BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian a. Tempat Tempat penelitian ini dilaksanakan dilapangan SMP Negeri 11 Tamalate b. Waktu Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan dimulai dari keluarnya surat izin meneliti. 3.2 Definisi Operasional Variabel a.
Lari 30 meter merupakan lari cepat, yakni lari yang dilakukan mulai dari garis start hingga garis finish dengan kecepatan maksimal
b.
Daya ledak otot tungkai merupakan kemampuan otot atau sekelompok otot untuk melaukan kerja dengan secepet-cepatnya.
c.
Hasil lompat jauh adalah mencapai hasil lompatan yang sejauh-jauhnya dengan memerhatikan awalan dan tumpuan sudut lompatan, saat melayang dan mendarat.
3 3. Metode dan Desain Penelitian Metode yang dimaksud dalam penelitian ini adalah metode korelasional dengan rancangan penelitian korelasional yang dapat digunakan sebagai berikut:
X1
rx1y rx1x2y
Y
rx2y
X2 Keterangan : X1 = lari 30 meter dan day aledak otot tungkai
X2 =Daya Ledak Oto tTungkai Y = hasil lompat jauh 3.4 Populasi dan Sampel Setiap kegiatan penelitian selalu berhubungan dengan populasi sebagai sumber data, Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Wina Sanjaya 2008:102). Jadi populasi adalah individu yang memiliki sifat yang sama walaupun presentase kesamaan itu sedikit. Dengan kata lain populasi adalah semua yang dapat dikenai penelitian. a. Populasi Populasi sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah semua siswa putra kelas VII SMP Negeri 11 Tamalate tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 135 orang. Dari semua populasi ini tidak semua dijadikan sampel, mengingat terbatasnya waktu, tenaga dan biaya. b. Sampel Sampel dalam hubungan dengan populasi adalah sebagian individu yang sedikit dari keseluruhan individu penelitian demikian menurut Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (2010: 107).Apabila populasi lebih dari 100 maka yang menjadi sampel adalah 10%, 20% - 25%. Sedangkan apabila populasi kurang dari 100 maka seluruh sampelnya adalah populasi. Populasi dalam penelitian ini berjumlah lebih dari 100 sehingga peneliti mengambil 20% dari jumlah populasi yaitu berjumlah 20 orang. Karena penelitian ini bersifat homogenitas, maka seluruh subjek penelitian berjenis kelamin laki-laki, disesuaikan dengan materi penelitian. Teknik yang digunakan dalam untuk menentukan sampel dalam penelitian ini adalah teknik sampling acak (random sampling). Alasan penulis menggunakan ini adalah memberikan kesempatan yang sama pada kepada seluruh siswa anggota pupulasi untuk terpilih menjadi sampel. Sebagaimana dikemukakan Arikunto (1990:126): “ciri utama dari sampling acak atau
random sampling ialah memberikan kesempatan yang sama setiap subjek untuk tampil sabagai anggota sampel. Teknik atau cara yang dilakukan dalam menentukan sampel yaitu: 1. Seluruh populasi siswa putra kelas VII dan akan diambil sampel acak sebanyak 20 orang. 2. Pada sehelai kertas digulung yang berukuran dan beridentitas sama, dituliskan namanama anggota masing-masing siswa dari kelas VII. 3. Kertas tersebut di tempatkan disebuah kotak. Setelah itu kotak diaduk dan diambil oleh seorang yang matanya di tutup satu persatu sebanyak 20 helai kertas yang di gulung tersebut. 4. Nama-nama yang diambil tersebut akan menjadi anggota sampel. Dalam hal ini agar semua siswa putra dikelas VII mempunyai kesempatan dalam menjadi anggota sampel dari penelitian ini. 3.5 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah di olah, demikian menurut Suharsimi Arikunto (2006:160). Untuk mengukur lari 30 meter digunakan instrumen tes berupa waktu tercepat dalam melakukan lari 30 meter tersebut, selanjutnya untuk mengukur hasil lompat jauh yang dilakukan sebanyak satu kali percobaan dan mengambil lompatan terjauh. Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : 1) Stop wacth, 2)Meteran, 3)Sempritan 4) Formulir isian data. 3.6 Teknik Pengumpulan Data a)
Lari 30 meter diperoleh dengan melakukan sprint secepat mungkin. Pelaksanaannya adalah siswa berada pada posisi start. Kemudian Setelah sempritan dibunyikan maka siswa
melakukan sprint bersamaan dengan stop wacth dijalankan. Kemudian mencatat hasil waktu perolehan siswa tersebut. Tes ini dilakukan sebanyak satu kali, dan hasil tes ini diambil sebagai data. b) Daya ledak otot tungkai diperoleh dengan menggunakan alat Jump-Df. Pelaksanaannya setiap siswa berada pada karpet jnm-Df, setelah Jum-Df berbunyi siswa melakukan lompatan. Ini dilakukan sebanyak 2 kali, dan angka tertinggi yang diambil seabagi data. c)
Data untuk hasil lompat jauh diperoleh dari melakukan lompat jauh pada bak lompatan. Pelaksanaannya adalah siswa berdiri badan tegak kemudian setelah mendengar bunyi abaaba “ya” siswa melakukan lompatan. Tes ini dilakukan sebanyak satu kali, dan hasil tes ini diambil sebagai data.
