BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai bulan Mei 2017. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dengan cara mengunduh laporan kinerja keuangan perusahaan melalui situs www.idx.co.id Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Manufaktur yang bergerak di bidang Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011-2015.
B. Desain Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kausal, dimana merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu variabel atau lebih variabel variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel dalam hal penelitian ini yaitu mengenai pengaruh Corporate Governance yang diproksikan oleh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Dewan Komisaris Independen dan Manajemen Laba terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Tahun 2011-2015.
41 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
42
C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1.
Definisi Operasional Variabel Adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu variabel atau dengan cara memberikan arti atau menspesifikan kegiatan ataupun membenarkan operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu, variabel independen dan variabel dependen. Untuk variabel independen terdiri dari Corporate Governance yang diproksikan oleh Kepemilikan Institusional (X1), Dewan Komisaris Independen (X2), Kepemilkan Manajerial (X3), dan Manajemen Laba (X4) dan variabel dependen yaitu Nilai perusahaan (Y). a. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel Bebas atau Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi
suatu
penyebabnya
timbulnya
variabel
terikat
(Dependen). Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Corporate
Governance
yang
diproksikan
oleh
Kepemilikan
Institusional, Kepemilikan Manajerial, Dewan Komisaris Independen dan Manajemen Laba. 1) Corporate Governance Corprate
Governance
dalam
hal
ini
diproksi
dengan
Kepemilikan Institusional, Kepemilkan Manajerial dan Dewan Komisaris Independen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
43
a) Kepemilikan Institusional Kepemilikan Institusional adalah jumlah kepemilikan saham oleh pihak institusi. Kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak manajemen melalui proses monitoring secara efektif sehingga dapat mengurangi manajemen laba. Presentase saham tertentu yang dimiliki oleh institusi dapat mempengaruhi proses penyusunan laporan keuangan
yang
tidak
menutup
kemungkinan
terdapat
akrualisasi sesuai kepentingan pihak manajemen (Boediono, 2005). Indikator yang digunakan untuk mengukur kepemilikan institusional adalah persentase jumlah saham yang dimiliki oleh pihak institusi dari seluruh modal saham yang beredar.
b) Kepemilikan Manajerial Kepemilikan manajerial adalah jumlah kepemilikan sahal oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang dikelola (Boediono, 2005). Secara teoritis ketika kepemilikan saham oleh manajerial tinggi maka kemungkinan terjadinya perilaku opportunistic manajer (manajemen laba) akan menurun. Indikator yang digunakan untuk mengukur kepemilikan manajerial adalah persentase jumlah kepemilikan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
44
saham manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang beredar.
c) Dewan Komisaris independen Dewan Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan perusahaan (Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006). Indikator yang digunakan untuk mengukur dewan komisaris independen adalah persentase jumlah komisaris independen dari seluruh jumlah anggota dewan komisaris yang ada.
2) Manajemen Laba Manajemen laba dapat diukur dengan discretionary accrual yang dalam penelitian ini menggunakan model Jones, (1991) rumusnya adalah :
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
45
1.
Mengukur total accrual yang dihitung dengan rumus : TACt = EATt − OCFt Keterangan : 𝐶 = total accrual pada periode t. 𝐸
= laba bersih setelah pajak pada periode t.
𝑂𝐶𝐹 = arus kas operasi pada periode t.
2.
Menghitung nilai accrual yang diestimasi dengan persamaan regresi OLS (Ordinary Least Square) TACt/At-1 = α1 (1/At-1) + α2 ((∆REVt – ∆RECt) / At-1) + α3 (PPEt / At-1) + e Keterangan : TACt
= total accruals perusahaan i pada periode t
At-1
= total aset untuk sampel perusahaan i pada akhir tahun t-1
∆REVt
= perubahan pendapatan perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun t
∆RECt
= perubahan piutang perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun t
PPEt
= aktiva tetap (gross property plant and equipment) perusahaan tahun t
3.
