BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya (Arikunto, 2009). Dalam penelitian ini, metode penelitian yang akan digunakan adalah metode deskriptif. Metode peneltian deskriptif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti dilapangan hal-hal yang terjadi (Panggabean,1996:19). Lebih lanjut, Arikunto (2010:3) menjelaskan bahwa metode penelitian deskriptif sekurang-kurangnya ada 5 (lima) jenis, yaitu : penelitian deskriptif murni atau survei, penelitian korelasi, penelitian komparasi, penelitian penelusuran, dan penelitian evaluasi. Secara khusus, penelitian yang dilaksanakan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis penelitian korelasi. Penelitian korelasi merupakan penelitian yang mendeteksi sejauh mana variansi-variansi pada suatu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasi (Panggabean, 1996:21). Aspek utama dalam penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana hubungan antara kinerja siswa dengan prestasi belajar yang diperoleh siswa. untuk desain penelitian, gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian
Kinerja Siswa (X)
rxy
Prestasi Belajar (Y)
Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan : rxy = koefisien korelasi Penelitian dilaksanakan secara kolaborasi dengan rekan mahasiswa.Hal tersebut dilaksanakan karena sampel yang digunakan cukup banyak, yaitu satu kelas.Tugas dari rekan mahasiswa disini adalah sebagai observer, yang bertugas mengamati siswa saat melaksanakan praktikum sekaligus menilainya.
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
36
B. Subyek Penelitian Menurut Arikunto
(2006:130) “Populasi
adalah keseluruhan
subjek
penelitian”. Di dalam Encyclopedia of Educational Evaluation (Arikunto, 2006 : 130) tertulis : “A population is a set (or collection) of all elements processing one or more attributes of interest.” Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas X SMKN 12 Bandung semester 2 tahun ajaran 2012/2013.Dari populasi tersebut diambil sampel sebagai subjek penelitian.Menurut Arikunto (2006:131) “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.” Dengan kata lain sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap menggambarkan polulasinya”. Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh, atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan stratayang ada dalam populasi itu (Sugiyono,2012). Sampel yang diambil sebanyak satu kelas yaitu kelas X EPU 1 dengan jumlah siswa sebanyak 37 orang, namun jumlah siswa yang dijadikan objek hanya sebanyak 31 orang. Hal tersebut disebabkan karena hanya 31 orang siswa yang data kehadirannya lengkap. C. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 12 Bandung yang beralamat diJalan Padjajaran No 92 Kota Bandung.Waktu penelitian dilakukan pada semester 2 tahun ajaran 2012/2013.
D. Instrumen Penelitian. Sebagai upaya untuk mendapatkan data dan informasi yang lengkap mengenai hal-hal yang ingin dikaji melalui penelitian ini, maka dibuatlah seperangkat instrumen. Adapun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
37
1. Tes Prestasi Belajar Arikunto (2006:150) menjelaskan bahwa : “tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam penelitian ini tes yang digunakan termasuk tes prestasi belajar berbentuk objektif pilihan ganda, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari tertentu. Tes ini terdiri dari 15 soal pilihan ganda dengan lima pilihan. Tes prestasi belajar ini dibatasi hanya pada aspek kemampuan kognitif yaitu aspek pemahaman (C2), penerapan (C3), dan analisis (C4) yang disesuaikan dengan kompetensi dasar. 2. Pedoman dan KriteriaPenilaian Kinerja Kisi-kisipenilaian kinerja disusun dan disederhanakan untuk indikator esensial atau penting bertujuan memperoleh gambaran secara langsung kemampuan kinerja masing-masing siswa. Kisi-kisi penilaian kinerja dirumuskan berdasarkan langkahlangkah dan aspek pada pelaksanaan praktikum, dirumuskan dengan berkonsultasi dengan guru fisika dan para pakar atau dosen. Tabel 3.1 Kisi-Kisi Penilaian Kinerja pada Kegiatan Praktikum Elastisitas NO Aspek 1 Persiapan
2
Pelaksanaan
3
Pelaporan
4
Tugas