3.7 Teknik Analisis Data Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik, yaitu statistic deskriptif dan statistik inferensial. 1) Analisis statistik deskriptif Teknik analisis deskriptif yang digunakan adalah penyajian data berupa table distribusi frekuensi kumulatif atas dan bawah, rata-rata, standar deviasi dan kriteria yang berdasar dari“merthod of summated rating” dengan menentukan garis bilangan yang berdasar dari titik tengah darijumlah masing-masing kategori jawaban dan merupakan batas-batas interval kategori. 2) Analisis statistik inferensial Sebelum pengujian hipotesis secara inferensial maka terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis sebagai berikut: a. Uji normalitas Galat Regresi
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas galat regresi dengan menggunakan uji Lilliefors (Sudjana, 2002: 467). Uji normalitas galat regresi dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data dari populasi sebagai syarat untuk uji hipotesis. Adapun tahapan-tahapan dalam perhitungan normalitas galat regresi Y atas X1 dan Y atas X2 dengan menggunakan uji Liliefors sebagai berikut. 1) Pengamatan X1, X2, …., Xndijadikan bilangan baku z1, z2, …., zn dengan menggunakan rumus z
(Xi X ) S
Keterangan: X = Rata-rata sampel yang diperoleh dengan rumus
s
= Standar deviasi yang diperoleh dengan rumus
2) Untuk bilangan baku menggunakan daftar distribusi normal baku, 3) Menghitung proporsi z1, z2, ….,zn yang lebih kecil atau sama dengan zi. 4) Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(zi), maka:
S ( zi )
(banyaknya z1 , z2 ,.... yang zi ) n
5) Menghitung selisih F(Zi) – S(Zi) kemudian menentukan harga mutlaknya. 6) Mengambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Harga tersebut dinamakan L0. Jika L0 ≤ L daftar maka galat regresi berdistribusi normal, dan sebaliknya, jika L0L daftar maka galat regresi tidak berdistribusi normal. b. Uji linearitas regresi Uji linearitas regresi dilakukan untuk mengukur derajat keeratan hubungan, memprediksi besarnya arah hubungan antar variabel, serta meramalkan besarnya variable terikat jika nilaivariabel bebas diketahui.
Persamaannya adalah sebagai berikut:
Yˆ a bX
(Riduwan, 2005: 148)
Keterangan: Yˆ = (baca:Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan
X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0 b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menentukan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y.
b
n X i Y X i Y 2
n X i ( X i ) 2
Y X a n X
2
X i X iY
2
( X i ) 2
i i
(Sugiyono,2006:245)
Kemudian mencari jumlah persamaan kuadrat regresi (JK) dengan persamaan:
JK Re g ( a ) JK Re g ( b
a
)
JK (Re s ) JK ( E ) JK (TC )
( Y ) 2 n
( X )( Y ) b XY n Y 2 JK Re g ( a ) JK Re g ( b
a
)
( Y ) 2 2 Y n k JK (Re s ) JK ( E )
RJK (TC ) RJK ( E )
JK (TC ) (k 2) JK ( E ) (n k )
(Riduwan, 2005: 153)
Dimana: JK = Jumlah kuadrat JK(a) = Jumlah kuadrat regresi a JK(b/a) = Jumlah kuadrat regresi (b/a) JK(s) = Jumlah kuadrat regresi sisa JK(E) = Jumlah kuadrat regresi error JK (TC) = Jumlah kuadrat regresi tuna cocok RJK(TC) =Rata-rata jumlah kuadrat regresi tuna cocok RJK(E) = Rata-rata jumlah kuadrat error Kaidah pengujian signifikansi: Jika
Fhitung ≥ Ftabel =F{(1-α)(dk Reg[b/a]), (dk Res)}, maka tolak Ho artinya Signifikan Fhitung ≤ Ftabel = F{(1-α)(dk Reg[b/a]), (dk Res)},, maka terima Ho artinya tidak signifikan.