Menghitng non-discretionary accrual model (NDA) dengan rumus sebagai berikut : NDAt = α1(1/At-1)+α2((∆REVt–∆RECt)/At-1)+α3 (PPEt/At-1)
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
46
Keterangan : NDAt
= nondiscretionary accruals pada tahun t
α
= fitted coefficient yang diperoleh dari hasil regresi pada perhitungan total accruals
4.
Menghitung nilai discretionary accrual (DA) dengan rumus : DACt = (TACt / At-1) – NDAt
Keterangan: DACt = discretionary accruals perusahaan i pada periode t
b. Variabel Terikat (Dependent Variable) Merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas, atau variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Variabel dependen dapat disebut juga dengan variabel terikat. Pada penelitian ini variabelnya adalah Nilai Perusahaan. Berdasarkan penelitian Kusumajaya, (2011) Nilai Perusahaan diukur dengan Price Book Value (PBV) adalah rasio antara harga perlembar saham dengan nilai buku perlembar saham pada perusahaan. Rasio ini digunakan untuk menilai suatu ekuitas berdasarkan nilai bukunya. Satuan pengukuran PBV adalah dalam persentase.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
47
2. Operasionalisasi Variabel Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah variabel independen terdiri dari corporate governance yang diproksikan oleh Kepemilikan Institusional (X1), Kepemilikan Manajerial (X2) , Dewan Komisaris Independen
(X3), Manajemen Laba (X4),
dan variabel
dependen yaitu nilai perusahaan. Skala yang dipakai dalam penelitian ini adalah pola sebagai berikut : Tabel 3.1 Skala Pengukuran Penelitian Variabel Corporate Governance: Kepemilikan Institusional
Kepemilikan Manajerial
Dewan Komisaris Independen
Jenis variabel
Indikator
Skala
Independen Rasio
Independen
Rasio
Independen
Rasio
Manajemen Laba
independen
Nilai Perusahaan
Dependen
DACt = (TACt / At-1) - NDAt
PBV =
Sumber : Data diolah
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Rasio
Rasio
48
D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi adalah jumlah keseluruhan dari subjek sebuah penelitian. Menurut Sugiyono, 2002:72 dalam Novanda, (2012). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011-2015. Alasan memilih perusahaan Manufaktur sektor Aneka Industri terutama pada Otomotif adalah karena barang konsumsi akan barang mewah (Tersier) sudah merupakan barang yang dibutuhkan di era globalisasi ini, sehingga peneliti ingin mengetahui seberapa besar laba yang diperoleh bagi perusahaan yang bergerak di sektor aneka industri dalam setiap tahunnya dan bagaimana tata kelola perusaahan tersebut. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti. Pada penelitian ini sampel menggunakan metode purpose sampling, dimana tipe pengambilan sampel yang berdasarkan pertimbangan subyektif yang sesuai dengan tujuan dari penelitian tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
49
Adapun sampel yang dapat diambil untuk penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan mencakup beberapa kriteria yang termasuk dalam kategori sampel, antara lain : a.
Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011-2015
b.
Perusahaan memiliki data perusahaan secara lengkap selama 5 tahun dari tahun 2011-2015
c.
Perusahaan yang memiliki data lengkap mengenai Kepemilikan Institusional,
Kepemilikan
Manajerial,
Dewan
Komisaris
Independen dan data yang diperlukan dalam penelitian ini. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan terdapat 41 perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang terdaftar di BEI selama periode 2011-2015. Dari seluruh populasi yang ada, sampel yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini adalah terdiri atas 6 sampel perusahaan. Nama-nama perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
50
Tabel 3.2 Kriteria Pemilihan Sampel No 1.
Keterangan
Jumlah
Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang terdaftar di
41
Bursa Efek Indonesia selama Tahun 2011-2015 2.
Dikurangi Perusahaan yang tidak menyediakan Laporan Keuangan
(11)
selama 5 Tahun berturut-turut yaitu selama periode 2011-2015 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 3.
