BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses
penelitian
ini
diawali
dengan
kegiatan
mengidentifikasi
permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian, perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam pengumpulan data, hingga penentuan teknik pengujian statistik yang dipergunakan. Pada proses ini dibutuhkan waktu penelitian sejak September sampai Desember 2016. 2. Tempat Penelitian Untuk memperoleh data guna penyusunan skripsi, peneliti mengambil tempat penelitian di PT Palang Parkir Indonesia yang beralamat di Jl. Kamal Raya Outer Ring Road, Cengkareng, Jakarta Barat. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kausal. Menurut (Sugiyono, 2012), penelitian kausal adalah penelitian yang bertujuan menganalisis hubungan sebab-akibat antara variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi).
33 http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
C. Definisi dan Operasional Variabel 1. Definisi Variabel Variabel adalah suatu kualitas (qualities) di mana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya (Sugiyono, 2012). Berikut definisi variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: a. Variabel independen/bebas Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen, namun tidak dipengaruhi oleh variabel sebelumnya, (Sugiyono, 2012). Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah: 1) Disiplin kerja (X1) : Disiplin merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan tersebut (Sutrisno, 2011). 2) Stres Kerja (X2) :Stres sebagai suatu tanggapan dalam menyesuaikan diri yang dipengaruhi oleh perbedaan individu dan proses psikologis, sebagai konsekuensi dari tindakan (Robbins, 2008). b. Variabel dependen/terikat Variabel dependen, yaitu variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel terikat adalah kinerja karyawan (Y). Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2011).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
2. Definisi Operasional Variabel Menurut Sugiyono (2012) operasional variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel Disiplin Kerja (X1)
Tabel 3.1 Operasional Variabel Dimensi Indikator 1. Taat terhadap 1. Masuk kerja tepat aturan waktu waktu
Skala Ordinal
2. Pulang kerja tepat waktu
Sumber: Sutrisno (2011)
3. Istirahat tepat waktu 2. Taat terhadap peraturan perusahaan
4. Tugas sesuai aturan
3. Taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan
6. Jabatan
5. Tingkah laku yang baik
7. Tugas 8. Bertanggung jawab
4. Taat terhadap 9. Aturan yang peraturan lainnya di diperbolehkan dan perusahaan aturan yang tidak diperbolehkan Stres Kerja (X2)
1. Tuntutan tugas
Sumber: Robbins (2008)
2. Tuntutan peran
1. Kondisi kerja 2. Tata kerja letak fisik 3. Tuntutan peran yang sesuai dengan fungsi
3. Tuntutan antar pribadi
4. Perlakuan yang baik
4. Struktur organisasi
5. Kejelasan informasi peran 6. Tugas yang diberikan 7. Kejelasan wewenang dan tanggung jawab
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ordinal
36
Tabel 3.2 Lanjutan Operasional Variabel Variabel Kinerja Karyawan (Y) Sumber: Mangkunegara (2011)
Dimensi 1. Kualitas kerja
3. Kuantitas kerja
4. Tanggung Jawab
5. Kerja sama
Indikator 1. Ketepatan waktu penyelesaian 2. Kejelasan harapan perusahaan 3. Kesesuaian standar kerja 4. Kehati-hatian dalam bekerja 5. Jumlah pekerjaan 6. Kecermatan bekerja 7. Tidak menunda pekerjaan 8. Tanggung jawab atas hasil kerja 9. Kerja sama antar rekan kerja
Skala Ordinal
D. Skala Pengukuran Variabel Skala pengukuran variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Ordinal. Menurut Sugiyono (2012), Skala Ordinal adalah skala pengukuran yang tidak hanya menyatakan kategori, tetapi juga menyatakan peringkat construct yang diukur. Skala ordinal yang digunakan bertujuan untuk memberikan informasi berupa nilai pada jawaban dalam bentuk kuesioner yang memenuhi pernyataan-pernyataan tipe skala ordinal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
E. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Palang Parkir Indonesia, Cengkareng, Jakarta Barat yang berjumlah 40 orang karyawan team technical. 2. Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Menurut (Sugiyono, 2012) purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 40 petugas pada PT Palang Parkir Indonesia, maka peneliti mengambil seluruh jumlah populasi tersebut untuk dijadikan sampel, karena sifat sampel dalam penelitian ini adalah sampel jenuh. Hal ini sesuai dengan (Arikunto, 2010), jika subjeknya kurang dari 100 orang sebaiknya diambil semuanya, jika subjeknya besar atau lebih dari 100 orang dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih. F. Teknik Pengumpulan Data Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, seperti interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan) dan gabungan ketiganya (Sugiyono, 2012). Maka dapat ditentukan teknik pengumpulan dalam penelitian ini, yaitu dengan menggunakan kuesioner (angket).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2012). Parameter yang digunakan untuk kuesioner, yaitu dengan menggunakan Skala Likert. Menurut (Sugiyono, 2012) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, yaitu: SS ST RG TS STS
= Sangat Setuju = Setuju = Ragu-ragu = Tidak Setuju = Sangat Tidak Setuju
diberi skor diberi skor diberi skor diberi skor diberi skor
5 4 3 2 1
Sedangkan sumber skunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengepul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2012). Berdasarkan hal tersebut, maka teknik pengumpulan datanya adalah dengan menggunakan studi kepustakaan melalui jurnal-jurnal ilmiah, literatur-literatur dan publikasi-publikasi lain yang layak dijadikan sumber.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
G. Metode Analisis Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan Multiple Linier Regresion atau regresi linier berganda. Menurut Sugiyono (2012), Regresi Linier Berganda digunakan oleh peneliti bila penelitian bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua variabel independen sebagai faktor predikator dimanipulasi. Untuk memudahkan peneliti dalam menganalisis data digunakan program komputer Windows IBM SPSS Statistics 21. 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah teknik statistik yang bertujuan memberikan penjelasan atau informasi mengenai karakteristik dari suatu kelompok data atau lebih sehingga pemahaman akan ciri-ciri yang unik atau khusus dari kelompok data tersebut dapat diketahui. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data dilihat dari nilai rata-rata (mean), nilai tertinggi (maksimum), nilai terendah (minimum) dan standar deviasi (Ghozali, 2011) 2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Instrumen yang valid dapat digunakan untuk pengukuran objek penelitian dengan tepat. Uji validitas ini digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu instrumen melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas salah satunya dapat dilakukan dengan melakukan korelasi antar skor butir pernyataan dengan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
total
skor
variabel.
