30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian
ini
menggunakan
penelitian
kualitatif
dengan
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
Tr ia l
pendekatan fenomenologis.
jenis
mengunakan pendekatan naturalistik untuk mencari dan menemukan
berkonteks khusus (Moleong, 2006).
3
pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang
m
co
e o !
Pendekatan fenomenologis dalah cabang dari filosofi yang menekankan
ft.
a ca t
subyektifitas pengalaman manusia, pendekatan fenomenologis menaruh
ns
F
1. Populasi
w w
C w
B. Populasi dan Sampel
.s
re
perhatian terhadap totalitas pengalaman manusia (Brockopp, 1999).
PD
Populasi mempunyai pengertian sebagai keseluruhan dari subyek penelitian (Moleong, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada usia dini di Desa Butuhan, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten.
2. Sampel Sampel penelitian ini adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang akan diteliti menjadi responden. Pengambilan sampel dengan cara Purposive Sampling, yaitu suatu tehnik penempatan
30
31
sampel dengan memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti atau sesuai dengan tujuan dan masalah penelitian, sehingga sampel dapat mawakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Moleong, 2006). Pada penelitian kualitatif tidak menggunakan sampel acak tetapi
Tr ia l
menggunakan sampel bertujuan yaitu purposive sampling ( Moleong, 2006).
Dalam sampel bertujuan jumlah sample ditentukan atau ditarik dan jumlah sampel ditentukan oleh pertimbangan-
3
terlebih dahulu
m
co
e o !
pertimbangan informasi yang diperlukan. Jadi dalam sampel bertujuan jika
ft.
a ca t
sudah terjadi pengulangan informasi maka penarikan sampel sudah harus
ns
dihentikan (Moleong, 2006). Pada penelitian ini jumlah sampel sebanyak 5
re
ibu yang memberikan MP-ASI pada usia dini yang sesuai dengan
.s
w w
C w
karakteristik sampel yang telah ditentukan.
F
Karakteristik sampel :
PD
a. Kooperatif
b. Ibu-ibu yang memberikan MP-ASI pada usia 0-6 bulan di Desa Butuhan
c. Tidak mengalami cacat tubuh, artinya bisa menulis, melihat, mendengar dan berbicara d. Bersedia menjadi responden dengan mengisi lembar persetujuan menjadi responden
32
C. Batasan Variabel Definisi konseptual adalah unsur-unsur yang membantu dalam pelaksanaan proses pengumpulan data pada penelitian. Definisi konseptual yang berkaitan dengan penelitian ini adalah : 1. ASI
Tr ia l
ASI merupakan makanan yang terbaik untuk bayi yang didalamnya terkandung zat-zat gizi yang diperlukan bagi bayi untuk pertumbuhan dan mengandung zat-zat kekebalan yang sangat penting untuk mencegah
co
e o !
2. Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
m
3
timbulnya penyakit.
ft.
a ca t
MP-ASI adalah makanan yang diberikan pada bayi selain ASI mulai umur
ns
usia 6 bulan, sebagai penambah kekurangan dari ASI karena ASI tidak
re
mampu lagi mencukupi kebutuhan bayi. Setelah usia bayi 6 bulan perlu
.s
w w
C w
diperkenalkan makanan pendamping untuk memenuhi kebutuhan gizi
F
yang tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
PD
3. Usia Dini
Usia dini dalam penelitian ini adalah bayi usia 0-6 bulan
4. Persepsi Persepsi adalah mengenal atau memilih berbagai obyek berdasarkan pengetahuan, pengalaman, pola pikir terhadap suatu peristiwa yang berhubungan dengan tindakan yang akan diambil
33
5. Motivasi Motivasi adalah upaya untuk menimbulkan rangsangan, dorongan dan pembangkit tenaga pada seseorang dan sekelompok masyarakat agar amu berbuat dan bekerja secara optimal sesuai dengan yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Tr ia l
6. Sosial Budaya atau Tradisi
Sosial budaya atau tradisi merupakan suatu kebudayaan yang sudah turun menurun yang akan sangat mendarah daging dalam kehidupan seseorang,
co
e o !
7. Sikap
m
3
sehingga sangat berpengaruh terhadap tingkah laku seseorang
ft.
a ca t
Sikap adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap
ns
suatu stimulus atau obyek. Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan
w w
C w
8. Dukungan suami
.s
re
untuk bertindak dan merupakan motif tertentu.
