BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di Jakarta dengan mengunduh data dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. Unit dalam penelitian ini meupakan Indeks Harga Saham Gabungan yang tercatat di BEI pada tahun 2012-2014.
B. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis explanatory research yaitu menjelaskan hubungan kausal antara variabel –variabel melalui pengujian hipotesa yang bertujuan untuk menetahui seberapa besar pengaruh variabel independen (Kurs Dollar AS, Euro, Indeks Harga Saham STI Singapura dan tingkat Inflasi) terhadap variabel dependen (IHSG) dengan memerlukan pengujian hipotesis dengan uji statistik. Dalam hal ini untuk mengetahui pengaruh Kurs Dollar AS, Indeks Harga Saham STI Singapura, pada Bursa efek Indonesia dan tingkat Inflasi dengan pengujian guna mengetahui apakah keempat variabel tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap IHSG.
32 http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1. Variabel Variabel merupakan konsep yang mempunyai variasi nilai yang diidentifikasi dari landasan teoritis yang telah ditentukan. Penulis menggunakan skala rasio dan menetapkan penggunaan variabel yang mencerminkan cara penganalisaan yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan empat
variabel
independen yaitu kurs US Dollar sebagai (X1), kurs Euro sebagai (X2), Indeks Harga Saham STI sebagai (X3) dan tingkat Inflasi sebagai (X4) serta satu variabel dependen yaitu Indeks Harga Saham Gabungan di BEI sebagai (Y).
2. Skala Pengukuran Adapun variabel yang digunaka dalam penelitian ini adalah : 1. Sebagai variabel bebas (variabel independen) adalah : X1 : Kurs Dollar AS X2 : Kurs Euro X3 : Indeks Harga Saham STI X4 : Tingkat Inflasi 2. Sebagai variabel tidak bebas (variabel dependen) Y : Indeks Harga Saham Gabungan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel
Konsep
Indikator
Skala
Variabel X1
Kurs
Dollar Nilai Tukar Rupiah Terhadap USD
AS
kurun
waktu
Januari
Rasio
2012-
Desember 2014. X2
Kurs Euro
Nilai Tukar Rupiah terhadap Euro kurun
waktu
Januari
Rasio
2012-
Desember 2014. X3
Indeks Harga Indeks Harga Saham STI kurun Saham STI
waktu
januari
Rasio
2012-Desember
2014. X4
Tingkat Inflasi Tingkat Inflasi kurun waktu Januari
Rasio
2012-Desember 2014. Y
Indeks Harga Indeks Harga Saham Gabungan Saham
yang tercatat di BEI kurun Waktu
Gabungan
2012-2014.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Rasio
35
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Uma Sekaran (2006: 121) dalam Martini (2011), populasi adalah keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal minat yang ingin peneliti investigasi. Sedangkan sebagian dari elemen-elemen populasi disebut dengan sampel.. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh data Kurs Nilai tukar Dollar AS, Indeks STI Singapura, tingkat Inflasi serta Indeks Harga Saham Gabungan penutupan tiap akhir bulan selama periode amatan antara tahun 2012-2014. Alasan dipilihnya Kurs Dollar, Euro, tingkat Inflasi dan IHSG disini adalah karena hal tersebut menentukan stabilitas ekonomi makro dalam negeri. Berdasarkan pengertian tersebut diketahui bahwa populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data Nilai tukar Dollar AS, Kurs Euro, Indeks STI Singapura, Tingkat Inflasi dan IHSG Yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2012-2014, yaitu sebanyak 36 Bulan.
2. Sampel Data yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah Indeks Harga Saham Gabungan pada saat closing bulanan di Bursa Efek Indonesia, Tingkat IHSG pada data penutupan tiap akhir bulan selama periode pengamatan antara 2012 – 2014. Alasan pemilihan periode tahun yang digunakan adalah untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat sesuai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
dengan keadaan yang terjadi sekarang. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probabilitas. Metode penelitian sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dimana penelitian ini memiliki kriteria atau tujuan terhadap sampel yang akan diteliti. Berdasarkan pertimbangan dan criteria tertentu yang nyata dengan tujuan penelitian, Adapun metode pengambilan sampel yang disesuaikan dengan criteria sebagai berikut : 1. Harga Closing Dollar AS bulanan kurun waktu tahun 2012 hingga tahun 2014. 2. Harga Closing Euro bulanan kurun waktu tahun 2012 hingga tahun 2014. 3. Indeks Harga Saham STI bulanan dalam kurun waktu 2012-2014. 4. Indeks Harga Saham Gabungan bulanan dalam kurun waktu 20122014. 5. Harga nilai tukar Dollar AS dan Euro yang diamati adalah harga 1 bulan sebelum indeks harga saham.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan suatu usaha untuk mendapatkan data yang valid dan akurat yang dapat dipertanggung jawabkan sebagai bahan untuk pembahasan dan pemecahan masalah (Nungky, 2011). Karena dalam penelitian ini menggunakan data sekunder, maka data dikumpulkan dengan mengunduh data dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id, situs resmi Bank Indonesia yaitu www.bi.go.id, dan situs resmi Bursa Efek Singapura www.sgx.com.