Kriteria Memilih alat dan bahan Merangkai alat Mempelajari LKS Pengambilan data Pencatatan data Kecepatan waktu pengamatan Membaca skala alat ukur Mengorganisasi data Menjawab LKS Mempresentasikan data Hasil catatan dicatat dengan rapi Tulisan dalam LKS jelas Ketepatan waktu mengumpulkan
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
38
Pedoman penilaian kinerja merupakan instrumen penelitian yang digunakan untuk menilai kinerja siswa selama kegiatan praktikum berlangsung. Pedoman ini berisi beberapa kegiatan yang dilakukan siswa saat melakukan praktikum kalor. Di dalam pedoman tersebut terdapat tugas (task) dan kriteria penilaian. Bentuk penilaian kinerja yang akan digunakan berupa daftar checklist dengan menggunakan skala nilai (skor). Kriteria penilaian dalam pemberian skor kinerja siswa adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Rujukan Kriteria Penilaian Kinerja Skor
Kriteria Baik, Jika siswa menampilkan dan melakukan semua kriteria
3
yang ada dalam lembar observasi dengan cara yang baik dan benar Sedang, Jika siswa hanya menampilkan atau melakukan
2
sebagian kriteria yang ada dalam lembar observasi atau tidak melakukan kesalahan yang besar Kurang,
1
Jika siswa hanya menampilkan dan melakukan
sangat sedikit kriteria yang ada dalam lembar observasi atau banyak melakukan kesalahan
3. Angket Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui (Arikunto, 2006:151). Angket digunanakan dalam penelitian untuk mendapatkan data mengenai sikap atau respon siswa terhadap pembelajaran penilaian kinerja. Angket ini akan diberikan kepada seluruh siswa yang terlibat dalam penelitian ini. Hasil angket ini akan diolah dan dilibatkan dalam pembahasan data penelitian. Untuk menjaring respon yang relevan dengan penelitian, angket yang Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
39
digunakan akan dibuat dalam bentuk daftar cocok (check list). Yang dimaksud daftar cocok adalah deretan pernyataan dimana responden yang dievaluasi hanya membubuhkan
tanda cocok ditempat yang telah disediakan (Arikunto,2009:29).
Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap kegiatan praktikum dan terhadap asesmen kinerja dalam pembelajaran. 4. Wawancara Metode wawancara yang diambil adalah metode interview bebas, responden diberi kebebasan untuk
mengutarakan pendapat-pendapatnya (Arikunto,2009:30).
Pedoman wawancara digunakan untuk menentukan kriteria-kriteria penilaian kinerja, mengetahui tanggapan guru mengenai pelaksanaan penilaian kinerja, kegiatan praktikum dan pendapat guru mengenai kendala-kendala yang dihadapi selama melakukan penilaian kinerja. Alat bantu yang digunakan berupa format wawancara tertulis E. Teknik Analisis Uji Coba Instrumen Sebelum digunakan sebagai instrumen, perangkat soal diujikan kepada siswa di sekolah yang telah mendapat pembelajaran kalor. Hasil uji coba tersebut kemudian diolah untuk diketahui validitas, realibilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda setiap butir soalnya, sehingga diharapkan setelah melalui mekanisme ini, didapatkan instrumen tes yang baik dan layak untuk dijadikan instrumen penelitian. 1. Validitas Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan sejauh mana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur (Supranata, 2005:50). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang akan diukur dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Nilai validitas dapat ditentukan dengan menentukan koefisien produk momen. Validitas soal dapat dihitung dengan menggunakan perumusan :
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
40
rxy
N XY X Y
N X
2
X
2
N Y
2
Y
2
…………………… (Pers 3.1)
Keterangan : rxy
= koefisien korelasi antara variabel X dan Y
X
= Skor total hasil tes tiap butir soal
Y
= Skor total yang diperoleh siswa
N
= Jumlah siswa Nilai rxy yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan validitas
butir soal dengan menggunakan kriteria pada tabel 3.3 di bawah ini: Tabel 3.3. Klasifikasi Validitas Butir Soal Nilai rxy Kriteria Sangat Tinggi 0,81
“Realibilitas adalah ketepatan atau keajegan alat dalam mengukur apa yang diukurnya, artinya kapanpun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama” (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001). Pengujian reliabilitas ini dimaksudkan untuk menentukan suatu instrumen apakah sudah dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data atau belum.