F
Dukungan suami merupakan strategi koping penting pada saat mengalami
PD
strees dan berfungsi sebagai strategi preventif untuk mengurangi stress dan konsekunsinya negatif.
D. Metode Pengumpulan Data 1.
Pengumpulan Data Menurut Moleong (2006) data dalam penelitian kualitatif dapat dikumpulkan dengan mengunakan beberapa tehnik antara lain : wawancara percakapan informal, pendekatan pedoman wawancara umum,
34
wawancara terbuka yang dibakukan dan wawancara mendalam atau indeepth interview. Dalam penlitian ini data dikumpulkan dengan menggunakan tehnik wawancara mendalam (in deepth interview) yang berhubungan dengan alasan ibu memberikan MP-ASI pada usia dini yaitu usia 0-6 bulan dilihat
Tr ia l
dari persepsi ibu tentang manfaat MP-ASI, motivasi ibu dalam memberikan MP-ASI, tradisi yang berlaku di Desa Butuhan dan sikap ibu dalam memberikan MP-ASI . Wawancara mendalam atau indepth
3
interview yaitu wawancara dengan secara langsung bertatap muka dengan
m
co
e o !
partisipan dengan maksud dan tujuan untuk mendapatkan gambaran secara
ft.
a ca t
lengkap tentang topik yang diteliti (Moleong,2006). Wawancara
ns
mendalam dilakukan terhadap 5 (lima) orang partisipan atau ibu-ibu yang
re
memberikan MP-ASI pada usia dini yaitu usia 0-6 bulan. Selanjutnya
.s
w w
C w
jawaban yang diberikan responden yang berkaitan dengan pertanyaan
F
peneliti dicatat dan direkam dengan menggunakan tape recorder atas
PD
seijin responden.
Peneliti menggunakan tehnik penggalian data yang dalam dengan
pertanyaan terbuka dengan mengunakan lembar pedoman wawancara (semi struktured interview) yang telah disusun peneliti dan disesuaikan dengan tujuan penelitian (Moleong, 2006).
2. Alat Pengumpul Data Alat yang digunakan untuk mengumpulakan data adalh sebagai berikut : 1). Pedoman in deepth interview
35
2). Lembar catatan wawancara 3). Alat penunjang lainnya : alat perekm atau tape recorder, kaset, buku tulis atau buku catatan dan bolpoin, penghapus. 3. Cara Pengumpulan Data Pelaksanaan penelitian ini dapat dibagi menjadi beberapa tahap
Peneliti
mendapatkan
ijin
Tr ia l
yaitu tahap pralapangan, tahap lapangan, dan tahap analisis data. penelitian
dari
Fakultas
Ilmu
Keperawatan dan Kesehatan UNIMUS pada tanggal 3 Juni 2008.
3
Kemudian peneliti mengajukan ijin penelitian pada Pemerintah setempat
m
co
e o !
pada tanggal 5 Juni 2008. Kemudian peneliti melakukan pendekatan
ft.
a ca t
dengan Bidan desa di Desa Butuhan untuk mendapatkan gambaran secara
ns
lengkap tentang partisipan yang sesuai dengan kriteria yang akan diteliti
re
untuk dilakukan wawancara mendalam.
dilaksanakan
pada
lima
ibu
yang
w w
.s
mendalam
C w
Wawancara
F
memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada usia dini yaitu
PD
mulai tanggal 6 Juni-1 Juli 2008 di Desa Butuhan, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, pada masing-masing partisipan dengan tempat dan waktu yang berbeda, tempat dan waku sesuai dengan yang dikehendaki partisipan. Dari wawancara diperoleh data yang bervariasi sesuai dengan alasan yang dikemukakan oleh partisipan, dalam penelitian ini juga dilakukan pengamatan langsung terhadap informasi dari alasan-alasan yang diutarakan oleh partisipan.
36
Sebelum melakukan wawancara , peneliti terlebih dahulu mengadakan pendekatan kepada calon partisipan dengan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian. Setelah itu peneliti menanyakan kepada partisipan tentang kesediaan untuk berpartisipasi dalam penelitian. Setelah partisipasi bersedia, partisipan diminta untuk menanadatangani lembar
Tr ia l
persetujuan mebjadi partisipan. Kemudian peneliti melakuakn kontrak dengan partisipan untuk melakukan wawancara mendalam sesuai dengan
co
e o !
