37
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu danTempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan
digunakan sebagai,
perumusan masalah
yang
teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga penentuan teknik pengujian statistik yang digunakan. Pada proses ini dibutuhkan waktu penelitian maret 2016 sampai dengan Juli 2016. 2. Tempat Pelaksanaan Untuk memperoleh data guna penyusunan skripsi, penulis mengambil tempat penelitian pada PT. ZAMRUD ARTISTIKA PERSADA (ZAP) yang berkantor di jalan Pluit Barat No.3-4, Penjaringan- Jakarta Utara. Dengan obyek penelitianya adalah karyawan PT. ZAMRUD ARTISTIKA PERSADA ( ZAP). B. Desain Penelitian Desain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kausal. Penelitian kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen mempengaruhi variabel dipenden (Sugiyono,2013). Penelitian ini bersifat asosiatif, dilakukan dengan cara
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
menghubungkan variabel satu dengan variabel yang lain agar dapat mengetahui, menjelaskan, dan memprediksi tingkat ketergantungan variabel independen dan variabel dependen, Dalam pelaksanaanya dilakukan pengumpulan data dengan survey dan kuesioner. Unit analisis yang diteliti adalah individu, yaitu para individu yang telah bekerja di PT. ZAMRUD ARTISTIKA PERSADA ( ZAP ) yang hanya dikumpulkan satu kali pada waktu tertentu disebut juga Cross sectiona ( Spriyanto2009). C.
Definisi Variabel dan Operasionalisasi variabel Penelitian Secara operasional variabel penelitian adalah konsep yang menunjukan sifat- sifat, atribut-atribut dan aspek yang mempunyai variasi nilai atau memiliki lebih dari satu nilai yang saling berkaitan satu dengan yang lain serta berfungsi sebagai pembeda. Dari berbagai indikator dan variasi nilai dari konsep itu melalui objek penelitian ditetapkan untuk ditarik kesimpulan yang berarti. 1.
Defenisi variabel Menurut seorang peneliti akan selalu berhubungan dengan variabel penelitian karena variabel inilah yang mengungkapkan penelitian tersebut. Menurut Sugiyono (2013) mengemukakan bahwa variabel adalah segala sesuatu yang berbentukapa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Dalam buku yang sama Hatch dan Farhadi yang dikutip oleh Sugiyono (2013) menyebutkan bahwa variabel sebagai atribut
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah kompensasi dan disiplin kerja, sedangkan yang menjadi variabel dependen adalah kinerja karyawan. a. Variabel independen ( eksogen ) Menurut Sugiyono ( 2013) mendefinisikan variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini yang termaksud variabel independen adalah : 1) Kompensasi ( X1) Menurut Yani (2012) kompensasi adalah benetuk pembayaran ( langsung atau tidak langsung) dalam bentuk manfaat dan insentif yang bertujuan untuk memberikan untuk meningkatkan produktivitas karyawan agar semangat kerja meningkat. 2) Disiplin kerja ( X2) Menurut Sutrisno (2009) disiplin menunjukan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri karyawan. Terhadap peraturan dan ketetpan perusahaan, dengan demikian bila ada ketetapan dan peraturan perusahaan yang diabaikan atau dilanggar, maka karyawan memiliki sikap disiplin yang buruk.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
3) Kinerja Karyawan Menurut Mangkunegara (2010) kinerja karyawan atau ( prestasi ) kerja adalah hasil kerja kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dan kinerja pada umumnya dibagi menjadi dua yaitu kinerja individu dan organisasi. Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Kompensasi Variabel
Dimensi
Indikator
Dimensi
a. Gaji b. Upah Kompensasi Finansial
c.
Komisi
d. Bonus
Ordinal
e. Tunjangan kompensasi
Kompensasi Non finansial
f.
Insentif
a.
Fasilitas yang
memadai b. Lingkungan kerja c.
Pekerjaan yang
sesuai Sumber : Yani ( 2012)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ordinal
41
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Disiplin
Variabel
Dimensi
Indikator
Skala
Tujuan dan Kemampuan
Pekerjaan yang dibebankan pada karyawan sesuai dengan kemampuan
Ordinal
Teladan Pimpinan
Pemimpin memberikan contoh yang baik kepada bawahan
Ordinal
Balas Jasa
Kompensasi yang diberikan oleh perusahaan
Ordinal
Disiplin Waskat Sanksi Ketegasan Hubungan Kemanusiaan
Pimpinan selalu memberikan saran Sanksi yang diberikan sesuai dengan kesalahan dan tidak memihak Pimpinan tegas dalam memerintah Karyawan dapat bekerjasama
Sumber : Hasibuan ( 2006)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal
42
Tabel 3.3 Definisi operasional Variabel Kinerja Karyawan Variabel
Kinerja karyawan
Dimensi
Indikator
1. Proses kerja dan kondisi pekerjaan 2. Waktu yang dipergunakan dalam melaksanakan pekerjaan. Aspek 3. Jumlah kesalahan dalam Kuantitatif menyelesaikan pekerjaan 4. Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam bekerja.
