BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jakarta, terhitung sejak bulan September 2015. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui situs www.idx.co.id dan di pojok bursa Universitas Mercubuana. Penelitian ini mengambil data sekunder dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013 - 2015. B. Design Penelitian Design penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kausal yaitu penelitian untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable). Dimana variabel bebas (independent variable) dalam penelitian ini adalah Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional dan Corporate Social Responsibility. Variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian ini adalah Nilai Perusahaan. C. Definisi Operasionalisasi Variabel dan Skala Pengukuran 1. Variable Dependen Variabel dependen adalah tipe variable yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel lain (variable independent). Variabel yang digunakan sebagai variabel dependen dalam penelitian ini adalah Nilai Perusahaan.
25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diukur menggunakan Tobin’s Q. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
Dimana: Q
: nilai perusahaan
EMV : harga saham penutupan (closing price) x jumlah saham yang beredar pada akhir tahun (nilai pasar ekuitas) D
: nilai buku dari total hutang
TA
: total aktiva
2. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan Corporate Social Responsibility.
a. Kepemilikan Manajerial Struktur kepemilikan merupakan pemisahan antara pemilik perusahaan dan manajer perusahaan. Adapun persentase kepemilikan manajemen dapat diukur menggunakan prosentase saham yang dimiliki oleh insider atau manajemen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
Insider dalam hal ini didefinisikan sebagai kepemilikan manajemen, yaitu pemegang saham, direksi atau pejabat perseoran yang memiliki proporsi yang signifikan dalam saham perusahaan.
b. Kepemilikan Institusional Kepemilikan institusional dapat mengingkatkan pengawasan terhadap kinerja manajemen perusahaan. Dengan adanya peningkatan pengawasan terhadap kinerja manajemen diharapkan manajemen akan semakin bekerja dengan lebih baik sehingga meningkatkan nilai perusahaan. Adapun persentase kepemilikan institusional dapat diukur menggunakan prosentase saham yang dimiliki oleh institusi atau pihak luar perusahaan. Kepemilikan institusional dapat diukur dengan formula:
c. Corporate Social Responsibility Corporate
Social
Responsibility
atau
pertanggungjawaban
sosial
perusahaan didefinisikan sebagai aksi yang muncul sebagai lanjutan dari tindakan sosial di luar kepentingan perusahaan dan yang diwajibkan oleh hukum (McWilliams dan Siegel, 2001). CSR merupakan suatu pengembangan konsep yang dikemukan oleh John Elkington pada tahun 1997, yaitu “The Triple Bottom Line”. Dalam konsep tersebut dinyatakan bahwa agar perusahaan dapat mempertahankan keberlangsungannya maka perlu memperhatikan 3P, yaitu tidak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
hanya laba (profit), namun juga mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat (people) serta ikut aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet). Corporate Social Responsibility dapat diukur dengan formula:
Dimana: CSRIj : Corporate Social Responsibility Nj
: Jumlah item untuk perusahaan j
∑Xij
: Total angka atau skor yang diperoleh masing-masing perusahaan.
Dummy variable: 1 = jikan item I diungkapkan, 0 = jika item I tidak diungkapkan. 3. Pengukuran Variabel Tabel 3.1 Pengukuran Variabel Variabel
Rumus
Skala Pengukuran
Nilai Perusahaan
Rasio
Kepemilikan Manajerial
Presentase
Kepemilikan Institusional
Presentase
Corporate Social Responsibility
Nominal
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
D. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013 - 2015. Tehnik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu perusahaan-perusahaan yang memenuhi kriteria kriteria untuk dijadikan sampel. Kriteria data perusahaan yang akan digunaakan sebagai sample adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan sahamnya aktif dari tahun 2013 - 2015. 2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan secara berturut-turut selama tahun 2013 - 2015. 3. Selama periode pengamatan perusahaan tidak mengalami kerugian. 4. Perusahaan manufaktur memiliki kelengkapan data yang dibutuhkan.
Tabel 3.2 Penentuan Kriteria dalam Pemilihan Sampel No 1 2 3 4
Keterangan Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013 - 2015 Dikurangi perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan selama tahun 2013 - 2015 Dikurangi perusahaan mengalami kerugian dalam laporan keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2013 - 2015 Dikurang perusahaan yang tidak memiliki kelengkapan data yang dibutuhkan Total Sampel
Sumber : Hasil pengumpulan data
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Total 144 (23) (62) (40) 19
30
Tabel 3.3 Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur No
Kode
Nama Perusahaan
1
ALDO
Alakindo Naratama Tbk.
2
ALMI
Alumindo Light Metal Industry Tbk.
3
BTON
Betonjaya Manunggal Tbk.
4
DPNS
Duta Pertiwi Nusantara Tbk.
5
GGRM Gudang Garam Tbk.
6
GJTL
Gajah Tunggal Tbk.
7
INDF
Indofood Sukses Makmur Tbk.
8
KAEF
Kimia Farma Tbk.
9
LION
Lion Metal Works Tbk.
10
LMSH
Lionmesh Prima Tbk.
