BAB III METODE PENELITIAN
A. Latar Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah SMP Negeri 4 Dumoga Kabupaten Bolaang Mongondow, Jln. Pinonobatuan Pusian Kecamatan Dumoga Timur. Berdasarkan pertimbangan bahwa Sekolah SMP Negeri 4 Dumoga adalah sekolah yang baik yang ada di Dumoga Timur yang sekarang ini sekolah SMP Negeri 4 Dumoga berakreditas A.
SMP Negeri 4 Dumoga di mimpin oleh Bapak Ben Husain Usman, S.Pd, MM dengan jumlah guru 25 orang, 15 orang guru tetap, 4 orang guru tidak tetap, 6 orang tata usaha, dan jumlah siswa 476 orang. Sekolah ini sudah banyak meraih prestasi baik dalam bidang akademik maupun dalam bidang non akademik. Sarana dan prasarana sekolah ini memiliki 15 ruangan kelas, i buah ruang perpustakaan, 1 buah lab IPA Biologi, 1 buah Lab Fisika, 1 buah ruang kepala sekolah, 1 buah ruang guru, 1 buah ruang tata usaha, 1, buah ruang Osis, 2 buah WC guru, dan 2 buah WC siswa.
Adapun alasan peneliti sehingga menetapkan tempat pelaksanaan penelitian di SMP Negeri 4 Dumoga Kabupaten Bolaang Mongondow
karena
berdasarkan
hasil
pengamatan dengan letak yang strategis dan memiliki cukup yang layak, tetap dilihat dari tingkat fenomena sekolah nampak perlu penelusuran secara mendalam. Sekolah ini memiliki visi dan misi sekolah yaitu Visi sekolah adalah “Disiplin, berprestasi, berbudaya, terampil, dan berwawasan IPTEK yang bersumber pada IMTAQ. Dengan indikator: a) terwujudnya lembaga sekolah yang taat pada aturan yang
ditetapkan; b) terwujudnya proses pembelajaran yang efektif dan efisien; c) terwujudnya kelembagaan sekolah yang selalu belajar; d) terwujudnya sarana dan prasarana pendidikan yang relevan dan memadai; e) terwujudnya prestasi akademik dan non akademik yang meliputi Lomba Mata Pelajaran, olahraga dan kesenian; f) terwujudnya pembinaan IPTEK dan IMTAQ” dan Misi sekolah adalah “a) terwujudnya penyelenggaraan pendidikan yang efektif dan efektif, kreatif, dan menyenangkan; b) meningkatkan kesadaran prestasi didik dalam belajar; c) menyiapkan fasilitas sekolah yang relevan dan berwawasan kedepan mewujudkan kemampuan berolahraga dan kesenian yang tangguh dan kompetitif; d) mewujudkan sekolah yang berwawasan global, kreatif, inovatif, mandiri, dan bertanggungjawab; e) mewujudkan siswa yang beriman, bertakwa serta berakhlak mulia; f) mewujudkan lulusan yang cerdas dan kompetitif; g) melaksanakan pengembangan fasilitas sekolah”. Tujuan sekolah ini adalah “Pada tahun 2013 SMP Negeri 4 Dumoga Kabupaten Bolaang Mongondow dengan tujuan yaitu, a) memperoleh nilai UN rata-rata 7,50; b) mengembangkan silabus untuk semua mata pelajaran; c) mengembangkan Pemetaan Standar Kompetensi dasar, Indikator, dan Aspek untuk semua mata pelajaran; d) memiliki standar isi kurukulum KTSP yang lengkap; e) memiliki standar proses pembelajaran; f) memiliki standar pendidikan dan tingkat pendidikan; g) memiliki standar pengelolaan sekolah; h) memiliki standar ketuntasan belajar kompetensi prestasi dan kelulusan; i) melaksanakan kegiatan bersaing antar kelas; j) meningkatkan minat baca bagi peserta didik; k) meraih peringkat 1 Lomba Akademik tingkat Kabupaten, Provinsi dan Nasional; l) memiliki Tim Olahraga, Bola Volly, Tenis Meja, Sepak Bola dan Atletik; m) memiliki disiplin dan Tata Tertib sekolah dengan baik; n) memiliki
keterampilan menggunakan media pembelajaran (Komputer); o) memiliki Grup Kesenian Paduan Suara, Bintang Vokalia, Dana-dana, dan Vokal Grup; p) menghasilkan siswa yang memiliki nilai-nilai Agama bagi Kehidupannya”. Program kerja sekolah tahunan di SMP Negeri 4 Dumoga Kabupaten Bolaang Mongondow sebagai berikut: a) bidang kurikulum; b) bidang kesiswaan; c) bidang ketenagaan; d) bidang sarana dan prasarana; e) bidang keuangan; f) bidang Humas; dan g) bidang ketatalaksanaan.
