BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Perusahaan Indeks SRI-KEHATI
Indeks SRI-Kehati diluncurkan di Jakarta pada 8 Juni 2009 oleh Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). Indeks ini didukung oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan merupakan yang pertama di Asia Tenggara untuk melacak kinerja terbaik Perusahaan Indonesia di bidang sosial dan bisnis yang ramah lingkungan. Indeks ini dibentuk atas kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). SRI adalah kependekan dari Sustainable Responsible Investment. Indeks ini diharapkan memberi tambahan informasi kepada investor yang ingin berinvestasi pada emiten-emiten yang memiliki kinerja sangat baik dalam mendorong usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan dan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik. Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteri-kriteria seperti: Total Aset, Price Earning Ratio (PER) dan Free Float. Indeks ini memberikan informasi kepada perusahaan dan investor tentang Lingkungan, Sosial dan Pemerintahan (ESG) kinerja perusahaan yang terdaftar di BEI. Penelitian untuk mengatur acuan dan tolok ukur Indeks SRI KEHATI dipimpin oleh oww Consulting, spesialis terkemuka di Corporate Social
31
Responsibility (CSR) dan Investasi Bertanggung Jawab Sosial (SRI) yang berbasis di Jakarta, Kuala Lumpur dan Singapura. Investasi Bertanggung Jawab secara Sosial adalah gaya investasi semakin penting yang berfokus kinerja ESG perusahaan serta kinerja keuangan mereka. Integrasi praktek terbaik dalam ESG ke pemilihan perusahaan untuk portofolio investasi dianggap oleh banyak investor untuk mengurangi risiko kinerja untuk investasi mereka. Investor Indonesia dan internasional yang fokus pada SRI sekarang memiliki alat untuk memilih perusahaan yang sejalan dengan kebijakan investasi mereka sendiri.
3.2. Desain Penelitian
Desain Penelitian merupakan rancangan yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian ini akan berguna bagi semua pihak terlibat dalam proses penelitian, karena langkah dalam melakukan penelitian mengacu pada desain penelitian yang telah dibuat. Oleh karena itu desain penelitian yang baik akan menghasilkan penelitian yang efektif dn efisien. Desain penelitian menguraikan bagaimana masalah penelitian akan diselesaikan apakah menggunakan penelitian deskriptif atau uji hipotesis (korelasional atau kausal). Desain penelitian ini adalah penelitian kausal yaitu untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROI sebagai variabel dependen dan struktur modal
32
dan ukuran perusahaan sebagai variabel independen. Data penelitian ini akan diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut dengan dasar teori yang berfungsi untuk menjelaskan hasil penelitian. Metode penelitian dirancang melalui langkahlangkah penelitian dari operasional variabel, penentuan jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan diakhiri dengan pengujian hipotesis dan statistik.
3.3. Hipotesis
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara dari permasalahan penelitian yang bisa dirumuskan dalam bentuk yang dapat diuji secara empiris. Di dalam penelitian hipotesis merupakan pedoman karena data yang dikumpulkan adalah data yang berhubungan dengan variabel-variabel yang dinyatakan dalam hipotesis tersebut. Berdasarkan pada landasan teori dan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H1
: Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan berpengaruh secara bersamasama terhadap Profitabilitas (ROI)
H2
: Struktur Modal berpengaruh terhadap profitabilitas (ROI)
H3
: Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas (ROI)
33
3.4. Variabel dan Skala Pengukuran
Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang akan menjadi titik perhatian di dalam suatu penelitian dan menurut Sugiyono (2008 : 38), variable enelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang akan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu : 1.
Dependent Variable (Variabel terikat dipengaruhi) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas yang sifatnya tidak dapat berdiri sendiri serta menjadi perhatian utama peneliti atau dengan kata lain variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah profitabilitas (ROI). Return of Investment (ROI) adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Dengan demikian Return of Investment (ROI) menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut yang dapat dirumuskan sebagai berikut : EBIT ROI = TOTAL AKTIVA 34
2.
