BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.
Waktu dan Tempat Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian ini berlangsung selama 5 (lima) bulan
mulai bulan Desember 2014 sampai dengan April 2015 . sedangkan waktu pengamatan data sekunder berupa Laporan Keuangan dan Catatan atas Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 4 (Empat) tahun mulai 2010 sampai dengan 2013.
B. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal, dimana penelitian digunakan untuk mengetahui pengaruh hubungan antar variabel bebas terhadap variabel terkait. Model hubungan yang akan diteliti adalah pengaruh variabel bebas tax avoidance terhadap debt to equity ratio (DER) dengan dimoderasi oleh variabel kepemilikan institusional dan tingkat kompensasi direksi dan komisaris.
C. Definisi dan Operasional Variabel Definisi operasional adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara membedakan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau anggota suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut.
41
42
Definisi variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiyono (2009:38). Berikut dibawah ini Variabel dan Skala Pengukuran yang digunakan : 1. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah debt to equity ratio (DER). Menurut Gibeon (2009) “ Debt to equity ratio is another computation thats determines the entity’s long-term debtpaying ability”. Debt to equity ratio (DER) merupakan perhitungan sederhana yang membandingkan total utang perusahaan dengan modal pemegang saham. Pengukuran Debt to Equity Ratio yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
DER = Total Utang Total Modal
2. Variabel Independen a. Tax avoidancce Ukuran penghindaran pajak perusahaan membutuhkan dua sub-pengukuran, seperti book-tax difference (BTD) dan total accrual (TA). Book-tax difference adalah perbedaan antara laba
43
komersial yang dilaporkan ke pasar modal dan laba fiskal yang dilaporkan kepada otoritas pajak (Desai dan Dharmapal, 2009). Menurut ke Desai dan Dharmapala (2006), total akrual dihitung sebagai pendapatan biasa dikurangi arus kas dari aktivitas operasi. Berdasarkan uraian di atas, persamaan komponen penghindaran pajak perusahaan book-tax different (BTD) dan total akrual (TA) adalah sebagai berikut (Desai dan Dharmapala, 2009) : BTDit = book-tax different untuk perusahaan i pada tahun t FIit
= Laba Komersial
TIit
= Laba Fiskal/pendapatan Kena Pajak
Persamaan untuk menghitung total accrual adalah sebagai berikut (Desai dan Dharmapala,2009): TAit = OIit – CFOit TAit
= total accrual untuk perussahaan i tahun t;
OIit
= pendapatan biasa;
CFOit
= arus kas dari aktivitas operasi
44
b. Kepemilikan Institusional Menurut
Brigham
(2009),
kepemilikan
institusional
merupakan kepemilikan investasi saham yang dimiliki oleh institusi lain dalam jumlah yang besar. Adanya kepemilikan saham institusional akan mendorong peningkatan pengawasan yang
lebih
optimal.
Mekanisme
pengawasan
ini
akan
meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan prosentase jumlah saham yang dimiliki institusi dati sluruh modal saham yang beredar.
c. Kompensasi direksi dan komisaris Dalam penelitian ini, mengikuti Armstrong et al. (2012), hanya menguji tingkat kompensasi yang diberikan kepada dewan dirksi dan komisaris. Penelitian ini menggunakan poksi logaritma natural dari nilai total kompensasi yang diterima direksi dan komisaris selama satu tahun. data kompensasi direksi dan komisaris terdapat dalam pengungkapan Catatan atas Laporan Keuangan Perusahaan.
3. Variabel Kontrol Penelitian Minnick dan Noga (2010) menggunakan karakteristik digunakan dalam penelitian ini adalah.
45
a. Ukuran Perusahaan (size) Ukuran perusahaan ditandai dengan total aset perusahaan. Mengikuti Desai dan Dharmapala (2006) penelitian ini menggunakan natural logaritma dari total asset perusahaan dalam Neraca. Perhitungan tersebut dijabarkan sebagai berikut : Sizeit
= Ln (TotalAssetsit)
b. Rasio Utang (DTA) Mengikuti Graham (2009), penelitian ini pun mengasumsikan hubungan positif antara utang dan pembayaran pajak. Rasio utang diukur dengan cara membagi total liabilities dengan total asset yang terdapat dalam Neraca per 31 Desember. Perhitungan tersebut dijabarkan dalam formula berikut :
DTAi,t
= TotalLiabilitiesi,t TotalAsetsi,t
c. Kinerja (Performence) ROA menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mengelola aset secara efisien menghasilkan laba bersish (Dwitridinda, 2007). ROA merupakan perbandingan antara
46
laba bersih yang terdapat dalam Laporan Laba Rugi dengan total aset. Perhitungan ROA dapat dijabarkan sebagai berikut :
ROAi,t
= NetIncomei,t TotalAsetsi,t
D. Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data 1. Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka dan dokumentasi yang berhubungan dengan tax avoidance. 2. Studi Pustaka Data-data teori dalam penelitian ini diperoleh dari literatur, artikel, jurnal dan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian dan landasan teori. Sedangkan pengumpulan data menggunakan data-data laporan keuang yang diterbitkan oleh pihak penyelenggara pasa modal (Bursa Efek Indonesia) 3. Studi Dokumentasi Data diperoleh dan dikumpulkan dari laporan keuangan tahunnan tiap-tiap perusahaan yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory dan website Bursa Efek Indonesia
47
berupa laporan keuangan tahunan (annual report) seperti neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan dari tahun 2009-2013.