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Sebelum menentukan desain penelitian atau rancangan penelitian maka terlebih
dahulu
ditetapkan
jenis
penelitian,
adapun
jenis
penelitian yang
digunakan adalah jenis kualitatif studi kasus. Menurut
Sugiono, (2008:42)
digunakan untuk meneliti sebagai
instrumen
pada
kunci.
penelitian
kualitatif
adalah penelitian yang
kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti
Teknik
pengumpulan
data
dilakukan
secara
trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Maleong, (1994:4) dalam Mangopa, (2010:72) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis/lisan mereka
pendekatan
dari ini
orang-orang
diarahkan
holistik (utuh). Jadi dalam hal
pada
dan perilaku latar
dan
yang individu
diamati. tersebut
Menurut secara
ini tidak boleh mengisolasikan individu atau
organisasi kedalam variabel
dan hipotesis, tetapi perlu
memandangnya
sebagai
bagian dari suatu keutuhan.
C. Kehadiran Peneliti Mengenai kehadiran dalam kulaitatif, yang menjadi intrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Menurut Anhar, (2011:41) dalam Hasan, (2012:54) bahwa peneliti berfungsi sebagai pelaku utama dalam penelitian, tentu saja sebagai manusia biasa dengan segala kemampuan masih terbatas, maka dalam pengumpulan data masih diperlukan catatan lapangan (not field). Kenyataanya, penelitian kualitatif tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan pengumpulan data yang sangat berpengaruh dalam analisi data, interpretasi data serta penarikan generalisasi. Sebelum peneliti memasuki area untuk proses pengumpulan data dan informasi, maka terlebih dahulu peneliti menemui ke informan yaitu, kepala sekolah, yang dilakukan oleh peneliti adalah menyerahkan izin penelitian pada hari Jumat, jam 08.00 Wita tanggal 03 Mei 2013, melakukan observasi awal dan mengkonfirmasi informaninforman yang dapat diwawancarai, menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan, baik kelengkapan bersifat administratif maupun semua masalah berhubungan dengan setting dan subyek penelitian untuk mencari informan. Ketika memasuki lokasi penelitian, peneliti harus menempuh pendekatan informal dan formal, serta mampu menjalin hubungan yang akrab dengan informan. Untuk itu, agar diperoleh data valid, peneliti mengunjungi lokasi pada tahap ini yang diutamakan adalah bagaimana peneliti dapat diterima dengan baik pada waktu memasuki setting area yaitu situasi di SMP Negeri 4 Dumoga Kabupaten Bolaang Mongondow.
