36
BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Waktu Dan Lokasi Penelitian
3.1.1
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11-16 april tahun 2013. Penelitian dilakukan secara bertahap yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian. 3.1.2
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja puskesmas Buhu kecamatan tibawa kabupaten gorontalo tahun 2013. 3.2
Desain Penelitian Jenis penelitian observasional bersifat deskripsi dengan rancangan deskriptif
kuantitatif. yaitu penelitian yang di lakukan terhadap sekumpulan objek yang bertujuan untuk melihat gambaran fenomena yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu (Notoatmodjo, 2010). 3.3
Variabel Penelitian, Definisi Operasional Dan Kriteria Objektif
3.3.1
Variabel Penelitian
Veriabel penelitian dalam penelitian ini adalah pelaksanaan klinik sanitasi dengan kejadian ISPA yang di tinjau dari perumahan yang meliputi tipe rumah, ventilasi, kamarisasi dan kepadatan hunian.
37
3.3.2
Definisi Operasional
3.3.2.1 Perumahan Definisi Rumah adalah tempat berlindung/bernaung dari pengaruh alam sekitarnya. (Misalnya : Hujan, matahari, dan lain-lain) serta merupakan tempat beristirahat. 1. Tipe rumah Adalah rumah yang di huni dengan tipe Permanent (terbuat dari semen, dinding tembok dan atap genteng). semi permanent (sebagian rumah terbuat dari dinding tembok sebagiannya triplek/kayu/bambu). Non permanen (terbuat dari triplek/ bambu). Kriteria Obyektif Memenuhi syarat
: Lantai semen, dinding tembok, atap genteng
Tidak memenuhi syarat
: Bukan lantai semen, tidak berdinding tembok,tidak beratap genteng
2. Ventilasi Adalah lubang keluarnya udara dan cahaya matahari ke dalam rumah dan membebaskan udara ruangan dari bakteri terutama dari bakteri pathogen. Kriteria Obyektif Memenuhi syarat
: Berukuran ± 10 – 20 % dari luas lantai
Tidak memenuhi syarat
: Berukuran < 10 – 20 % dari luas lantai
3. Kamarisasi Adalah ruangan dalam rumah sebagai tempat untuk beristrahat atau di sebut dengan ruangan pribadi yang hanya di tempati oleh satu orang.
38
Kriteria Obyektif Memenuhi syarat
: Bila ada sekat-sekat antara ruang di dalam rumah serta mempunyai luas lantai kamar minimal 8 m 2
Tidak memenuhi syarat
: Bila tidak memenuhi kriteria di atas
4. Kepadatan hunian Perbandingan antara luas ruangan yang tersedia dengan penghuni atau anggota keluarga yang berada dalam rumah tersebut. Di ukur pada tempat di mana penghuni menghabiskan sebagian waktunya di rumah. Kriteria Obyektif Memenuhi syarat
: Tidak padat (kepadatan ≥ 9m2)
Tidak memenuhi syarat
: Padat (kepadatan < 9m2)
3.3.3
Kejadian ISPA
Definisi Jumlah orang yang datang dan berobat di puskesmas dan di nyatakan oleh petugas kesehatan (dokter atau para medis) sebagai penderita ISPA. Kriteria Obyektif Penderita
: Jika mendertita ISPA berdasarkan diagnosis dokter
Bukan penderita
: Tidak di diagnosis sebagai penderita ISP
3.3.4
Klinik Sanitasi
Definisi Yang dimaksud dengan klinik sanitasi dalam penelitian ini adalah suatu ruang atau tempat yang dipergunakan oleh sanitarian/tenaga kesehatan/tenaga pelaksana kegiatan klinik sanitasi untuk melakukan fungsi konseling.
39
3.3.5
Tenaga Pelaksana
Definisi Adalah tenaga ahli sanitarian yang bertugas menyampaikan informasi atau pengetahuan tentang kesehatan dan lingkungan sehat. 3.4
Populasi Dan Sampel
3.4.1
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang datang berkunjung dan berobat di puskesmas Buhu yang merupakan penderita ISPA tahun berjalan 2013. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 76 orang penderita. 3.4.2
Sampel
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah semua anggota populasi yaitu sebanyak 76 orang penderita. 3.5
Metode Pengumpulan Data
3.5.1
Sumber Data Penelitian
1) Data primer
: data primer yaitu materi atau kumpulan fakta-fakta
yang di kumpulkan sendiri oleh peneliti pada saat berlangsungnya suatu penelitian (Chandra, 2012). 2) Data sekunder
: Data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan
kabupaten gorontalo dan puskesmas Buhu.
40
3.5.2
Cara pengumpulan data
1) Wawancara Untuk memperoleh data tentang kejadian penyakit ISPA pada penderita ISPA atau yang mewakili. 2) Observasi Untuk memperoleh data sarana sanitasi dasar. 3) Mengunjungi Dinas Kesehatan untuk memperoleh data penyakit ISPA 3.6
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini adalah kuisioner. Kuisioner adalah daftar pertanyaan
yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana responden (dalam hal angket) dan interviewer (dalam hal wawancara) tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan data-data tertentu (Notoatmodjo, 2005).
Rollmeter (alat
ukur) dan alat tulis. Cara menggunakan rollmeter yaitu mengukur pada luas ventilasi dan luas lantai dalam rumah. 3.7
Teknik Analisis Data Data hasil kuesioner dapat dianalisis secara manual dan dengan menggunakan
bantuan computer dengan perangkat lunak (soffware SPSS). Analisis dilakukan dengan Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010). Analisa ini untuk melihat gambaran atau distribusi responden melalui variabel yang di teliti dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.