Aspek kualitatif
Sumber : Bangun ( 2012)
1. Ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan. 2. Tingkat kemampuan dalam bekerja 3. Kemampuan atau kegagalan menggunakan mesin atau peralatan. 4. Kemampuan mengevaluasi ( keluhan atau keberatan konsumen).
Skala
Ordinal
D. Skala Pengukuran Pada penelitian ini, metode pengukuran menggunakan skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social ( Sugiyono, 2013) Tabel 3.4 Skala pengukuran likert Jawaban
Skor
Sangat setuju
5
Setuju Biasa saja
4 3
Tidak setuju Sangat tidak setuju
2 1
Sumber :Sugiyono ,2013
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
E. Populasi dan sempel Penelitian yang saya lakukan memerlukan objek atau subjek yang harus diteliti sehingga permasalahan yang terjadi dapat dipecahkan. Populasi merupakan objek dalam penelitian dan dengan menentukan populasi maka penelitian akan mampu melaksanakan pengolaan data. Untuk mempermudah penelitian maka bagian dari populasi yang digunakan dalam penelitian dan proses tersebut dinamakan sampel. 1. Populasi Menurut Sugiyono (2013) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. populasi penelitian adalah karyawan PT. ZAMRUD ARTISTIKA PERSADA ( ZAP) yang berada di jalan pluit Barat 1 no 3-4 Jakarta utara yang berjumlah 50 karyawan. 2. Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memili karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Menurut Sugiyono ( 2013), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dilakukan karena keterbatasan penelaian dalam melakukan penelitian baik dari segi dana, waktu, tenaga, dan jumlah populasi yang sangat banyak. Oleh karena itu, sampel yang diambil harus betul-betul dapat mewakili (
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
respresenttatif). Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 50 orang karyawan. Berarti teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling jenuh (sensus) sebagai teknik penentuan sampelnya. Sampling jenuh ( sensus) adalaah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sehingga sampel yang digunakan yaitu 50 orang, karena jumlah populasi pada PT.ZAMRUD ARTISTIKA PERSADA (ZAP) berjumlah 50 orang karyawan. F. Teknik pengumpulan data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan metode pengumpulan data penelitian perpustakaan (Library Reserch ) dan penelitian lapangan (Field Reserch ). Penelitian dilakukan diperpustakaan dilakukan untuk memperoleh data mengenai teori yang mendukung. Sementara itu,penelitian lapangan dilakukan untuk mengetahui kondisi yang terjadi dilapangan secara lebih jelas dan membandingkan dengan teori yang telah ditetapkan, dengan melakukan observasi dan survey secara langsung pada objek penelitian, menggunakan kuesioner karyawan PT.ZAMRUD ARTISTIKA PERSADA ( ZAP). G. Jenis data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut Sugiyono ( 2013) data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari hasil wawancara, observasi dan kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah sampel responden yang sesuai dengan target sasaran dan dianggap mewakili
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
seluruh populasi yang dalam penelitian ini merupakan data kuesioner dari PT.ZAMRUD ARTISTIKA PERSADA (ZAP), Jakarta Utara mengenai pengaruh kompensasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. H. Metode analisis Data Menurut Sugiyono (2012) yang dimaksud dengan analisis data adalah : “kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.” Pengujian data dengan tahapan sebagai berikut : Metode Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Componen atau variance
Based
Structual
Equation
dimana
dalam
perolahan
datanyamenggunakan program Partial Least Square (smart –PLS). PLS (Partial Least Square) adalah model alternative dari coverance- paradictive analysis dalam situasi kompleksitas yang tinggi dan dukungan teori yang rendah (Ghozali, 2014). Tujuan dari PLS adalah mencari hubungan linier prediktif optimal yang ada pada data. Walaupun PLS dapat juga digunakan untuk mengkonfirmasi teori, tetapi dapat juga digunakan untuk menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antar variabel laten.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
Menurut Gaston dalam Yamin (2011) menyebutkan PLS dapat digunakan untuk
tujuan
konfirmasi,
seperti
pengujian
hipotesis
dan
tujuan
ekplorasi.Tetapi PLS lebih mengutamakan sebagai eksplorasi dari pada konfirmasi.Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antar konstrak (motivasi, lingkungan kerja dan kinerja) serta untuk memeahami pengertian ketiga konstrak tersebut. Dan juga karena dibutuhkannya indikator dalam penelitian ini, serta model pengukuran bersifat struktual maka penelitian ini menggunakan PLS. Langkah-langkah analisi dengan metode Partial least Square( PLS). Merencang model pengukuran ( outer model ) Merencanakan model struktual ( inner model ) Konstruksi Diagram jalur