Ketika berada dilokasi penelitian peneliti memasuki situasi di SMP Negeri 4 Dumoga Kabupaten Bolaang Mongondow untuk mencari data yang terkait dengan fokus penelitian. Peneliti menyiapkan pedoman wawancara, berusaha untuk akrab dengan subyek penelitian seperti kepala sekolah, ketua komite sekolah, bendahara komite sekolah, sekretaris komite sekolah, wakasek sapras, wakasek humas, guru, dan wali murid. Kehadiran peneliti dalam penelitian kualitatif sangat penting dan mutlak diperlukan. Peneliti sebagai informan kunci utama yang berarti peneliti harus mengungkap makna, berinteraksi terhadap nilai-nilai lokal. Peneliti yang melakukan penelitian datang ke lapangan dan mencari informasi yang diperlukan serta tidak menganggap informan/responden sebagai subyek atau obyek tetapi mereka dipandang sebagai informan yang berkedudukan sebagai teman sejawat. Saat melakukan pengumpulan data, peneliti berusaha untuk memperoleh data penelitian dan mengungkap secara obyektif data yang diperoleh karena peneliti juga adalah instrumen peneliti ingin mengungkap secara reall dan obyektif. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara mendalam dengan beberapa informan yang di anggap memahami secara baik masalah yang dikaji yaitu peran komite sekolah. Peneliti akan berperan sebagai instrumen kunci dalam pengumpulan data kepada informan utama yang jujur agar menghasilkan suatu data yang pasti dan akurat. Kehadiran peneliti di SMP Negeri 4 Dumoga Kabupaten Bolaang Mongondow sebagai pengamat penuh sejak awal hingga akhir penelitian karena penelitian lapangan adalah instrumen kunci. Peneliti harus bersifat kritis, rendah hati dan sungguh-sungguh dilapangan karena sebagai perencana, pelaksana, pengumpul, penganalisis, penafsir data
dan akhirnya dapat melaporkan hasilnya secara transparansi dan akurat Anhar, (2011:41) dalam Hasan, (2012:36). Tingkat kepercayaan yang tinggi akan membantu kelancaran proses penelitian sehingga data yang diinginkan dapat diperoleh dengan mudah dan lengkap. Peneliti harus menghindari kesan-kesan yang merugikan informan. Kehadiran dan keterlibatan peneliti dilapangan harus diketahui secara terbuka oleh subyek penelitian sehubungan dengan itu peneliti penempuh langkah-langkah sebagai berikut : (a) peneliti bertemu dengan kepala sekolah SMP Negeri 4 Dumoga Kabupaten Bolaang Mongondow untuk menyerahkan surat izin penelitian dan menyatakan maksud dan tujuan kehadiran peneliti; (b) mengadakan observasi dilapangan untuk memahami latar belakang penelitian yang sebenarnya; (c) embuat jadwal kegiatan berdasarkan kesepakatan antara penelitian dengan subyek penelitian; dan (d) melaksanakan kunjungan untuk mengumpulkan data sesuai dengan jadwala yang disepakati.
D. Teknik Pengumpulan Data Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah aspek-aspek yang ada kaitannya dengan peran komite sekolah di SMP Negeri 4 Dumoga Kabupaten Bolaang Mongondow. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi yang selengkapnya diuraikan sebagai berikut :
a. Observasi Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan dengan sistematis dengan fenomena-fenomena yang diteliti Anhar, (2011:47) dalam Hasan, (2012:34). Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengamatan langsung terhadap peran komite sekolah di SMP Negeri 4 Dumoga Kabupaten Bolaang Mongondow,
sehingga untuk menjaring informasi yang diperlukan dalam penelitian ini dilakukan secara bterstruktur yang berarti apa yang dilakukan dan diamati telah disusun sebelumnya oleh peneliti dan mencatat langsung hasil pengamatan sesuai kondisi situasi yang ditemui dilokasi penelitian.
Untuk memperoleh data melalui observasi, peneliti berusaha menghayati secara mendalam tentang peran komite sekolah. Observasi partisipan digunakan untuk mengamati latar penelitian secara partisipasi penuh dan mengamati kegiatan pelaksanaan komite sekolah. Hasil pengamatan semuanya dicatat dalam catatan lapangan dan dengan metode ini diharapkan memperoleh temuan yang berkaitan dengan fokus penelitian secara mendalam.