E. Analisa Data
m
3
pedoman wawancara yang telah disusun peneliti.
ns
dalam metode kualitatif ( Moleong, 1999).
ft.
a ca t
Dalam analisa data ada 4 langkah proses kognitif dengan pendekatan
re
1. Membandingkan (Comprehending)
.s
w w
C w
Yaitu sambil mengumpulkan data penulis melakukan identifikasi teori dan
F
menentukan data yang baru dan data yang keluar serta menghargai sesuatu
PD
yang baru, yaitu meliputi : a. Seluruh hasil wawancara baik dari catatan dan rekaman pada tape recorder diketik dengan komputer secara lengkap kata demi kata
b. Hasil ketikan lalu dilihat secara keseluruhan dengan mencoba melihat secara utuh pengalamna responden 2. Syntesa (Synthesizing) Synthesizing merupakan bagian penyaringan dari data yang telah dikumpulkan melalui analisis informan atau pembanding transkrip yang
37
berasal dari beberapa informan, kemudian dengan analisa kategori dipilih oleh kebiasaan, yang terdiri dari bagian transkrip atau catatan yang dikombinasikan dengan transkrip dari beberapa informan. 3. Teori (Theorizing) Theorizing merupakan fase pemisahan dimana terjadi dan pencocokan
Tr ia l
secara sistematis dari model-model yang terpilih ke dalam data. 4. Pengembangan (Rekontextializing)
Pengembangan dari teori pembuktian yang teori aplikasi pada latar dan
co
e o !
dengan langkah-langkah :
m
3
populasi yang berbeda. Pada penelitian ini data dianalisa secara manual
ft.
a ca t
a. Hasil rekaman berupa catatan baik berupa catatan maupun tape
re
demi kata
ns
recorder diketik secara lengkap dengan menggunakan komputer kata
.s
w w
C w
b. Hasil ketikan kemudian dilihat keseluruhan secara utuh dan menurut
F
pengalaman informan
PD
c. Peneliti mengkode dengan kartu-kartu yang berisi kata-kata kunci dan memberikan kategori-kategori untuk mengidentifikasi prevalensi terbanyak atau prioritas terbesar
d. Kemudian dibuat skema dengan menghubungkan beberapa kategori yang menghasilkan tema-tema e. Bila ada kartu yang tidak sesuai dengan kategori maka kartu tersebut dibuang
38
f. Membuat
kesimpulan
dengan
menginterprestasikan
data
yang
diperoleh saat data telah terkumpul.
F. Validitas Data Untuk uji validitas peneliti menggunakan tehnik triangulasi. Tehnik
Tr ia l
triangulasi yaitu tehnik pemeriksan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data yang telah diperoleh dari partisipan.
Tehnik
co
m
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tehnik
e o !
(Moleong, 2006).
3
triangulasi dapat dilakukan dengan sumber, metode , penyidik dan teori
ft.
a ca t
triangulasi melalui sumber, metode dan teori. Trianggulasi sumber dapat
ns
dicapai dengan cara membandingkan dan mengecek ulang derajat kepercayaan
re
suatu informasi yang diperoleh pada waktu yang berbeda.
Triangulasi
.s
w w
C w
”metode” menggunakan 2 strategi yaitu :
F
a. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dengan tehnik
PD
pengambilan data.
b. Pengecekan derajat kepercayan beberapa sumber dengan metode yang sama Sedangkan triangulasi ”teori” dapat dicapai dengan membandingkan fakta satu atau lebih dengan teori yang ada.
39
G. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian, penulis perlu mendapatkan rekomendasi dari institusi pendidikan kemudian mengajukan permohonan ijin kepada lembaga tempat penelitian. Menurut Hidayat (2003) setelah mendapat persetujuan baru melakkan penelitian dengan menekankan masalah etika
Tr ia l
meliputi. 1. Persetujuan (informed consent)
Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang akan diteliti yang
3
memenuhi kriteria sampel disertai dengan judul penelitian dan manfaat
m
co
e o !
penelitian. Tujuan informrd consent adalah agar subyek mengerti maksud
ft.
a ca t
dan tujuan penelitian, bila subyek bersedia maka mereka harus
ns
menandatangani lembar persetujuan dan jika subyek menolak atau drop
re
out maka penulis tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak subyek.