Konverensi diagram jalur kesisitem persamaan Estimasi : weight, konfisien jalur, loading
Evaluasi goodness of fit
Uji hipotesis ( Resampling Bootstraping)
Gambar 3.5 Model pengukuran ( Outer model )
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
Model ini digunakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas yang menghubungkan indikator dengan variabel laten. Seperti dinyatakan oleh Wold dalam Ghozali (2014 ) pareartial Least Square ( PLS) merupakan metode analisi yang Powerfull oleh karena tidak didasarkan banyak asumsi, data tidak harus terdistribusi normal multivariative, dan sampel tidak harus besar. Langkahlangkah pengujian yang akaan dilakukan sebagai berikut: 1. Evaluasi Measurement ( outer )Model Outer model sering juga disebut (outer relation atau measurement model) mendefinisikan bagaimana setiap blok indikator berhubungan dngan variabel latennya.Blok dengan indikator refleksif dapat ditulis persamaanya sebagai berikut : χ
=
y= Dimana x dan y adalah indikator atau manifest variabel untuk variabel laten eksogen dan endogn ξ dan η, sedangkan
dan
merupakan matrik loading
yang menggambarkan koefisien regrsi sederhana yang menghubungkan variabel laten dengan indikatornya. Residual yang diukur dengan
x dan
x
dapat diinterprestasikan sebagai kesalahan pengukuran (Ghozali, 2014) a. Convergent Validity Pengujian Convergent Validity dari masing-masing indikator konstruk. Menurut Chin dalam Ghozali (2014), suatu indikator dikatakan mempunyai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
valid yang baik jika nilainya lebih besar dari 0,70, sedangkan loading faktor 0,50 sampai 0,60 dapat doianggap cukup. Berdasarkan kriteria ini bila ada loading faktor dibawah 0,60 maka akan di drop dari model. b. Discriminant validity Pengujian Discriminant validity, indikator reflektif dapat dilihat pada crossloading antara indikator dengan konstruknya.Suatu indikator dinyatakan valid jika mempunyai loading faktor tertinggi kepada konstruk yang dituju dibandingkan loading faktor kepada konstruk lainya. Dengan demikian, kontrak laten memprediksi indikator pada blok mereka lebih baik dibandingkan dengan indikator di blok yang lain. Metode ini untuk melihat discriminant validity adalah dengan melihat nilai square root of average varianceextracted (AVE) setriap kontruk dengan korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam model, Maka dikatakan memiliki nilai Discriminant validity yang baik. Berikut ini rumus menghitung AVE :
AVE =
Dimana ¡ adalah faktor loading (convergent validity), dan s¡ = 1- ¡2. Formel dan larcker dalam Ghozali (2006) menyatakan bahwa pengukuran ini dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas dan hasilnya lebih konservatif dibandingkan denga nilai
reliability ( pc).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Composite
49
c. Composite Reliability Pengujian Composite Reliability
bertujuan untuk menguji reliabilitas
instrument dalam suatu model penelitian. Apabila seluruh nilai variabel laten memiliki nilai Composite Reliability maupun cronbach alpha> 0,7 hali itu berarti bahwa konstruk memiliki reliabilitas yang baik atau kuisioner yang digunakan sebagai alat dalam penelitian ini telah andal atau konsisten 2.
Pengujian Model Struktural/Uji Hipotesis (inner Model ) Pengujian inner model adalah pengembangan model berbasis konsep dan teori dalam rangka menganalisis hubungan antara variabel eksogen dan endogen telah dijabarkan dalam kerangka konseptual. Pengujian terhadap model structural dilakukan dengan melihat nilai R-square yang merupakan uji goodness-fitmodel. Tahapan pengujian terhadap model structural (uji hipotesis) dilakukan dengan langkah-langkah berikut : a. Nilai R-square Melihat nilai R-square yang merupakan goodness-fitmodel. Uji yang kedua dapat dilihat dari hasil R untuk variabel laten endogen sbesar 0.67, 0.33 dan 0.19 dalam model structural mengindikasikan bahwa model trsebut “baik”, “moderat”, dan “lemah”.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
b. Goodness of fitmodel Pengujian goodness of fitmodel structural pada inner model menggunakan nilai predictive-relevance (
). Nilai Q-square lebih besar 0 (nol)
menunjukan bahwa model mempunyai nilai predictive relevance. c. Hasil Pengujian Hipotesis Nilai estimasi untuk hubungan jalur dalam model structural harus signifikan. Nilai signifikansi ini dapat diperoleh dengan prosedur boostraping. Melihat signifikansi pada hipotesis dengan melihat nilai koefisien parameter dan nilai signifikansi T-statistic pada algoritm bootstrapping rport nilai signifikansi T-statitik harus lebih dari 1,96.
http://digilib.mercubuana.ac.id/