Observasi partisipan atau teknik berperan serta digunakan sejak awal penelitian yaitu mulai dari studi orientasi pertama sampai studi secara terfokus. Penggunaan teknik ini didasarkan atas pertimbangan bahwa di dalam penggunaan teknik wawancara mendalam ada beberapa kelemahan, dimana salah satunya adalah informasi yang dikemukakan oleh informan dalam setiap wawancara tentu sangat terbatas, betapapun banyak informasi tersebut tetapi tidak akan mampu menggambarkan segala macam situasi, sehingga untuk mengatasi kekurangan tersebut di dalam penelitian ini juga digunakan teknik pengumpulan data observasi peran serta.
Setiap observasi mempunyai gaya berbeda, salah satu perbedaannya adalah keterlibatan peneliti, baik dengan orang maupun dalam kegiatan-kegiatan yang diamati. Observasi peran serta dalam penelitian kualitatif ada 5 yaitu; (1)
partisipasi nihil, (2) partisipasi pasif, (3) partisipasi sedang, (4) partisipasi aktif, (5) partisipasi penuh. Anhar, (2011:47) dalam Hasan (2012:34).
b. Wawancara Wawancara yaitu instrumen utama pengumpulan data, dalam penelitian ini yang dilakukan dengan cara tanya jawab langsung dengan kepala sekolah, ketua komite sekolah, bendahara komite sekolah, sekretaris komite sekolah, Wakasek sapras, wakasek humas, guru, dan orang tua siswa di SMP Negeri 4 Dumoga Kabupaten Bolaang Mongondow sebagai sumber data yang utama dalam penelitian ini. Dalam kegiatan wawancara ini, penulis menggunakan panduan wawancara yang berisikan pertanyaan-pertanyaan tentang peran komite sekolah di SMP Negeri 4 Dumoga Kabupaten Bolaang Mongondow sehingga wawancara dapat berjalan sesuai kebutuhan penelitian dan akan dilaksanakan secara berulang-ulang sampai diperoleh data yang meyakinkan tentang apa yang akan diteliti.
Adapun tahapan dalam wawancara ini adalah : a) peneliti menentukan siapa orang yang akan diwawancarai sebagai informan kunci. Informan kunci adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam kegiatan wawancara, seperti kepala sekolah, ketua komite sekolah, bendahara komite sekolah, sekretaris komite sekolah, Wakasek sapras, wakasek humas, guru, dan orang tua siswa; b) peneliti mempersiapkan wawancara dengan daftar pertanyaan sementara yang memuat hal-hal pokok yang akan disampaikan lewat wawancara berdasarkan fokus penelitian; c) melakukan wawancara dan tetap memelihara suasana yang
kondusif dan produktif. Pada tahap ini peneliti mengajukan berbagai pertanyaan yang bersifat grand tour, yaitu pertanyaan yang bersifat umum dan dalam suasana santai, di samping memberikan informasi yang akurat, responden diberi kesempatan secara bebas dan terbuka untuk mengorganisasi jalan pikiran sendiri, dan selanjutnya pertanyaan tersebut difokuskan pada hal-hal yang diungkap secara fokus penelitian dengan berpedoman pada beberapa pertanyaan yang telah disampaikan;
d)
menghentikan
wawancara
sementara
setelah
peneliti
mendapatkan informasi dan responden kelihatan lelah. Pada akhirnya percakapan peneliti akan merangkum kembali dan mengecek kembali apakah yang telah disampaikan responden itu sudah benar atau belum.
Wawancara dilakukan secara manual dengan menggunakan alat tulis menulis, dan dibantu dengan ponsel camera digital merk Nokia tipe X2 01, efektif 1,5 mega pixel, namun dari segi etiknya sebelum merekam peneliti memohon izin dan menyampaikan kepada yang diwawancarai tersebut akan direkam. Hal ini dimaksudkan agar wawancara dapat berlangsung dengan lancar dan informan dapat memberi informasi secara akurat, terbuka dan menyeluruh tanpa keraguan terhadap peneliti.
