34 BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk memperoleh gambaran secara empirik mengenai persepsi
guru tentang upaya pengembangan kompetensi
profesional serta hubungannya dengan kinerja pembelajaran guru, metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif yang pengumpulan datanya dilaksanakan melalui survey. Metode ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan
korelasional.
Penelitian
kuantitatif
diarahkan
untuk
menjawab
permasalahan yang diajukan melalui teknik analisis korelasional yang menggunakan statistik sebagai alat bantu.
B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru bidang studi ekonomi Sekolah Menengah Atas Negeri
di Kota Bandung. Untuk mendapatkan sampel yang
representatif maka digunakan rumus sebagai berikut :
n
N 1 N d2
(Notoatmodjo, 2002 : 92)
Dimana : N n d
: jumlah anggota populasi : jumlah anggota sampel penelitian : penyimpangan terhadap populasi
34
35 Dengan rumus di atas maka sampel yang akan diambil dalam penelitian ini sebanyak 55 orang. Dengan melalui perhitungan sebagai berikut :
n
123 55 2 1 1230,10
Setelah didapatkan jumlah sampel penelitian, maka selanjutnya adalah menentukan jumlah sampel pada masing-masing sekolah, yaitu menggunakan rumus sebagai berikut : nK
PK .n P
(Singarimb un dan Effendi, 1989 : 72)
Keterangan : nK = jumlah sampel masing-masing sekolah PK = jumlah populasi masing-masing sekolah P = jumlah populasi keseluruhan n = jumlah sampel keseluruhan Tabel 3.1 Distribusi Populasi dan Sampel Penelitian NO
SEKOLAH
JUMLAH GURU
SAMPEL
NO
SEKOLAH
JUMLAH GURU
SAMPEL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
SMAN 1 SMAN 2 SMAN 3 SMAN 4 SMAN 5 SMAN 6 SMAN 7 SMAN 8 SMAN 9 SMAN 10 SMAN 11 SMAN 12 SMAN 13
5 5 4 5 3 4 4 6 4 7 4 4 5
2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
SMAN 14 SMAN 15 SMAN 16 SMAN 17 SMAN 18 SMAN 19 SMAN 20 SMAN 21 SMAN 22 SMAN 23 SMAN 24 SMAN 25 SMAN 26
5 7 5 4 4 3 3 4 7 5 9 2 2 123
2 3 2 2 2 1 2 2 3 2 4 1 1 55
35
36 C. Definisi Operasional Variabel 1. Kompetensi profesional guru ekonomi SMA Kompetensi adalah kemampuan yang diperlukan untuk memecahkan masalah atau melakukan sesuatu pekerjaan tertentu secara rasional, perangkat pengetahuan tentang apa yang menjadi bidang tugas pekerjaannya, perangkat keterampilan tentang cara bagaimana dan dengan apa harus melakukan tugas pekerjaannya, perangkat persyaratan tentang kriteria keberhasilan, motivasi dan aspirasi dalam melakukan tugas pekerjaannya, kewenangan yang dapat diobservasi dan teruji sehingga memperoleh pengakuan (Makmun, 2000 : 70 – 71). Kompetensi profesional guru ekonomi adalah perangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru ekonomi SMA sesuai dengan tuntutan profesinya sebagai tenaga pendidik yang diperoleh melalui pendidikan yang sesuai. 2. Kinerja pembelajaran guru ekonomi Kinerja pembelajaran guru adalah seperangkat perilaku yang ditunjukkan oleh guru ketika melaksanakan tugas yang merupakan aktualisasi kompetensi profesional yang dimilikinya.
Kinerja pembelajaran guru ekonomi meliputi
kemampuan dalam (1) mengelola kegiatan
pembelajaran; (2)
melaksanakan
kegiatan pembelajaran; (3) mengelola interaksi kelas; (4) bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar; (5) mendemonstrasikan kemampuan khusus
dalam pembelajaran mata pelajaran
ekonomi; (6) melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar dan (7) kesan umum kinerja guru. 36
37 3. Pengembangan kompetensi professional guru ekonomi Pengembangan kompetensi profesional guru merupakan proses yang dirancang dalam upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru sehingga dapat memenuhi standar kompetensi dalam melaksanakan tugas. Pengetahuan dan keterampilan guru dapat ditingkatkan melalui proses belajar dan membangkitkan motivasi dan memfasilitasi guru untuk belajar secara teknis dilakukan melalui : (1) Diklat guru, (2) Pengelolaan kinerja, (3) Pengembangan karier, (4) Pembinaan disiplin dan semangat kerja, serta (5) Peningkatan kesejahteraan.