.s
w w
C w
2. Tanpa nama ( Anonimity)
F
Untuk menjaga kerahasiaan penulis tidak mencantumkan nama responden,
PD
tertapi lembar tersebut diberikan kode nomor.
3. Kerahasian (Confidetality) Menjamin kerahasian dari hasil penelitian baik onformasi maupun masalah-masalah lainnya, semua informasi yang telah dikumpulkan dijmin kerahasiannya oleh penulis, hanya dilaporkan pada saat hasil riset
40
BAB IV HASIL PENELITIAN DA N PEMBAHASAN
A. Karakteristik Ibu
Tr ia l
Pada bagian ini membahas tentang karakteristik partisipan yang meliputi usia ibu, pendidikan ibu, pekerjaan, umur bayi, jenis kelamin bayi dan usia pemberian MP-ASI. Pada penelitian ini akan peneliti jabarkan hasil
3
berdasarkan wawancara tiap partisipan yang terhimpun dalam 5 partisipan
m
e o !
yang berumur antara 19-36 tahun, dalam pembahasannya nama partisipan
ft.
co
tidak peneliti sebutkan tapi peneliti urutkan dalam nomor urut partisipan
ns
a ca t
Partisipan I yang berumur 35 tahun, pendidikan terakhirnya adalah
re
SMA dan bekerja sebagai ibu rumah tangga dan tidak mempunyai kegiatan
.s
C w
apapun kecuali mengasuh anak. Saat ini partisipan mempunyai 2 orang anak,
w w
anak yang kedua berumur 2 bulan yang berjenis kelamin laki-laki dan
PD
F
bernama Ilham Apri Dwi Santoso, diberi MP-ASI mulai usia 2 bulam. Partisipan II yang berumur 31 tahun, pendidikan terakhirnya adalah
SMA dan bekerja sebagai pedagang di Pasar, antara jarak rumah dengan partisipan berdagang di Pasar lumayan jauh, setiap hari responden berdagang di Pasar dengan naik sepeda motor. Saat ini partisipan mempunyai 3 orang anak, anak yang ketiga berumur 6 bulan yang berjenis kelamin laki-laki dan bernama Daffa Fauzan, diberi MP-ASI mulai usia 4 bulan. Partisipan III yang berumur 36 tahun, pendidikan terakhirnya adalah SD, bekerja sebagai ibu rumah tangga dan tidak mempunyai kegiatan apapun 40
41
kecuali mengasuh anak. Saat ini partisipan mempunyai 3 orang anak, anak yang ketiga berumur 3 bulan yang berjenis kelamin laki-laki dan bernama Roni, diberi MP-ASI mulai usia 2 bulan. Partisipan IV yang berumur 32 tahun, pendidikan terakhirnya adalah SMA, bekerja sebagai ibu rumah tangga dan tidak mempunyai kegiatan
Tr ia l
apapun kecuali mengasuh anak. Saat ini partisipan mempunyai 2 orang anak, anak yang ketiga berumur 6 bulan yang berjenis kelamin laki-laki dan bernama Faza Rizqi Kurniagandhi, diberi MP-ASI mulai usia 3 bulan.
3
Partisipan V yang berumur 19 tahun, pendidikan terakhirnya adalah
m
co
e o !
SMP, bekerja sebagai buruh pabrik, antar jarak rumah dengan partisipan
ft.
a ca t
bekerja jauh, setiap hari partisipan bekerja di parik dengan naik bus jemputan
ns
dari pabrik. Saat ini partisipan baru mempunyai seorang anak yang berjenis
re
kelamin laki-laki, sekarang berumur 5 bulan dan bernama M. Shandiego
.s
F
w w
C w
Prama Yudha, diberi MP-ASI mulai usia 3 bulan.
PD
B. Kategori dan Kata Kunci Data yang telah terkumpul dari partsipan atas pertanyaan yang
peneliti ajukan ditulis selengkap-lengkapnya sesuai dengan rekaman dan hasil catatan peneliti. Data tersebut kemudian dipahami dan dicermati oleh peneliti kemudian disajikan dalam bentuk kategori-kategori dan kata-kata kunci dalam kolom. Untuk mempermudah dalam proses analisa data maka ditentukan kata-kata kunci yang digolongkan dalam kategori-kategori data. Kemudian
42
kata-kata kunci tersebut diberi nomor dengan tujuan mempermudah dalam penggolongan kategori. Setelah ditemukan, kategori dikelompokkan ke dalam kunci yang mendukung kategori yang telah ditentukan. Adapun kategori yang dimaksud terdapat dalam tabel berikut : Tabel 1 : Kategori Data dan Kata Kunci Kata Kunci
-
Makanan yang diberikan pada bayi mulai umur 6 bulan keatas
Makanan untuk penambah kekurangan dari asi
-
Makanan yang diberikan pada bayi agar bayi tetap
co
e o !