Untuk lebih jelas misalnya, pada tabel berikut ini dapat dilihat tentang frekuensi wawancara dengan para informan sebagai berikut :
Tabel 3.1. Jumlah Informan dan Frekuensi Wawancara Di SMP Negeri 4 Dumoga
NO 1
INFORMAN Kepala Sekolah
FREKUENSI 2X
KET
2 3 4 5 6 7 8 9
Ketua Komite Sekolah Bendahara Komite Sekolah Sekretaris Komite Sekolah Wakasek Sapras Wakasek Humas Guru 1 Guru 2 Wali Murid
2X 1X 2X 1X 1X 1X 1X 1X
Pelaku informan didasarkan sebagai informan, subyek dan atau pelaku di sekolah.
c. Dokumentasi Tahap ini digunakan sebagai alat atau pelengkap untuk membantu dalam penyusunan
pengumpulan
data-data
yang
berhubungan
dengan
kepentingan penelitian. Yang dimaksud dengan dokumentasi dalam penelitian ini adalah pengambilan gambar yang dilakukan oleh peneliti dan merekam pada saat melakukan proses wawancara dengan dengan informan.
E. Data dan Sumber Data
a. Data Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Menurut Anhar, (2011:44) dalam Hasan (2012:35), data penelitian adalah data yang banyak menggunakan kata-kata subyek, baik lisan maupun tulisan. Dalam penelitian ini akan diambil data yang berkaitan dengan fokus penelitian yaitu: 1) peran komite sekolah sebagai pendukung; 2) peran komite sekolah sebagai pengontrol; 3) peran komite sekolah sebagai pemberi pertimbangan; 4) peran komite sekolah sebagai mediator/penghubung.
Data-data yang dijaring melalui dokumen yang tentunya ada kaitannya dengan fokus penelitian, diantaranya dokumen tentang:a) gambar; b) program pelaksanaan komite sekolah; c) gambar rapat komite sekolah.
b. Sumber Data Penelitian ini memperoleh data yang bersumber dari dua hal, yakni : 1. Manusia Sumber data manusia berfungsi sebagai subyek atau informan kunci sumber data diambil secara purposif, dan tidak lakukan secara acak. Teknik sampling purposif digunakan untuk mengarahkan pengumpulan data sesuai dengan kebutuhan melalui peneleksian dan pemilihan informasi yang benar-benar menguasai informasi dan masalah secara mendalam serta dapat dipercaya untuk menjadi sumber data. Penggunaan sampling purposif ini memberikan kebebasan peneliti dari keterikatan proses formal dalam mengambil sampel, yang berarti peneliti menentukan sampling sesuai dengan tujuan peneliti. Sampling yang dimaksudkan bukanlah sampling yang mewakili populasi, melainkan didasarkan pada relevansi dan kedalam informasi. Namun demikian, pemilihan sampling tidak sekedar berdasarkan kehendak subjektif peneliti, melainkan berdasarkan tema yang muncul dilapangan.
Penentuan informan dalam penelitian ini didasarkan pada kriteria (1) subjek lama dan intensif menyatuh dengan medan aktivitas yang menjadi sasaran peneliti; (2) subjek yang masih aktif terlibat dilingkungan aktivitas menjadi sasaran peneliti; (3) subjek yang masih banyak waktu dimintai keterangan atau informasi;
(4) subjek yang tidak mengemas informasi, tetapi relatif memberikan informasi yang sebenarnya akurat; dan (5) subjek yang tergolong asing bagi peneliti.
Dengan teknik purposif akhirnya ditetapkan sampel yang menjadi sumber data : a) Kepala Sekolah; b) ketua komite sekolah; c) bendahara komite sekolah; d) sekretaris komite sekolah; e) wakasek sapras; f) wakasek humas; g) guru 1; h) guru 2; dan i) wali murid. Kepala sekolah sebagai instrumen kunci tersebut selanjutnya dikembangkan untuk mencari informasi lainnya.
