BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Kabupaten Pandeglang. Kegiatan penilitian ini dilakukan tahun 2014 yang dianalisis dalam penelitian ini adalah Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Reklame, dan Pajak Parkir dari tahun 2010 sampai dengan 2014.
B. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat, dilakukan dengan pengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi penyebab, sebagai pembanding (Vina, Rizal Effendi dan Ratna Juwita, 2011:5). Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen, yaitu pajak hotel, pajak restoran, pajak reklame dan pajak parkir terhadap variabel dependen, yaitu pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Pandeglang.
30
31
C. Definisi Operasionalisasi Variabel dan Skala Pengukuran Variabel-variabel yang dibutuhkan dalam penelitian ini ada enam yang terdiri dari empat variabel independen yaitu pajak hotel, pajak restoran, pajak reklame, dan pajak parkir serta satu variabel dependen yaitu pendapatan asli daerah (PAD). Masing-masing
variabel
penelitian
secara
operasional
dapat
didefinisikan sebagai berikut: 1. Variabel Dependen (Y) Pendapatan asli daerah merupakan variabel terikat pada penelitian ini. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan yang diperoleh Daerah yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 2. Variabel Independen (X) a) Pajak Hotel (X1) Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah, Pajak hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotel. b) Pajak Restoran (X2)
32
Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah, Pajak restoran adalah Pajak atas pelayanan yang disediakan oleh Restoran. c) Pajak Reklame (X3) Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah, Tentang Pajak Daerah, Pajak reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame. d) Pajak Parkir (X4) Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah, Pajak Parkir adalah pajak atas penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan, berkaitan
dengan pokok usaha maupun
yang
disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor..
33
Gambar 3.1 Operasional Variabel Variabel Pajak Hotel (X1) Pajak Restoran (X2) Pajak Reklame (X3) Pajak Parkir (X4)
Indikator
Skala
Realisasi Penerimaan Pajak Hotel Realisasi Penerimaan Pajak Restoran Realisasi Penerimaan Pajak Reklame Realisasi Penerimaan Pajak Parkir
Rasio
Pendapatan Asli Realisasi Pendapatan Asli Daerah (Y) Daerah Sumber: Skripsi dan Jurnal Ekonomi
Rasio Rasio Rasio
Rasio
D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah laporan tahunan pendapatan daerah Kabupaten Pandeglang. 2. Sampel Penelitian Sampel pada penelitian ini adalah pajak hotel, pajak restoran, pajak reklame dan pajak parkir dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 60. Adapun kriteria sampel yang akan digunakan antara lain: a) Realisasi PAD yang meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Reklame dan Pajak Parkir menggunakan metode langsung dan
34
mempublikasikan laporan keuangan bulanan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. b)
Laporan keuangan realisasi PAD yang telah diaudit dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.
E. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi yaitu dengan cara mencatat data yang tercantum pada realisasi PAD di Kabupaten Pandeglang yang diperoleh dari DISPENDA Kabupaten Pandeglang. Pengumpulan data dimulai dengan tahap penelitian
terdahulu
yaitu
melakukan
studi
kepustakaan
dengan
mempelajarin buku-buku dan bacaaan lain yang berbuhungan dengan pokok penelitian. Pada tahap ini juga dilakukan pengkajian data yang di butuhkan, ketersedian data, cara memperoleh data dan gambaran cara memperoleh
data.
Tahapan
selanjutnya
adalah
penelitian
untuk
mengumpulkan keseluruhan data yang di butuhkan guna menjawab persoalan penelitian, dan memperbanyak literature.
F. Metode Analisis 1. Penelitian Deskriptif
35
Deskriptif berarti memberi gambaran. Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran dan menyajikan data (Yulius, 2010:20). Selain itu, statistik deskriptif untuk mengetahui gambaran umum dari semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dengan melihat tabel statistik deskriptif yang menunjukkan hasil pengukuran rata-rata (mean), standar deviasi (standard deviation), dan maksimumminimum (Imam Ghozali, 2011:19). Mean digunakan untuk memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk menilai dispersi rata-rata dari sampel. Maksimum-minimum digunakan untuk melihat nilai minimum dan maksimum dari populasi. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian.
2. Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik terhadap data penelitian. Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa ada atau tidaknya pelanggaran terhadap asumsi klasik model regresi. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Uji Normalitas
36
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel bebas dan variabel terikat keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat grafik histogram dari residualnya. Normalitas juga dapat dideteksi dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (Imam Ghozali, 2011:160). Dasar
pengambilan
keputusan
analisis
statistik
dengan
Kolmogorov-Smirnov Z (1-Sample K-S) adalah : 1) Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05, maka Ho ditolak. Hal ini berarti data residual terdistribusi tidak normal. 2) Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima. Hal ini berarti data residual terdistribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dengan analisis grafik adalah (Imam Ghozali, 2011:163): 1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah
garis
diagonal
atau
grafik
histogramnya
tidak
37
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolonieritas Menurut Uji multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah model regresi memiliki korelasi antar variabel bebas. Cara untuk mendeteksi adanya multikoloniearitas adalah dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen mana yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Multikoloniearitas juga dapat dideteksi dengan menganalisis matriks korelasi variabel independen. Apabila antar variabel independen terdapat korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas (Imam Ghozali, 2011:105-106). c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Cara untuk mendeteksi adanya
38
heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot. Dasar analisis grafik scatterplot adalah jika ada pol tertentu, seperti titiktitik
yang
(bergelombang,
membentuk melebar
pola kemudian
tertentu
yang
teratur
menyempit),
maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas dan titiktitik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. (Imam Ghozali, 2011:139). d. Uji Autokorelasi Menurut Singgih Santoso (2012:241), “tujuan uji autokorelasi adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan peganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya)”. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi pada sebagian besar kasus ditemukan pada regresi yang datanya time series, atau berdasarkan waktu berkala, seperti bulanan, tahunan, dan seterusnya, karena itu ciri khusus uji ini adalah waktu (Santoso, 2012:241). Untuk mendeteksi gejala autokorelasi dapat menggunakan uji Durbin-Watson (D-W). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dari ketentuan berikut (Santoso, 2012:242):
39
Bila nilai D-W terletak dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif.
Bila nilai D-W terletak diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.
Bila nilai D-W terletak diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
3. Penelitian Pengujian Hipotesis Uji Hipotesis berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefisien regresi yang dapat signifikan. Maksud dari signifikan ini adalah suatu nilai koefisien regresi yang secara statistic tidak sama dengan nol, berarti dapat dikatakan bahwa tidak cukup bukti untuk menyatakan variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variable terikat. a. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. nilai yang mendekati satu berarti variabel independen mampu memberikan
40
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2011). b. Uji F Uji F dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen
yang dimasukkan dalam model regresi secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011). Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui bahwa variabel secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Apabila pada derajat kepercayaan 5%, nilai F lebih besar daripada 4 atau nilai signifikan < 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. c. Uji t Uji t ini bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen (Ghozali, 2011). Menentukan tingkat signifikan (a) yaitu sebesar 5% dapat dilakukan dengan berdasarkan nilai perusahaan, dengan cara pengambilan keputusan adalah : •
Jika nilai perusahaan > 0.05 maka H0 diterima.
•
Jika nilai perusahaan < 0.05 maka H0 ditolak.
41
Atau dengan cara melihat t : •
Jika –t table < hitung < t table, maka H0 diterima.
•
Jika –t hitung < -t table atau t hitung > t table, maka H0 diterima. Untuk menghitung t table digunakan ketentuan n-t pada level
significant (a) sebesar 5% (tingkat kesalahan 5% atau 0.050 atau tariff kenyakinan 95% atau 0.95, jadi apa bila tingkat kesalahan suatu variabel lebih dari 5% berarti variabel itu tidak signifikan.
4. Analisis Regresi Linear Berganda Menurut Duwi Priyatno (2012:27), Analisis Regresi Linier Berganda adalah analisis untuk mengukur besarnya pengaruh antara dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen
dan
memprediksi
variabel
dependen
dengan
menggunakan variabel independen. Berdasarkan variabel bebas dan terikat pada regresi linier berganda, menurut Duwi Priyatno (2012:136) maka dapat dibuat persamaan sebagai berikut:
Keterangan :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Y
=
Pendapatan Asli Daerah
α
=
Konstanta
b
=
Koefisien Regresi
42
X1
=
Pajak Hotel
X2
=
Pajak Restoran
X3
=
Pajak Reklame
X4
=
Pajak Parkir
e
=
Error term.
Regresi dapat bernilai positif dan negatif. Regresi positif menunjukkan arah yang sama hubungan antar variabel, artinya jika variabel 1 besar, maka variabel 2 semakin besar pula. Sebaliknya, regresi negatif menunjukkan arah yang berlawanan, artinya jika variabel 1 besar, maka variabel 2 menjadi kecil.