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
41
Untuk pengujian reliabilitas instrumen dari satu kali pengukuran, digunakan metode Belah dua (split–half method). Pada saat pemberian skor, tes dibelah menjadi dua sehingga tiap siswamemperoleh dua macam skor yaitu: skor awal, skor yang diperoleh dari setengah soal awal dan skor akhir, skor yang diperoleh dari setengah soal akhir. Selanjutnya kedua skor dikorelasikan sehingga hasilnya adalah koefesien korelasi rxy. Koefisien tersebut dikoreksi sehingga menjadi koefesien reliabilitas tes, dengan menggunakan rumus Spearman-Brown (Munaf, 2001 : 60): …………………… (Pers 3.2) Keterangan :
rtt koefisien realibilitas tes rxy = koefisien korelasi x dan y Untuk menentukan koefisien korelasi x dan y digunakan teknik korelasi “Pearson’s Product Moment” yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu:
rxy
N XY X Y
N X
2
X
2
N Y
2
Y
2
…………………… (Pers 3.3)
Keterangan : rxy = koefesien korelasi
N = jumlah peserta tes
X = Skor siswa yang menjawab benar setengah soal bagian awal Y = Skor siswayang menjawab benar setengah soal bagian akhir
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
42
Tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas instrumen digunakan kriteria seperti pada tabel 3.4. berikut ini. Tabel 3.4. Interpretasi Koefisien Korelasi Reliabilitas r11 Interpretasi 0,80 0,60 0,40 0,20 0,00
< < < < <
r11 1,00 r11 0,80 r11 0,60 r11 0,40 r11 0,02
Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah (Arikunto, 2002)
3. Uji Daya Pembeda Butir Soal “Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswayang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswayang tidak pandai (berkemampuan rendah)” (Suharsimi Arikunto, 2007). Daya pembeda butir soal dihitung dengan menggunakan perumusan: DP
BA BB PA PB J A JB ……………………(Pers 3.4)
Keterangan : DP
= Daya pembeda butir soal
JA
= Banyaknya peserta kelompok atas
JB
= Banyaknya peserta kelompok bawah
BA
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB
= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
PA
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
43
PB
= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Nilai DP yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan daya pembeda butir soal dengan menggunakan kriteria pada tabel 3.5 berikut: Tabel 3.5. Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal Nilai DP Kriteria Negatif Soal Dibuang 0,00 – 0,20 Jelek 0,21 – 0,40 Cukup 0,41 – 0,70 Baik 0,71 – 1,00 Baik Sekali (Arikunto, 2007) 4. Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal “Tingkat kesukaran suatu butir soal adalah proporsi dari keseluruhan siswayang menjawab benar pada butir soal tersebut” (Syambasri Munaf, 2001).Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.Tingkat kesukaran dihitung dengan menggunakan perumusan : P
B JS ……………………(Pers 3.5)
Keterangan : P
= Indeks Kesukaran
B
= Banyaknya siswayang menjawab soal itu dengan benar
JS
= Jumlah seluruh siswapeserta tes
Nilai P yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal dengan menggunakan kriteria pada tabel 3.6. berikut:
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
44
Tabel 3.6. Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal Nilai P Kriteria 0,00 Terlalu Sukar Sukar 0,00
=
................................... (Pers 3.6)
SD = √
................... (Pers 3.7) Dengan : X X
= nilai rata-rata = nilai siswa
N
= jumlah siswa
SD
= standar deviasi
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
45
2. Menentukan kategori skor prestasi belajar dengan kategori berikut: Tabel 3.7 Kategorisasi Skor Prestasi Belajar Presentase
Kemampuan
Skor < Rata-rata – SD
Rendah
Rata-rata – SD ≥ Skor < Rata-rata + SD
Sedang
Skor > Rata-rata + SD
Tinggi (Arikunto, 2009)
