Total sampel laporan keuangan tahunan pada tahun 2009-2012 berjumlah 22 perusahaan x 4 tahun = 88 sampel pengamatan Sumber : http://www.idx.co.id, Indonesian Capital Market Direktory (ICMD), www.yahoo.finance,
www.bi.go.id,
www.wikipedia.com,
www.sahamok.com Berdasarkan kriteria di atas, maka ukuran sampel yang diambil pada tahun 2009, 2010, 2011,dan 2012 didapat 88 perusahaan manufaktur. Adapun
45
perusahaan manufaktur yang terpilih secara keseluruhan menjadi sampel pada tahun 2009-2012 tersebut adalah: Tabel 3.3 Sampel Penelitian No. 1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Nama Perusahaan Manufaktur Alkindo Naratama Tbk (ALDO) Tri Banyan Tirta Tbk (ALTO) Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) BW Plantation Tbk (BWPT) Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) Golden Energy Mines Tbk (GEMS) Garda Tujuh Buana Tbk(GTBO) Harum Energy Tbk (HRUM) Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Inovisi Infracom Tbk (INVS) Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) Martina Berto Tbk (MBTO) Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) Star Petrcohem Tbk (STAR) Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)
Sumber : http://www.idx.co.id, Indonesian Capital Market Direktory (ICMD), www.yahoo.finance, www.bi.go.id, www.wikipedia.com, www.sahamok.com
46
F.
Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, data yang akan digunakan adalah data sekunder.
Adapun data sekunder diperoleh antara lain dari: 1.
Teknik Pengumpulan Data Arsip (dokumen/copy) Teknis pengumpulan data ini diperoleh dari data arsip (dokumen/copy)
berupa data laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009-2012 yang diperoleh melalui website http://www.idx.co.id,
Indonesian
Capital
Market
Direktory
(ICMD),
www.yahoo.finance, www.bi.go.id, www.wikipedia.com, www.sahamok.com dan website masing-masing perusahaan manufaktur Bursa Efek Indonesia (BEI). 2.
Studi Kepustakaan Metode studi pustaka digunakan untuk memperoleh pemahaman secara
teoritis mengenai pengaruh konservatisme, informasi asimetri dan pengungkapan sukarela baik dalam jurnal maupun buku – buku yang berkaitan dengan penelitian ini. G.
Metode Analisis Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis data kuantitatif dengan menggunakan program SPSS sebagai alat untuk menguji data tersebut.
47
1.
Penelitian Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, dan minimum. Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan atau yang mendeskripsikan data yang menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami. 2.
Pengujian Asumsi Klasik Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen baik secara parsial ataupun secara simultan, maka digunakan regresi berganda (multiple regression). Sebelum dilakukan pengujian regresi berganda, variabel-variabel penelitian diuji apakah memenuhi asumsi klasik persamaan regresi
berganda
seperti
normalitas,
tidak
adanya
multikolinearitas,
heteroskedastisitas dan autokorelasi. a.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2009). Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan menganalisis grafik normal plot dengan dasar keputusan sebagai berikut : (Ghozali, 2009)
48
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b.
Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS. Jika nilai Tolerance ≥ 0,1 dan nilai VIF ≤ 10 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel
dalam
model regresi (Ghozali, 2009). c.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2009).
49
Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glejser, yang dilakukan dengan meregresikan nilai absolut residual yang diperoleh dari model regresi sebagai variabel dependen terhadap semua variabel independen dalam model regresi. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi heteroskedastisitas (Ghozali, 2009). d.
Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Ghozali (2006 : 125). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut : 1) Bila nilai DW terletak diantara batas atau upperbound (Du) dan (4-du) maka koefisien autokorelasi = 0, berarti tidak ada autokorelasi. 2) Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau lower bound (Di), maka koefisien autokorelasi > 0, berarti ada autokorelasi positif. 3) Bila nilai DW lebih besar dari (4-Di) maka koefisien autokorelasi < 0, berarti ada autokorelasi negatif. 4) Bila nilai DW terletak antara Du dan Di atau DW terletak antara (4-Du) dan (4-Di), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
50
Ringkasan dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi secara lebih jelas dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut ini
Tabel 3.4 Tabel Uji Autokorelasi Hipotesis nol
Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif
Tolak
0 < d < Di
Tidak ada autokorelasi positif
No decision
Di ≤ d ≤ du
Tidak ada autokorelasi negative
Tolak
4-Di< d < 4
Tidak ada autokorelasi negative
No decision
4-du ≤ d ≤ 4-Di
Tidak ada autokorelasi positif atau Tidak ditolak
du < d < 4-du
negative
3.
Penelitian pengujian hipotesis a.
Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) menurut Ghozali (2006 : 87) pada intinya
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
51
Lebih lanjut Ghozali (2006) menjelaskan bahwa kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi (R2) adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu Variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel independen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila salah satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. 4.
Pengujian Pengaruh secara Simultan (Uji F) Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama (serentak) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006). Apabila nilai probabilitas signifikan < 0.05, maka variabel independen secara bersamasama mempengaruhi variabel dependen. Rumusan Hipotesis dalam pengujian ini adalah sebagai berikut : Ho1 : Konservatisme, asimetri informasi dan pengungkapan sukarela secara serentak berpengaruh terhadap cost of capital. Ha2 : Konservatisme, asimetri informasi dan pengungkapan sukarela secara serentak tidak berpengaruh terhadap cost of capital . Berdasarkan signifikan dasar pengambil keputusannya adalah :
52
a. Jika signifikan > 0,05 maka Ho diterima. b. Jika signifikan < 0,05 maka Ho ditolak. 5.
Pengujian Pengaruh Secara Parsial (Uji t) Uji statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006). Apabila nilai probabilitas signifikansi < 0.05, maka suatu variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Rumusan Hipotesis dalam pengujian ini adalah sebagai berikut : Ho1 : Konservatisme (K) berpengaruh negatif terhadap cost of capital. Ho2 : Asimetri Informasi (AI) berpengaruh negatif terhadap cost of capital. Ho3 : Pengungkapan Sukarela (PS) berpengaruh positif terhadap cost of capital. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis ini adalah : a. Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak (ada pengaruh signifikan). b. Jika thitung < ttabel, maka Ho ditolak (tidak ada pengaruh signifikan). Berdasarkan signifikan dasar pengambil keputusannya adalah : a. Jika signifikan > 0,05 maka Ho diterima. b. jika signifikan < 0,05 maka Ho ditolak.
53
6.
Analisis Regresi Linear Berganda Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (independen) terhadap variabel
terikat (dependen) dilakukan dengan analisis regresi berganda dengan formula sebagai berikut : Y = α + β1 X1 +β2 X2 + β3 X3+ ε Keterangan : Y
: Cost of capital
A
: Konstanta regresi berganda
β1- β 3
: Koefisien
X1
: Konservatisme
X2
: Informasi asimetri
X3
: Pengungkapan sukarela
ε
: Koefisien Error
regresi variabel independen