BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel dependen dalam penelitian ini diteliti hanya sekali secara bersamaan, dalam periode waktu tertentu.
B. Lokasi Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat Penelitian ini dilakukan di delapan Posyandu Kelurahan Matesih, Kabupaten Karanganyar. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada Desember 2015 sampai dengan Juli 2016 .
C. Subjek Penelitian 1. Populasi Penelitian a. Populasi Target : semua balita di posyandu Kelurahan Matesih, Kabupaten Karanganyar.
30
31
b. Populasi Aktual : ibu yang mempunyai anak balita usia 1-5 tahun di posyandu Kelurahan Matesih, Kabupaten Karanganyar yang berjumlah 236 orang. 2. Kriteria Retriksi Subjek penelitian ini adalah subjek yang memiliki kriteria sebagai berikut: a. Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu: 1) Ibu yang memiliki balita berumur 1-5 tahun 2) Ibu yang berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Matesih khususnya di Kelurahan Matesih 3) Ibu yang bersedia menjadi responden dan datang ke posyandu 4) Ibu yang dapat membaca dan menulis b. Kriteria eksklusi pada penelitian ini antara lain: 1) Ibu dan balita yang sedang sakit saat dilakukan penelitian, karena saat sakit balita akan mempunyai status gizi yang berbeda dibandingkan saat sehat. 3. Sampel Penelitian a.
Besar Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun di Kelurahan Matesih yang memenuhi kriteria inklusi yaitu berjumlah 236 orang. Menurut Nursalam (2013), perhitungan besar sampel ditentukan dengan rumus :
32
λ2.N.P.Q s= d2 (N-1)+λ 2.P.Q 12.236.0,5.0,5
s= 2
= 70,4 dibulatkan menjadi 70
2
0,05 (236-1)+ 1 .0,5.0,5 Jadi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 70 orang Keterangan : λ2 dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5%, 10% N = populasi P = Q = 0,5 D = 0,05 s = jumlah sampel b.
Teknik Sampel Teknik
pengambilan
sampel
pada
penelitian
ini
menggunakan cluster random sampling, yaitu pengambilan sampel yang diambil dari setiap posyandu yang telah ditentukan berdasarkan rumus kemudian dari setiap posyandu diambil responden secara acak sesuai jumlah yang ditentukan sampai responden tersebut memenuhi besarnya sampel. Teknik ini diterapkan pada 8 posyandu di Kelurahan Matesih. Besarnya sampel yang diambil berdasarkan rumus adalah sebagai berikut:
33
Tabel 3.1 Perhitungan Sampel Penelitian No. Posyandu 1. I memiliki 23 balita
2.
II memiliki 22 balita
3.
III memiliki 29 balita
4.
IV memiliki 20 balita
5.
V memiliki 32 balita
6.
VI memiliki 27 balita
7.
VII memiliki 45 balita
8.
VIII memiliki 38 balita Jumlah
Penghitungan Sampel
70 sampel
D. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini variabel independennya adalah tingkat pengetahuan ibu. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah status gizi balita.
E. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
34
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Independen : Tingkat Pengetahuan ibu
Dependen : Status Gizi Balita
Definisi Operasional Kemampuan yang dimiliki oleh seorang ibu untuk memahami sebuah informasi tentang gizi melalui inderanya. Suatu keadaan gizi pada balita yang ditentukan berdasarkan pengukuran berat badan dan umur balita
Alat Ukur
Hasil Ukur
Kuesioner
a. Baik : skor 76%-100% b. Cukup : 56%-75% c. Kurang : <56%
Timbanga n injak/ dacin
a. Gizi baik : -2 SD s.d +2 SD b. Gizi Lebih: > +2 SD c. Gizi Kurang : -3 SD s.d < -2 SD d. Gizi Buruk : < -3 SD
Skala Pengukuran Ordinal
Ordinal
F. Instrumen Penelitian 1.
Alat Ukur a. Kuesioner Tingkat Pengetahuan Ibu Pengisian kuesioner dilakukan secara langsung pada ibu meliputi identitas dan pengetahuan ibu tentang gizi. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Cara pengambilan data pada penelitian ini adalah secara langsung dari responden (data primer) dengan cara mengisi kuesioner yang diberikan peneliti. Kuesioner diisi oleh orang tua anak dengan cara memberikan tanda centang () sesuai dengan pernyataan yang tertera di kuisioner.