3
-
re
.s
Makanan selain asi yang diberikan mulai umur 6
F
w w
C w
ns
Makanan bubur bayi yang diberikan setelah usia 6 bulan
-
ft.
a ca t
sehat -
m
Pengertian MP-ASI
Tr ia l
Kategori
PD
Persepsi
tentang -
manfaat MP-ASI
Persepsi
bulan Menambah gizi
-
Bayi menjadi sehat
-
Penambah kekurangan dari asi
-
Pertumbuhannya bisa baik
-
Penambah bb bayi
tentang -
Sering terkena diare
pengaruh pemberian -
Sering panas
MP-ASI pada usia -
Kegemukan
43
Motivasi
-
Konstipasi
-
Bayi tidak rewel
dalam -
memberikan MP-ASI -
Keinginan saya sendiri Saya sendiri
-
Keinginan saya
-
Keinginan saya sendiri
-
Menurut saya sendiri
Tr ia l
dini
Kebiasaan itu sudah ada sejak dulu
MP-ASI pada usia -
Iya ada
dini
-
Ada
-
Sejak dulu sudah ada kebiasaan itu
F
pada usia dini
m
Iya mengikuti kebiasaan itu
.s
Mengikuti kebiasaan itu
w w
C w
memberikan MP-ASI -
ns
tradisi -
Dari dulu dah ada
re
Mengikuti
ft.
co
e o !
a ca t -
PD
3
Tradisi memberikan -
-
Mengikuti
-
Mengikuti kebiasaan itu
-
Tradisi harus diikuti
Alasan
mengikuti -
Ketahanan tubuh bayi terjaga
tradisi
-
Kelihatan gemuk dan sehat
-
Tidak menangis
-
Boboknya pulas
-
Tidak minum asi terus ketika bangun
-
Nambah kekuatan
44
tradisi
Tambah gendut
-
Tidak rewel
-
ASI sedikit
-
ASI kurang
tentang memberikan -
Setuju, anak-anak bisa gemuk
Tr ia l
Pendapat
-
Tidak setuju, karena kesehatan perut kurang baik
MP-ASI pada usia -
Iya setuju, agar anak-anak bisa gemuk-gemuk dan
dini
imut-imut
Setuju, karena tradisinya sudah turun temurun
-
Setuju, supaya anak-anak tidak kekurangan gizi
ft.
a ca t
waktu bayi
Suami saya mendukung
-
Iya didukung
-
Suami saya tidak boleh
.s
w w
C w
ns
-
re
Dukungan suami
-
Iya didukung
-
Iya didukung
memberikan -
Usia 2 bulan
-
Usia 4 bulan
-
Usia 2 bulan
-
Usia 3 bulan
-
Pada usia 3 bulan
F PD Usia
MP-ASI
m
co
e o !
3
-
Makanan
yang -
diberikan
-
Bubur SUN Bubur tepung beras
45
-
Buah-buahan yang dihaluskan
-
Nasi tim
-
Sayur-sayuran
-
Susu formula
-
2x sehari pagi dan sore
-
2x sehari
-
2x sehari sore sama pagi
-
Kalau bayi menangis, 2x sehari
-
Pagi hari dan malam hari
m
3
Sebetulnya tidak setuju Pendapat saya tidak apa-apa
-
Tidak perlu diberikan
-
Tidak usah diberikan MP-ASI
-
Ya perlu diberikan
PD
F
w w
.s
re
-
C w
pada usia dini
co
MP-ASI -
Perlu diberikan
ft.
pemberian
e o !