Kaidah pengujian linearitas: Jika
Fhitung ≤ Ftabel = F{(1-α)(dk TC), (dk E)}= F{(1-α)(dk = k – 2), (dk = n - k)}, maka tolak Ho artinya data berpola linear dan Fhitung ≥ Ftabel = F{(1-α)(dk TC), (dk E)}= F{(1-α)(dk = k – 2), (dk = n - k)}, maka terima Ho artinya data berpola tidak linear
Dengan taraf signifikan: α = 0,05, dk pembilang k-2 dan dk penyebut n–k. Selanjutnya pengembangan analisis uji linearitas regresi sederhana dikembangkan menjadi uji linearitas regresi ganda persamaannya adalah sebagai berikut:
Yˆ a b1 X 1 b2 X 2 2
x2
2
y
2
( X 1 ) 2
2
x1 X 1
n ( X 2 ) 2
2
X2
Y
2
n ( Y ) 2 n ( X 1 )( Y )
x
1
y X 1Y
x
2
y X 2Y
x x X 1
2
1
(Riduwan,2005:155)
n ( X 2 )( Y ) (
X2
n X 1 )( X 2 ) n
2
( x 2 )( x1 y ) ( x1 x 2 )( x 2 y )
b1
2
2
( x1 )( x 2 ) ( x1 x 2 ) 2
2
b2
a
( x1 )( x 2 y ) ( x1 x 2 )( x1 y ) 2
2
( x1 )( x 2 ) ( x1 x 2 ) 2
Y b X 1
n
R X 1 X 2Y
n
1
X b2 2 n
b1 x1 y b2 x 2 y
Fhitung =
y ∑
=
2
(
) (
)
Dimana: RX1X2Y = Korelasi ganda n = jumlah responden m = jumlah variabel bebas
(Riduwan, 2005: 155)
Kaidah pengujian signifikansi: Jika Fhitung ≥ Ftabel =F{(1-α)(m), (n-m-1)}, maka tolak Ho artinya hubungan Signifikan Fhitung ≤ Ftabel = F{(1-α)(m), (n-m-1)}, maka terima Ho artinya hubungan tidak signifikan. c.
Uji hipotesis Untuk mencari hubungan dan meguji hipotesis hubungan dua variable digunakan
analisis korelasi product moment sedangkan hipotesis hubungan yang lebih dari dua variable digunakan analisis korelasi ganda: 1. Ujihipotesis I dan II n( XY ) ( X )( Y )
rxy
n. X
2
( X ) 2 n Y 2 ( Y ) 2
(Sudjana, 1992: 369)
Dimana: rxy = koefisien korelasi n
= Jumlah sampel
Dengan kriteria pengujian: Jika rhitung > rtabel maka hipotesis H0 ditolak dan hipotesis penelitian diterima Untuk menguji keberartian korelasinya:
t hitung
r n2 1 r
2
Dimana: thitung = distribusi student r
= Nilai koefisien korelasi
Dengan Kriteria pengujian:
(Sudjana, 1992;377)
Jika thitung ≥ ttabel maka tolak H0 artinya signifikan dan t hitung ≤ ttabel, maka terima H0 artinya tidak signifikan. 2. Ujihipotesis III
ryx1x2 =
(Sugiyono, 2006: 219)
Dimana: ryx1x2 = Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama
dengan
variabel Y ryx1 = Korelasi product moment antara X1dengan Y ryx2 = Korelasi product moment antara X2 dengan Y rx1x2 = Korelasi product moment antara X1dengan X2
Kaidah pengujian signifikansi terhadap korelasi ganda adalah:
( 1-r2 )
=
( n-k-1 )
(Sugiyono, 2006: 219)
Dimana: r = Koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel independen n = jumlah anggota sampel Jika
Fhitung ≥ Ftabel =F{(1-α)(m), (n-m-1)}, maka tolak Ho artinya Signifikan dan Fhitung ≤ Ftabel = F{(1-α)(m), (n-k-1)}, maka terima Ho artinya tidak signifikan.
3.8 Hipotesis Statistik a. H0 : rx1 y = 0 H1 : rx1 y > 0 Keterangan rx1 y = Koefisien korelasi populasi antara lari 30 meter dengan hasil hasil lompat jauh pada
siswa. H0= tidak terdapat hubungan positif antara lari 30 meter dengan hasil lompat jauh pada siswa H1 = terdapat terdapat hubungan yang positif antara lari 30 meter dengan hasil lompat jauh pada siswa b. H0 : rx2 y = 0 H1 : rx2 y > 0 Keterangan rx2 y = Koefisien korelasi populasi antara daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh.
H0 = tidak terdapat hubungan positif antara daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh pada siswa H1 = terdapat terdapat hubungan yang positif antara daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh pada siswa c.
H0 : Rx1 x2 y = 0 H1 : Rx1 x2 y > 0 Keterangan :
Rx1 x2 y = Koefisien korelasi populasi antaralari 30 meter dan daya ledak otot tungkai dengan
hasil hasil lompat jauh. H0 = tidak terdapat hubungan positif antara lari 30 meter dan daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh pada siswa H1 = terdapat terdapat hubungan yang positif antara lari 30 meter dan daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh pada siswa