27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2013, dilanjutkan analisis data dan penyusunan laporan penelitian pada bulan Mei dan Juni 2013. B. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kausal komparatif (causal-comparative reaserch) yang merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Penelitian kausal komparatif ini juga termasuk penelitian ex-post fakto, yaitu penelitian yang mengidentifikasikan fakta atau peristiwa yang telah terjadi sebagai variabel yang dipengaruhi (variabel dependen) dan melakukan penyelidikan terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi (variabel independen) (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002:27). C. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu (Sugiyono, 2005:55). Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak badan yang terdaftar di KPP Pratama Sleman. Jumlah wajib pajak badan sampai tahun 2012 tercatat sebanyak 8.682 wajib pajak badan. Menurut Roscoe “Ukuran sampel yang layak digunakan dalam penelitian adalah 30 sampai dengan 500, selain itu bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariat (korelasi atau regresi ganda), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali 27
28
jumlah variabel yang diteliti” (Rescoe dalam Sugiyono 2007:74). Berdasarkan pernyataan Rescoe di atas, maka peneliti memutuskan untuk menggunakan sampel dengan jumlah 100 wajib pajak badan. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Insidental Sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetualan yaitu siapa saja yang kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2009:67). D. Definisi Operasional Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu : 1. Variabel Dependen. Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009:61). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kepatuhan Wajib Pajak. Kepatuhan Wajib Pajak merupakan suatu tindakan taat dan patuh dalam melaksanakan kewajiban dan haknya dalam perpajakan sesuai dengan undang-undang perpajakan yang berlaku. Indikator yang digunakan dalam variabel ini meliputi kepatuhan dalam mendaftarkan diri, kepatuhan untuk menyetorkan kembali surat pemberitahuan (SPT), kepatuhan dalam menghitung dan membayar pajak terutang serta kepatuhan dalam pembayaran tunggakan. 2. Variabel Independen. Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang menjadi penyebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen atau variabel terikat (Sugiyono, 2009:61).
29
Variabel independen dalam penelitian ini adalah : a. Kesadaran Wajib Pajak. Kesadaran Wajib Pajak merupakan perilaku wajib pajak yang berupa persepsi yang melibatkan keyakinan, pengetahuan dan penalaran serta kecenderungan untuk berlaku sesuai dengan stimulus yang diberikan sistem dan ketentuan perpajakan. Indikator yang digunakan dalam variabel ini meliputi persepsi wajib pajak, pengetahuan perpajakan, karakteristik wajib pajak dan penyuluhan perpajakan. b. Pelayanan Perpajakan Pelayanan Perpajakan adalah pelayanan yang diberikan oleh Ditjen Pajak kepada masyarakat untuk membantu masyarakat dalam melaksanakan kewajiban dan haknya dalam perpajakan. Penilaian pada variabel ini diukur dari persepsi wajib pajak badan terhadap Pelayanan Perpajakan yang diberikan oleh instansi pajak. Indikator yang digunakan dalam variabel ini berdasarkan metode ten dimention of SERVQUAL yang meliputi tangible, reability, responsiveness, competency,
courtacy,
credibility,
security,
acces,
communication
dan
understanding of the customers. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer yang diperoleh dengan metode survei yaitu dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan langsung kepada responden. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
30
untuk dijawab. Penelitian ini dilakukan di area KPP Pratama Sleman sehingga peneliti langsung dapat membagikan kuesioner kepada wajib pajak yang ada. F. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner atau angket yang berisi pertanyaan atau pernyataan untuk memperoleh informasi dari variabel yang diteliti. Angket yang digunakan bersifat tertutup, karena responden hanya memilih jawaban yang telah tersedia dan diharapkan responden memilih jawaban yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Responden dimunta untuk memilih jawaban dalam bentuk Skala Likert 4 Point dengan skala terkecil adalah 1 dan skala tertinggi adalah 4. Adapun kisi-kisi instrumen penelitiannya adalah sebagai berikut : Tabel 1.Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. No Indikator Nomor butir Jumlah Sumber data soal 1 Mendaftarkan diri 29,30 2 Wajib pajak 2 Melaporkan SPT 31,32,33 3 tepat waktu 3 Menghitung dan 34,35,36,37 4 membayar pajak dengan benar 4 Membayar 38,39 2 tunggakan pajak Tabel 2.Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Kesadaran Wajib Pajak. No Indikator Nomor butir Jumlah Sumber data soal 1 Persepsi wajib pajak 1,2 2 Wajib pajak 2 3 4
Pengetahuan perpajakan Karakteristik wajib pajak Penyuluhan perpajakan
3,4
2
5,6
2
7,8,9
3
31
Tabel 3.Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Pelayanan Perpajakan. No Indikator Nomor butir Jumlah Sumber data soal 1 Tangible 10,11 2 Wajib pajak 2 Reability 12,13 2 3 Responsiveness 14,15,16 3 4 Competency 17,18,19 3 5 Courtecy 20,21 2 6 Credibility 22 1 7 Security 23 1 8 Acces 24,25 2 9 Communication 26,27 2 28 1 10 Understanding of the customers
G. Uji Coba Instrumen Sebelum kuesioner dibagikan sebaiknya dilakukan uji coba terlebih dahulu kemudian instrumen diuji validitas dan reliabilitasnya, ini dilakukan agar instrumen dapat memperoleh hasil yang akurat. Dalam penelitian ini, uji validitas dan uji reliabilitas dianalisis menggunakan program SPSS 16. 1. Uji Validitas Butir Instrumen Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut ( Imam Ghozali :49). Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen yaitu dengan mengkorelasikan antara skor butir dengan skor total sebagai kriterium. Ketentuan untuk mengukur apakah suatu instrumen valid atau tidak yaitu dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel, jika r hitung > r tabel pada taraf signifikan 5% maka butir instrumen dikatakan valid.