tentang -
a ca t
Pendapat
Tr ia l
Sari kacang hijau
ns
Waktu pemberian
-
C. Hasil Wawancara Hasil partisipan yang dapat peneliti sajikan berdasarkan jawaban dari kelima partisipan dengan 10 pertanyaan adalah sebagai berikut : 1. Pengertian tentang MP-ASI Hasil wawancara dengan partisipan yang berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang MP-ASI, sebanyak lima partisipan menyatakan
46
MP-ASI merupakan makanan yang diberikan pada bayi mulai umur 6 bulan. Dari lima partisipan mempunyai persepsi tentang MP-ASI berbedabeda yaitu makanan yang diberikan pada bayi setelah usia 6 bulan, makanan yang diberikan pada bayi agar bayi tetap sehat, makanan selain ASI mulai umur 6 bulan dan makanan untuk penambah kekurangan dari
Tr ia l
ASI. Sesuai yang diungkapkan oleh partisipan sebagai berikut :
“ Makanan yang diberikan pada bayi mulai 6 bulan keatas” (Pn. 1) “ Makanan untuk menambah kekurangan dari ASI” (Pn. 2)
3
“ Makanan yang diberikan pada bayi agar bayi tetap sehat “ (Pn. 3)
m
co
e o !
“ ……makanan bubur bayi yang diberikan setelah 6 bulan “ (Pn. 4)
ft.
a ca t
“ Makanan selain ASI yang diberikan mulai umur g bulan” (Pn. 5)
ns
MP-ASI
re
2. Alasan ibu memberikan MP-ASI dilihat dari persepsi ibu tentang manfaat
.s
w w
C w
Pada prinsipnya 5 partisipan beranggapan bahwa manfaat MP-ASI
F
adalah makanan untuk menambah kekurangan dari ASI agar bayi
PD
sehat.dari 5 partisipan mempunyai persepsi yaitu manfaat MP-ASI untuk menambah gizi, MP-ASI sebagai penutup kekurangan dari ASI , MP-SI untuk menambah BB bayi, MP-ASI agar pertumbuhannya bisa baik, dan untuk menjaga ketahanan tubuh bayi. Seperti yang diungkapkan oleh partisipan sebagai berikut : “ bagi saya manfaatnya sebagai penambah BB bayi agar bayi sehat, pertumbuhannya biar cepat “ (Pn. 1). “ menurut saya khusus anak saya bisa menutup kekurangan dari
47
ASI…..” (Pn.2). “ menurut saya manfaatnya biar bayi sehat……” (Pn. 3). “ menurut saya manfaatnya untuk menambah gizi dan agar bayi menjadi sehat dan kuat “ (Pn. 4). “menurut saya manfaatnya adalah sebagai penambah kekurangan dari
Tr ia l
ASI agar bayi sehat dan pertumbuhannya bisa baik mbak” (Pn. 5) 3. Pendapat ibu tentang pengaruh MP-ASI pada usia dini
Hasil wawancara dengan partisipan tentang pengaruh MP-ASI pada
3
usia dini didapatkan 4 partisipan menyatakan pengaruhnya buruk bagi bayi
m
co
e o !
dengan berbagai alasan,seperti yang diungkapkan oleh para partisipan:
ft.
a ca t
“ pengaruhnya menurut saya anak saya sering panas mbak ” (Pn. 2).
ns
“ akibate em….bayi sering terkena diare sama panas ” (Pn.3).
re
“ …. Pengaruhnya meurut saya bayi sering terkena diare “ (Pn. 4).
.s
F
(Pn. 5).
w w
C w
“ pengaruhnya bagi saya bayi sering terkena diare dan kegemukan “
PD
Sebanyak satu partisipan menyatakan pengaruhnya baik bagi bayi
dengan alasan sebagai berikut : “ baik, untuk menambah BB dan agar bayi tidak rewel “ ( Pn. 1).
4. Alasan ibu memberikan MP-ASI pada usia dini berdasarkan motivasi ibu dalam memberikan MP-ASI pada usia dini Hasil yang didapat dari kelima partisipan mengenai motivasi ibu dalam memberikan MP-ASI pada usia dini didapatkan dari kelima partisipan termotivasi dari diri sendiri tanpa ada dukungan dari orang lain
48
dengan alasan yang berbeda-beda, seperti yang diungkapkan oleh para partisipan sebagai berikut : “ keinginan saya sendiri, karena kalau ASI saja tidak puas dan nangis terus (Pn. 1). “ O…..keinginan saya, itu karena gimana ya mbak sayakan tiap hari harus
Tr ia l
ke Pasar “ (Pn. 2).
“ Saya sendiri mbak, biar tidak rewel dan bisa disambi “ (Pn. 3).