Independent Variable ( Variabel bebas) Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik itu secara positif atau negatif, serta sifatnya dapat berdiri sendiri. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah struktur modal dan ukuran perusahaan. a. Struktur Modal (X1) Perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Besarnya dana yang diperlukan perusahaan tergantung pada besar kecilnya usaha yang dilakukan, rasio hutang jangka panjang terhadap modal sendiri (long-term debt to equity ratio) menggambarkan struktur modal perusahaan. Untuk menghitung struktur modal dapat digunakan rumus sebagai berikut : Hutang Jangka Panjang Struktur Modal = Modal Sendiri
b. Ukuran Perusahaan (X2) Total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun yang dimiliki oleh perusahaan, yaitu rata–rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun. Dalam hal ini penjualan lebih besar daripada biaya variabel dan biaya tetap, maka akan diperoleh jumlah pendapatan sebelum pajak. Sebaliknya, jika penjualan lebih kecil daripada biaya variabel dan
35
biaya tetap maka perusahaan akan menderita kerugian. Untuk menghitung struktur modal dapat digunakan rumus sebagai berikut :
Ukuran Perusahaan = Logarithm natural (Ln) of Total Aset
Ringkasan variabel penelitian dan definisi operasional variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional Variabel Variabel
Definisi
Rumus
Perbandingan antara Laba Return Of Investment
EBIT sebelum bunga dan pajak
(ROI)
ROI = (EBIT) dengan Total Aktiva TA
Perbandingan antara Hutang Struktur Modal
HJP Jangka Panjang dengan
(SM)
SM = Modal Sendiri MS
Ukuran Perusahaan
Total Aktiva (Asset) untuk UP = Ln TA
(UP)
tahun yang bersangkutan
36
3.5. Metode Pengumpulan Data
Data adalah salah satu komponen riset, artinya tanpa data tidak akan ada riset. Data yang akan dipakai dalam riset haruslah data yang benar, karena data yang salah akan menghasilkan informasi yang salah. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kepustakaan (library research) dari Indonesian Directory Exchange (IDX) untuk tahun 2009-2013 yang dilakukan dengan mengambil data laporan keuangan dari perusahaan yang termasuk dalam indeks SRI-KEHATI di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013.
3.6. Jenis Data
Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu jenis data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber pertama (perusahaan) yang terdiri dari : 1. Perusahaan yang masuk terdaftar dalam Indeks Sri-Kehati di Bursa Efek Indonesia periode 2009 – 2013. 2. Data kuantitatif berupa laporan keuangan publikasian tahunan (annual report), yang terdiri dari neraca dan laporan keuangan laba rugi selama tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Data tersebut diperoleh dengan cara studi dokumentasi yang berasal dari data-data Indonesian Stock Exhange (www.idx.co.id) dan website perusahaan terkait periode tahun 2009 – 2013.
37
3.7. Populasi dan Sampel
3.7.1. Populasi
Populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan dari satuan individuindividu yang karakteristiknya hendak diteliti. Hal ini juga dikatakan oleh Ferdinan (2006) bahwa populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik serupa yang menjadi pusat perhatian peneliti, karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian. Adapun populasi di dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Sri-Kehati di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009 – 2013 yang mengumumkan laporan keuangannya dengan jumlah populasi 45 data laporan keuangan tahunan dari 9 perusahaan kategori Indeks Sri-Kehati di Bursa Efek Indonesia (BEI).
3.7.2. Sampel
Sampel menurut Priyatno (2008) merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik puposive sampling, dimana perusahaan dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Adapun kriteria yang akan digunakan untuk memilih sampel adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Sri-Kehati di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan
38
tahunan secara lengkap per 31 Desember 2009 hingga tahun 2013. Berdasarkan kriteria tersebut, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 9 perusahaan periode 2009 – 2013, yaitu :
Tabel 3.2 Daftar Perusahaan dalam Indeks SRI-KEHATI di BEI Nama Perusahaan
Alamat Gedung ANTAM,
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk Jl. Letjend. TB Simatupang No. 1, Jakarta ANTM ( www.antam.com ) 12530 PT Astra International Tbk
Jl. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II,
ASII ( www.astra.co.id )
Jakarta
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Garuda Indonesia Building, GIAA ( www.cdn.garudaJl. Kebon Sirih no. 44, Jakarta 10110 indonesia.com ) Indofood Tower, PT Indofood Sukses Makmur Tbk Jl. Jend. Sudirman Kav 76-78, Jakarta INDF ( www.indofood.com ) 12910 PT Kalbe Farma Tbk
Gedung KALBE,
KLBF ( www.kalbe.co.id )
Jl. Letjend Suprapto Kav. 4, Jakarta 10510 Gedung The Energy,
PT Medco Energy International Tbk SCBD Area Lot 11A Jl. Jend. Sudirman, MEDC ( www.medcoenergi.com ) Jakarta 12910
39
PT Bukit Asam (Persero) Tbk
Jl. Parigi No. 1, Tanjung Enim,
PTBA ( www.ptba.co.id )
Sumatera Selatan
PT Timah (Pesero) Tbk
Jl. Jendral Sudirman No 51,
TINS ( www.timah.com )
Pangkal Pinang Graha Unilever,
PT Unilever Indonesia Tbk Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 15, UNVR ( www.unilever.co.id ) Jakarta 12930
3.8. Metode Analisis Data
3.8.1. Analisis Deskriptif
a. Profitabilitas
Dihitung dengan membandingkan EBIT terhadap total aktiva, rumusnya : EBIT Profitabilitas = Total Aktiva (Syamsuddin, 1994:66)
40
b. Struktur modal
Dihitung dengan membandingkan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri, rumusnya :
Hutang Jangka Panjang Struktur modal = Modal Sendiri (Riyanto, 2008:296)
c. Ukuran perusahaan
Dihitung dari rata–rata total aktiva yang ada pada laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Sri-Kehati di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009–2013.