11
MBTO
Martina Berto Tbk.
12
PICO
Pelangi Indah Canindo Tbk.
13
SKLT
Sekar Laut Tbk.
14
SRSN
Indo Acidatama Tbk.
15
STTP
Siantar Top Tbk.
16
TCID
Mandon Indonesia Tbk.
17
TRST
Trias Sentosa Tbk.
18
ULTJ
Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk.
19
WIIM
Wismilak Inti Makmur Tbk.
Sumber: Indonesian Stock Exchange (IDX)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
E. Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang tersedia dari laporan keuangan periode tahun 2013 - 2015 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari catatancatatan atau dokumen.
F. Metode Analisis 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, maksimum, minumim (Ghozali, 2013). Dengan memahami gambaran dari data yang ada akan diperoleh informasi mengenai pengaruh struktur kepemilikan dan Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan.
2. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik merupakan prasyarat analisis regresi berganda. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi: a. Uji Normalitas Uji normalisasi bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi yang normal atau tidak normal. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
distribusi data normal atau mendekati normal (Ghozali, 2013). Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Uji normalitas yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan analisis statistic Kolmogrov-Smirnov Goodness of Fit Test. Uji normalitas ini dilakukan dengan menemukan perbedaan terbesar (nilai absolute) antara dua fungsi kumulatif, yaitu distribusi yang berasal dari data dan distribusi secara teori matematika.
b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2013). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik adalah yang tidak terdapat korelasi linear atau hubungan yang kuat antar variabel bebasnya. Jika dalam model regresi terdapat gejala multikolinieritas, maka model tersebut tidak dapat menaksir secara tepat sehingga dapat diperoleh kesimpulan yang salah tentang variabel yang diteliti. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolineritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/ tolerance). Jika nilai toleransi < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
maka terdapat multikolineritas, sehingga variable tersebut harus dibuang (atau sebaliknya).
c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan pada peroide (t-1) yakni periode sebelumnya (Ghozali, 2013). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi yang lain. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, salah satunya adalah dengan menggunakan uji Durbin- Watson (D-W test).
Tabel 3.4 Ketentuan Pengambilan Keputusan Hipotesis
Keputusan
Jika nol
Tidak ada autokorelasi positif
Tolak
0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi positif
No decision
dl ≤ d ≤ du
Tidak ada autokorelasi negatif
Tolak
4 – dl < d < 4
Tidak ada autokorelasi negatif
No decision
4 – du ≤ d ≤ 4 – dl
Tidak ada autokorelasi, positif atau negative
Tidak ditolak
du < d < 4 – du
Sumber : Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS, 2013
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
d. Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah nilai dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada pada grafik scatterplot antara SREID dan ZPRED. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).
3. Uji Hipotesis Untuk menguji signifikansi dari suatu hipotesis, perlu menggunakan Uji Koefisien Determinasi (R2), Uji Signifikansi Simultan (Uji F), dan Uji T. a. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi merupakan koefisien yang akan menjelaskan perubahan yang terjadi pada variabel yang terkait, sedangkan sisanya berarti dijelaskan oleh faktor – faktor lain. Nilai R2 digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam menerangkan variabel independen, tapi karena R2 mengandung kelemahan mendasar, yaitu adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukan ke dalam model, maka dalam penelitian ini menggunakan adjusted R2 berkisar antara 0 dan 1. Jika nilai adjusted R2 semakin
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
mendekati 1 maka semakin baik kemampuan model tersebut dalam menjelaskan variabel dependen.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Uji simultan dengan F pada dasarnya bertujuan untuk menunjukan apakah semua variabel bebas yang dimasukan kedalam model mempunyai pengaruh secara bersama - sama terhadap variabel dependen. Hasil F-test ini pada output spss dapat dilihat pada ANOVA. F tabel dihitung dengan cara df = k-1, dan df2 = n-k, k adalah jumlah variabel dependen dan independen. Ho: Secara bersama - sama variabel independen tidak memiliki pengaruh signifikansi terhadap variabel dependen. Ha: Secara bersama - sama variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. a) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka Ha diterima b) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka Ha ditolak
c. Uji Parameter Individual (Uji t) Uji t digunakan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Pengambilan keputusan didasarkan berdasarkan nilai t hitung masing- masing koefisien t regresi dengan t tabel sesuai dengan tingkat signifikansi yang digunakan. Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
1. Bila nilai signifikansi t < 0,05 maka H0 ditolak, berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen. 2. Bila nilai signifikansi t > 0,05 maka H0 diterima, berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen dengan variabel dependen.
d. Pengujian Regresi Linear Berganda Pengujian penelitian ini menggunakan metode regresi linear berganda yang bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lain. Model persamaannya, dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan : Y
: Nilai Perusahaan
a
: Konstanta
b1, b2, b3,
: Koefisien regresi
KM
: Kepemilikan Manajerial
KI
: Kepemilikan Institusional
CSR
: Corporate Social Responsibility
e
: Error
http://digilib.mercubuana.ac.id/