15
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Limboto dengan waktu yang direncanakan selama 3 bulan yakni dari bulan April sampai dengan bulan Juni tahun 2013. SMA Negeri I Limboto merupakan salah satu sekolah yang pernah meraih gelar R-SBI di Kabupaten Gorontalo sejak tahun 2010 sampai awal tahun 2013. Sekolah ini dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah dan 4 orang Wakil Kepala Sekolah. Jumlah guru yang mengajar di sekolah ini sebanyak 48 orang. Namun, guru kimia di sekolah ini hanya berjumlah satu guru tetap dan satu guru tidak tetap. Selain itu jumlah siswa di SMA Negeri 1 Limboto sebanyak 761 orang yang tersebar di 27 kelas yang terdiri dari; kelas X sebanyak 9 kelas, kelas XI 9 kelas (5 kelas program IPA dan 4 kelas program IPS), serta kelas XII 9 kelas (5 kelas program IPA dan 4 kelas program IPS). 3.2 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dimana peneliti tidak memberi perlakuan terhadap variabel, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya (Sukmadinata, 2009: 54). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang sesuatu variabel, gejala atau keadaan (Arikunto, 2009: 234).
16
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Riyanto (2007: 50) menjelaskan populasi adalah sebagai suatu himpunan yang terdiri dari orang, hewan, tumbuhan, dan benda yang mempunyai kesamaan sifat. Sedangkan menurut Fraekel dan Wallen, populasi adalah kelompok yang menarik peneliti, dimana kelompok tersebut oleh penliti dijadikan sebagai objek untuk menggeneralisasikan hasil penelitian (dalam Riyanto, 2007: 50). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Limboto tahun ajaran 2012/2013 yang tersebar di lima kelas dan total populasi berjumlah 135 orang. Distribusi populasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Distribusi Populasi Siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Limboto Kelas Jumlah Siswa XI IPA-1 27 XI IPA-2 28 XI IPA-3 27 XI IPA-4 26 XI IPA-5 27 Sumber :Data Siswa SMA Negeri 1 Limboto Tahun Ajaran 2012/2013 3.3.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiono, 2010: 62). Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling yaitu teknik penentuan sampel secara acak berkelompok. Dalam teknis pelaksanaanya, pengacakan dan pemilihan sampel dilakukan dengan mengacak kelas-kelas dalam populasi. Dari
17
lima kelas yang diacak yang terpilih menjadi sampel dalam penelitian ini ada dua kelas yaitu kelas XI IPA 2 dan XI IPA 5. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan suatu hal yang penting dalam penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh keterangan atau informasi yang dapat dipercaya. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan melalui tes. Djemari (dalam Widoyoko, 2009: 45) mengemukakan bahwa tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respons seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes kemampuan memahami teori asam basa. Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan memahami teori asam basa dalam bentuk tes pilihan ganda. Tes pilihan ganda adalah tes dimana setiap butir soalnya memiliki jumlah alternatif jawaban lebih dari satu (Widoyoko, 2009: 59). Skoring atau pemberian skor terhadap jawaban yang benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor nol (Mohidin, 2009: 58). Banyaknya soal yang diberikan yaitu 14 butir soal dengan lima alternatif jawaban yang diperkuat dengan alasan pemilihan jawaban. Tes ini disusun berdasarkan kisi-kisi berikut ini.
18
Tabel 2. Kisi-kisi Tes Kemampuan Memahami Teori Asam Basa No.
Aspek yang Diukur
1.
Teori Asam Basa Arrhenius Kemampuan menjelaskan asam dan basa menurut Arrhenius Kemampuan mengidentifikasi senyawa yang termasuk asam dan basa menurut teori Arrhenius Teori Asam Basa Bronsted-Lowry Kemampuan menjelaskan asam dan basa menurut Bronsted-Lowry Kemampuan mengidentifikasi senyawa yang termasuk asam dan basa menurut Bronsted-Lowry melalui reaksi kimia Kemampuan menjelaskan definisi asam konjugasi Kemampuan mengidentifikasi senyawa yang merupakan pasangan asam dan basa konjugasi
2.
4.
Teori Asam Basa Lewis Kemampuan menjelaskan definisi asam dan basa menurut Lewis Kemampuan mengidentifikasi senyawa yang termasuk asam dan basa menurut Lewis Kemampuan menghubungkan basa menurut Bronsted-Lowry dan Lewis melalui reaksi kimia Kemampuan menghubungkan basa menurut Bronsted-Lowry dan Lewis melalui reaksi kimia Kemampuan mengidentifikasi senyawa yang termasuk asam dan basa lewis melalui reaksi kimia
Item soal
Ranah Jumlah Kognitif Soal
1
C1
2 3
C2 C2
4
C1
5 6
C2 C2
3
6 7
C2
8 9
C3 C3
10
C1
11
C2
12
C4 5
13
C3
14
C3
Sebelum tes ini diberikan pada siswa, instrumen tersebut diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya.