F. Metode Analisis Data Untuk mencapai tujuan penelitian, maka penulis menggunakan analisa statistic dengan bantuan SPSS 19.0 (Statistical Product and Service Solution) untuk mengukur pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik analisis regresi linear. Analisa ini digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis tersebut. Adapun analisis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Statistik Deskriptif Statistik
deskriptif
adalah
statistik
yang
berfungsi
untuk
mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Dalam penggunaan statistik deskriptif ini, penulis memberikan gambaran tentang data yang digunakan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) (Imam Ghozali, 2011:19). 2. Uji Asumsi Klasik Untuk dapat melakukan analisis regresi berganda perlu pengujian asumsi klasik sebagai persyaratan dalam analisis agar datanya dapat bermakna dan bermanfaat. Adapun uji asumsi klasik yang dipakai yaitu uji Normalitas,
uji
Multikolonieritas,
uji
Heteroskedastisitas,
dan
menggunakan uji Autokorelasi karena data penelitian merupakan data sekunder. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak (Imam Ghozali, 2011:160). Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Teknik pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-Sample Kolmogorov Sminory Test. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan melalui metode analisis grafik dan statistik. Uji normalitas dapat dilihat dengan memperhatikan penyebaran data (titik) pada normal p plot regression standarred residual yaitu : 1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
2) Jika data meyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Disamping itu penelitian didukung oleh Uji Kolmogorov – Smirnov, jika nilai signifikasi jauh diatas 0.05 yang berarti nilai residual terdistribusi secara normal atau memenuhi asumsi klasik. a. Uji Multikolinieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Uji multikolonieritas ini dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan melihat VIF (Variance Inflation Factors) dan nilai Tolerance. Nilai Tolerance yang rendah sama dengan VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cut-off yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Jika VIF ≥ 10 dan nilai tolerance ≤ 0,10 maka tidak terjadi gejala multikoloniearitas (Imam Ghozali, 2011:105). b. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi (Imam Ghozali, 2011 : 110). Pada penelitian ini untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi menggunakan uji Durbin – Watson (DW test).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
Tabel 3.2 Pengambilan Keputusan ada tidaknya autokorelasi Hipotesis Nol
Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif
Tolak
0
Tidak ada autokorelasi positif
No Decision
dl
Tidak ada korelasi negative
Tolak
4-dl
Tidak ada korelasi negative
No Decision
4-du
Tidak Ditolak
du
Tidak ada autokorelasi, positif atau negative
c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Imam Ghozali, 2011:139) tetap, maka
disebut
Homoskedastisitas
Heteroskedastisitas.
Model
regresi
dan yang
jika
berbeda
baik
adalah
disebut yang
Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya Heterokedastisitas adalah dengan menggunakan Grafik Scaterrplot. Titik –titik yang terbentuk harus menyebar secara acak, jika kondisi ini terpenuhi maka Heterokedastisitas tidak terjadi dan model regresi dapat digunakan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
3. Uji Kesesuaian Model a. Uji koefisien determinasi (R2) Koefisien determinasi ( R2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness-fit dari model regresi. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati angka satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Imam Ghozali, 2011:97).
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji statistik F) Uji F ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara bersama-sama (simultan) variabel-variabel independen (bebas) terhadap variabel dependen (terikat). Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh
dependen/terikat
(Imam
secara Ghozali,
bersama-sama 2011:98).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
terhadap Adapun
cara
variabel untuk
42
mengetahui apakah variabel tersebut berpengaruh secara simultan yaitu dengan kriteria sebagai berikut : Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima Selain itu uji F juga dapat dilihat dari besarnya probabilitas value (p value) dibandingkan dengan 0,05, kriteria yang digunakan sebagai berikut: Jika p value < 0,05 maka Ho ditolak Jika p value > 0,05 maka Ho diterima
4. Uji Hipotesis a. Uji Parsial (t test) Uji T digunakan untuk mengetahui pengaruh variable X (kurs US Dollar, kurs Euro, indeks harga saham luar negeri, dan tingkat inflasi) secara parsial terhadap variable Y (Indeks Harga Saham Gabungan). Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (Imam Ghozali, 2011:178). Kriteria pengujian yang digunakan adalah : Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
Untuk menentukan nilai T tabel ditentukan dengan tingkat signifikansi 5% dengan derajat kebebasan df = (n-k-1) dimana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel. Selain itu uji t tersebut dapat pula dilihat dari besarnya probabilitas value (p value) dibandingkan dengan 0,05. Adapun kriteria pengujian yang dilakukan adalah : Jika p value < 0,05 maka Ho ditolak Jika p value > 0,05 maka Ho diterima
b. Analisis Regresi Linear Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda ( Multiple Regression Analysis ). Model ini digunakan karena penulis ingin mengetahui pengaruh variabel kurs US Dollar (X1), Kurs Euro (X2), Indeks Harga Saham STI (X3), dan tingat Inflasi (X4) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI (Y). Metode yang digunakan untuk menganalisis a.
Variabel dependen yaitu Indeks Harga Saham Gabungan
b.
Variabel Independen yaitu Kurs Dollas AS, Euro, Indeks Harga Saham Luar Negeri, dan Tingkat Inflasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
Pengaruh tersebut dapat disederhanakan dalam model matematis sebagai berikut :
Y = α + β 1 X1 + β 2 X2 + β 3 X3 + β 4 X4 + ε Y = Indeks Harga Saham Gabungan α = Konstanta X1 = Kurs Dollas AS X2 = Kurs Euro X3 = Indeks Harga Saham STI X4 = Tingkat Inflasi β1,β2,β3,β4 = Koefisien regresi parsial untuk X1, X2, X3, X4 ε = Disturbance error (faktor pengganggu/ residual) harga Indeks Harga Saham Gabungan saham yang digunakan merupakan harga saham perbulan dari sampel penelitian di Bursa Efek Indonesia (BEI).
http://digilib.mercubuana.ac.id/