b. Pedoman Penilaian Kinerja Data yang diperoleh dari pedoman asesmen kinerja merupakan skor yang diperoleh siswa dalam unjuk kerja selama kegiatan praktikum elastisitas berlangsung.Data hasil siswa dari asesmen kinerja ini kemudian diolah hingga didapat skor total yang diperoleh siswa. 1. Mencari nilai rata-rata (Mean) dan Standar Deviasi X
=
SD = √
...................................... (Pers 3.8) ........................... (Pers 3.9) Dengan : X = nilai rata-rata X = nilai siswa N = jumlah siswa SD= standar deviasi
2. Menentukan kategori skor asesmen kinerja dengan kategori berikut: Tabel 3.7 Kategorisasi Skor Penilaian Kinerja Presentase
Kemampuan
Skor < Rata-rata – SD
Rendah
Rata-rata – SD ≥ Skor < Rata-rata + SD
Sedang
Skor > Rata-rata + SD
Tinggi (Arikunto, 2009)
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
46
3. Hubungan antara Kinerja dan Prestasi Belajar Untuk mengetahui hubungan antara kinerja dan prestasi belajar siswa, maka perlu dihitung nilai koefisien korelasi. Nilai koefisien korelasi menunjukan tingkat hubungan antar dua variabel atau lebih yang dikorelasikan, korelasi merupakan angka yang menunjukan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih. Arah dinyatakan dalam bentuk hubungan positif atau negatif, sedangkan kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasir(Sugiyono, 2012). Analisis korelasi digunakan untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih, baik hubungan yang bersifat simetris, kausal, dan resiprokal, sedangkan analisis regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen dirubah-rubah atau dinaikturunkan. Manfaat dari hasil analisis regresi adalah untuk membuat keputusan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan variabel independen atau tidak. Menurut Panggabean (1996:121), terdapat beberapateknik untuk menghitung nilai koefisien korelasi, diantaranya: korelasi product moment, korelasi tata jenjang, Phi Coeficient, dan lain sebainya. Lebih lanjut, Panggabean (1996:121) menjelaskan pemilihan koefisien korelasi disesuaikan dengan data dari variabel-variabel yang akan dikorelasikan. Berikut langkah-langkah penentuan teknik perhitungan nilai koefisien korelasi pada penelitian ini (Panggabean,2001:133) : 1. Menguji Normalitas data yang akan dikorelasikan Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normalitas distribusi skor kinerja dan prestasi belajar. Menurut Panggabean (2001:129). Uji normalitas dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan menggunakan probabilitas normal dan tes distribusi normal. Pada penelitian ini, uji normalitas distribusi skor kinerja dan prestasi belajar dilakukan dengan cara tes distrubusi normal. Berikut adalah langkah-langkah tes distribusi normalitas (Panggabean, 2001:133) : a. Menghitung nilai rata-rata : Mean = M Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
47
b. Menghitung standar deviasi : SD c. Membuat daftar Frekuensi Observasi (fo) dan Frekuensi Harapan (fh) d. Menentukan derajat kebebasan : v = k – 3 2 e. Menentukan nilai χ pada tabel chi kuadrat. f. Penentuan Normalitas 2 Dari hasil pengolahan data, jika nilai chi kuadrat (χ hitung) lebih kecil 2 dibandingkan nilai chi kuadrat (χ tabel), maka data terdistribusi normal. 2 Namun sebaliknya, jika nilai chi kuadrat (χ hitung) lebih besar dibandingkan 2 nilai (χ tabel), maka data tidak terdistribusi normal.
Jika data kedua variabel (kinerja dan prestasi belajar) terdistribusi normal, maka langkah selanjutnya adalah menguji kelinearan antar dua variabel tersebut melalui uji linearitas regresi. Namun apabila data pada kedua atau salah satu variabel tidak terdistribusi normal, maka langkah selanjutnya adalah menggunakan statik nonparametrik(Panggabean.2001). 2. Uji Linieritas Regresi Regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Berikut merupakan langkah-langkah yang perlu ditempuh untuk menguji linearitas regresi (Sugiyono, 2012:265) 3. Uji Linieritas Regresi a.