32
Tabel 4. Hasil Uji Validitas Variabel Kesadaran Wajib Pajak Badan. Indikator Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan 1. Persepsi Wajib Pajak
2. Pengatahuan Perpajakan
3. Karakteristik Wajib Pajak
4. Penyuluhan Perpajakan
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12
Sumber : Data yang diolah ( Lampiran 2.1)
0,482 0,615 0,332 0,618 0,395 0,298 0,399 0,557 0,245 0,790 0,778 0,876
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid valid
33
Tabel 5. Hasil Uji Validitas Variabel Pelayanan Perpajakan. Indikator Pertanyaan r hitung r tabel 1. Tangible 2. Reability 3. Responsiveness
4. Competency
5. Courtacy 6. Credibility
7. Security 8. Acces
9. Communication 10. Understanding of the Constumers
Keterangan
p13
0,386
0,361
Valid
p14
0,688
0,361
Valid
p15
0,738
0,361
Valid
p16
0,753
0,361
Valid
p17
0,609
0,361
Valid
p18
0,648
0,361
Valid
p19
0,617
0,361
Valid
p20
0,689
0,361
Valid
p21
0,755
0,361
Valid
p22
0,395
0,361
Valid
p23
0,563
0,361
Valid
p24
0,422
0,361
Valid
p25
-0,341
0,361
Tidak valid
p26
-0,103
0,361
Tidak valid
p27
0,481
0,361
Valid
p28
0,660
0,361
Valid
p29
0,149
0,361
Tidak valid
p30
0,477
0,361
Valid
p31
0,529
0,361
Valid
p32
0,226
0,361
Tidak valid
p33
0,582
0,361
Valid
p34
0,452
0,361
Valid
p35
0,555
0,361
Valid
p36
0,347
0,361
Tidak Valid
Sumber : Data yang diolah (Lampiran 2.2)
34
Tabel 6. Hasil Uji Validitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. Indikator Pertanyaan r hitung r tabel 1. Mendaftarkan Diri 2. Melaporkan SPT Tepat Waktu
3. Menghitung dan Membayar Pajak dengan Benar
4. Membayar Tunggakan Pajak
Keterangan
p37
0,565
0,361
Valid
p38
0,560
0,361
Valid
p39
0,636
0,361
Valid
p40
0,637
0,361
Valid
p41
0,470
0,361
Valid
p42
0,626
0,361
Valid
p43
0,624
0,361
Valid
p44
0,627
0,361
Valid
p45
0,593
0,361
Valid
p46
0,361
0,361
Tidak Valid
p47
0,407
0,361
Valid
p48
0,534
0,361
Valid
Sumber : Data yang diolah (Lampiran 2.3) Dari hasil analisis di atas, menunjukkan bahwa terdapat butir pertanyaan yang tidak valid yaitu pertanyaan p3, p6, p9 pada instrumen variabel Kesadaran Wajib Pajak. Pertanyaan p25, p26, p29, p32, p36 pada instrumen variabel Pelayanan Perpajakan dan pertanyaan p46 pada instrumen variabel Kepatuhan Wajib Pajak. Butir-butir pertanyaan yang tidak valid tersebut tidak dapat digunakan dalam penelitian sehingga harus dihilangkan. Jadi, butir pertanyaan yang digunakan menjadi 39 butir pertanyaan. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menguji apakah indikator dari variabel atau konstruk reliabel atau tidak. Reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk
35
kuesioner. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan reliabel jika memiliki nilai 0,60. Untuk menghitung reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha Cronbach’s, sebagai berikut :
1
1
∑
Keterangan : : reliabilitas instrumen. : banyaknya butir pertanyaan. 2
: jumlah varians butir.
2
: varians total (Sugiyono, 2007: 365).
Berikut tabel hasil uji reliabilitas dengan menggunakan program SPSS. Tabel 7. Hasil Uji Reliabilitas. Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items N of Items 0,947 0,948 39 Sumber : Data yang diolah (Lampiran 3) Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil uji reliabilitas, nilai Alpha Croncbach 0,948 > 0,60 dengan hasil sangat reliabel. H. Teknik Analisis Data Uji yang digunakan untuk menganalisis data mencakup uji prasyarat dan analisis regresi. Pengujian analisis dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 16.
36
1. Pengujian Prasyarat a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan melihat grafik histogram dan grafik PP Plot. Suatu data akan terdistribusi normal jika kurva pada grafik histogram menggambarkan kurva lonceng yang tidak menceng (skweness) ke kanan maupun ke kiri. Pada grafik PP Plot, normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dengan ketentuan : 1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal. 2) Jika data menyebar menjauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti garis diagonal maka menunjukkan bahwa pola distribusi tidak normal. b. Uji Heteroskedasitas Heteroskedasitas yaitu adanya variasi pada setiap variabel sehingga varians variabel selalu berbeda untuk semua pengamat. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Gejala heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan menggunakan grafik Scatterplot dengan analisis menggunakan program SPSS 16. Dasar analisis yang digunakan adalah sebagai berikut :
37
1) Jika titik-titik membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. c. Uji Autokorelasi Autokorelasi
merupakan
gejala
adanya
korelasi
antar
kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah model yang tidak mengandung autokorelasi. Uji autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji DurbinWatson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW di bawah -2 2) Tidak terjadi autokorelasi jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 3) Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW di atas +2 d.
Uji Multikolinearitas Multikolinieritas merupakan fenomena adanya korelasi yang sempurna antar variabel bebas dengan variabel bebas lainnya. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebasnya. Uji multikolinearitas merupakan syarat untuk menggunakan analisis regresi ganda. Multikolinearitas dapat dideteksi dengan nilai tolerance dan VIF. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥10.
38
2. Pengujian Hipotesis Analisis yang digunakan untuk menguji penelitian ini adalah regresi linier sederhana dan regresi ganda. a. Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Bentuk persamaan regresi sederhana adalah :
Keterangan : Y : subjek dalam variabel dependen yang diprediksi. : harga Y ketika harga X = 0 (harga constant). : koefisien yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dapat dilihat dari nilai koefisien regresi (b). Nilai koefisien regresi bisa positif atau negatif. Nilai koefisien positif artinya jika variabel independen naik maka variabel dependen naik dan sebaliknya jika variabel independen turun, maka nilai variabel dependen juga turun. Untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen digunakan uji t. Kriteria yang digunakan dalam uji t yaitu jika nilai t hitung lebih besar daripada t tabel (t hitung>t tabel), maka variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
39
Sebaliknya, apabila nilai t hitung lebih kecil daripada t tabel (t hitung < t tabel) variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Rumus uji t (t-test) sebagai berikut : √
2
√1 Keterangan : t : t hitung. r : koefisien korelasi. n : jumlah ke-n (Sugiyono, 2007: 230). b. Analisis Regresi Ganda Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh atau hubungan beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen. Model persamaan yang digunakan dalam analisis regresi berganda adalah sebagai berikut :
Keterangan : Y : variabel dependen Kepatuhan Wajib Pajak. X1 : variabel independen pertama Kesadaran Wajib Pajak Badan. X2 : variabel independen kedua Pelayanan Perpajakan. : harga Y jika X=0. : angka arah/koefisien regresi linier berganda (Sugiyono, 2007: 275). Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi dapat menggunakan uji F (F test).
40
Kriteria pengujian untuk hasil F hitung adalah : maka variabel independen secara bersama-sama
1) Jika nilai
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. maka variabel independen secara bersama-sama
2) Jika nilai
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (Sugiyono, 2007: 235). Selain dengan melihat nilai uji F, signifikansi koefisien korelasi dapat dilakukan dengan mambandingkan nilai signifikan, dengan ketentuan nilai Sig
)
Koefisien determinasi adalah suatu nilai yang menggambarkan seberapa besar perubahan atau variasi dari variabel dependen bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi dapat menjelaskan kebaikan dari model regresi dalam memprediksi variabel dependen. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi akan semakin baik kemampuan variabel independen dalam menjelaskan perilaku variabel dependen. Pada regresi berganda, penggunaan koefisien determinasi disesuaikan (Adjusted R Square) lebih baik dalam melihat seberapa baik model dibanding koefisien determinasi biasa. Dalam penelitian ini analisis koefisien determinasi dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16, namun demikian perhitungan koefisien determinasi
2
dapat dicari melalui rumus sebagai berikut :
41 2
∑
2
Keterangan : 2
: koefisien determinan. : jumlah kuadrat regresi.
∑
2
: kuadrat total di korelasi (JK (TD)) (Sugiyono, 2007: 286).