Dikurangi Perusahaan yang tidak memiliki data lengkap
(24)
mengenai Kepemelikan Institusional , Kepemelikan Manajerial, Dewan Komisaris Independen dan data yang diperlukan dalam penelitian ini.
Jumlah Perusahaan yang dijadikan sampel
6
Total Penelitian Tahun 2011-2015 (6x5)
30
Tabel 3.3 Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang terdaftar di BEI No.
Kode Saham
Nama Emiten
1
INDS
Indospring Tbk
2
KBLM
Kabelindo Murni Tbk
3
BRAM
Indo Kordsa Tbk
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
51
4
SMSM
Selamat Sempurna Tbk
5
ARGO
Argo Pantes Tbk
6
NIPS
Nipress Tbk
Sumber : Bursa Efek Indonesia
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah berbentuk dokumentasi dengan cara melihat, mencatat, dan menganalisis data sekunder yang diterbitkan oleh emiten atau Bursa Efek Indonesia (BEI). Dokumen berarti mengumpulkan data tahun-tahun lalu sebagai perbandingan untuk memperoleh data
yang diperlukan. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder (archival) yang terdiri dari data perusahaan Manufaktur yang bergerak dibidang Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2.
Dilakukannya pengujian dan analisis. Informasi mengenai kepemilikan institusional, kepemilikan mannajerial dan dewan komisaris independen, manajemen laba pada annual report perusahaan sampel. Informasi komponen-komponen perhitungan discretionary accrual diperoleh dari laporan keuangan perusahaan sampel.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
52
F. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda untuk menguji dan mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mempermudah proses pengujian dan analisis maka software SPSS 23 (Statiscal Package for Social Science) yang digunakan untuk melakukan pengujian data baik parametik maupun nonparametik. Dalam menganalisis data penelitian digunakan perhitungan statistik sebagai berikut : 1.
Analisis Statistik Deskriptif Tujuannya untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data, diantaranya dilihat dari nilai rata-rata dan standar deviasi, varian, maksimum,
minimum,
sum,
range,
kuortosis
dan
skewness
(kemencengan distribusi) mengenai variabel-variabel yang terkait (Ghozali, 2005). 2.
Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kelayakan penggunaan model dalam penelitian ini. Data yang diperoleh dalam penelitian diuji terlebih dahulu untuk memenuhi asumsi dasar. Adapun pengujian yang akan dilakukan pada penelitian ini sama dengan pengujian yang dilakukan oleh beberapa penelitian terdahulu, antara lain:
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
53
a) Uji Normalitas Data Mempunyai tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi antara variabel dependen dengan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Proses pengujian ini dapat dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Uji normalitas dilihat dengan memperlihatkan penyebaran data titik pada normal P plot of regression standardized residual variabel independent, dimana : 1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas. 2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Model regresi yang baik yaitu mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal.
b) Uji Multikolinearitas Digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan linear antara variabel-variabel bebas dalam model regresi maupun untuk menunjukkan ada tidaknya derajat kolinearitas yang tinggi diantara variabel-variabel bebas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
54
Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas pada suatu model regresi adalah dengan melihat nilai toleransi dan VIF (Variance Inflation Factor), yaitu : 1) Jika nilai toleransi > 0.10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada penelitian tersebut. 2) Jika nilai toleransi < 0.10 dan VIF >10, maka dapat diartikan bahwa terjadi gangguan multikolinearitas pada penelitian tersebut.
c) Uji Heteroskendastisitas Dipergunakan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan model karena varians gangguan berbeda antara satu observasi ke observasi lain. Diagnosis adanya heteroskedastisitas secara kuantitatif dalam suatu regresi dapat dilakukan dengan spearman rank correlation, dimana masing-masing variabel diubah menjadi bentuk jenjang, yaitu dari
nilai
mengkolerasikan
terendah sampai nilai antara
variabel
bebas
tertinggi dengan
kemudian variabel
gangguannya. Cara untuk mendiagnosis adanya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Dasar analisis dengan melihat grafik plot tersebut, yaitu :
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
55
1) Jika terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka menunjukkan telah terjadi heterokedastisitas. 2) Jika tidak terdapat pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi adanya heteroskendatisitas.