Menghitung jumlah Kuadrat Total ........................................... (Pers 3.10)
b. Menghitung jumlah kuadrat Koefisien a ......................................... (Pers 3.11) c.
Menghitung jumlah kuadrat regresi b terhadap a
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
48
{
|
}..............................(Pers 3.12)
d. Menghitung jumlah kuadrat sisa |
e.
Menghitung jumlah kuadrat Galat {
f.
..............................(Pers 3.13)
} .......................(Pers 3.14)
Menghitung jumlah kuadrat ketidak-cocokan. ...............................(Pers 3.15)
g. Menghitung nilai F Uji Linearitas Statistik
(Fhitung) dibandingkan dengan Ftabel dengan dk pembilang
(k-2) dan dk penyebut (n-k).: apabila nilai Fhitung< Ftabel, berarti regresi tersebut linear. Namun, apabila nilai Fhitung> Ftabel, berarti regresi tersebut tidak linear. Jika regresinya linier maka dilanjutkan dengan uji korelasi Product Moment yang termasuk statik parametrik. Jika regresinya tidak linier maka digunakan statik nonparametrik. 4. Uji korelasi hubungan antara dua variabel Menghitung korelasinya dengan Korelasi Pearson Product Moment. Menurut Sugiyono (2012:228) teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama. Berikut ini dikemukakan rumus yang paling sederhana yang dapat digunakan untuk menghitung koefisien korelasi, yaitu rumus 3.17 dan 3.18. Rumus 3.18 digunakan bila sekaligus akan menghitung persamaan regresi. ............................................... (Pers 3.16)
√
√[(
)
] [(
)
]
......................( Pers3.17)
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
49
Nilai korelasi r hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dengan nilai korelasi r yang terdapat pada tabel dengan taraf signifikansi tertentu. Jika rhitunglebih besar rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif (searah) antara kinerja dan prestasi belajar siswa. Namun sebaliknya, jika rhitung lebih kecil dibandingkan rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang negatif (terbalik) antara kinerja dan prestasi belajar siswa. Untuk mengetahui kriteria nilai koefisien korelasi, nilaia koefisien korelasi hasil perhitungan dapat diinterpretasikan dengan tabel 3.8 Tabel 3.8 Interpretasi Hubungan Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0.00-0.199
Sangat Rendah
0.20-0.399
Rendah
0.40-0.599
Sedang
0.60-0.799
Tinggi
0.80-1.00
Sangat Tinggi (Sugiono, 2012:231)
5. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) merupakan cara untuk mengukur ketepatan suatu garis regresi. Koefisien determinasi dapat memperlihatkan berapa persen variasi variabel X akan menjelaskan variasi variabel Y. Adapun rumus koefisien determinasi menurut Sugiyono (2009:215) adalah sebagai berikut : .................................................. (Pers 3.18) Dimana : Kd = Koefisien Determinasi r
= Nilai Koefisien Korealasi
Nilai Kd berada antara 0 samapai 1 (0 ≤ Kd ≤ 1) : - Jika Kd= 0, berarti tidak ada pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
50
- Jika nilai Kd = 1, berarti variasi (naik-turunnya) variabel dependen (Y) adalah 100% dipengaruhi oleh variabel independen (X). - Jika nilai Kd berada antara 0 sampai 1 (0 ≤ Kd ≤ 1), maka besarnya pengaruh variabel independen adalah sesuai dengan nilai Kd itu sendiri, dan selebihnya berasal dari faktor-faktor lain. 2. Analisis Data Kualitatif a. Analisis Data Angket Data yang diperoleh dari angket berbentuk “Ya” dan “Tidak”. Data tersebut dijumlah, berapa banyak jawaban “Ya” dan “Tidak”. Setelah itu, jawaban tiap item dianalisis atau dikaitkan dengan latar belakang responden serta keterangan yang ada. Untuk