35
Kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner terpandu dengan bentuk
pertanyaan
tertutup
(closed
ended)
yang
mempunyai keuntungan mudah mengarahkan jawaban responden dan juga mudah diolah (ditabulasi). Bentuk kuesioner menggunakan skala Gautman yang terdiri dari kategori benar dan salah. Tabel 3.3 Nilai Skala Pengukuran Kuesioner Tingkat Pengetahuan Ibu Alternatif Jawaban Benar Salah
Pertanyaan Positif (Favorable) 1 0
Pertanyaan Negatif (Unfavorable) 0 1
Menurut wawan (2011), pengetahuan seseorang dapat diketahui dan diinterpretasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu: a. Baik : hasil persentase 76%-100% b. Cukup : hasil persentase 56%-75% c. Kurang : hasil persentase <56%
36
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan Ibu No
Komposisi
Nomor item Favorable
Jumlah
Jml
Unfavorable Favorable Unfavorable
1
Status gizi
10
2
1
1
2
2
Gizi Balita
3,4,5,7,11,12, 13,14,15,18,1 9,20,21,27
1,2,6,16,17,2 2,23,30,33,3 4
15
10
25
3
Perilaku makan balita
26,28,31,32
24,25,29,35
4
4
8
35 b. Status Gizi Balita Mengukur status gizi balita dengan mengukur berat badan menggunakan dacin atau timbangan injak. Penentuan umur perlu dilakukan dengan benar supaya tidak terjadi kekeliruan dalam penilaian status gizi pada setiap balita. Setelah memperoleh data tentang umur dan berat badan kemudian dilakukan penghitungan berdasarkan tabel penilaian status gizi menurut WHO-NCHS dan tabel Z-Score. 2.
Uji Instrumen Kuesioner harus diuji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu pada kelompok lain yang homogen sebelum digunakan dalam penelitian. Pada penelitian ini, uji validitas dan reliabilitas telah dilakukan kepada responden di Posyandu di Kelurahan Pablengan. a. Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur,
37
maka perlu diuji dengan korelasi antara skor tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skor total kuesioner tersebut. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya yang kurang valid, berarti memiliki validitas yang rendah. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud (Arikunto, 2010). Uji validitas dalam penelitian ini diolah dengan program komputer SPSS 20.0. Uji validitas penelitian ini akan dilaksanakan pada responden di Kelurahan Pablengan, Matesih dengan karakteristik responden yang hampir sama dengan responden di Kelurahan Matesih. Pada penelitian ini uji validitas menggunakan 30 responden. Harga koefisien korelasi yang didapatkan akan dibandingkan dengan harga korelasi product moment pada tabel dengan signifikan 5% (0,05) dan r tabel yaitu 0,361. Uji validitas data dilakukan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 20.0. Instrumen dinyatakan valid bila (rhitung)>(rtabel), sedangkan tidak valid bila (rhitung)<(rtabel). Jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka soal tersebut tidak valid sehingga dinyatakan gugur, maka kuisioner diuji cobakan lagi. Uji validitas menghasilkan beberapa item dalam satu aspek yang tidak valid dan masih ada item yang dapat mewakili aspek tersebut, maka item yang tidak valid akan dihapuskan. Jika
38
semua item dalam satu aspek tidak valid maka harus direvisi dan dilakukan uji validitas ulang (Hidayat, 2009). Setelah dilakukan uji validitas pada kuesioner pengetahuan ibu tentang status gizi didapatkan item yang tidak valid yaitu pada nomor soal 1, 7, 12, 17, dan 38. Lima soal tersebut memiliki r hitung kurang dari 0,361 sehingga perlu dihapuskan karena dalam indikator tersebut masih ada item valid yang mewakili. b. Reliabilitas Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap sama bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. Uji reliabilitas pada penelitian ini diolah menggunakan program komputer SPSS 20.0. Tingkat reliabilitas suatu konstruks atau variabel penelitian dapat dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha. Instrumen dinyatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6 (Sugiyono, 2011). Pada penelitian ini nilai Cronbach’s Alpha adalah 0,727. Nilai ini lebih dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument yang digunakan dinyatakan reliabel.