Tabel 3.2. Data informan SMP Negeri 4 Dumoga
Informan
Nama
Kode
Kepala Sekolah
Ben Husain Usman, S.Pd
KS
Ketua Komite Sekolah
Herson Modeong
KKS
Bendahara Komite Sekolah
Norma Laoh, S.Pd
BKS
Sekretaris Komite Sekolah
Waldy, S.Pd
SKS
Wakasek Sapras
Dra. Resti Tongkasi
PGW
Wakasek Humas
Roki Onggeleng, S.Pd
PGW
Guru 1
N. Anau, S.Pd
PGW
Guru 2
Dj. Damopolii, S.Pd
PGW
Wali Murid
Mulyadi Pasambuna
WM
Ket Pemilihan Sebagai informan kunci, harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang komite sekolah Sebagai informan kunci yang ke dua karena selain kepala sekolah yang lebih mengetahui ketua komite sekolah selaku ketua komite sekolah memiliki informasi yang banyak, tentang wawasan yang luas tentang fokus penelitian dan banyak memiliki pengalaman dalam merencanakan program komite sekolah. Sebagai kunci informan yang ke tiga bahwa bendahara juga mengetahui keberadaan komite sekolah. Sebagai kunci informan ke empat sekretaris komite mengetahui kondisi komite sekolah. Informan menyarankan, dianggap memiliki banyak pengalaman tentang penggunaan komite sekolah. Informan menyarankan, lebih banyak pengetahuan tentang hubungan sekolah dengan masyarakat. Disarankan oleh informan sebelumnya mengetahui tentang komite sekolah. Disarankan oleh informan sebelumnya mengetahui tentang komite sekolah Disarankan oleh informan sebelumnya, memiliki informasi dan pengalaman terkait dengan pengadaan komite sekolah.
2. Situs Sumber data non manusia dalam penelitian ini adalah situs yang menjadi objek penelitian yaitu segala sesuatu sumber data non manusia berupa proses kegiatan dan dari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kegiatan peneliti dilapangan tentang peran komite sekolah di SMP Negeri 4 Dumoga Kabupaten Bolaang Mongondow.
Data yang diperkirakan ada kaitannya dengan fokus penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.3 Data Situs SMP Negeri 4 Dumoga
No
Kegiatan
1.
Teknik Penjaringan
Peran Komite Sekolah Sebagai Pendukung. Pada hari Jumat, 05 Mei 2013 yang dihadiri oleh kepala sekolah dan ketua komite sekolah tentang pembuatan salah satu program sekolah yaitu pagar sekolah. Peran Komite Sekolah Sebagai Pengontrol.
2. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti bahwa pengontrolan bukan hanya dilakukan kepada komite sekolah melainkan siswa juga mendapatkan pengontrolan dari komite sekolah dan sekolah itu sendiri. 3. Peran Komite Pertimbangan.
4.
Sekolah
Sebagai
Pemberi Observasi
Berdasarkan observasi Kegiatan yang dibuat oleh sekolah dalam program komite sekolah untuk pengadaan dana yang dibebani pada orang tua siswa, sekolah sering memberikan kebijakan atau pertimbangan seperti memberikan kesempatan pada orang tua siswa dalam melunasi administrasi anaknya untuk pengadaan sarana dan prasarana di SMP Negeri 4 Dumoga. Peran Komite Sekolah Sebagai Penghubung. Selalu menjadi jembatan atau menjembatani antara sekolah dengan masyarakat dan begitu juga sebaliknya.
Tabel 3.4. Data Dokumen SMP Negeri 4 Dumoga
No
Uraian Dokumen
Teknik
Penjaringan 1.
a. Dokumen program komite sekolah b. Dokumen Notulen Rapat Komite sekolah c. Gambar Rapat Komite Sekolah
Dokumentasi
F. Analisis Data Proses analisis data dilakukan dengan memeriksa proses data yang telah terkumpul pada reduksi data, penyajian data dan kesimpulan atau verivikasi yang dilakukan secara simultan.
