BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu, Tempat dan Pengambilan Sampel Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Desember 2012. Kegiatan pengambilan sampel Gracilaria salicornia yang dilakukan di Kecamatan Leato, Provinsi Gorontalo. Selanjutnya, kegiatan pengamatan pelepasan karpospora Gracilaria salicornia dilakukan di Laboratorium Botani, Ju rusan Pendidikan Biologi, Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo. B. Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini: Tabel 1. Alat yang Digunakan Selama Kegiatan Penelitian No
Spesifikasi
Jumlah
Cawan Petri
Borosilikat
9
2
Gelas ukur
1000 ml
4
3
Silet
Gillete
1
Wadah sampel Wadah penyimpanan cairan Memotong sampel
4
Pipet
10 ml
1
Mengambil larutan
5
Pinset
3
Mengambil sampel
6
Aerator&selang
1
Aerasi suplay oksigen
7
Lampu
Ujung kecil Amara, tipe AA-10 TL 20 Watt
1
8
Aluminium foil
8m x 30 cm
2
Pencahayaan Menutup alat-alat yang digunakan
9
Sikat tabung reaksi
Diameter 24 mm
1
10
Ice box
Styrofoam
1
1
Alat dan Bahan
15
Fungsi
Membersihkan sampel Tempat sampel
10C
1
0-100‰ Passeo Vsz-67 45, perbesaran 10x100 Panasonic
1 2
Mengukur suhu permukaan air laut Mengukur salinitas Membersihkan peralatan
1
Pengamatan sampel
1
Visualisasi sampel
Kertas saring
Milipore
1
Menyaring air laut
Hand Counter
Togoshi
1
Menghitung Spora
11
Termometer
12 13
Refraktometer Tisu
14
Mikroskop Dissecting
15
Kamera
16 17
2. Bahan Bahan yang akan digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini : No 1. 2.
Bahan Alga Gracilaria salicornia Media PES
3.
Aquades
C.
Prosedur Penelitian
1.
Penyiapan Sampel Penelitian
Fungsi Sampel Media pengeluaran karpospora Media pengenceran
Sampel Gracilaria salicornia yang diperoleh dibersihkan dari kotoran yang menempel, kemudian dicuci beberapakali dengan air laut setempat. Setelah itu sampel dimasukkan kedalam ice box berisi kapas yang telah dibasahi dengan air laut, kemudian dibawa ke laboratorium. Pada saat pengambilan sampel, suhu dan salinitas air laut dicatat.
16
2. Penyiapan Peralatan, Air Laut dan Media a. Penyiapan Peralatan Peralatan yang akan digunakan, dicuci dengan deterjen cair, kemudian dibilas dengan air kran. Selanjutnya direndam dalam kalium bikromat selama 6 jam, setelah itu dibiarkan pada air mengalir selama 15menit, lalu dibilas dengan air suling. Setelah kering, dimasukkan kedalam oven untuk disterilisasi pada suhu 1210C selama 2 jam. b. Air Laut Air laut yang digunakan terdiri dari 3 macam, disesuaikan dengan kebutuhan (Sjafrie, 1998). a)
Air laut 1 (AL1), yaitu air laut digunakan untuk pencuci rumput laut yang baru diambil dari lapangan.
b) Air laut 2 (AL2), yaitu air laut AL1 yang disaring lagi dengan kertas saring Milipore 40 mm, digunakan untuk pemeliharaan alga di dalam aquarium. c)
Air laut 3 (AL3), yaitu air laut AL2 yang disterilkan dalam autoclave pada suhu 1200C selama 30 menit, digunakan untuk pemeliharaan karpospora.
c. Media Provasoli Enriched Seawater (PES) digunakan sebagai medium pada pelepasan karpospora (Komposisi PES Lampiran 3). Ke dalam 1000 ml air laut AL3 dimasukkan 20 ml PES (Sjafrie, 1998).
17
d. Penelitian Pelepasan Karpospora Pada Berbagai Salinitas Sampel yang telah ada, terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran dengan menggunakan sikat tabung reaksi dan air laut, kemudian thallus diangin-anginkan selama 3 jam, selanjutnya thallus yang memiliki sistokarp dipotong tipis dan melintang. Pemotongan sistokarp secara tipis dan melintang ini adalah untuk memudahkan proses pengamatan pengeluaran karpospora. Sistokarp yang sudah diiris tipis lalu dimasukkan ke dalam cawan petri yang berisi air laut dengan volume air 30 ml dengan salinitas 23‰, 25‰, 27‰. Nilai salinitas untuk percobaan ini diperoleh dengan cara pencampuran air laut dan air tawar, dengan rumus sebagai berikut : V1 X N1 = V2 X N2 Dimana : V1 = volume air laut N1 = salinitas air laut mula-mula V2 = volume setelah pengenceran N2 = salinitas setelah pengenceran
Masing-masing perlakuan dilakukan 3 kali ulangan. Selanjutnya sampel diinkubasikan pada ruang yang diatur kondisinya. Suhu ruangan adalah 27±10C diperoleh dari pemantauan suhu sebelum dilakukan penelitian. Pengamatan dilakukan selama 3 hari sampai spora dilepaskan, setelah spora dilepaskan, spora dihitung dengan menggunakan mikroskop (Sjafrie, 1998).
18
Prosedur penelitian pelepasan karpospora Gracilaria salicornia dapat dilihat pada Gambar 3 dibawah ini : Pengambilan sampel Gracilaria salicornia yang sudah dipenuhi sistokarp di lapangan
Sampel dibersihkan dengan menggunakan sikat tabung reaksi dan air laut AL1
Sampel diangin-anginkan selama 3 jam
Thallus yang memiliki sistokarp dipotong melintang
Thallus dimasukkan ke dalam cawan petri, dengan volume air laut AL3 30 ml
Pengamatan pelepasan spora selama 8 hari
Penghitungan spora Gambar 3. Skema Pelaksanaan Kegiatan Penelitian D.
Rancangan Penelitian Rancangan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan
Acak Lengkap (RAL), dengan tiga perlakuan dan tiga kali ulangan. Adapun perlakuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. A = Perlakuan dengan salinitas 23‰ b. B = Perlakuan dengan salinitas 25‰ c. C = Perlakuan dengan salinitas 27‰
19
Tata letak wadah setiap unit percobaan dilakukan secara acak, disusun dengan menggunakan tabel bilangan acak (Gasperz,1991). Hasil pengacakan unit percobaan dapat dilihat pada Gambar 4. A1
C1
B1
C3
B3
C2
B2
A2
A3
Gambar 4. Tata Letak Wadah Penelitian E.
Penghitungan Produksi Spora Penghitungan produksi spora dilakukan dengan cara menghitung jumlah
spora yang dikeluarkan oleh rumput laut pada setiap perlakuan dengan menggunakan mikroskop. A. Analisis Data Untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang diujicobakan maka dilakukan analisis sidik ragam (ANOVA). Apabila hasil uji analisis ragam mempelihatkan pengaruh yang berbeda nyata antar tiap perlakuan, maka dilakukan uji lanjut yaitu Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) (Hanafiah, 2010).
20
G. Hipotesis Penelitian Hipotesis dari penelitian ini adalah : Ho
=
Tidak ada pengaruh yang nyata perbedaan salinitas terhadap pelepasan karpospora Gracilaria salicornia
H1
=
Terdapat pengaruh nyata perbedaan salinitas terhadap pelepasan karpospora Gracilaria salicornia
Kaidah pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : a. Jika Fhitung < Ftabel pada (0,01) maka terima H0 atau tolak H1, yang berarti perlakuan tidak berpengaruh nyata. b. Jika Fhitung > Ftabel pada (0,01) maka terima H1 atau tolak H0, yang berarti perlakuan berpengaruh nyata
21