37
38
Tabel 3.2 Definisi Operasionalisasi Variabel Penelitian Konsep Teoritis
Konsep Empiris
Konsep Analitis
Pendidikan dan Latihan (X1)
Jumlah skor indeks skala likert Pendidikan dan Latihan
Pengelolaan kinerja (X2)
Jumlah skor indeks skala likert Pengelolaan Kinerja
Pengembangan Karier (X3)
Jumlah skor indeks skala likert Pengembangan Karier
Pembinaan Disiplin dan Semangat Kerja (X4)
Jumlah skor indeks skala likert Pembinaan Disiplin dan Semangat Kerja
Peningkatan Kesejahteraan (X5)
Jumlah skor indeks skala likert Peningkatan Kesejahteraan
Kinerja Pembelajaran Guru (Y)
Jumlah skor Kinerja Pembelajaran Guru
Jawaban diperoleh dari responden tentang persepsi terhadap : 1) Program diklat/penataran yang pernah diikuti 2) Materi diklat/penataran yang diikuti 3) Implementasi hasil diklat/penataran yang diikuti 4) Kesempatan mengikuti diklat /penataran Jawaban diperoleh dari responden tentang persepsi terhadap : 1) Tugas yang diterima sesuai dengan keahlian yang dimiliki 2) Tugas yang diterima sesuai dengan minat 3) Distribusi pembagian tugas di sekolah 4) Penilaian atasan terhadap prestasi kerja Jawaban diperoleh dari responden tentang persepsi terhadap : 1) Promosi atas prestasi kerja 2) Kesempatan untuk promosi 3) Dasar pijakan promosi di sekolah tersebut 4) Sistem promosi mendorong produktivitas kerja Jawaban diperoleh dari responden tentang persepsi terhadap : 1) Sangsi atas pelanggaran aturan dan tata tertib yang ada 2) Keadilan dalam hukuman atas pelanggaran disiplin 3) Kelengkapan sarana dan fasilitas yang disediakan sekolah 4) Pengakuan atasan dan rekan atas prestasi kerja yang dicapai Jawaban diperoleh dari responden tentang persepsi terhadap : 1) Kesesuain kompensasi dengan prestasi kerja 2) Kesesuaian penerimaan insentif dengan beban tugas tambahan 3) Kompensasi mencukupi kebutuhan hidup layak 4) Jumlah gaji yang diterima membuat tenang dalam bekerja Jawaban diperoleh dari responden tentang kinerja seorang guru yang meliputi : 1) mengelola kegiatan pembelajaran; 2) melaksanakan kegiatan pembelajaran; 3) mengelola interaksi kelas; 4) bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar; 5) mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran mata pelajaran ekonomi; 6) melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar dan 7) kesan umum kinerja guru.
38
39 D. Instrumen Penelitian Berikut ini akan dijelaskan dalam bentuk tabel tentang kisi-kisi instrumen penelitian : Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel
Jenis Instrumen
Indikator
1. Pengembangan 1.1 Pendidikan dan Latihan Kompetensi 1.2 Pengelolaan Kinerja Profesional Guru 1.3 Pengembangan Karier 1.4 Pembinaan Disiplin dan Semangat Kerja 1.5 Peningkatan Kesejahteraan 2. Kinerja 2.1 Mengelola kegiatan pembelajaran; Pembelajaran 2.2 Melaksanakan kegiatan Guru pembelajaran 2.3 Mengelola interaksi kelas; 2.4 Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar; 2.5 Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran mata pelajaran ekonomi; 2.6 Melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar 2.7 Kesan umum kinerja guru.
Kuesioner
Ket Guru sebagai responden
Kuesioner
Guru sebagai responden
2.
E. Teknik Pengumpulan Data Pengukuran
kinerja
pemelajaran
guru
dan
persepsi
guru
tentang
pengembangan kompetensi profesional dilakukan dengan menyebarkan kuesioner terhadap sampel responden penelitian. Kuesioner diarahkan untuk mengungkap hasil penilaian diri (self evaluation) guru terhadap kinerjanya serta tanggapannya terhadap pengembangan kompetensi profesional
39
40 (1) Kuesioner Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data terdiri dua jenis yaitu kuesioner kinerja pemelajaran guru dan kuesioner mengenai persepsi guru tentang upaya pengembangan kompetensi profesional. Pertanyaan yang diajukan dalam bentuk kuesioner berstrukur yaitu dengan cara meminta responden untuk memilih jawaban dari daftar yang sudah disiapkan. Pertanyaan yang dikembangkan atas dasar definisi operasional dari masingmasing aspek yang terdapat dalam setiap variabel yang akan diukur. (2) Studi dokumentasi Ini digunakan dalam rangka mencari dan mengumpulkan data dan informasi mengenai data keadaan guru-guru : jumlah dan kualifikasi, biodata guru, jenis pelatihan yang telah diikukuti, tugas atau jabatan yang telah dilaksanakan, administrasi guru, aktivitas guru di luar kegiatan belajar mengajar, upaya pengembangan kompetensi profesional guru dan penilaian kinerja pemelajaran guru. Alat pengumpul data yang baik dan dapat dipercaya adalah yang memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi. Oleh karena itu sebelum instrumen ini digunakan terlebih dahulu diadakan uji coba untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas. 1. Analisis Validitas Tes Validitas tes ialah tingkat keabsahan atau ketepatan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid jika tes tersebut dapat mengukur secara tepat sesuatu yang hendak diukur. 40
41 Suatu alat evaluasi dikatakan valid jika alat tersebut mampu mengevaluasi apa yang seharusnya diuji. 1) Validitas keseluruhan Validitas tes secara keseluruhan dapat dilihat dari koefisien validitas soal yang diteskan. Untuk mengetahui validitas soal digunakan rumus korelasi produk moment memakai angka kasar (Suherman dan Sukjaya, 1990:154). dengan rumus sebagai berikut.