19
3.4.1 Uji Validitas Validitas instrumen menunjukan bahwa hasil dari suatu pengukuran menggambarkan segi atau aspek yang diukur (Sukmadinata, 2009: 228). Validitas yang digunakan dalam pengujian instrumen ini yaitu validitas isi. Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan isi atau rancangan yang telah ditetapkan dalam hal ini kisi-kisi instrumen (Sugiono, 2010:353). Uji validasi tes dalam penelitian ini ditetapkan berdasarkan penilaian oleh dua validator yang terdiri dari 2 dosen di jurusan pendidikan kimia. Kedua validator diberikan lembar validasi dan lembar soal dan selanjutnya memberikan penilaian terhadap tiap butir soal. Penilaian butir soal ini mencakup dua hal yaitu kesesuaian soal terhadap konsep yang diteliti dan kesesuaian bahasa yang sederhana, komunikatif, dan dapat dipahami oleh siswa. Jika butir soal sudah mencakup kedua hal tersebut maka soal diberi skor 2 , soal diberi skor 1 jika soal hanya mencakup salah satu penilaian butir soal, dan soal diberi skor 0 jika soal belum sesuai dengan konsep yang diteliti dan belum menggunakan bahasa yang sederhana, tidak komunikatif, dan tidak dapat dipahami oleh siswa. Menurut Gabel D.L tes secara keseluruhan dinyatakan valid apabila harga presentase pemberian skor 2 diatas 75% (dalam Mahasari, 2012: 27). Berdasarkan pernilaian validator, ada beberapa soal yang belum komunikatif sehingga soal tersebut perlu diperbaiki struktur kalimatnya. Setelah perbaikan soal tersebut, peneliti meminta penilaian kembali pada validator dan hasil uji validasi dari kedua validator adalah 100% sehingga instrumen yang digunakan sudah valid.
20
Perhitungan hasil penilaian dari kedua validator dapat dilihat pada Lampiran 4, sedangkan rata-rata hasil validasi instrument dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Hasil Validasi Instrumen Validator La Alio S.Pd, M. Si Dr. Akram Lakilo S.Pd, M.Si Rata-rata
Persentase Skor Penilaian Nol Satu Dua 0 0 100 0 0 100 0 0 100
3.4.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Pengujian reliabilitas tes pada penelitian ini menggunakan metode belah dua yang dikemukakan oleh Spearman-Brown. Metode belah dua mengujicobakan instrumen pada responden hanya satu kali saja. Dalam metode ini yang dibelah dua adalah jumlah butir instrumen yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok
X dan Y. Ada dua cara membelah butir instrumen yaitu dengan
belahan ganjil-genap dan belahan awal-akhir. Pada penelitian ini, cara yang digunakan adalah belahan awal-akhir, dimana X adalah skor yang diperoleh siswa untuk separuh nomor awal dan Y adalah skor yang diperoleh siswa untuk separuh nomor akhir. Kemudian korelasi antara X dan Y dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut: rxy =
N∑XY-(∑X)(∑Y) N∑X2 -(∑X)2 }{N∑Y2 -(∑Y)2
21
Selanjutnya reliabilitas instrumen dihitung dengan menggunakan rumus Spearman-Brown sebagai berikut: r11 = Keterangan :
2r1⁄2 1⁄2
(1+r1⁄2 1⁄2 )
(Widoyoko, 2009: 147-149)
r1/2 1/2 = korelasi antara dua belah instrumen r11
= indeks reliabilitas instrumen sebagai tolak ukur interprestasi reliabilitas adalah sebagai berikut:
1) Kriteria 0,81 - 1,00 = sangat tinggi 2) Kriteria 0,61 – 0,80 = tinggi 3) Kriteria 0,41 – 0,60 = sedang 4) Kriteria 0,21 – 0,40 = rendah 5) Kriteria 0,00 – 0,20 = sangat rendah Pengujian reliabilitas instrumen yang digunakan pada penelitian dilakukan terhadap siswa SMA Negeri I Limboto kelas XI IPA 3, dengan pertimbangan bahwa kelas tersebut memiliki karakteristik sampel penelitian yang sama. Hasil pengujian tersebut menunjukan bahwa instrumen penelitian tergolong reabilitas tinggi, yang artinya instrumen tersebut dapat digunakan dalam penelitian (Lampiran 5). 3.4 Teknik Analisis Data Data penelitian ini dianalisis dengan mendeskripsikan kemampuan siswa kelas XI IPA dalam memahami teori asam basa dengan analisis persentase (%).
22
Untuk menghitung presentasi siswa yang menjawab benar pada setiap item tes digunakan persamaan sebagai berikut : X
P = JS ×100 %
(Arikunto, 2009: 208)
Dengan : P
= Persentase siswa yang menjawab benar untuk setiap item tes
X
= Jumlah siswa yang menjawab benar item tes
JS
= Jumlah seluruh siswa
Kriteria yang digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa yaitu: a. 90 – 100 %
: sangat tinggi
b. 75 – 89 %
: tinggi
c. 60 – 74 %
: sedang
d. 40 - 59 %
: rendah
e. 0 - 39 %
: sangat rendah