Untuk menganalisis data hasil penelitian, peneliti menempuh langkah-langkah antara lain :
1. Data Reduktion, Mereduksi maksudnya adalah merangkum, memilih hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Reduksi dalam penelitian ini adalah dimana hasil wawancara dilakukan dengan beberapa informan, kemudian diolah dengan cara dibuat rangkuman tentang pokok-pokok hasil wawancara.Langkah-langkah yang ditempuh menganalisisnya adalah sebagai berikut: 1) pengembangan system kategori pengkodean, dalam ragka itu semua data yang berwujud catatan lapangan termasuk semua ringkasan wawancara sementara yang pernah dibuat selama pengumpulan data, dibaca dan ditelaah secara seksama, berdasarkan penelaah tersebut lalu diidentifikasi topik-topik liputan, setiap topic liputan dibuat kode yang menggambarkan topik tersebut, kode-kode tersebut nantinya dijadikan alat untuk mengorganisasikan satuan-satuan data, agar kodekode berfungsi demikian, untuk setia kode dibuatkan batasan operasional. 2)
penyortiran data, istilah kode-kode tersebut dibuat lengkap dengan batasan operasionalnya masing-masing semua catatan lapangan dibaca kembali dan setiap satuan data yang tertera dibuat kode yang sesuai. Kode-kode tersebut dituliskan dibagian tepi lembaran catatan lapangan. Untuk mempermudah pelacakannya pada catatan lapangan yang asli maka pada bagian bawah setiapsatuan data tersebut diberi notasi. Salah satu contoh satuan data penelitian ini adalah sebagai berikut:
Peran komite sekolah dari segi dukungan, memang komite sekolah sangat mendukung. Misalnya dalam penyusunan program-program yang dibuat sekolah dan di sahkan oleh pihak komite maka dari masyarakat sangat mendukung dengan apa yang dibuat oleh sekolah dengan komite sekolah. (1.W.KS.06-05-2013) Dibawa satuan data tersebut di atas terdapat sebuah notasi sebanyak 18 digit. Digit yang pertama menunjukkan fokus penelitian yakni angka 1. Peran komite sekolah sebagai pendukung. Digit ketiga menunjukkan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk pengumpulan data. Satuan data yang diperoleh melalui wawancara mendalam ditandai dengan huruf W. Satuan data yang dikumpulkan dengan teknik observasi ditandai dengan huruf O. Sedangkan satuan data yang yang diperoleh melalui teknik studi dokumentasi ditandai dengan huruf D. Selanjutnya digit ke lima yaitu KS menunjukkan salah satu informan yang di wawancarai dalam pengumpulan data. Sementara digit ke 18 menunjukkan waktu pengambilan data. Sedangkan (titik) dan garis datar (-) menunjukkan tanda pemisah belaka. Dengan membaca notasi yang tertera dibawanya, maka asal setiap satuan data penelitian ini dapat diketahui dan dilacak dengan mudah.
2. Disply (penyajian) data. Maksudnya sebagai sesuatu yang menekan pola-pola yang bermakna serta memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan dalam penyajian data ini dilakukan dengan cara menggunakan berbagai jenis maktris, grafik, jaringan, dan bagan atau bentuk kumpulan kalimat.ang semuanya dirancang untuk mempermudah peneliti dalam menggambarkan informasi serta menarik segala kesimpulan. Misalnya panyajian data tentang Peran komite sekolah. Disini peneliti membuta teks naratif yang mempunyai satu kesatuan berdasarkan data yang ditemukan serta terseleksi dilapangan.
