1
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap objek penelitian serta adanya kontrol penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan apa-apa yang akan terjadi bila variabelvariabel tertentu dikontrol atau dimanipulasi secara tertentu. Fokus penelitian pada ukuran antar variabel. Penelitian ini dapat dikatakan sebagai penelitian pengujian hipotesa yang menguji hubungan sebab akibat di antara variabel yang diteliti.1 Penelitian dirancang dengan perlakuan pada proses pembuatan tempe yang berasal dari biji rambutan yaitu perlakuan lama waktu fermentasi.
B. Rancangan Penelitian Rancangan percobaan pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL).2 Taraf perlakuan lama waktu fermentasi mengacu pada penelitian terdahulu yaitu proses fermentasi sampai dihasilkan tempe yang berkualitas memerlukan waktu 36-48 jam.3 Sehingga penelitian
1
Liqa Mawaddah, “Pengaruh Lama Waktu Penyimpanan Terhadap Kualitas Fisik dan Organoleptik Tempe Kedelai”, Skripsi, Palangka Raya: STAIN, 2011, Hal. 36. 2 Kemas Ali Hanafiah, Rancangan Percobaan & Teori Aplikasi, Palembang: PT Raja Grafindo Persada, 2001, h. 34. 3 Nur Hidayat, dkk, Mikrobiologi Industri, Yogyakarta: ANDI, 2006, h. 99.
1
2
disusun menjadi 5 taraf perlakuan tempe berbahan baku biji cempedak, sebagaimana tampak pada taraf perlakuan penelitian berikut : W0= lama waktu fermentasi tempe selama 0 jam.100 gr N=4 W1 = lama waktu fermentasi tempe selama 36 jam.100 gr N=4 W2 = lama waktu fermentasi tempe selama 40 jam.100 gr N=4 W3= lama waktu fermentasi tempe selama 44 jam. 100 gr N=4 W4= lama waktu fermentasi tempe selama 48 jam. 100 gr N=4 W5= lama waktu fermentasi tempe selama 52 jam.100 gr N=4 Jumlah ulangan ditentukan berdasarkan rumus : ( t-1 ) ( r-1 ) ≥ 15.4 Sehingga jumlah ulangan adalah 4 kali. Total unit penelitian untuk masing-masing bahan baku dalam pembuatan tempe adalah 6 taraf × 4 ulangan = 24 unit. Adapun perhitungan jumlah ulangan adalah sebagai berikut : Diketahui : t = perlakuan dan r = ulangan ( t-1 ) ( r-1 ) ≥ 15 ( 6-1 ) ( r-1 ) ≥15 5r-5 ≥ 15 5r ≥ 15 + 5 5r ≥ 20 r ≥ 20/5 =4 Sehingga berdasarkan bahan baku yang digunakan dalam penelitian keseluruhan adalah 24 unit tempe berbahan baku biji cempedak. 4
Liqa Mawaddah, “Pengaruh Lama Waktu Penyimpanan Terhadap Kualitas Fisik dan Organoleptik Tempe Kedelai”, Skripsi, Palangka Raya: STAIN, 2011, Hal. 38-39.
3
C. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah biji cempedak (Artocarpus champeden)
yang penelitiannya adalah 2500 gram atau 2,5 kg biji
cempedak.5
D. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : 1. Instrumen untuk pembuatan tempe Alat
Jumlah
Panci
1 Buah
Sendok
2 Buah
Baskom
3 Buah
Tirisan
2 Buah
Kantong Plastik
25 Buah
Gunting
1 Buah
Neraca Digital
1 Buah Bahan
Jumlah
Biji Cempedak
2500 Kg
Ragi Tempe
25 gram
Air Bersih
Secukupnya
2. Instrumen untuk uji organoleptik fisik tempe Instrumen penelitian ini yang digunakan untuk mengetahui kualitas fisik tempe dan organoleptik tempe adalah lembar kuesioner uji kualitas fisik dan organoleptik (warna, tekstur, rasa dan aroma) tempe, yang berisi tentang uji skoring organoleptik oleh 17 orang 5
Liqa Mawaddah, “Pengaruh Lama Waktu Penyimpanan Terhadap Kualitas Fisik dan Organoleptik Tempe Kedelai”, Skripsi, Palangka Raya: STAIN, 2011, Hal. 36.