rxy =
NX
NXY X Y 2
X NY 2 Y 2
2
dengan: N = banyak subjek test X = skor yang di peroleh pada hasil tes
y = rata-rata nilai harian
Klasifikasi untuk menginterprestasikan besarnya koefisien korelasi menurut suherman dan sukjaya (1990:147) adalah sebagai berikut. 0,90 < rxy 1,00 validitas sangat tinggi 0,70 < rxy 0,90 validitas tinggi 0,40 < rxy 0,70 validitas sedang 0,20 < rxy 0,40 validitas rendah 0,00 < rxy 0,20 validitas sangat rendah rxy 0,00 Tidak Valid
2) Validitas Butir Soal Validitas butir soal ialah tingkat ketepatan suatu tes untuk mengukur sesuatu yang diukur dari tiap butir soal. Suatu item dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang menyebabkan tinggi rendahnya skor total. Untuk menghitung validitas butir
41
42 soal dapat digunakan rumus korelasi produk moment memakai angka kasar, menurut Gulford
(dalam Suherman dan Sukjaya1990 :154) seperti halnya
validitas tes secara keseluruhan. Hasil uji validitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran hasil penelitian.
2. Analisis Reliabilitas Tes Reliabilitas ialah tingkat konsistensi suatu tes, yaitu sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan tes yang konsisten. Untuk menghitung reliabilitas tes pilihan ganda maka di gunakan cara Kuder Richardson 20. dengan rumus sebagai berikut.
rtt
2 rhh 1 rhh
dengan.
rhh
xy x y 2
2
keterangan : x = item bernomor ganjil Tingkat reliabilitas diklasifikasikan dengan kategori menurut Guilford (Suherman dan Sukjaya, 1990:177) sebagai berikut :
r1 1 0,20 derajat reliabilitas sangat rendah 0,20 < 0,40 < 0,60 < 0,80 <
r1 1 r1 1 r1 1 r1 1
0,40 derajat reliabilitas rendah 0,60 derajat reliabilitas sedang 0,80 derajat reliabilitas tinggi 1,00 derajat reliabilitas sangat tinggi 42
43 Hasil uji reliabilitas instrument selengkatpnya dapat dilihat pada lampiran hasil penelitian.
F. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan teknik statistik deskriptif dan statistik inferensial. Teknik deskriptif diterapkan untuk mengungkapkan karakteristik data dari tiap variabel yang diukur dengan menjelaskan ukuran dan distribusinya. Statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian mengenai hubungan antara persepsi guru tentang upaya pengembangan kompetensi profesional dengan kinerja pembelajaran guru mata pelajaran ekonomi. Data jawaban responden dianalisis dengan menggunakan statistic deskriptif. Teknisnya dengan membandingkan prosentase jawaban responden untuk setiap alternatif jawaban pertanyaan yang telah disusun dalam tabel distribusi frekuensi untuk mengungkap makna yang terkandung dari data yang diperoleh. Analisis inferensial digunakan dalam pengujian hipotesis untuk mengetahui hubungan antara persepsi guru tentang upaya pengembangan kompetensi profesional dengan kinerja pembelajaran guru sebagai aktualisasi kompetensi profesional. Analisis data dilakukan dengan teknik korelasi melalui tahapan-tahapan proses sebagai berikut : 1) Menghitung koefisien korelasi (r) menggunakan rumus Spearman rank-order correlation : n 6 ∑ di2 i=1 rs = 1 3 N - N (Siegel, 1988 : 237)
43
44
2) Menguji signifikansi korelasi dengan menggunakan teknik (Uji – t) yaitu :
t
r n-2 1 - r2
Korelasi dinyatakan signifikan jika t
hitung
>t
signifikan antara X dan Y , dan sebaliknya.
44
table
, artinya terdapat hubungan yang