Demikian pula Miles dan Buherman dalam Anhar, (2011:51) dalam Hasan, (2012:55) menegaskan bahwa penyajian data yang dimaksudkan untuk menemukan pola-pola yang bermakna serta memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian dalam penelitian ini juga dimaksudkan untuk menemukan suatu makna dari data-data yang telah diperoleh, kemudian disusun secara sistematis, dai bentuk informasi ke kompleks menjadi sederhana namun selektif. Penyajian data akan disajikan dalam bentuk naratif, sesuai dengan focus penelitian.
3. Verifikasi Data, yaitu dimaksudkan untuk memadukan semua data yang diperoleh lalu dikumpulkan guna menarik kesimpulan dari berbagai hasil analisis yang baik mellaui catatan lapangan, hasil observasi dan dokumendokumen.Pada penarikan atau verifikasi peneliti berusaha agar dapat menggambarkan kerpresentasifan suatu peristiwa kejadian atau objek Anhar, (2011:32) dalam Hasan, (2012:35) karena itu peneliti melakukan analis data
secara berkesinambungan selama dan sesudah pengumpulan data, sehingga dapat menemukan pola tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi, pengambian kesimpulan ini dilakukan peneliti sejak awal yaitu setiap pengumpulan data walaupun masih bersifat terbuka atau umum. Misalnya, peneliti menyimpulkan tentang peran komite sekolah meliputi peran komite sekolah sebagai pendukung, pengontrol, pemberi pertimbangan, dan sebagai penghubung antara sekolah dengan masyarakat. Kesimpulan ini bersifat terbuka sebelum mendapat verifikasi dai data ang tersedia. Sedangkan untuk kesimpulan akhirnya merupakan kesimpulan yang didapatkan setelah melakukan verifikasi dengan data terakhir. 4. Pemeriksaan Keabsahan Data
Keabsahan data merupakan konsep penting dalam jenis penelitian kualitatif. Adapun teknik yang digunakan peneliti untuk memprolh hasil yang maksimal dalam pengecekan keabsahan data yaitu: 1) memperpanhang kehadiran peneliti dilokasi penelitian sehingga dapat mengamati dengan teliti seluruh kegiatan dilokasi penelitian; 2) observasi yang mendalam terhadap aspek-aspek yang tekait dengan peran komite sekolah; 3) trianggulasi, mengecek keabsahan data yang sudah ada pada sumber atau responden lain dengan cara dan waktu yang lain; 4) membercheek, mengkonfirmasikan kembali kepada responden yang pernah diwawancarai terhadap keterangan-keterangan atau data yang telah diberikan pada waktu lalu; 5) adistrail, dimkasudkan untuk memeriksa kebenaran seluruh proses dan tahapan penelitian.
5. Tahap-Tahap Penelitian Tahap-tahap yang dilakukan penelitian oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1. Tahap Orientasi Pada tahap ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan mencakup: a. Mengkaji, mengamati situasi dan kondisi dan keadaan nyata pada objek lapangan. b. Mengkaji dan menganalisis permasalahan umum dan spesifik pada lingkungan objek penelitian. c. Membaca dan mencari literatur yang relevan dan menunjang masalah penelitian. 2. Tahap Eksplorasi Pada tahap ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan mencakup: a. Mengadakan wawancara dengan responden sesuai dengan indikator penelitian dan pertanyaan penelitian. b. Mencatat dan memberikan informasi
yang disampaikan responden dengan
menggunakan alat bantu seperti buku catatan dan kamera digital. c. Menganalisis dan menginterpretasi data hasil wawancara atau pengamatan. d. Membuat catatan sementara hasil penelitian yang merupakan hasil konsultasi dengan dosen pembimbing. 3. Tahap Membercheck Pada tahap ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan mencakup : a. Merangkum hasil analisis data yang dibuat dalam bentuk laporan (Draf). b. Memberikan laporan hasil analisis responden untuk dikaji kembali sesuai dengan data dan informasi yang diberikan. c. Memperbaiki kembali mengenai kekeliruan hasil koreksi dari responden.
d. Hasil perbaikan tersebut dikonsultasikan kembali pada dosen pembimbing sampai akhirnya mendapat pengarahan.