“Menurut saya sendiri mbak, karena ASI sayakan cuma sedikit nanti
3
takutnya ASI saya tidak cukup buat bayi…. “ ( Pn. 4).
m
co
e o !
“ Keinginan saya sendiri, karena kalau cuma ASI saja kayaknya kurang,
ft.
a ca t
bayinya rewel….” (Pn. 5).
ns
5. Tradisi memberikan MP-ASI pada usia dini di daerah setempat
re
Hasil yang didapat dari kelima partisipan mengenai tradisi
.s
w w
C w
memberikan MP-ASI pada usia dini yang berlaku di daerah setempat,
F
menyatakan bahwa tradisi itu sudah ada sejak dulu, seperti yang
PD
diungkapkan oleh kelima partisipan sebagai berikut : “ Iya ada sejak dulu “ (Pn. 1 ). “ Kebiasaan ya ada, kalau orang tua jaman dulu 1 bulan sudah dikasih pisang…..” (Pn. 2). “ Iya, sejak dulu ada mbak kebiasaan itu “ (Pn. 3).
“ Iya mbak, kebiasaan itu sudah ada sejak dulu “ (Pn. 4). “ Iya ada “(Pn. 5).
49
6. Mengikuti tradisi memberikan MP-ASI pada usia dini Dari
hasil
wawancara
kepada
lima
partisipan
tentang
keikutsertaannya mengikuti tradisi memberikan MP-ASI pada usia dini didapatkan hasil bahwa kelima partisipan mengikuti kebiasaan itu, seperti yang diungkapkan oleh partisipan sebagai berikut :
Tr ia l
“ Iya saya mengikuti soalnya anak saya suka rewel terus “ (Pn. 1).
“ Iya mengikuti gimana ya sebenarnya sayakan ibu-ibu mederen tapi ya kenyataannya harus begitu mengikuti kebiasaan “ (Pn. 2).
3
“ Iya saya mengikuti kebiasaan itu “ (Pn. 3).
m
co
e o !
“ Namanya juga tradisi mbak jadi harus diikuti “ (Pn. 4).
ft.
a ca t
“ Iya mbak saya mengikuti kebiasaan itu “ (Pn. 5).
ns
7. Alasan ibu mengikuti tradisi meberikan MP-ASI pada usia dini
re
Hasil wawancara dengan kelima partisipan yang berhubungan
.s
w w
C w
dengan alasan ibu mengikuti tradisi memberikan MP-ASI pada usia dini
F
didapatkan alasan yang berbeda-beda dari masing-masing partisipan,
PD
sesuai yang diungkapkan oleh partisipan sebagai berikut : “ Biar bayi saya tidak rewel, biar gendut, boboknya bisa pulas “ (Pn. 1). “ Alasannya, pertama karena ASI saya kurang, kedua kata orang tua ya biar cepet gemuk biar nambah kekuatan…..”(Pn. 2). “ …..Biar bayi saya sehat dan tambah gemuk e…. tidurnya pulas”(Pn. 3). “ ASI sayakan keluarnya cuma sedikit jadi saya memberikan MP-ASI selain itu biar bayi saya ketahanan tubuhnya terjaga, kelihatan gemuk, sehat dan tidak menangis “ (Pn. 4).
50
“ Bayi saya biar bobokya pulas, biar tidak minum ASI terus ketika bangun “ (Pn. 5). 8. Pendapat tentang tradisi memberikan MP-ASI pada usia dini Hasil wawancara dengan partisipan yang berhubungan dengan pendapat ibu tentang tradisi memberikan MP-ASI pada usia dini
Tr ia l
didapatkan hasil 4 partisipan menyatakan setuju dengan berbagai alasan, seperti yang diungkapkan oleh partisipan :
“ Setuju, biar anak-anak bisa gemuk-gemuk…..” (Pn.1).
co
e o !
imut-imut he.he…”(Pn. 3).
m
3
“ Iya setuju mba, agar anak-anak bisa gemuk-gemuk seperti anak say dan
ft.
ns
“(Pn.4)
a ca t
“ Saya setuju mbak, karena tradisinya sudah turun menurun sejak dulu
re
“ Setuju mbak, alasannya supaya anak-anak tidak kekurangan gizi
.s
w w
C w
sewaktu bayi dan anak-anak bisa gemuk-gemuk”(Pn. 5).