4
panelis sesuai skala mutu yang sudah baku. Panelis sesuai skala mutu yang sudah baku. Panelis yang diminta menilai contoh yang diuji dengan kriteria yang diminta harus panelis yang telah mengenal contoh uji.6
E. Prosedur Penelitian Proses penelitian dilakukan dalam 3 tahapan, meliputi tahapan pendahuluan tahapan perlakuan, dan tahapan pengujian kualitas fisik melalui uji organoleptik dengan langkah-langkah pengumpulan data sebagai berikut. Penyiapan Biji Cempedak 1. Tahapan pendahuluan (persiapan) Tahapan pendahuluan atau persipan ini meliputi persiapan alat dan bahan pembuatan tempe yang akan digunakan dalam penelitian. 1) Mencuci hingga bersih kemudian di jemur hingga kering 2500 gr biji cempedak 2) Merebus 2500 gr biji cempedak selama 30 menit dengan air yang bersih 3) Merendam 2500 gr biji cempedak selama waktu 24 jam 4) Mengupas kulit biji cempedak 2500 gr kemudian biji cempedak yang sudah dikupas kulitnya di cuci bersih.
6
Ibid, h. 37-39.
5
5) Direbus biji cempedak yang sudah dikupas selama 30-60 menit. 6) Meniriskan biji cempedak dan menunggu sampai dingin. 2. Tahapan perlakuan (Treatmeant) Tahap perlakuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Memotong-motong biji cempedak hingga kira-kira ukurannya sebesar biji kedelai 2) Kemudian menambahkan ragi tempe dan mencampurkan sampai merata pada biji cempedak. 3) Pengemasan biji cempedak kedalam kantong plastik dan menyimpan pada suhu kamar selama 36 jam, 40 jam, 44 jam, 48 jam, dan 52 jam. 3. Tahapan uji organoleptik Untuk melihat kualitas fisik tempe pada waktu fermentasi selama 0 jam, 36 jam, 40 jam, 48 jam, dan 52 jam dilakukan uji organoleptik oleh 17 orang panelis. Uji organoleptik mengharuskan panelis untuk menyatakan kesukaannya pada sampel sesuai dengan kriteria yang diminta responnya di tulis pada lembaran data isian.
F.
Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan untuk variabel kualitas fisik tempe meliputi 4 parameter, yaitu warna, tekstur, cita rasa dan aroma. Data yang dikumpulkan untuk setiap parameter merupakan data skor yang di peroleh
6
dari 17 panelis berdasarkan kriteria organoleptik tempe, sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1 Tabel 3.1 Skor Kualitas Fisik Tempe No 1.
Warna
2.
Tekstur
3.
Cita rasa
4.
Aroma
G.
Kualitas fisik
Indikator skor 4= putih cerah 3= putih kekuningan 2= putih kecoklatan 1= putih kehitaman 4= tidak keras dan juga tidak terlalu lunak 3= terlalu keras seperti belum masak ketika direbus 2= terlalu lunak 1= lembek 4= rasa sangat enak, gurih dan menimbulkan selera makan 3= rasa enak, gurih, tetapi masih terasa biji pepayanya 2= rasa hambar 1= rasa tidak enak 4= aroma sangat enak dan menimbulkan seleramakan 3= aroma enak, tetapi masih ada aroma biji pepaya 2= tidak beraroma 1= aroma tidak enak dan busuk7
Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis varians (Anava).8 Langkah-langkah pengujian hipotesis menggunakan analisis varian yaitu sebagaia berikut : Menghitung Koreksi ( FK ) :9 Faktor koreksi(FK)=
Menghitung jumlah kuadrat ( JK ) :10 7
Liqa Mawaddah, “Pengaruh Lama Waktu Penyimpanan Terhadap Kualitas Fisik dan Organoleptik Tempe Kedelai”, Skripsi, Palangka Raya: STAIN, 2011, Hal. 36. 8 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Jakarta: Cv Alfabeta, 2009, h, 208 9 Kemas Ali Hanafiah, Rancangan Percobaan & Teori Aplikasi, Palembang: USP, 2001, h. 28.