E. Jenis Data Jenis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data sekunder. Data tersebut diambil dari laporan keuang tahunan tiap-tiap perusahaan yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory dan website Bursa Efek Indonesia berupa laporan keuangan tahunan (annual report) seperti neraca, laporan lab rugi, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan. Selain itu untuk mendukung penelitian ini, penulis memperoleh informasi dari buku, jurnal dan internet. F. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dan aktif selama periode 2009 – 2013 sebanyak 139 perusahaan. Namun deminkian, adanya keterbatasan waktu dan kelengkapan data penelitian ini akan menggunakan sampel dari populasi yang ada. Teknik pemilihan sampel yang digunakan pada penelitian ini adlah purposive sampling, dimana menggunakan kriteria tertentu dalam pengambilan sampel penelitian. Kriteria perusahaan yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah :
48
1. Perusahaan yang terdaftar dalam kelompok manufaktur selama tahun 2010 – 2013 2. Perusahaan yang mengungkapkan Laporan Keuangan dan Catatan atas Laporan Keuangan dengan mata uang Rupiah, tahun buku yang berakhir 31 Desember. 3. Perusahaan
yang
mengungkapkan
Laba
Fiskal
atau
Pendapatan Kena Pajak terkini. 4. Perusahaan yang mengungkapkan besarnya kompensasi dewan direksi dan komisaris dalam rupiah. 5. Perusahaan yang memperoleh laba tahunan mulai tahun 2010– 2013. Sampel penelitian ini berdasarkan daftar perusahaan manufaktur publik yang terdapat dalam klasifikasi Jakarta Stock Exchange Industrial Classfication (JASICA) untuk tahun 2013. Berdasarkan data perusahaan manufaktur JASICA 2013 tersebut, maka memperoleh data dalam kurun waktu 5 tahun mulai tahun 2009 sampai dengan 2013. Laporan keuangan dan Anual Report perusahaan diperoleh dari website BEI, www.idx.co.id. Berdasarkan Fact Book IDX tahun 2013, terdapat IDX tahun 2013, terdapat 139 perusahan (556 data observasi) yang termasuk dalam klasifikasi perusahaan manufaktur. Dalam kurun waktu tahun 2010 – 2013 hanya terdapat 75 perusahaan (300 data observasi) dengan data lengkap dan aktif selama periode penelitian.
49
Perusahaan yang tidak mengungkapkan jumlah paket kompensasi yang di berikan kepada dewan direksi dna komisaris sebanyak 25 (100 data observasi). Sebanyak 9 perusahaan denngan laba negatif negatif (rugi) dikeluarkan agar meminimalisir bias informasi dan memudahkan analisis. Perusahaan yang melaporka dalam mata uang asing sebanyak 8 perusahaan (32 data observasi) dikeluarkan dari sampel karena lebih memudahkan perbandingan dan analisis. Dalam sampel penelitian juga ditemukan adanya outlier sebanyak 11 perusahaan sampel. Sesuai dengan penanganan outlier yang diambil dalam penelitian ini, maka sebanyak 44 data observasi dikeluarkan dari sampel penelitian. Seleksi sampel yang telah diuraikan di atas mendapatkan 22 perusahaan yang memenuhi kriteria sampel. Masa observasi masing-masing perusahaan adalah 4 tahun. sehingga total sampel dalam penelitian ini berjumlah 88 data observasi. Rekapitulasi sampel dalam penelitian dapat dilihat dalam tabel 3.1 dan tabel 3.2
50
Tabel 3.1 Seleksi Sampel Penelitian
Sampel Awal
Jumlah Data
139 Perusahaan manufaktur tahun 2010 – 2013
556
Dikurangi : a.
Data Tidak Lengkap
256
b.
Data Kompensasi tidak diungkapkan
156
c.
Laba Negatif
36
d.
Disajikan dalam mata uang asing
32
e.