d) Uji Autokorelasi Konsekuensi dari adanya autokorelasi dalam suatu model regresi adalah varians sampel tidak dapat menggambarkan varians populasi. Cara untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi pada model regresi adalah dengan melakukan Uji Durbin Watson. Dengan pengambilan keputusan ada tidaknya suatu korelasi : 1) Bila nilai dw terletak antara batas atas atau Upper Bound (du) dan (4-du), maka koefisien korelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi. 2) Bila nilai dw lebih rendah daripada batas bawah atau Lower Bound (dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada masalah autokorelasi positif. 3) Bila nilai dw lebih besar daripada (4-dl), maka koefisien autokorelasi
lebih
kecil
daripada
autokorelasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
nol,
berarti
terdapat
56
4) Bila nilai dw terletak antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau dw terletak diantara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
3.
Uji Hipotesis Pembuktian yang dilakukan untuk menghasilkan persamaan regresi, dapat diukur dengan uji statistik yang meliputi : a.
Uji koefisien determinasi (R) Merupakan salah satu nilai statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Besaran nilai koefisien determinasi (R2) yang berada antara nol dan satu dapat menentukan kekuatan pengaruh variabel bebas terhadap variasi variabel terikat. Hasil nilai adusted R-square dari regresi bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai perusahaan yang dipengaruhi oleh variabel-variabel bebasnya. Nilai R2 kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel variabel terikat amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
57
b. Uji Simultan (Uji F) Dipergunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari seluruh variabel independen secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel
dependen.
Pembuktiannya
dilakukan
dengan
membandingkan nilai (Ftabel) dengan (Fhitung). Dalam menentukan nilai Ftabel, tingkat signifikan yang digunakan sebesar 5%. Apadun kriteria uji yang digunakan yaitu : 1) Jika nilai signifikansi dari atau sama dengan 0,05 maka semua variabel independen (corporate governance yang diproksikan oleh
kepemilikan
institusional,
kepemilikan
manajerial,
komisaris independen dan manajemen laba) secara bersamaan berpengaruh terhadap variabel dependen (nilai perusahaan). 2) Jika nilai signifikansi lebih dari 0,5 maka semua variabel independen (corporate governance yang diproksikan oleh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komisaris independen dan manajemen laba) secara bersamaan tidak bepengaruh terhadap variabel dependen (nilai perusahaan).\
c.
Uji Parsial (Uji t) Pengujian ini dilakukan sebagai perbandingan nilai Ttabel pada masing-masing koefisien regresi dengan nilai Ttabel yang dengan tingkat signifikan 5%. Kriteria uji yang digunakan adalah:
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
58
1) Jika nilai signifikansi < = 0,05 berarti secara partial variabel independen (corporate governance yang diproksikan oleh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komisaris independen dan manajemen laba) secara bersamaan berpengaruh terhadap variabel dependen (nilai perusahaan). 2) Jika nilai signifikansi > = 0,05 berarti secara partial variabel independen (corporate governance yang diproksikan oleh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komisaris independen, dan manajemen laba) secara bersamaan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (nilai perusahaan).
4.
Analisis Regresi Analisis regresi pada dasarnya dilakukan dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Ghozali, 2005). Bentuk model yang akan diuji untuk penelitian ini adalah : Y1= a + β1X1+ β2X2 + β3X3 + β3X4+ e Keterangan: Y1
: Nilai Perusahaan
a
: Konstanta
β1X1, β2X2, β3X3, β4X4
: Koefisien regresi
X1
: Kepemilikan Institusional
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
59
X2
: Kepemilikan Manajerial
X3
: Dewan Komisaris Independen
X4
: Manajemen Laba
e
: eror
http://digilib.mercubuana.ac.id/z