7
JK Total = ( Ʃ x total2 ) – FK
JK perlakuan =
JK Galat = JK Total – JK Perlakuan Menghitung derajat bebas ( db ) :11 Db perlakuan = ( t-1 ) Db galat = t ( r-1 ) Db total = ( t.r ) – 1 Menghitung kuadrat tengah ( KT ) :12 KT Perlakuan =
KT galat =
Menghitung Harga F hitung :13 F hitung =
Menghitung harga koefisien keragaman ( KK ) :14
10
Ibid. Ibid. 12 Ibid., h. 29 13 Ibid., h. 30 14 Ibid., h.31 11
8
Koefisien keragaman ( KK ) bertujuan untuk mengukur besarnya variasi data yang dinyatakan dalam satuan persen ( % ). Makin besar harga KK, maka variasi data akan makin besar pula. Rumus menghitung KK adalah KK = Membuat tabel ringkasan Anava Tabel 3.2 Contoh Tabel Ringkasan Anava
Sumber keragaman
Db
JK
KT
Ftabel
Fhitung 5%
1%
Perlakuan Galat Total
Kriteria Pengujian Hipotesis Hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini disusun dalam bentuk hipotesis statistik, yaitu : H0 = Perlakuan dengan lama waktu fermentasi tidak berpengaruh terhadap kualitas fisik dan organoleptik tempe. H1 = Perlakuan dengan lama waktu fermentasi berpengaruh terhadap kualitas fisik dan organoleptik tempe. Hipotesis statistik ini diuji dengan cara membandingkan harga F
hitung
dengan F tabel. Adapun kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :
9
Jika F hitung ≤ F tabel 5 % berarti H0 diterima, sedangkan H1 ditolak dan dinyatakan bahwa perlakuan yang diberikan tidak berpengaruh nyata. Jika harga F hitung ≥ F tabel 5 % berarti H0 ditolak, sedangkan H1 diterima dan dinyatakan bahwa perlakuan yang diberikan berpengaruh nyata atau sangat nyata.15 Uji Lanjut Apabila F hitung ≥ F tabel 1 % maka dapat dinyatakan perlakuan yang diberikan berpengaruh nyata, sehingga dapat dilanjutkan dengan uji BNT 1%. BNT 1 % = t 1 % ( db galat ) ×
Tabel 3.3 Contoh Tabel Pengumpulan Data Skor Warna Tempe Ulangan 36 Jam
40 Jam
Perlakuan 44 Jam
48 Jam
52 Jam
1 2 3 4 5 Jumlah Rata-rata
15
Liqa Mawaddah, Pengaruh Lama Waktu Penyimpanan Terhadap Kualitas Fisik dan Organoleptik Tempe Kedelai (Soja max L.), Palangkaraya: STAIN, 2011, h. 45-46
10
Tabel 3.4 Contoh Tabel Pengumpulan Data Skor Tekstur Tempe Ulangan 36 Jam
40 Jam
Perlakuan 44 Jam
48 Jam
52 Jam
1 2 3 4 5 Jumlah Ratarata
Tabel 3.5 Contoh Tabel Pengumpulan Data Skor Cita Rasa Tempe Ulangan 36 Jam 1 2 3 4 5 Jumlah Ratarata
40 Jam
Perlakuan 44 Jam
48 Jam
52 Jam
11
Tabel 3.6 Contoh Tabel Pengumpulan Data Skor Aroma Tempe Ulangan 36 Jam
40 Jam
Perlakuan 44 Jam
48 Jam
52 Jam
1 2 3 4 5 Jumlah Ratarata
H. Diagram Alur Penelitian Langkah-langkah dalam pengumpulan data yang diawali dengan tahapan pendahuluan, perlakuan, dan pengujian kualitas organoleptik tempe yang dijelaskan dalam diagram alur berikut:
12
Pendahuluan
Pembuatan Tempe Perlakuan
Pemberian perlakuan lama waktu fermentasi tempe dengan rentangan waktu : 0 jam, 36 jam, 40 jam, 44 jam, 48 jam, 52 jam
Pencucian hingga bersih kemudian di jemur hingga kering 2500 gr biji cempedak Perebus 2500 gr biji cempedak selama 30 menit Perendaman 2500 gr biji cempedak selama 24 jam
Dikupas kulit biji cempedak 2500 gr kemudian biji cempedak yang sudah dikupas kulitnya dicuci bersih Direbus biji cempedak yang sudah direbus selama 30-60
Pengujian Kualitas Pengambilan data oleh panelis dengan uji kualitas fisik dan organoleptik tempe berdasarkan parameter : warna, tekstur, cita rasa, aroma
Analisis Data
Dipotong-potong biji cempedak hingga kira-kira ukurannya sebesar kedelai Ditaburi dengan ragi tempe dan diaduk hingga merata
Pengemasan biji cempedak ke dalam kantong plastik
Analisis Varians
Uji Lanjut BNT 1%
Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian
13
I. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2014. Jadwal kegiatan penelitian disusun dalam Tabel 3.7 Tabel 3.7 Jadwal Penelitian Bulan No
Kegiatan
April
Mei
Juni
Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 1.
2.
3.
Persiapan a. Persiapan dan penyusunan instrumen penelitian b. Seminar proposal c. Revisi proposal d. Perijinan Pelaksanaan penelitian a. Uji pendahuluan b. Pelaksanaan penelitian c. Pengambilan data Penyusunan laporan a. Analisis data b. Pembuatan laporan (pembahasan) c. Ujian d. Revisi
Agustus 2 3 4 1 2 3 4
X x x x x x x x x x x
X x x x x x x x x