menambah kekayaan informasi pada kuisioner, maka peneliti menambahkan kolom keterangan/alasan diharapkan dapat menggali kelemahan, hambatan, atau mungkin hal positif, yang berguna untuk mendukung penelitian. Jawaban atas tanggapan dari seluruh siswa tersebut kemudian ditabulasikan dan dihitung persentase jawaban siswa untuk masing-masing kriteria yang ditanyakan dengan perhitungan sebagai berikut: Kemudian persentase jawaban angket tersebut dikategorikan untuk setiap kriteria berdasarkan tabel sebagai berikut: ................................... (3.21)
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
51
Tabel 3.9 Kategori Angket Persentase
Kategori
0%
Tidak Ada
1 % - 25 %
Sebagian Kecil
26 % - 49 %
Hampir Separuhnya
50 %
Separuhnya
51 % - 75 %
Sebagian besar
76 % - 99 %
Hampir seluruhnya
100 %
Seluruhnya (Arikunto,2009)
4. Analisis Data Hasil Wawancara guru Data yang terkumpul dari hasil wawancara dengan guru fisika ditulis dan diringkas berdasarkan jawaban guru memgenai pertanyaan seputar pembelajaran yang telah dilakukan, data yang diperoleh dari pedoman wawancara merupakan tanggapan guru mengenai pelaksanaan kinerja dalam kegiatan praktikum dan kendala-kendala yang dihadapi selama melakukan penilaian kinerja. Data ini merupakan data yang bersifat kualitatif. Jawaban dari hasil wawancara dengan guru dianalisis secara langsung dari catatan selama wawancara. G. Hasil Uji Coba Tes Sebelum instrumen tes pemahaman konsep dijadikan alat ukur penelitian, instrumen ini diujikan di kelas yang sudah mendapat pembelajaran elastisitas sebelumnya yaitu kelas XI PPU1 pada sekolah SMK Negeri 12.Harapannya setelah dilakukan uji instrumen, soal-soal yang kurang bagus dapat diperbaiki, diganti ataupun dibuang. Dari hasil uji instrumen diperoleh realibitass alat ukur secara keseluruhuan, validitas butir soal, daya pembeda butir soal dan tingkat kesukaran soal.Perhitungan lengkap hasil uji instrumen (realibitass alat ukur secara keseluruhuan, validitas butir soal, daya pembeda butir soal dan tingkat kesukaran soal) dapat dilihat pada Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
52
lampiran. Adapun rekapitulasi hasil analisis uji coba instrumen ditunjukan oleh tabel berikut : Tabel 3.10. Rekapitulasi hasil uji coba instrumentes prestasi belajar No Soal
Klasifikasi Validitas Soal
1 Cukup 2 Rendah 3 Cukup 4 Cukup 5 Cukup 6 Rendah 7 Tidak Valid 8 Rendah 9 Rendah 10 Rendah 11 Cukup 13 Cukup 14 Rendah 15 Cukup 16 Rendah 17 Rendah 18 Cukup 19 Cukup Realibitas Tes : Cukup
Klasifikasi Daya Pembeda Soal Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Soal Dibuang Cukup Cukup Soal Dibuang Cukup Soal Dibuang Jelek Cukup Soal Dibuang Cukup Baik Cukup
Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Sukar Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sukar Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah
Setelah melakukan analisis terhadap hasil uji instrumen, keterwakilan soal untuk setiap indikator ketercapaian kompetensi, maka soal-soal yang dipakai dalam penelitian jumlahnya adalah 15 soal dari 19 soal yang diujikan. lima soal yang kemudian tidak dipakai dalam penelitian adalah soal no 7, 10, 13 dan 16. Sedangkan 15 soal yang lain mengalami perbaikan baik dari segi konten, no urut ataupun penulisan bahasa. Soal-soal ini yang kemudian akan dijadikan sebagai tes prestasi belajar siswa. Sedangkan untuk lembar performance assesssment setelah dikonsultasikan kepada dosen ahli dan dilakukan uji coba diperoleh hasil sebagai berikut:
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
53
Tabel 3.11. Rekapitulasi hasil uji coba instrumen lembar penilaian kinerja No Soal
