BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo meliputi 8 depot diantaranya Desa Pilohayanga (2 depot), Desa Hulawa (1 depot), Desa Luhu (2 depot), Desa Dulohupa (1 depot) dan Desa Bulila (2 depot). Tahap observasi dari segi bakteriologis yang pengujiannya akan dilakukan di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 02 – 15 juli 2012 . 3.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu menggambarkan sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang serta kualitas air minum isi ulang pada beberapa depot yang ada di wilayah Kecamatan Telaga. 3.3 Definisi Operasional dan Kriteria Objektif 1. Fasilitas sanitasi depot dengan kriteria memiliki tempat cuci tangan yang dilengkapi sabun pembersih dan kain lap bersih, saluran limbah, serta tersedia 1 unit dispenser yang berisi contoh air minum. 2. Sarana pengolahan air minum dengan kriteria memiliki kran pengisian air baku, pipa pengisian air baku, pompa penghisap air baku, pompa penghisap dan penyedot, filter, micro filter, kran pengisian air minum curah, kran pencucian botol, tengki pembawa air, kran penghubung serta peralatan sterilisasi.
3. Kualitas Bakteriologi Air Minum Isi Ulang Adalah kualitas air minum isi ulang yang aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan bakteriologi yang sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan RI NO.492/Menkes/Per/IV/2010
yang kadar
maksimum total bakteri E.coli yang diperbolehkan adalah 0 per 100 ml sampel. 3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh depot air minum isi ulang (DAMIU) yang ada di Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo yaitu sebanyak 8 depot. 3.4.2 Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah semua depot yang ada di Kecamatan Telaga yang berjumlah 8 depot, dengan mengamati sanitasi depot yang terdapat di wilayah Kecamatan Telaga. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu Sampling Jenuh. Sampling jenuh merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2004). Sampel yang digunakan dari penelitian ini adalah 8 sampel air minum yang diisi masingmasing dalam botol sampel yang sudah disteril pada tiap-tiap depot yang ada di wilayah Kecamatan Telaga dengan mengobservasi sanitasi depot tersebut dan melakukan pengambilan sampel serta pengujian sampel air minum di laboratorium .
3.5 Alat, Bahan dan Prosedur Kerja Alat, bahan dan prosedur kerja yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Alat pengambilan sampel berupa : botol steril, alkohol, kapas, botol Bunsen, tas sampel, korek api b. Alat pemeriksaan sampel di laboratorium Alat yang digunakan adalah alat dan pemeriksaan sampel secara bakteriologis yang ada di laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, antara lain: Alat: a) Autoclav
g) Incubator
b) Laminar air flow
h) Tabung reaksi
c) Tabung durcham
i) Spoit
d) Erlenmeyer
j) Neraca Digital
e) Oven
k) Vortex
f) Hot plate
l) Lampu Bunsen
Bahan : a) Laktosa Broth (LB)
d) Alcohol 70%
b) Kapas
e) Sampel Air
c) Aquades
f) Eosin Methilyn Blue Agar (EMBA)
c. Prosedur pemeriksaan sampel di laboratorium antara lain: 1. Uji penduga a) Pertama-tama menyediakan 3 tabung masing-masing di beri label 10-1, 10-2 dan 10-3 yang berisi 9 ml aquades b) Pengambilan 1 ml sampel menggunakan dispo, untuk di encerkan kedalam tabung pengenceran 10-1 yang berisi 9 ml aquades kemudian di vortex c) Pengambilan 1 ml dari tabung 10-1 masing-masing kedalam 3 ml tabung yang berisi LB dengan menggunakan dispo kemudian di vortex d) Melakukan inkubasi pada 370C selama 1x24 jam e) Langkah ke 2 dan 4 di ulang untuk mengencer 10-2 dengan terlebih dahulu mengambil sebanyak 1 ml dari tabung 10-1 f) Hal yang sama di lakukan untuk pengenceran 10-3 g) Jika setelah di inkubasi tabung LB menjadi berwarna kuning maka sampel dikatakan positif terdapat coliform. 2. Uji penguat a) Pertama-tama menyediakan alat dan bahan b) Mengisi masing cawan petri yang diperlukan dituangkan 15 ml larutan EMBA c) Jarung ose yang sudah disterilkan terlebih dahulu dipakai untuk mengambil salah satu sampel pada uji penduga yang positif
d) Menggoreskannya pada media EMBA dengan goresan sinambung. Setelah itu cawan petri tersebut dibalik e) Diinkubasi selama 1x24 jam pada suhu 370C f) Melakukan pengamatan dengan melihat apabila EMBA berubah menjadi warna hijau metalik pada sampel air tersebut positif terdapat E.coli. 3.6 Teknik Pengumpulan Data 1. Data Primer Data primer yang dikumpulkan langsung oleh peneliti meliputi observasi tentang higiene sanitasi depot air minum isi ulang yang ada di Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Sedangkan, kualitas air minum dilakukan dengan cara : a. Pengambilan sampel di tiap-tiap depot air minum isi ulang b. Pengukuran sampel melalui pemeriksaan sampel secara bakteriologis yaitu untuk mengetahui kehadiran bakteri koliform dan E.coli 2. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari hasil pencatatan dan pelaporan Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, Puskesmas Telaga, depot-depot air minum isi ulang yang berada di wilayah Kecamatan Telaga dan instansi terkait lainnya. 3. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket observasi berupa sejumlah pertanyaan yang telah disediakan oleh peneliti.
3.7 Teknik Analisis Data Data yang terkumpul dianalisis secara univariat yaitu melalui penggambaran tentang sanitasi dengan melihat fasilitas depot, sarana pengolahan dan kualitas air minum isi ulang dengan parameter bakteriologis melalui tabel distribusi frekuensi.