Outlier 8 perusahaan
32
Jumlah Pengurang
476
Jumlah Data
80
Sumber : Data yang telah diolah
51
Tabel 3.2 Daftar Peusahaan Sampel NO
NAMA PEUSAHAAN
1
Astra Otoparts
2
Berlina
3
Charoen Pokphand Indonesia
4
Eterindo Wahanatama
5
Gudang Garam
6
HM Sampoerna
7
Indofarma
8
JAPFA Comfeed Indonesia
9
Jaya Pari Steel
10
Kimia Farma (Persero)
11
Kedawung Setia Industrial
12
Lionmesh Prima
13
Mayora Indah
14
Pyridam Farma
15
Selamat Sempurna
16
Suparma
17
Indo Acidatama
18
Surya Toto Indonesia
19
Trias Sentosa
20
Ultra Jaya Milk Industry
Sumber : Data yang telah diolah
52
G. Metode Analisis Data dan Pengujian Model 1. Statistik Deskriptif Statistik
deskriptif
digunakan
untuk
meringkas
dan
menyajikan data lebih nyaman dan informatif. Dalam penelitian ini data observasi diringkas dan disajikan dalam bentuk tabel. Berdasarkan tabel tersebut dijelaskan secara singkat data yang sedang dianalisis seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standart deviasi.
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2012). Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas dapat dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov, Shapiro-Wilk dan analisis grafik. Model regresi dikatakan normal jika nilai probabilitas lebih besar dari a (0,05) menggunakan uji-uji
menggunakan uji-uji
Kolmogorov-Smirnov, maupun Shapiro-Wilk. KolmogorovSmirnov, maupun Shapiro-Wilk.
53
b. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas digunakan untuk melihat gejala hubungan linear yang signifikan antara beberapa atau semua variabel independen
yang
adadalam
model
regresi.
Gejala
multikolonieritas ini dapat diidentifikasi melalui Variance Inflation Factor (VIF) yang dihasilkan dari estimasi model regresi. Jika nilai VIF kurang dari 1 atau lebih dari 5, regresi menunjukkan adanya multikolonieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas Asumsi klasik darimodel regresi linear adalah varian residual konstan untuk setiap observasi (homoskedastisitas). Jika varians gangguan ini tidak konstan, maka dapat dilakukan terdapat gejala heterosskedastisitas. Gejala ini timbul akibat adanya varians error yang berbeda dari satu observasi ke observasi lainnya. Pengujian
untuk
mendeksi
ada
atau
tidaknya
heterokedastisitas adalah dengan meliha grafik scatterplot antar nilai
prediksi
variabel
dependen
yaitu
ZPRED
dengan
residualnya SRESID (Ghozali, 2012). Apabila pada grafik scatterplot titik menyebar diatas maupun dibawah nilai nol pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heterokedastisitas atau dapat disebut terjadi
54
homokedastisitas (Ghozali, 2012). Jika terdapat pola tertentu yang
teratur,
seperti
bergelombang,
melebar
kemudian
menyempit maka menunjukkan telah terjadi heteroskedastisitas.
3. Uji Hipotesis a. Uji R² Nilai R² mencerminkan sejauh mana model regresi yang digunakan dapat menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dalam penelitian. Nilai R² berada pada interval 0< R²<1. Semakin mendekati 1, maka model regresi yang digunakan semakakin baik dan dapat diandalkan.
b. Uji F Penggunaan uji F dilakukan untuk melihat pengaruh keseluruhan variabel independen atas variabel dependen dalam penelitian. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan tingkat probabilitas denga a (0,05). Jika probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka dapat dilakukan bahwa semua variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terkait.
55
c. Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen. Menurut
Ghozali (2012), uji statistik t
pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Jika tingkat probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan variabel independen berpengaruhan terhadap variabel dependen.
4. Analisis Regresi Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan dengan Moderated Regression Analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear, dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen). Menurut Lima (2009) variabel moderasi dapat dideteksi dengan melihat nilai signifikan hasil uji t regresi. Jika variabel moderasi (perkalian 2 variabel ) menghasilkan nilai signifikan lebih kecil dari yang ditentukan (a=0,05) maka variabel independen tersebut memiliki pengaruh moderasi. Namun jika nilai signifikan lebih besar dari nilai yang ditentukan, berarti variabel independen tersebut bukan merupakan variabael moderasi.
56
Persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Y = a + b1X1 +b3X3 + b4(X3*X1) + b5X4 + b6(X4*X1) + b7X5 + b8X6 + b9X7 + Ɛit
a
= Konstanta
b1
= Koefesien Regresi
Y
= Variabel Dependen
X1 dan X2
= Variabel Independen
X3
= Variabel moderasi 1 antara variabel independen dengan
variabel Indevenden X4
= Variabel moderasi 2 antara variabel
independen
variabel dependen (y) X5,X6 dan X7
= Variabel Kontrol
Ɛit
= Error
dengan