Untuk
melihat
signifikansinya,
dilakukan
dengan
membandingkan nilai rhitung dengan rtabel untuk degree of freedom (df) = n-2 dimana n adalah jumlah sampel (Ghozali, 2006). Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas adalah: 1) Jika nilai rhitung> rtabel, maka item pernyataan dalam angket berkorelasi signifikan terhadap skor total (artinya item angket dinyatakan valid). 2) Jika nilai rhitung< rtabel, maka item pernyataan dalam angket tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (artinya item angket dinyatakan tidak valid). b. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban dari responden. Secara umum pengujian reliabilitas dilihat dari dua pandangan, yaitu internal consistency and without bias error. Dalam melakukan perhitungan Alpha, digunakan alat bantu program komputer, yaitu Statistic Program Social Science (SPSS) dengan menggunakan model Alpha. Sedangkan dalam pengambilan keputusan yang reliabilitas, suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai Alpha lebih besar dari 0,6 (Ghozali, 2011). 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Residual Uji normalitas residual bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi residunya berdistribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji F dan t mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal, jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Uji statistik yang dapat digunakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametik KolmogorovSmirnov (K-S) dengan taraf signifikan 5% atau 0,05. Apabila hasil uji normalitas residual sudah lebih dari taraf signifikan maka data tersebut normal (Ghozali, 2011). b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkolersai, maka variabel-variabel ini tidak ortognal. Variabel ortognal adalah variabel independen yang nilai korelasinya antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai yang umum dipakai untuk menujukan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance ≤0,10 atau dengan nilai VIF ≥10 (Ghozali, 2011). c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi -Y sesungguhnya) yang telah di-standardized. Berikut dasar pengambilan keputusan untuk uji heteroskedastisitas adalah (Ghozali, 2011), yaitu:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu teratur (bergelombang, menyebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Uji Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk memprediksi rata-rata populasi atau nilainilai variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. berikut rumus matematis dari regresi berganda (Ghozali, 2011), yaitu: Y = a + b1X1 + b2X2 + e Keterangan : Y = Kinerja karyawan a
= Konstanta regresi
b1 = Koefisien regresi antara disiplin kerja dengan kinerja karyawan b2 = Koefisien regresi antara stres kerja dengan kinerja karyawan X1 = Variabel disiplin kerja X2 = Variabel stres kerja e
= Nilai eror
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
5. Uji Ketepatan Model a. Koefisien Determinasi (Adjusted R2) Uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X1 (disiplin kerja), X2 (stres kerja) terhadap variabel Y (kinerja karyawan). Kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah : 1) Jika koefisien determinasi mendekati nol (0), maka pengaruh independen terhadap variabel dependen lemah. 2) Jika koefisien determinasi (kd) mendekati satu (1), berarti pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen kuat. Adapun pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi atau seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen), dikemukakan oleh Sugiyono (2012) sebagia berikut : Tabel 3.3 Interval Koefisien Determinasi Interval Koefisien 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,00 Sumber: Sugiyono (2012)
Tingkat Hubungan Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
6. Uji Hipotesis a. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji hipotesis dengan F-test digunakan untuk menguji hubungan variabel bebas dengan bersama-sama dengan variabel terikat apakah memiliki signifikasi atau tidak. Uji F bisa dilakukan dengan dua cara yaitu melihat tingkat signifikasi atau dengan membandingkan F hitung dengan F tabel. Pengujian dengan tingkat signifikasi pada Tabel Anova (Ghozali, 2011), dengan cara pengambilan keputusan sebagai berikut: 1) Jika probabilitas/signifikansi >0,05, maka model diterima 2) Jika probabilitas/signifikansi <0,05, maka model ditolak Atau dengan cara membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dengan ketentuan level of significant (a) sebesar 5% (tingkat kesalahan 5% atau 0,05) atau taraf keyakinan 95% atau 0,95 dapat digunakan rumus: df1 = k -1 df2 = n - k Di mana : k = jumlah variabel (bebas + terikat) n = jumlah observasi/sampel pembentuk regresi. Dasar pengambilan keputusan: 1) Apabila f hitung ≤ f tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. 2) Apabila f hitung ≥ f tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji parsial atau individual digunakan untuk mengetahui apakah suatu variabel bebas berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel tidak bebasnya. Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan melihat probabilitasnya (Ghozali, 2011), yaitu: 1) Jika probabilitas/signifikansi > 0,05 maka model ditolak 2) Jika probabilitas/signifikansi < 0,05 maka model diterima Pengambilan keputusan juga dilakukan dengan membandingkan t tabel dengan t hitung dengan ketentuan level of significant (a) sebesar 5% (tingkat kesalahan 5% atau 0,05) atau taraf keyakinan 95% atau 0,95 dapat digunakan rumus: df = n - k Di mana : n : jumlah observasi/sampel pembentuk regresi. k : jumlah variabel (bebas + terikat) Dasar pengambilan keputusan : 1) Apabila t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. 2) Apabila t hitung ≥ t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
http://digilib.mercubuana.ac.id/