F
Sebanyak satu partisipan menyatakan tidak setuju mengenai pendapat
PD
tentang tradisi memberikan MP-ASI pada usia dini dengan alasan : “ Sebetulnya bagi saya tidak setuju mbak, alasannya kalau terlalu dini memberikan kesehatan perut itu kurang ….”(Pn.2).
9. Alasan ibu memberikan MP-ASI pada usia dini dilihat dari dukungan suami dalam memberikan MP-ASI. Hasil wawancara dengan partisipan tentang dukungan suami dalam memberikan MP-ASI pada usia dini didapatkan hasil 4 partisipan menyatakan suaminya mendukung dalam memberikan MP-ASI pada usia
51
dini dengan berbagai alasan yang berbeda-beda, seperti yang diungkapkan oleh partisipan sebagai berikut : “ Iya didukung, karena suami saya terserah saya….” (Pn. 1 ). “ Iya didukung he.he…., agar anak-anak tambah gendut dan imut-imut “(Pn. 3).
Tr ia l
“ ….. Suami saya mendukung saya memberikan MP-ASI karena suami saya pengen bayi saya bisa gemuk-gemuk seperti iklan-iklan itu lho mbak he.he..” (Pn. 4).
3
“ Iya diduknug, ya itu tadi biar tidak rewel tidurnya pulas “ (Pn. 5).
m
co
e o !
Sebanyak satu partisipan menyatakan suaminya tidak mendukung
ft.
a ca t
dalam memberikan MP-ASI pada usia dini dengan alasan :
ns
“ …….Suami saya tidak boleh bilang gini kalau diberi ASI saja cukup
re
kenapa harus diberi MP-ASI trus neneknya bilang kalau tidak diberi
.s
F
(Pn. 2).
w w
C w
makanan nanti semper kalau orang Jawa bilang gitu ndak nangis”
PD
10. Pendapat ibu tentang kebiasaan pemberian MP-ASI pada usia dini Hasil wawancara dengan partisipan yang berhubungan dengan
pendapat ibu tentang pemberian MP-ASI pada usia dini didapatkan hasil 3 partisipan menyatakan bayi perlu diberikan MP-ASI dengan berbagi alasan yang berbeda, seperti yang diungkapkan oleh para partisipan sebagai berikut : “ Ya perlulah, biar bayi saya tidak rewel biasanya kalau diberi ASI sajakan tidak cukup “ (Pn. 1).
52
“ Pendapat saya tidak apa-apa mbak bayi diberi MP-ASI, soalnya biar bayinya tidak kekurangan gizi” (Pn. 3). “Perlu diberikan supaya bayinya kuat, gemuk, tidak rewel “ (Pn. 5). Sebanyak dua partisipan menyatakan bayi pada usia dini tidak perlu diberi diberikan MP-ASI dengan alasan :
Tr ia l
“ Sebetulnya tidak setuju sebelum 6 bulan tidak usah diberi karena kurang efisien…”(Pn. 2).
“ Pendapat saya sebaiknya bayi tidak usah dibegri MP-ASI pada usia dini
PD
F
.s
w w
C w
ft.
ns
re
a ca t
co
e o !
begitu bagus “ (Pn. 4).
m
3
kalau ASI ibu bisa mencukupi buat bayi karena kalau diberi itu tidak
53
D. Analisis Data Dari hasil wawancara mendalam dengan ibu yang memberikan MPASI pada usia dini di Desa Butuhan, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, sesuai dengan alasan partisipan yang telah diungkapkan, sehingga dapat dikelompokkan dan dianalisis yang berasal dari beberapa kategori
m
3 ft.
co
e o !
.s
Alasan ibu memberikan MP-ASI pada usia dini
PD
F
w w
C w
re
Motivasi ibu dalam memberikan MP-ASI pada usia dini dari diri sendiri dengan alasan : - kalau ASI saja tidak cukup - ibu bekerja - tidak rewel - ASI Cuma sedikit
ns
a ca t
Persepsi ibu rentang manfaat MP-ASI pada usia dini baik, diantaranya : - menambah gizi - bayi menjadi sehat - penambah kekurangan dari ASI - pertumbuhan bisa baik - penambah BB bayi
Tr ia l
sesuai dengan fokus penelitian :
Terdapat tradisi memberikan MP-ASI pada usia dini Sikap ibu dalam memberikan MP-ASI pada usia dini Dukungan suami dalam memberikan Mp-ASI pada usia dini
Gambar 4 : AnalisA Data