Klasifikasi Validitas Soal
1 Tinggi 2 Cukup 3 Cukup 4 Tinggi 5 Tinggi 6 Cukup 7 Cukup 8 Cukup 9 Cukup 11 Cukup 12 Tinggi 13 Tinggi Realibitas Tes : Cukup
Klasifikasi Daya Pembeda Soal Baik Baik Cukup Baik Baik Cukup Baik Baik Cukup Cukup Cukup Baik
Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah
Setelah melalui proses konsultasi dan uji coba lembar penilaian kinerjatidak mengalami perubahan yang berarti hanya mengalami perbaikan kata-kata. H. Langkah-langkah Penelitian Sedangkan langkah-langkah penelitian yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Tahapan perencanaan Perencanaan dilaksanakan yaitu untuk menyusun prosedur penelitian yang hendak dilakukan dalam pembelajaran. Tahap perencanaan tindakan dalam penelitian ini adalah meliputi: a. Persiapan penelitian yang dilakukan untuk melaksanakan penelitian meliputiL: studi pustaka mengenai asesmen kinerja melalui berbagai dukungan literature ilmiah bagi penelitian ini. Literatur didapat dari studi kepustakaan, jurnal, atau melalui pemanfaatan mesin pencari diinternet. b. Merumuskan masalah c. Menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
54
d. Membuat instrumen penelitian dan mengkonsultasikannya dengan dosen pembimbing skripsi dan guru (pedoman penilaian kinerja, format wawancara guru, dan angket siswa) e. Melakukan Judgement instrument penelitian untuk pedoman asesmen kinerja kepada dua orang dosen dari prodi pendidikan fisika dan satu orang guru. f. Melakukan uji coba instrumen penelitian g. Merivisi instrumen penelitian apabila terdapat kekurangan atau ada hal-hal yang perlu ditambahkan untuk melengkapi. 2. Tahap pelaksanaan Tahap pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: a. Pada pertemuan pertama guru menerangkan materi pembelajaran yang akan dinilai menggunakan asesmen kinerja. Kemudian guru memberikan kisi-kisi penilaian kinerja kepada siswa. b. Pada pertemuan kedua siswa dan guru melakukan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat dimana peneliti bertindak sebagai guru sekaligus memantau pelaksanaan penilaian kinerja. c. Pada saat bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran dilakukan, para observer mengamati kinerja siswa pada saat kegiatan praktikum berlangsung sekaligus menilainya. d. Selanjutnya siswa diberi angket yang berkaitan dengan pelaksanaan asesmen kinerja dan kegiatan praktikum yang telah dilaksanakan. Pengisian angket ini dilakukan diluar jam pelajaran setelah rangkaian pembelajaran selesai e. Melakukan wawancara dengan guru fisika sesuai dengan kelas yang dijadikan subjek penelitian. f. Menganalisis hasil wawancara dengan guru g. Melakukan analisis terhadap seluruh hasil data yang diperoleh sesuai dengan kondisi yang terjadi selama pelaksanaan penelitian mengenai asesmen kinerja. Hasil analisis tersebut dibuat suatu kesimpulan dan rekomendasi. h. Melaporkan hasil penelitian.
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
55
Studi Kepustakaan
I. Alur Penelitian
Perumusan Masalah Penyusunan RPP
Penyusunan Instrumen Penelitian (Pedoman Penilaian, format wawancara guru, dan angket siswa)
Judgement Instrumen Penelitian
Uji Coba Instrumen Penelitian
Revisi instrument penelitian Rubrik Asesmen Kinerja
Pertemuan 1 : materi praktikum dan kisi-kisi asesmen kinerja
Soal Prestasi Belajar Pertemuan 2 : praktikum dan pelaksanaan asesmen kinerja
Angket siswa Format wawancara guru
Analisis Data
Penyusunan Laporan Gambar 3.2. Alur Penelitian
Ki Agus Mar Efendi, 2013 Hubungan Kinerja dan Prestasi Belajar Siswa Siswa SMK pada Pembelajaran Elastisitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu