BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (quasi experiment atau eksperimen semu). Penelitian eksperimen adalah penelitian dimana ada pemberian perlakuan (treatment) terhadap variabel dependent. 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Limboto Kabupaten Gorontalo dan dilaksanakan dari bulan November 2012 sampai bulan April 2013. 3.3 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah "One Group Pre-Test and Post Test Design". Pre-Test
Treatment
Post-Test
X1
T
X2
Keterangan: X1
= Pre-Test motivasi belajar siswa sebelum diberikan perlakuan
Konseling Individual Behavioristik. X2
= Pos-test motivasi belajar siswa sesudah diberikan perlakuan
Konseling Individual Behaviorioristik..
T
= Penerapan Konseling Individual Behavioristik.
3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian ini terdiri dari 2 (dua) variabel, yaitu (1) motivasi belajar adalah variabel terikat (dependent variable), (2) konseling individual sebagai variabel bebas (independent variable). a. Variabel Y : Motivasi Belajar Motivasi belajar merupakan suatu keadaan yang terdapat pada diri seseorang individu di mana ada suatu dorongan untuk melakukan sesuatu guna mencapai suatu tujuan. Dorongan yang menggerakkan itu bersumber pada suatu kebutuhan, kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan. Adapun indikator dari motivasi belajar siswa menurut Sardiman (2011:83) yakni (1) ketekunan dalam mengerjakan tugas (2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak mudah putus asa) (3) kuatnya kemauan untuk berbuat (4) lebih senang bekerja mandiri (5) Dapat mempertahankan pendapat. b. Variabel X : Konseling Individual Behavioristik Konseling individual merupakan upaya bantuan yang diberikan seorang pembimbing yang terlatih dan berpengalaman terhadap individu-individu yang membutuhkannya, agar individu tersebut berkembang potensinya secara optimal, mampu mengatasi masalahnya, dan mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang selalu berubah. Adapun langkah-langkah dalam konseling behavioristik menurut Komalasari (2011:157) yakni: (1) Melakukan asesmen
(assessment), (2) menetapkan tujuan (goal setting), (3) implementasi teknik (technique implementation), serta (4) evaluasi dan pengakhiran (EvaluationTermination). 3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Anggota Populasi Dalam penelitian ini yang menjadi anggota populasi adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Limboto yang berjumlah 267 orang yang dibagi dalam 9 kelas. 3.5.2 Sampel Anggota sampel diambil Purposive Sampling yang berjumlah 10 orang. Pengambilan sampel sebanyak 10 orang merupakan perwakilan dari masingmasing kelas yang paling banyak menunjukkan gejala motivasi belajar rendah. Riduwan (2005:63) Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampling yang digunakan dengan pertimbangan atau tujuan tertentu. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diinginkan dan sesuai dengan kepentingan peneliti maka, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui test (angket) yang terbagi atas Pre-Test dan Post-Test. Pre-test siswa
digunakan untuk mengumpulkan data tentang motivasi belajar
sebelum
dilakukan
Treatment.
Pelaksanaanya
dilakukan
dengan
menggunakan angket sedangkan observasi dan wawancara sebagai penunjang.
Post-Test dilakukan untuk mengumpulkan data tentang motivasi belajar siswa setelah dilakukan Treatment. Adapun cara yang dilakukan untuk pengumpulan data sama dengan apa yang dilakukan sebelumnya yakni pada saat Pre-Test. 3.7 Alat Pengumpul Data 3.7.1 Angket Angket sebagai teknik utama digunakan untuk menunjang data tentang motivasi belajar siswa. Adapun kategori jawaban untuk angket motivasi belajar sebagai berikut. Tabel. 3.1 Kategori Jawaban Instrumen Penelitian Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
No. Jawaban
Skor
Jawaban
Skor
1
SS
4
SS
1
2
S
3
S
2
3
TS
2
TS
3
4
STS
1
STS
4
Keterangan: SS
: Sangat Sesuai
TS
: Tidak Sesuai
S
: Sesuai
STS
: Sangat Tidak Sesuai
3.7.2 Observasi Observasi sebagai teknik pelengkap untuk melengkapi data tentang motivasi belajar siswa yang diperoleh melalui angket. 3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Uji Normalitas Data Untuk pengujian normalitas data, digunakan uji Lilliefors (Sudjana, 2005:466). Dengan kriteria pengujian bahwa: Jika L0 < Ldaftar, maka data berdistribusi normal. Jika L0 > Ldaftar, maka data tidak berdistribusi normal. 3.8.2 Uji Hipotesis Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t (Sudjana, 2005:239) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: = rata-rata sampel pertama = rata-rata sampel kedua = varians gabungan
= jumlah sampel pertama = jumlah sampel kedua Hipotesis statistik yang akan diuji : H0 : μ1 = μ2
tidak terdapat pengaruh konseling individual behavioristik terhadap motivasi belajar siswa.
H1 : μ1 ≠ μ2
terdapat pengaruh konseling individual behavioristik terhadap motivasi belajar siswa.