Ukuran Perusahaan = Logarithm natural (Ln) of Total Aset
(Brigham dan Houston, 2001:117-119)
41
3.8.2
Analisis Statistik
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk menunjukkan hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X), yaitu menggunakan persamaan regresi berganda yaitu : Y = b0 + b1x1 + b2x2 + e
(Algifari, 2000:85)
Keterangan : Y
= Profitabilitas
b0
= Konstanta
b1, b2
= Koefisien persamaan regresi prediktor x1, x2
x1
= Variabel struktur modal
x2
= Variabel ukuran perusahaan
e
= Penganggu
42
3.8.3. Uji Goodness of Fit
a. Uji F / Uji Simultan
Uji F sering juga disebut dengan uji analisis ragam atau ANOVA (Analysis of Varience), yaitu untuk mengetahui sejauh mana variabel–variabel independen secara simultan yang digunakan mampu menjelaskan variabel dependen. Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan nilai kritis F (Ftabel) dengan nilai Fhitung yang terdapat dalam tabel analysis of variance SPSS Versi 17,0. Jika Fhitung lebih besar daripada Ftabel, maka keputusannya menolak hipotesis nol (Ho) dan menerima hipotesis alternatif (Ha). Arti secara statistik data yang digunakan membuktikan bahwa semua variabel independen (X1 dan X2) berpengaruh terhadap nilai variabel dependen (Y). Langkah membandingkan hasil besarnya peluang melakukan kesalahan (tingkat signifikansi) yang muncul, dengan tingkat peluang munculnya kejadian (probabilitas) yang ditentukan sebesr 5% atau 0,05 pada output, untuk mengambil keputusan menolak atau menerima hipotesis nol (Ho). Apabila signifikansi > 0.05 maka keputusannya adalah menerima Ho dan menolak Ha. Apabila signifikansi < 0.05 maka keputusannya adalah menolak Ho dan menerima Ha.
43
b. Uji t/Uji Parsial
Uji t digunakan untuk menguji kemaknaan koefisien regresi parsial masing–masing variabel bebas. Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai thitung masing–masing koefisien regresi dengan nilai ttabel (nilai kritis) sesuai dengan tingkat signifikansi yang digunakan. Jika thitung lebih besar daripada tabel, maka keputusannya adalah menolak hipotesis nol (Ho) dan menerima hipotesis alternatif (Ha). Arti secara statistik data yang digunakan membuktikan bahwa variabel independen (X1 dan X2) tersebut berpengaruh terhadap nilai variabel dependen (Y). Namun jika thitung lebih kecil daripada ttabel, maka keputusannya adalah menerima hipotesis nol (Ho). Arti secara statistik data yang digunakan membuktikan bahwa variabel independen (X1 dan X2) tersebut tidak berpengaruh terhadap nilai variabel dependen (Y). Atau dapat juga jika probabilitas kurang dari 0,05, maka variabel independen (X1 dan X2) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y). Sedangkan apabila probabilitas lebih dari 0,05, maka variabel independen (X1 dan X2) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).
44
3.8.4. Uji Asumsi Klasik
Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan reprensetatif, maka model tersebut harus memenuhi asumsi klasik sebagai berikut :
a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas (Ghozali, 2001:57). Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Salah satu cara untuk mendeteksi kolonier dilakukan dengan mengkorelasikan antar variabel bebas dan apabila korelasinya signifikan antar variabel bebas tersebut terjadi multikolinieritas.
45
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2001:69). Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dapat digunakan rumus Rank Spearman yaitu :
r =1−6
∑ di 2 N(N −1) 2
s Keterangan :
di = Selisih rangking standar deviasi (s) dan rangking nilai mutlak error (e) N = Banyaknya sampel
Nilai thitung dapat ditentukan dengan rumus : thitung =
rs N - 2 2
1 − rs
(Algifari, 2000:86)
46
c. Uji Autokolerasi
Pengujian autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Autokorelasi sering terjadi pada sampel data time series yang n sampel adalah periode waktu. Model regresi majemuk terbebas
dari
autokorelasi
jika
Dwhitung
terletak di
daerah
No
autocorrelation. Sebagai patokan, nilai Dwhitung yang mendekati angka 2 berarti model regresi tersebut terbebas dari asumsi autokorelasi (Ghozali, 2001:74). Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dengan ketentuan dasar pengambilan keputusan ini sebagai berikut :
Dw
Kesimpulan
Kurang dari -2
Ada autokorelasi positif
Diantara -2 sampai +2
Tidak ada autokorelasi
Lebih dari +2
Ada autokorelasi negatif
47