39
G. Cara Kerja 1.
Tahap Persiapan a.
Peneliti melakukan penjajakan awal di wilayah penelitian, penelusuran populasi dan pemilihan jumlah responden berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.
b.
Peneliti mengajukan surat permohonan izin penelitian kepada institusi pendidikan, dalam hal ini adalah Program Studi D IV bidan Pendidik yang ditujukan kepada Institusi terkait, yaitu puskesmas Matesih, Kabupaten Karanganyar.
c.
Peneliti menyusun alat ukur (kuisioner), yang digunakan untuk mengukur pengetahuan tentang gizi.
d.
Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas alat ukur pada kelompok lain yang homogen.
2.
Tahap Pelaksanaan a.
Responden yang hadir pada pelaksanaan posyandu dan memenuhi kriteria retriksi dikumpulkan dalam satu ruangan. Peneliti kemudian memberikan penjelasan tentang tujuan dan manfaat penelitian pada responden. Apabila responden bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar persetujuan menjadi responden.
b.
Melakukan pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner terpandu dengan bentuk pertanyaan tertutup (closed ended) yang mempunyai keuntungan mudah mengarahkan jawaban responden dan juga mudah diolah (ditabulasi).
40
c.
Peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner dan memberikan kesempatan kepada responden untuk menanyakan bila ada hal yang tidak dimengerti.
d.
Responden dipersilahkan mengisi kuesioner, waktu yang disediakan untuk mengisi kuesioner 15 menit. Setelah itu peneliti mengecek ulang kuesioner yang telah diisi oleh responden.
e.
Melakukan pengukuran status gizi dengan menimbang BB balita dengan menggunakan timbangan injak yang sudah dikalibrasi atau dacin dan menetapkan umur balita, status gizi diukur dengan indeks BB/U dengan pedoman Z-score
3.
Tahap Akhir Peneliti melakukan editing, s c o r i n g , coding, tabulasi dan dilanjutkan dengan pengolahan data.
H. Pengolahan dan Teknik Analisis Data 1.
Rencana Pengolahan Data Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Editing Data yang diperoleh diperiksa kembali apakah terdapat kekeliruan dalam pengisian atau data yang tidak lengkap. Sebelum data diolah, langkah awalnya adalah memeriksa kembali semua data yang dikumpulkan.
41
b.
Scoring Memberi kode jawaban responden sesuai indikator pada kuesioner. Kode pada kuesioner tingkat pengetahuan ibu menggunakan skala Gautman. Skor yang diberikan untuk pernyataan positif (favorable) yaitu benar : 1, salah : 0, sedangkan untuk pernyataan negatif (unfavorable) yaitu salah : 1, benar : 0.
c.
Coding Memberi kode angka pada jawaban responden. Kegiatan ini dilakukan agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya. 1) Pengetahuan a) Baik
:1
b) Cukup
:2
c) Kurang : 3 2) Status gizi balita a) Baik
:1
b) Lebih
:2
c) Kurang : 3 d) Buruk d.
:4
Data Entry Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam database komputer.
42
e.
Tabulating Data yang telah dikumpulkan dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi yang telah disediakan.
2. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat, untuk menerangkan hubungan antara dua variabel. Analisis data dilakukan secara komputerisasi menggunakan program SPSS 20.0. a. Analisis Univariat Analisis karakteristik
univariat
setiap
bertujuan
variabel
untuk
penelitian
mendeskripsikan
(Notoatmodjo,
2012).
Karakteristik responden meliputi pendidikan ibu, pekerjaan ibu, dan umur ibu. Untuk memperoleh persentase dari karakteristik variabel tersebut menggunakan rumus :
Keterangan : P : persentase x : jumlah reponden setiap kategori n : jumlah semua responden b. Analisis Bivariat Penelitian ini memiliki jenis hipotesis korelatif dengan masalah skala pengukuran karena variabel independen (tingkat pengetahuan ibu) mengunakan skala ordinal dan variabel dependen (status gizi balita) menggunakan skala ordinal.
43
Analisis data dilakukan secara komputerisasi menggunakan program SPSS 20.0 dengan uji statistik Somers’d. Interpretasi hasil uji komparatif dengan ketentuan apabila nilai p lebih kecil dari 0,05 maka terdapat korelasi yang signifikan (Dahlan, 2014).